Pemprov Sulut
Pulau Ruang Diubah Jadi Kawasan Konservasi, Warga Desa Patehi dan Pumpente Bakal Direlokasi
Pemerintah Pusat Bakal Bangun Rumah Tipe 45 Dengan Luas Tanah 200 M2

MANADO,mediakontras.com – Pasca erupsi Gunung Ruang yang terjadi Rabu (17/4/2024) lalu, Pemerintah Provinsi Sulut mulai memikirkan untuk merelokasi warga Desa Patehi dan Pumpente yang tinggal di Pulau Ruang. Ada 833 jiwa atau 301 kepala keluarga yang mendiami dua desa di Pulau Ruang telah dievakuasi meninggalkan wilayah tersebut.
“Yang di Pulau Ruang ada dua desa kita akan koordinasi bagaimana untuk direlokasi, karena itu menjadi kawasan konservasi,” ungkap Gubernur Sulut Olly Dondokambey saat diwawancarai awak media usai Rapat Koordinasi bersama Forkopimda Sulut di Lobby Kantor Gubernur, Jumat (26/4/2024).
Pemprov sendiri sudah berkoordinasi dengan pemerintah pusat dalam hal ini Kementerian PUPR dan Kementerian Sosial dalam upaya mendapatkan bantuan pembangunan infrastruktur pasca Erupsi Gunung Ruang melalui proposal yang sudan diajukan baru-baru ini.
“Jadi mereka tidak bisa kembali ke sana, akan diupayakan direlokasi kita cari yang paling cocok dari budaya, ekonomi dan suasana,’ ujar Olly.
Erupsi Gunung Api Ruang menyisakan duka mendalam baik bagi penduduk di dua desa maupun warga yang ada di Pulau Tagulandang yang hanya berjarak kurang lebih 4,4 km itu. Sebanyak 12.476 jiwa terdampak dan 5.430 jiwa harus mengungsi. Selain itu sebanyak 3.908 rumah penduduk yang berada di Pulau Ruang dan Pulau Tagulandang rusak.
Mengantisipasi hal ini, Pemerintah Provinsi dan Forkopimda Sulawesi Utara akan mendirikan satu posko tambahan guna menampung para pengungsi yang masih berada di kebun sampai saat ini.
Hal itu agar supaya penanganan terhadap para pengungsi terakomodir secara maksimal, serta pendistribusian bantuan merata.
“Mengantisipasi semua bantuan ini kita bawa dan kita akan bikin satu posko, karena semua lagi mengungsi di kebun-kebun, kita akan taruh di situ. Kita taruh satu tempat supaya penanganan lebih mantap,”tukasnya.(*/red).