Connect with us

Nasional

PPWI dan Firsts Union Association Tandatangani PKS dengan LPK GAESI

Solichin

Published

on

JAKARTA, mediakontras.com– Sebagai tindak lanjut dari rencana kerja sama organisasi Persatuan Pewarta Warga Indonesia (PPWI) bersama mitra konsorsiumnya, Firsts Union Association, dengan Lembaga Pelatihan Kerja Galuh Essa International (LPK GAESI), ketiga pihak sepakat menandatangani Perjanjian Kerja Sama (PKS).

Hal ini disampaikan Ketum PPWI, Wilson Lalengke, kepada media ini pada Senin, 10 Maret 2025.

“PPWI dan Firsts Union Association secara bersama-sama sudah menandatangani PKS dengan LPK GAESI pada hari Selasa lalu, 4 Maret 2025.

Berdasarkan perjanjian kerja sama ini, mulai sekarang PPWI, Firsts Union Association, dan GAESI sudah siap menerima pendaftaran calon-calon pekerja yang ingin bekerja sambil menimba pengalaman di luar negeri, khususnya ke Jepang dan Korea,” ungkap Wilson Lalengke.

Dalam acara penandatanganan PKS tersebut, selain Ketum PPWI, hadir President of Firsts Union Association, Mr. Abdul Rahman Dabboussi; dan Mr. Mahpudin sebagai Ketua LPK GAESI. Selain itu, hadir juga Wasekjen PPWI, Julian Caisar; dan Haji Karso Herdianto, S.T., sebagai Pimpinan Yayasan Galuh Essa International.

Wilson Lalengke yang selalu berupaya menghadirkan peluang kerja bagi setiap pewarta warga dan pencari kerja itu juga menjelaskan bahwa setiap calon pekerja luar negeri perlu mendaftarkan diri dan masuk ke tempat pelatihan LPK GAESI yang berlokasi di Kecamatan Tomo, Kabupaten Sumedang, Provinsi Jawa Barat.

“Setiap peminat bekerja ke Jepang dan Korea dapat mendaftarkan diri ke Sekretariat Nasional PPWI, selanjutnya akan dirujuk untuk mengikuti pelatihan dan persiapan pemberangkatan di tempat pelatihan,” tambah Wilson Lalengke.

Alumni PPRA-48 Lemhannas RI tahun 2012 ini juga menyampaikan bahwa disamping berperan menerima pendaftaran atau memberikan rekomendasi pendaftaran bagi para pemuda Indonesia ke LPK GAESI, PPWI juga akan berperan untuk memonitor serta menjadi kontrol bagi pelaksanaan progam pelatihan dan pemberangkatan tenaga kerja dari lembaga GAESI serta mitranya di Jepang dan Korea agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

Dengan demikian, kata Wilson Lalengke, para pencari kerja tidak tertipu dan atau dirugikan, baik dalam proses rekrutmen maupun pelatihan dan pemberangkatan.

Terkait dengan persyaratan peserta pelatihan dan pemberangkatan bekerja ke Jepang dan Korea, Ketum PPWI menyarankan agar para peminat dapat berkonsultasi ke Sekretariat Nasional PPWI melalui Call Center/WA di 085772004248 (Ms. Wina) dan atau langsung ke LPK GAESI Sumedang.

“Bagi para peminat kerja ke Jepang atau ke Korea dapat berkonsultasi ke Sekretariat Nasional PPWI dan bisa juga langsung ke lokasi LPK GAESI, Jl. Raya Bandung – Cirebon, Km. 75, Kecamatan Tomo, Kabupaten Sumedang, Provinsi Jawa Barat – Indonesia. Rekrutmen tenaga kerja ke Jepang dan Korea ini terbuka untuk pria dan wanita, usia 18 hingga 40 tahun,” pungkas Wilson Lalengke.

So, bagi Anda yang tertarik bekerja di luar negeri, khususnya Jepang dan Korea, tunggu apa lagi? Silahkan konsultasi ke Sekretariat Nasional PPWI, baik melalui Call Center di 085772004248 (Ms. Wina) atau langsung ke alamat Sekretariat di Jl. Anggrek Cendrawasih X Blok K No. 29, Kelurahan Kemanggisan, Kecamatan Palmerah, Slipi, Jakarta Barat – 11480, DKI Jakarta, Mobile/WA: 081378957515 atas nama Mr. Julian Caisar. (*)

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Nasional

Melawan Lupa: PPWI Punya Andil dalam Memajukan Polri

Solichin

Published

on

JAKARTA,mediakontras.com – Dari Humas Polri yang Semakin Maju, Kembali Mengingat Peran PPWI dalam Perkembangannya.

Hari ini, kinerja Divisi Humas Polri patut diapresiasi. Dari tingkat Mabes hingga Polsek, bahkan sampai Bhabinkamtibmas di pelosok negeri, kemampuan mereka dalam menyampaikan informasi kepada masyarakat semakin baik. Perkembangan ini tentu tak lepas dari proses panjang yang telah berlangsung selama bertahun-tahun.

Tak banyak yang tahu, bahwa di balik kemajuan ini ada kontribusi besar dari Persatuan Pewarta Warga Indonesia (PPWI), yang turut berperan dalam meningkatkan kapasitas komunikasi dan jurnalistik di tubuh kepolisian. Kilas balik ke tahun 2013-2015, PPWI aktif memberikan berbagai pelatihan, diskusi, dan bimbingan teknis, baik dalam pendidikan jurnalistik, pengelolaan media publikasi, hingga penyelenggaraan lomba foto/video dan pameran kehumasan.

Salah satu momen bersejarah dalam kemitraan ini terjadi pada awal Februari 2014, saat Rapat Kerja Teknis (Rakernis) Divisi Humas Polri digelar di Jakarta. Acara ini menghadirkan berbagai narasumber ahli, termasuk Ketua Umum PPWI, Wilson Lalengke, S.Pd., M.Sc., MA., yang juga merupakan alumni LEMHANAS RI 2012.

Rakernis ini dihadiri oleh 31 Kepala Bidang Humas dari seluruh Polda di Indonesia, serta perwakilan Kasubag Humas Polres, khususnya yang berbatasan dengan negara lain. Forum ini bertujuan untuk mengevaluasi strategi komunikasi Polri, merancang pendekatan yang lebih efektif dalam penyebaran informasi publik, serta mempersiapkan strategi pengamanan informasi menjelang Pemilu 2014.

Dalam forum tersebut, Wilson Lalengke menegaskan bahwa jurnalisme bukan sekadar menulis berita, tetapi juga tentang tanggung jawab dalam menjaga kebenaran informasi. Ia mengajarkan para peserta untuk memahami lebih dalam konsep 5W+1H (Who, What, Where, When, Why, dan How) dalam menyusun berita yang objektif dan berimbang.

“Polri sebagai institusi negara memiliki peran strategis dalam menyampaikan informasi yang benar dan tidak menyesatkan. Karena itu, pemahaman jurnalistik dan pengelolaan media publikasi harus terus ditingkatkan,” ujar Lalengke dalam pemaparannya.

Tak hanya Rakernis, PPWI juga sering terlibat dalam berbagai kegiatan kehumasan kepolisian. Beberapa program yang pernah digelar antara lain:

–  Pelatihan dasar jurnalistik bagi personel Humas Polri,
–  Workshop tentang teknik fotografi dan videografi untuk dokumentasi kepolisian,
–  Lomba jurnalistik, foto, dan video bagi anggota Polri guna meningkatkan keterampilan dalam publikasi informasi,
–  Pameran kehumasan yang menampilkan dokumentasi kegiatan kepolisian dari berbagai daerah.

Bung Freddy Tewu, seorang jurnalis kawakan, bersama asistennya Anggi Pratama Lalengke, turut mengabadikan momentum penting dalam acara-acara ini. Dokumentasi yang mereka buat menjadi saksi sejarah tentang bagaimana PPWI dan Polri terus bersinergi dalam membangun komunikasi yang lebih baik dengan masyarakat.

Salah satu sosok yang sangat mengapresiasi peran PPWI dalam meningkatkan kemampuan komunikasi Polri adalah Irjen Pol Rikwanto, yang saat itu menjabat sebagai Kabid Humas Polda Metro Jaya. Dalam pernyataannya, ia mengakui bahwa PPWI telah membantu membuka wawasan kepolisian dalam memahami peran media di masyarakat.

“PPWI menghadirkan perspektif baru dalam dunia jurnalistik. Mereka membantu memperluas wawasan kepolisian tentang bagaimana media bekerja dan bagaimana Polri bisa lebih efektif dalam memberikan pelayanan informasi,” ungkapnya.

Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa kerjasama antara Polri dan PPWI akan terus berlanjut, terutama dalam peningkatan kapasitas petugas humas di berbagai tingkatan kepolisian.

Hari ini, ketika melihat bagaimana Humas Polri semakin profesional dalam menyampaikan informasi, kita tidak boleh lupa bahwa ada proses panjang yang telah ditempuh. Kontribusi PPWI dalam memberikan edukasi jurnalistik, pelatihan media, dan pengelolaan publikasi di tubuh kepolisian adalah bagian dari perjalanan ini.

Ketua Umum PPWI, Wilson Lalengke, berharap bahwa kolaborasi antara jurnalis dan aparat kepolisian dapat semakin harmonis di masa mendatang.

“Kita ingin membangun peradaban yang lebih cerdas dan berbudaya melalui jurnalisme yang bertanggung jawab. PPWI akan terus berperan sebagai jembatan komunikasi yang menghubungkan Polri dan masyarakat dalam bingkai harmoni,” pungkasnya.

Video bersejarah tersebut dapat di saksikan di Chanel YouTube Wilson Lalanke Official: https://youtu.be/9iiHuOlEDd4?si=ZFeCvok6qJCUCEws

Sebagai insan pers dan masyarakat, kita patut mengapresiasi langkah-langkah yang telah dilakukan Polri dalam meningkatkan keterbukaan informasi. Namun, kita juga tidak boleh melupakan sejarah bahwa ada PPWI yang turut berjasa dalam membangun fondasi komunikasi yang lebih baik antara kepolisian dan masyarakat.

Sejarah mencatat, dan kita harus melawan lupa. PPWI dan Polri telah berjalan bersama dalam menciptakan ekosistem informasi yang lebih profesional dan beretika. Semoga sinergi ini terus berkembang dan semakin bermanfaat bagi negeri ini.

Dalam refleksi sejarahnya, Syarif Al Dhin menyoroti bagaimana Rapat Kerja Teknis (Rakernis) Divisi Humas Polri tahun 2014 di Jakarta menjadi salah satu tonggak penting dalam memperkuat hubungan antara kepolisian dan kalangan pewarta. Dalam acara itu, Ketua Umum PPWI, Wilson Lalengke, diundang sebagai narasumber utama untuk membahas peran jurnalistik dan pengelolaan media publikasi bagi institusi Polri.

“Rakernis ini bukan hanya sekadar forum tahunan, tetapi juga bukti bahwa Polri dan PPWI bisa berjalan seiring dalam membangun keterbukaan informasi. Polri butuh media sebagai penghubung kepada masyarakat, sementara jurnalis butuh akses informasi yang transparan dari kepolisian,” ujar Syarif Al Dhin saat mengulas kembali perjalanan sejarah ini.

Dalam Rakernis tersebut, Irjen Pol Rikwanto, yang kala itu menjabat sebagai Kabid Humas Polda Metro Jaya, memberikan apresiasi tinggi terhadap PPWI. Menurutnya, organisasi ini telah membantu membuka wawasan kepolisian dalam memahami peran media di masyarakat.

“Persatuan Pewarta Warga Indonesia menghadirkan perspektif baru dalam dunia jurnalistik. Mereka membantu memperluas wawasan kepolisian dalam memahami bagaimana media bekerja dan bagaimana kepolisian bisa lebih efektif dalam memberikan informasi kepada publik,” ungkap Rikwanto.

Bahkan, ia menegaskan bahwa kerjasama antara Polri dan PPWI harus terus berlanjut, terutama dalam meningkatkan kapasitas petugas humas di berbagai Polda dan Polres.

Melihat perjalanan panjang sinergi antara PPWI dan Polri, Syarif Al Dhin berharap bahwa hubungan baik ini tidak hanya menjadi catatan sejarah, tetapi terus berlanjut di era kepemimpinan Kapolri mendatang.

“Kita semua ingin melihat dunia jurnalistik yang lebih profesional dan beretika. Kolaborasi antara Polri dan PPWI harus terus diperkuat agar informasi yang disampaikan kepada masyarakat tetap akurat, transparan, dan bertanggung jawab,” harapnya.

Bagi PPWI, jurnalisme bukan hanya tentang menulis berita, tetapi juga tentang membangun peradaban yang cerdas dan berbudaya. Kuli Tinta seperti Syarif Al Dhin dan rekan-rekannya akan terus mengawal perjalanan ini, memastikan bahwa kemitraan Polri dan media tetap harmonis dalam mencerdaskan bangsa.(*)

Continue Reading

Nasional

Pameran Karya Seni ‘Rusia-Indonesia Dalam Bingkai Seni’, Kolaborasi Budaya yang Menginspirasi

Solichin

Published

on

JAKARTA,mediakontras.com — Kedutaan Besar Federasi Rusia Pusat Ilmu dan Kebudayaan untuk Republik Indonesia di Jakarta, bekerja sama dengan Pendiri Nusantara Utama Galeri, Muchamad Nabil Haroen (Gus Nabil), dengan bangga mengundang masyarakat umum untuk menghadiri acara pembukaan pameran seni bertajuk “Rusia-Indonesia Dalam Bingkai Seni”.

Pameran tersebut dijadwalkan akan berlangsung Rabu, 19 Maret 2025, mulai Pukul 18.00 Wita di
Gedung Pusat Ilmu dan Kebudayaan Rusia, Jalan Lembang No.10, Jakarta Pusat.

Pameran ini adalah hasil dari kolaborasi luar biasa antara para pelukis Indonesia yang tergabung dalam Nusantara Utama (NU) Galeri dan unsur-unsur seni yang mempertemukan dua bangsa besar, Rusia dan Indonesia.

Tema Rusia-Indonesia Dalam Bingkai Seni menggambarkan sinergi budaya yang telah terjalin melalui karya seni, memadukan estetika dan keunikan masing-masing negara dalam sebuah karya visual yang menggugah dan mempesona.

Sebagai bagian dari upaya mempererat hubungan budaya antara Rusia dan Indonesia, pameran ini bertujuan untuk memperkenalkan kepada publik kekayaan seni rupa dari kedua negara yang saling memperkaya.

Pengunjung akan diajak untuk mengeksplorasi karya-karya pelukis yang mencerminkan kekuatan tradisi dan modernitas, sekaligus melihat bagaimana seni menjadi sarana untuk merajut perdamaian, harmoni, dan persahabatan antarbangsa.

Acara pembukaan pameran akan dimulai dengan pidato sambutan dari Duta Besar Rusia untuk Indonesia, Bapak Sergei Tolchenov, yang akan membahas pentingnya hubungan bilateral antara Rusia dan Indonesia dalam bidang budaya. Gus Nabil, selaku Pendiri Nusantara Utama Galeri, juga akan memberikan sambutan yang akan mengungkapkan visi di balik pameran ini serta peran seni dalam mempererat kerjasama budaya antar negara.

Tidak hanya terbatas pada pameran visual, acara ini juga akan menyuguhkan pentas budaya yang menggabungkan elemen seni Rusia dan Indonesia. Penampilan tersebut akan membawa penonton pada sebuah perjalanan lintas budaya yang menonjolkan keindahan tarian, musik, dan teater dari kedua negara.

Pada bagian akhir acara, akan diadakan penandatanganan prasasti pameran oleh Duta Besar Rusia, yang menjadi simbol dari kolaborasi budaya yang terjalin dengan kuat antara Rusia dan Indonesia.

Untuk mempererat kebersamaan antar tamu undangan, acara ini juga akan diakhiri dengan berbuka puasa bersama, memberikan kesempatan bagi semua peserta untuk saling berinteraksi dan membangun hubungan yang lebih erat.

Panitia menyarankan agar para tamu menggunakan transportasi umum menuju lokasi acara karena keterbatasan tempat parkir di area Gedung Pusat Ilmu dan Kebudayaan Rusia.

Sebagai informasi tambahan, musholla akan disediakan bagi yang ingin melaksanakan ibadah selama acara berlangsung.

Dress code yang disarankan untuk menghadiri acara ini adalah batik atau busana rapi, mencerminkan rasa hormat terhadap tradisi budaya Indonesia.

Bagi yang berminat untuk menghadiri acara ini, konfirmasi kehadiran dapat dilakukan melalui WhatsApp di +62 8211 4788 315 (Ms. Yulia Tomskaya) atau melalui email di rusemb.indonesia@mid.ru.

Acara ini merupakan kesempatan langka yang tidak hanya menampilkan karya seni, tetapi juga memberikan platform bagi dua budaya besar untuk berkolaborasi, berbagi, dan saling memahami.

Jangan lewatkan momen bersejarah ini yang membawa semangat persahabatan dan kolaborasi budaya antara Rusia dan Indonesia melalui seni.(*)

Continue Reading

Berita

Begini Klarifikasi Terkait Keterlibatan Bapak Hashim S. Djojohadikusumo di TMS dan Penarikan LOI oleh Arsari Group

Charencia Repie

Published

on

Jakarta. Mediakontras. com – Isu yang beredar di media bahwa adik kandung Presiden Prabowo, Hashim S. Djojohadikusumo terlibat dalam aktivitas pertambangan emas di Kepulauan Sangihe.

Berita tersebut, menyebutkan Hashim Djojohadikusumo memiliki saham serta memegang jabatan Presiden Komisaris di PT Tambang Mas Sangihe (TMS).

Pihak Arsari Group pun mengklarifikasi keterlibatan mereka, dan juga CEO-nya, Hashim dalam aktivitas tambang emas itu.

Vice President Corporate Communications Arsari Group, Ariseno Ridhwan menyatakan, informasi tersebut tidak benar.

“Bapak Hashim Djojohadikusumo tidak memiliki saham, baik secara langsung maupun tidak langsung, dan tidak pernah menjabat ataupun akan menjabat sebagai Presiden Komisaris di PT Tambang Mas Sangihe,” tegas Ariseno.

Ia juga mengklarifikasi bahwa Arsari Group, melalui PT Arsari Tambang, pada 17 Februari 2025 lalu telah secara resmi menarik kembali Letter of Intent (LOI) yang telah ditandatangani dengan TMS dan Baru Gold.

“Dengan demikian, tidak ada keterlibatan lebih lanjut antara Arsari Group dan pihak-pihak terkait dalam transaksi yang sebelumnya direncanakan terkait dengan aktifitas TMS di Sangihe,” ujarnya.

Ariseno pun berharap, klarifikasi atas nama Arsari Group ini, dapat meluruskan kesalahpahaman yang beredar di publik.

“Kami juga mengimbau kepada semua pihak untuk mengacu pada informasi yang valid dan terverifikasi sebelum menyebarkan berita atau pernyataan lebih lanjut,” imbuhnya.(*)

Continue Reading

Trending

× Kontak Redaksi