Connect with us

Headline

LSM RAKO Lapor Kasus Dugaan Korupsi Pembangunan Pasar Bersehati ke KPK RI

Sertai Bukti Bukti Hasil Audit BPK RI Sulut

Print Friendly, PDF & Email

Published

on

MANADO, mediakontras.com –  Perjuangan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Rakyat Anti Korupsi (RAKO) dalam menguak dugaan kasus korupsi yang melilit proyek Pembangunan Basar Bersehati yang berbandrol sekira Rp59,8 Miliar dengan sumber dana dari PEN.

Pasca pelaporan oleh aktivis anti korupsi Haryanto, muncul laporan resmi Badan Pemeriksa Keuangan. Dalam LHP BPK dengan  nomor surat  N0: 086/S/XIX.MND/03/2024. Dalam surat tersebut BPK RI mengulas jumlah kekurangan volume pekerjaan, kendati perusahaan penyedia (BP) sudah mempertanggungjawabkan.

Hasil pemeriksaan menunjukan bahwa terdapat pekerjaan yang tidak sesuai dengan volume pada kontrak. Volume yang tidak sesuai itu antara lain, pada pekerjaan beton, struktur baja, pasangan dinding dan pengecatan. Adapun total kekurangan volume mencapai Rp701.952.616.33.

Tak pelak melihat proses penyelidikan kasus dugaan korupsi ini hanya terluntah -luntah tak membuat LSM tersebut patah arang. Langkah terbaru, LSM tersebut memilih untuk melaporkan kasus ini ke lembaha anti rasuah Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) RI.

Ketua LSM RAKO Harianto SPi mengatakan dalam pusaran kasus ini kinerja dari konsultan pengawas proyek di pertanyakan. Dimana peran konsultan pengawas  yang ikut bertanggung jawab terhadap mutu dan kualitas pekerjaan ini tertuang  dalam  PP N0: 22 tahun 2020 tentang  peraturan pelaksanaan UU no 2 tahun 2017 tentang jasa konstruksi. Pada pasal (50) (3) Penyedia Jasa Konsultansi Konstruksi yang melakukan pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) memiliki tugas:

a. bertanggung jawab terhadap Pekerjaan Konstruksi tanggung jawabnya; dan memberikan laporan Pengguna Jasa sesuai hasil pelaksanaan sesual dengan tugas dan,

b. secara berkala dengan ketentuan kepada dalam kontrak kerja Konstruksi.

“Kami menduga ada indikasi persekongkolan  dalam  proyek ini dan ikut menyeret PT. Wowonyehu masuk dalam pusaran dugaan korupsi Pasar Bersehati Manado. Bisa di bayangkan ada pekerjaan yang bersifat rehabilitasi bukan pembagunan baru, dan patut diduga laporannya juga di rekayasa, sehingga bisa menjurus pada kerugian negara,” Ujar Harianto.

Menurutnya, seharusnya PT Wowontehu indah membuat laporan yang akuntabel sebagai tanggung jawab pengawas mutu di lapangan sesuai kewenangan yang di berikan UU dan tertuang dalam kontrak.

“Hal tersebut di atas merupakan perbuatan yang melanggar hukum yang terstruktur dan sistematis oleh karena itu kami meminta KETUA KPK RI  memberikan atensi dan supervisi agar segera di lakukan penyelidikan,” ujar Harianto.

Jual Beli Proyek

Indikasi adanya kongkalikong sebetulnya sudah terlihat dari awal proses tender proyek ini. Dimana, PT. Tureloto Batu Indah (TBI) satu satunya perusahan kontraktor yang ikut proses tender setelah memenangkan tender Pembangunan Pasar Bersihati Manado, bukannya menyelesaikan pekerjaan sesuai kontrak, TBI malah menjual lagi proyek tersebut ke PT Bentara Prima. Perusahaan yang disebut-sebut dikendalikan Harry Mundung. Sinyalemen jual beli proyek Negara itu tersungkap dalam laporan BPK.

Tertera di laporan BPK, pekerjaan Pembangunan Pasar Bersehati dilaksanakan oleh penyedia PT TBI-PT BP, berdasarkan Surat Perjanjian Kerja (Kontrak) No.D03/PURP/CK-08.2.01.02/012/SP/1/2022 tanggal 18 Januari 2022 senilai RP59.879.055.000.

Adapun pekerjaan itu diberi jangka waktu pelaksanaan pekerjaan 134 hari kalender. PT BP yang dimaksudkan adalah perusahaan pelaksanaan konstruksi berbentuk PT BENTARA PRIMA yang beralamatkan Kelurahan Dendengan Dalam, Kecamatan Paal Dua, Kota Manado. (yazsol)

Print Friendly, PDF & Email
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Headline

Gunung Bukan Tempat Sampah!, Relawan CSSR Ulindano Gelar Aksi Bersih-Bersih di Gunung Lokon

Published

on

By

TOMOHON,mediakontras.com – Aksi positif dan patut diberikan apresiasi ditunjukkan Relawan Caroll Senduk-Sendy Rumajar (CSSR) Ulindano yang didalamnya juga ada Komando muda Tou Mu’ung, kembali menunjukkan kepeduliannya terhadap lingkungan dengan menggelar aksi bersih-bersih di kawasan Gunung Lokon.

Kegiatan bertema “Gunung Bukan Tempat Sampah” ini diikuti oleh puluhan relawan yang membersihkan sampah di sepanjang jalur pendakian hingga ke puncak gunung, sebuah inisiatif yang juga berfungsi sebagai pencitraan positif dari relawan CSSR dalam mendukung pasangan Caroll-Sendy yang diusung di Pilkada Tomohon.

Relawan CSSR Ulindano menekankan pentingnya menjaga kelestarian alam, sembari memperlihatkan bahwa para pendukung Caroll-Sendy bukan hanya peduli pada kemenangan politik, tetapi juga pada isu-isu lingkungan.

“Kegiatan ini tidak hanya untuk menjaga keindahan Gunung Lokon, tetapi juga sebagai bukti bahwa kami, pendukung Caroll-Sendy, berkomitmen terhadap hal-hal positif yang bermanfaat bagi masyarakat. Kami ingin menunjukkan bahwa kepedulian lingkungan juga merupakan bagian dari program kepemimpinan mereka ke depan,” ujar Tommy.

Aksi ini dimulai pagi hari, dengan para relawan memungut sampah plastik, sisa makanan, dan barang-barang yang ditinggalkan oleh pendaki. Selain itu, relawan juga memberikan edukasi kepada para pendaki yang ditemui, tentang pentingnya membawa kembali sampah mereka.

Salah satu peserta aksi, mengungkapkan bahwa kegiatan ini juga memberikan dampak positif terhadap pencitraan pasangan Caroll-Sendy.

“Kami ingin menunjukkan bahwa CSSR bukan hanya soal politik, tapi juga tentang menjaga lingkungan dan memberikan dampak nyata kepada masyarakat. Ini adalah langkah kecil yang kami lakukan untuk membuktikan komitmen kami.” Ungkap mereka.

Aksi ini juga dirancang untuk memperkuat pesan kampanye pasangan Caroll-Sendy, yang diusung PDI Perjuangan dan Partai Gerindra.

Lewat kegiatan seperti ini, relawan berharap dapat semakin memperluas dukungan publik, dengan memperlihatkan sisi peduli dan tanggung jawab sosial mereka terhadap isu-isu yang lebih luas, terutama terkait lingkungan.

Dengan tema “Gunung Bukan Tempat Sampah,” aksi bersih-bersih ini menjadi langkah nyata sekaligus upaya pencitraan bagi relawan CSSR, menegaskan bahwa kepedulian terhadap lingkungan adalah bagian dari visi besar Caroll-Sendy untuk Tomohon yang lebih bersih dan berkelanjutan.(*/rek).

Print Friendly, PDF & Email
Continue Reading

Headline

TW – JA Siap Debat, Konsep Program Jadi Andalan

Published

on

MANADO, mediakontras.com — Debat kandidat yang menjadi ajang pertunjukkan kemampuan para calon pemimpin Talaud yang nantinya akan menjadi nahkoda Kabupaten Kepulauan Talaud lima tahun yang akan datang, tinggal menghitung jam.

Persiapan demi persiapan dilakukan oleh kelima pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati, agar bisa tampil memukau dalam debat kandidat yang akan dilaksanakan di Grand Kawanua Novotel Resort Manado, senin (14/10/2024) sekira pukul 10.00 wita.

Tak terkecuali pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati yang diusung partai Demokrat, Pdt. Tammy Wantania – Jekmon Amisi yang dianggap meupakan pasangan serasi, untuk bisa melanjutkan pembangunan yang ada Kepulauan Talaud.

“Pada prinsipnya pasangan TW-JA, siap mengikuti debat sesuai materi yang di berikan. Artinya pasangan ini berfokus pada konsep program,” ungkap Drs. Engelbertus Tatibi, ketua Tim Pemenangan TW – JA.

Tak lupa, anggota DPRD dari Partai Demokrat itu mengingatkan kepada setiap pasangan calon, agar dalam debat kandidat tidak ada argumentasi yang menyerang kemampuan dan kekurangan pasangan calon yang lain.

“Hindarilah statement yang menyinggung kemampuan ataupun kekurangan pasangan calon lain. Dan semoga apa yang di sampaikan dalam debat ini dapat di implementasikan untuk membangun Talaud, apabila terpilih dan di berikan amanah oleh rakyat,” ujarnya.

Print Friendly, PDF & Email
Continue Reading

Entertainment

Pra Tayang di Manado Sebelum Diputar XXI 28 November, Film ‘Mariara’ Disambut Warga

Published

on

By

MANADO,mediakontras.com – Perkenalan ‘Mariara’, film produksi putra-putri Sulawesi Utara (Sulut) yang digelar di salah satu mall terbesar di Manado, mengundang decak kagum warga.

Mereka tak menyangka dunia spritual mistik itu diangkat menjadi sinema apik dan menarik.
Sejumlah warga yang menyaksikan perkenalan film yang disutradarai Veldy Reynol Umbas itu, Sabtu (12/10/2024) malam, mengungkapkan “ketidakpercayaan” mereka.

“Ini kan hal mistik yang meskipun sulit dipahami secara logika dan keimanan, namun budaya (Mariara) itu telah hidup sejak era pra sejarah di Tanah Minahasa,” kata Nontje, warga Tomohon di sela-sela acara tersebut.

Menurut dia, ‘Mariara’ atau di sub etnis Minahasa lainnya ada yang menyebut ‘ma’diara’ telah ada sejak sebelum agama masuk, dan dipercaya dimiliki/dikuasai oleh orang-orang tertentu sebagai suatu kesaktian atau ilmu klenik.

Sementara, bagi Ray, diangkatnya ‘Mariara’ menjadi satu tontonan menarik di era digital seperti sekarang, menjadi keunikan tersendiri film yang akan tayang serentak di jaringan bioskop XXI pada 28 November itu.

Keduanya berpendapat, keberhasilan Gorango Pictures yang memproduksi film ini dengan Merdy Rumintjap sebagai produsernya membuktikan jika karya anak-anak Sulut itu telah berada di level nasional.

Di sela-sela acara perkenalan ‘Mariara’ yang antara lain “memamerkan” sejumlah pemain dan pendukung film yang semuanya produk lokal, Veldy Reynol Umbas berharap terobosan itu menjadi trigger bagi sineas lainnya di Sulut.

“Saya tahu dan kenal kehebatan mereka. Di Sulut ini ada banyak tema yang dapat diangkat, kemampuan pemeran maupun source lain sudah sangat mumpuni,” kata Veldy yang juga bertindak sebagai pencipta theme song di film ini.

Sukses ‘Mariara’ di XXI itu, telah menginspirasinya untuk terus berkarya. “Sudah ada empat tema baru yang ada di list Gorango Pictures. Tentang romantisme saat Permesta, cerita tentang Geng Sartana (Sarinah-Tanah Abang) yang fenomenal itu, Perang Tondano, dan Toar Lumimuut,” bebernya.

Dengan kolaborasi bersama para pegiat seni peran serta dukungan berbagai pihak di Sulut, Veldy berkeyakinan suatu saat bukan hal mustahil bila Manado menjadi Holywood-nya Indonesia.

Perkenalan ‘Mariara’ ini mampu menyedot animo warga Manado dan daerah lainnya di Sulut. Acara juga diisi dengan berbagai sajian menarik.

Sinametografi karya anak-anak Manado yang tergabung dalam Komunitas Film Sulawesi Utara. Bercerita tentang aktivitas dunia perdukunan di tanah Minahasa, ‘Mariara’ yang bergenre horror thriller ini berdurasi sekitar 97 menit.

Para pemeran film ini rata-rata pemeran dari Sulawesi Utara yang beberapa di antaranya sudah banyak berkiprah di dunia seni peran hingga level nasional seperti Eric Dajoh, Leon Alexander, Servy Kamagi, Mercy Lateka.

Beberapa pemeran lain seperti Yashinta Tetelepta, Inyo Rorimpandey, alm. Frangky Supit, Amato Assegaf, Alex Bawole, Maurits Karinda, Nova Wowor, Berty Koloay, Davo dan Licky, juga merupakan aktor-aktor hebat yang mampu menunjukkan kemampuan acting mereka dalam film layar lebar.(rek)

Print Friendly, PDF & Email
Continue Reading

Trending

× Kontak Redaksi