Connect with us

Talaud

TMS PST Dipertanyakan, KPU Talaud Buka Ruang Untuk Menjelaskan

Published

on

MELONGUANE, mediakontras.com — Tidak lolosnya Bakal Calon Wakil Bupati dari Partai Demokrat, Petrus Simon Tuange (PST) menjadi pertanyaan.

Menurut Alan Bidara, kuasa hukum PST kehadiran sosok birokrat senior tersebut dalam kontestasi Pilkada Talaud menjadi momok yang sangat menakutkan.

Tak ayal, keberadaan Wakil Bupati Talaud Periode 2014 – 2019 tersebut membuat lawan politiknya ketar – ketir, hingga berujung adanya dugaan ‘permainan’ dalam tahapan pemeriksaan kesehatan untuk tidak meloloskannya.

“Selain adanya pemeriksaan tambahan tanpa pendampingan pihak penyelenggara baik KPU maupun Bawaslu serta Aparat Penegak Hukum (APH) pada tanggal 3 September lalu, hasil rekam medis juga tidak jelas,” ungkap Bidara, Jumat (6/8/2024).

Allan Bidara, SH Kuasa Hukum Petrus Simon Tuange

Terkait hal itu PST bersama kuasa hukumnya langsung menanyakan hal itu kepada pihak Rumah Sakit Prof. kandou Malalayang.

“Tapi mereka banyak alasan, mudai dari hasil rekam medis ada di bagian ini, bagian itu, harus diambil oleh yang bersangkutan. Sampai pak PST sendiri yang langsung meminta kepada tim medis, tapi rekam medis tidak jelas, karena tidak diberikan,” beber Bidara.

Tak hanya itu, menurut pengakuan Bidara pihak KPU harus memberikan penjelasan, pasalnya menurut beberapa orang Tim Medis yang ditemui langsung oleh mereka ada yang mengaku belum bisa memberikan hasil rekam medis.

“Alasannya karena ada tim medis lain yang belum ACC. Bagaimana bisa pihak KPU sudah memutuskan TMS ? Sebenarnya kan pihak PST juga harus menerima bukti dari hasil rekam medis,” tutup Bidara.

Ketika di konfirmasi terkait hal ini, pihak KPU Kepulauan Talaud akan memberikan penjelasan secara resmi, sekaligus dengan membuka ruang bagi para bakal calon untuk melengkapi dokumennya.

“Tunggu saja besok (Sabtu, 7/8) kami tiba di Melonguane,” ungkap Jekman Wauda Ketua Devisi Hukum dan Pengawasan KPU Talaud, Jumat (6/8/2024).

“Besok (Sabtu, 7/8) ada ruang untuk teman² media konfirmasi langsung dengan komisioner terkait giat hari ini (Jumat, 6/8),” timpal Kadiv Sosdiklih SDM dan Parsmas KPU Talaud, Jein Palandung.

Diketahui pada saat dikonfirmasi, para Komisioner KPU Talaud masih dalam perjalanan dari Manado menuju Talaud dengan menggunakan kapal laut dan baru tiba hari ini, Sabtu (7/8/2024).

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Breaking News

Bermula Dari Pelantikan TS, Begini Kronologis TW – JA Hingga Ditetapkan Tersangka

Published

on

MELONGUANE, mediakontras.com — Pasca ditetapkan sebagai tersangka dugaan Tindak pidana Pemilihan oleh Polres Kepulauan Talaud, Pasangan nomor 4 Calon Bupati dan Wakil Bupati TW -JA belum memberikan tanggapan.

Penetapan tersangka yang dilakukan melalui gelar perkara di Mapolres Talaud tersebut menghadirkan sejumlah pihak, baik itu Bawaslu Kabupaten Kepulauan Talaud diwakili korsek Fiktor Koropit dan Staff P3S Demis Anaada, Seksi Pengawas Polres, Seksi Propam serta Para Kanit Sat Reskrim, Senin (18/11/2024).

Diketahui kejadian tersebut bermula dari Pembentukan Tim Sukses (TW – JA) pada 14 september 2024 oleh Ketua DPC Demokrat Talaud Gunawan Telenggoran.

“Saat pembentukan tim kampanye, ada perangkat desa Dapihe inisial AY alias Alton. Dan TW sebagai Cabup tidak melakukan pengecekan apakah ada keterlibatan perangkat desa, ASN ataupun pegawai BUMD dalam tim kampanye,” ungkap salah satu sumber resmi yang enggan namanya diberitakan.

Satu minggu setelah Penetapan Calon Bupati dan Wabup Talaud, AY alias Alton menyampaikan kepada TW, kalau dirinya sudah mengundurkan diri dari perangkat desa kepada TW, tanpa didukung dengan SK pemberhentian.

“AY alias Alton hanya menyampaikan kepada TW kalau dirinya telah mengundurkan diri dari perangkat desa. Dan saat itu, TW tidak menanyakan soal SK Pemberhentian,” ujarnya.

Sumber pun menambahkan, sekira pada Sabtu, 5 Oktober 2024, saat kampanye terbatas pasangan TW-JA di Desa Dapihe, dilaksanakan di kediaman AY alias Alton yang notabene masih aktif sebagai Perangkat Desa Dapihe.

“Dalam kampanye, AY alias Alton berperan aktif dalam kegiatan kampanye. Ini sesuai dengan bukti foto kegiatan kampanye serta Surat dari Paslon Nomor Urut 4 TW-JA tentang Tim Pemenangan/Tim Kampanye, dimana AY alias Alton masuk sebagai Tim Kampanye wilayah Tampan’amma,” katanya.

Lanjutnya, AY alias Alton mengklarifikasi, ia sudah membuat Surat Pengunduran Diri sebagai Perangkat Desa Dapihe pada 1 September 2024. Namun baru diberhentikan pada 24 Oktober 2024, berdasarkan SK Kades Dapihe Nomor 13/2024.

“Sesuai keterangan Kades Dapihe Horbit Ponge, AY alias Alton pada 14 Oktober 2024 masih melaksanakam kegiatan Rapat Evaluasi Kinerja Perangkat Desa Dapihe. Sebab SK Pemberhentian AY alias Alton dari Perangkat Desa Dapihe belum keluar,” tutup sumber.

Dari sejumlah keterangan tersebut ditambah dengan proses lidik sidik yang dilakukan Gakkumdu Talaud, akhirnya ditetapkanlah TW – JA sebagai tersangka dugaan tindak pidana Pemilihan.

“Berdasarkan alat bukti/ barang bukti yang disampaikan Penyidik dan Pemeriksaan Saksi Saksi serta pendapat peserta gelar maka Peserta gelar Perkara semuanya Setuju untuk ditingkatkan kasus ini sebagai Tersangka Terhadap subjek Hukum tersebut diatas,” Pungkas Kasat Reskrim Polres Talaud AKP Manuel Joli Bansaga, SH.

Continue Reading

Headline

Wantania – Amisi Tersangka, Ancaman 6 Bulan Maksimal Kurungan Badan

Published

on

MELONGUANE, mediakontras.com — Tak butuh waktu lama, Satuan Reskrim Polres Talaud melaksanakan Gelar Perkara Penetapan Tersangka Tindak Pidana ( TP) Pemilihan bertempat di ruangan Sat Reskrim, Senin(18/11/2024).

Gelar perkara didasarkan padaLP/B/201/XI/2024/SPKT/Res Tld Polda Sulut tanggal 9 November 2024 ini dipimpin oleh Kasat Reskrim AKP Manuel Joli Bansaga,SH serta turut dihadiri oleh Komisioner Bawaslu Kabupaten Kepulauan Talaud diwakili korsek Fiktor Koropit dan Staff P3S Demis Anaada, Seksi Pengawas Polres, Seksi Propam dan Para Kanit Sat Reskrim.

”Berdasarkan alat bukti/ barang bukti yang disampaikan Penyidik dan Pemeriksaan Saksi Saksi serta pendapat peserta gelar maka Peserta gelar Perkara semuanya Setuju untuk ditingkatkan kasus ini sebagai Tersangka Terhadap subjek Hukum tersebut diatas,” ungkap Kasat Reskrim Polres Talaud

Ditambahkan Kasat Reskrim, pada hari ini juga akan disampaikan surat penetapan tersangka dan pemanggilan sebagai tersangka.

Kedua tersangka dijerat dengan pasal 189 Jo pasal 70 ayat (1) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 tahun 2020 Tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang- Undang Nomor 2 tahun 2020 tentang Perubahan Ketiga atas Undang-Undang Nomor 1 tahun 2015 Tentang Tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 tahun 2014 Tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Walikota Menjadi Undang-Undang.

Hadir via zoom Jaksa Sentra Gakkumdu Sepriyadi, S.H yang juga diketahui menjabat Plt Kasi Pidum Kejari Kepulauan Talaud. Adapun subjek hukum Kasus Pelanggaran Pidana Pemilihan yang melibatkan Perangkat Desa Dapihe berinisial AY saat kampanye dan telah ditetapkan menjadi tersangka ( Tsk) yakni Paslon Nomor Urut 4 berinisial TW dan JA.

Diketahui, dalam Pasal 189 Jo Pasal 70 ayat (1) berbunyi : Calon Gubernur, Calon Wakil Gubernur, Calon Bupati, Calon Wakil Bupati Calon Walikota, Calon Wakil Walikota yang dengan sengaja melibatkan pejabat badan usaha milik Negara, pejabat badan usaha milik daerah, Aparatur Sipil Negara, anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia, anggota Tentara Nasional Indonesia, dan kepala desa atau sebutan lain/lurah serta perangkat desa atau sebutan lain/perangkat kelurahan sebagaimana dimaksud dalam pasal 70 ayat (1) dipidana penjara paling singkat 1 (satu) bulan atau paling lama 6 (enam) bulan dan/atau denda paling sedikit Rp. 600.000,- (enam ratusribu rupiah) dan atau paling banyak Rp. 6.000.000,- (enam juta rupiah).

Continue Reading

Talaud

Bawaslu Talaud Libatkan Media Awasi Pilkada Serentak 2024

Published

on

MELONGUANE, mediakontras.com — Menjelang pelaksanaan proses ‘pungut hitung’ pemilihan Bupati dan Wakil Bupati, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Kepulauan Talaud perkuat fungsi pengawasan dilapangan.

Hal itu disampaikan Koordinator Divisi HP2H Sidra Sofyan, menurutnya kesiapan seluruh elemen termasuk media dalam melaksanakan pengawasan pelaksanaan pilkada serentak tahun 2024 sangatlah penting, Kamis (14/11/2024)

“Tahapan pungut hitung sudah didepan mata. Sehingga kegiatan ini sangat penting, karena hal ini merupakan bentuk kesiapan dari tahapan kampanye hingga kegiatan puncak yaitu pungut hitung,” ungkap Sidra.

Sidra pun menambahkan proses pemilihan tinggal beberapa hari, untuk itu pengawas yang ada wilayah wajib terus melakukan tindakan pengawasan baik itu dalam kampanye maupun pertemuan – pertemuan yang berkaitan dengan sosialisasi calon kepala daerah.

“Mau tidak mau harus terus melakukan pengawasan, sebagaimana Bawaslu sebagai pengawas pemilu, KPU sebagai penyelenggara teknis juga media sebagai corong pemberitaan dan masyarakat. Mari kita awasi bersama pelaksanaan pemilu secara bersama – sama,” tukas Sidra.

Untuk itu, ujar Sidra tidak lama lagi akan dilaksanakan pungut hitung, proses pengawasan harus terus berjalan baik itu kampanye hingga pendistribusian logistik.

“Dan pada masa tenang, kami akan melakukan patroli pengawasan bersama Gakkumdu terlebih lagi untuk mengawasi adanya dugaan Tindak Pidana money politik,” ujarnya.

“Untuk itu, kami menghimbau kepada jajaran kecamatan, untuk terus koordinasi hingga pelaksanaan pungut hitung. Media harus melakukan pengawasan bersama Bawaslu untuk mensukseskan pelaksanaan pilkada serentak di kabupaten Kepulauan Talaud tahun 2024,” pungkas Sidra saat membuka Kegiatan Sinergi Media Bersama Bawaslu Kawal Pilkada Serentak 2024.

Continue Reading

Trending

× Kontak Redaksi