Connect with us

Headline

Memiliki Magnit Kuat,Tuange Kembali Bangun Talaud

Redaksi

Diterbitkan

pada

TALAUD, mediakontras.com- PERCATURAN Pilkada 2024 di Kabupaten Kepulauan Talaud kian hangat, berbagai sosok mencuat beberapa waktu terakhir, di balik seliweran news politik, kemunculan nama Petrus Simon Tuange, S.Sos, MSi atau akrab disebut PST sejak awal pekan ini menjadi salah satu magnitude tersendiri.

Pasalnya sosok PST dikenal luas oleh warga Talaud menyusul kiprahnya yang fenomenal manakala sukses menjadi Wakil Bupati Talaud 21 Juli 2014 — 21 Juli 2019, juga sempat tiga kali menjadi PLT Bupati menggantikan tugas Bupati Talaud Sri Wahyuni.

Kepastian akan masuk gelanggangnya PST, terlihat dari mulai dipasangnya baliho di sejumlah titik keramaian di Talaud, di situ tertulis PST Kembali Bangun talaud secara Tepat, Bersih, Berkarakter.

Menariknya di baliho berukuran cukup besar itu ikut tertampilkan semacam visi dan program unggulan PST yakni ; Realisasikan Hak Rakyat, Tingkatkan Kesejahteraan ASN, Talaud Maju dan Jaya
Jika benar sosok Bapak Petrus Tuange akan kembali ke Talaud maka ini kabar yang sangat baik, mengingat PST sosok di balik keberhasilan Pemkab talaud di era beliau dulu, sangat layak jika ia mendapat kesempatan kembali saat ini ujar seorang ASN yang meminta namanya tidak dipublikasi, ketika kepergok melihat baliho PST di bilangan pelabuhan Mangaran, Selasa (17/7-2024) siang.

Media ini berusaha menghubungi PST yang saat ini dipercayakan sebagai Koordinator Staf Khusus Walikota Bitung, saat dikonfrimasi tentang kabar seputar akan kembali ke Taklaud, PST menjawab singkat.

Ini masih dalam proses, dan jika Tuhan berkenan, saya memang sudah berniat untuk kembali membangun Talaud sebut PST yang mengaku sangat siap membangun daerah tercinta.

REKAM JEJAK MENTERENG

Bagaimana sesungguhnya kiprah PST ?, dinukil dari beberapa sumber, Tuange malang-melintang memegang sejumlah jabatan strategis di kota multi dimensi Bitung. Di antaranya dipercayakan ; Kepala Sub Bagian Anggaran Bagian Keuangan Sekda Kota Bitung 12 Oktober 2000 sampai 26 Juni 2002, Kepala Bidang Perencanaan Anggaran pada Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Kota Bitung 27 Juni 2002 sampai 21 November 2002.

Kemudian menjadi Kepala Bagian Umum dan Perlengkapan Setda Kota Bitung 22 November 2002 sampai 4 Desember 2003, Kepala Bagian Perekonomian Setda Kota Bitung 5 Desember 2003 sampai 23 April 2006, Kepala Bidang Anggaran pada Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Kota Bitung 24 April 2006 sampai 30 Desember 2008.

Kepala Bagian Pengelolaan Keuangan Setda Kota Bitung 31 Desember 2008 sampai 12 Juli 2010, Asisten Administrasi Keuangan dan Aset Daerah Kota Bitung 13 Juli 2010 sampai 28 Desember 2012.

Asisten Administrasi Keuangan dan Aset Daerah Kota Bitung 13 Juli 2010 sampai 28 Desember 2012.
Deret panjang capaian menduduki posisi vital puluhan tahun itu menyisahkan testimoni tersendiri, Tuange merupakan salah satu tokoh kunci nan penting dalam menerjemahkan strategi pengelolaan keuangan Pemkot Bitung beberapa tahun silam.

Ia juga diakui sebagai sebagai aktor yang piawai, memfasilitasi terbangunnya komunikasi dan relasi konstruktif antara pihak eksekutif dan legislatif kota Bitung.Tuange selalu hadir di saat genting dan dapat menguasai keadaan.

“Di jaman Pak Tuange, keterhubungan antara Pemkot dan Dewan Kota Bitung itu terjalin harmoni, meski tetap saling kontrol, namun harus diakui ia berhasil memainkan peran dengan baik dan jitu, Walikota Hanny Sondakh selalu dibuat tenang olehnya,” ujar Noldi Lamalo politisi senior.

Tuange memang kapabel. Berpembawaan tenang, bersahabat, ayah dua anak ini punya skill di atas rata-rata. Banyak situasi penting yang dihadapi Pemkot Bitung di tangannya dapat terurai, hening dan tuntas.

Ia sesungguhnya sosok kaliber yang tersamar di balik santun dan kebersahajaannya berinteraksi.

Karir peraih juara 1 Pemilihan Pegawai Negeri Sipil Berprestasi Tingkat Propinsi Sulut 1995 itu selalu brilian.

Kepiawaiannya di eksekutif tetap bertuah, manakala ia memilih menyeberang ke tanah leluhurnya ikut dalam Pilkada Talaud.

Berpasangan dengan Sri Wahyuni, keduanya terpilih menjadi Bupati dan Wakil Bupati periode 21 Juli 2014-21 Juli 2019.

Lakon sebagai Wakil Bupati penuh dengan romantika dan dinamika. Kematangan dan kesabaran Tuange diuji di dalam perjalanan roda kepemerintahan saat itu.

Di fase ini ia mengalami blessing indisguise, keberkahan di tengah peristiwa. Pada masa itu, tercatat tiga kali Tuange menjabat sebagai PLT Bupati Kepulauan Talaud.

Pertama, terbitnya Surat Keputusan (SK) Mendagri Nomor 131.71 17 Tahun 2018 tentang Pemberhentian Sementara Bupati Kepulauan Talaud, Provinsi Sulut ditandatangi langsung oleh Mendagri Tjahyo Kumolo.

Dalam SK, Wakil Bupati, Petrus Simon Tuange SSos MSi secara otomatis menggantikan posisi Manalip sebagai Plt Bupati Kepulauan Talaud.

Wakil Gubernur Sulut, Steven Kandouw saat menyerahkan SK Plt Bupati, Jumat, 13 Januari 2018.
Meski Sri Wahyumi Manalip melakukan perlawanan hingga sempat terjadi dualisme kepemimpinan, tetapi hampir tiga bulan lamanya Petrus Simon Tuange menduduki kursi bupati hingga masa jabatannya berakhir pada, 5 April 2018.

Sri Wahyumi Manalip sempat diaktifkan kembali sebagai Bupati Kepulauan Talaud mulai 5 April 2018.

Namun, sehari sesudah itu, dia dinonaktifkan dari jabatannya sebagai bupati karena mengajukan cuti setelah menjadi salah satu kontestan pilkada Kabupaten Kepulauan Talaud.

Mengisi kekosongan pemerintahan ini, Petrus Simon Tuange kembali ditunjuk sebagai Plt bupati sejak 6 April 2018 hingga 23 Juni 2018 berdasarkan SK Nomor 858/1548/sekr.Ro.Pemhumas. SK diserahkan Asisten Pemerintahan dan Kesra Setdaprov Sulut, Edison Humiang.

Babak selanjutnya, setelah masa cuti kampanye berakhir, dan kalah dalam Pilkada 2018, Sri Wahyumi Manalip kembali menjadi bupati untuk menyelesaikan sisa masa pemerintahannya.

Sampai kemudian, Selasa, 30 April 2019 siang, KPK menangkap Sri terkait kasus suap sejumlah proyek pembangunan pasar di Kabupaten kepulauan Talaud.

Malam harinya, KPK menetapkan Sri Wahyumi sebagai tersangka. Menindaklanjuti penetapan sebagai tersangka, Mendagri kembali menonaktifkan Sri Wahyumi dan menujuk Petrus Simon Tuange sebagai Plt bupati, dan Tuange, Kamis, 2 Mei 2019 pagi, menerima surat penunjukan sebagai Pelaksana tugas (Plt) Bupati Kepulauan Talaud.

Dalam kesempatan penyerahan surat penunjukan itu, Wakil Gubernur Sulawesi Utara Steven Kandouw menyampaikan sejumlah pesan dari Gubernur Sulut Olly Dondokambey.

“Pesan Pak Gubernur agar roda pemerintahan di Kabupaten Talaud harus tetap berjalan dengan baik,” kata Steven.

Tuange berterima kasih kepada Gubernur Olly dan Wagub yang sudah mempercayakan dirinya sebagai Plt Bupati Kepulauan Talaud.

Usai lakon daerah kepulauan itu, nama Tuange kembali beredar di kota Bitung, figurnya sempat mencuat di masa jelang Pilkada 2020.

Ia sempat digadang sejumlah pihak sebagai sosok yang layak menjadi Wakil Walikota Bitung.

Walau pada akhirnya, ia memilih mendukung pasangan Maurits Mantiri — Hengky Honandar (MM —HH).
Rekam jejak mantan birokrat kelahiran Mangaran 4 Desember 1954 itu, lebih dari cukup menjadi amunisi segar dalam perhelatan Pilkada Talaud saat ini.

Layak jika PST memiliki elektabilitas yang tinggi dan punya nilai electoral yang memadai jika berpasangan dengan siapapun calon. Menarik untuk diikuti kiprah PST di tanah leluhurnya.(rek/*)

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *