Doa Ibu dan Kebanggaan Keluarga Sertai Langkah Tristan Griffith Nangin di Asian Youth Games 2025

MANADO, mediakontras.com – Sebuah momen haru dan penuh kebanggaan menyertai pelepasan Tim Bola Voli Indonesia yang akan berkompetisi di ajang bergengsi 3rd Asian Youth Games 2025 di Mahama, Bahrain. Di balik seragam kebangsaan yang dikenakan Tristan Griffith Nangin, mengalir deras doa dan restu dari sang ibu, Pingkan Fitryane Kuemba, yang melepas sang putra dengan harapan dan kebanggaan yang tak terkira.

Pelepasan resmi tim berlangsung dalam sebuah upacara khidmat di Padepokan Jenderal Polisi Kunarto, Rabu (15/10/2025). Namun, di balik kemeriahan acara resmi, tersimpan cerita personal yang menyentuh dari keluarga atlet asal Kotamobagu, Sulawesi Utara, ini.

Melalui pesan singkat WhatsApp kepada redaksi mediakontras.com, Kamis (16/10/2025), Pingkan Fitryane Kuemba mengungkapkan perasaan bahagia dan bangga kepergian putra sulungnya.

“Kami orang tua tentunya hanya bisa berdoa dan memberikan motivasi. Namun, juga terselip rasa bahagia dan bangga karena Ifit bisa langsung mewakili Indonesia berlaga di kancah internasional,” ungkap Pingkan, yang bersama suaminya, Yandri Christian Nangin.

Ifit, sapaan akrab Tristan Griffith Nangin, disebutkan oleh kedua orang tuanya bukan hanya sebagai kebanggaan keluarga, melainkan juga harapan baru bagi bola voli Indonesia. Mereka berpesan agar Ifit tetap rendah diri dan terus berlatih, mengingat perjalanan kariernya masih sangat panjang.

Perjalanan Ifit hingga bisa mengenakan jakun merah putih memang penuh dengan perjuangan. Atlit yang dibesarkan dan menempa kemampuannya di klub Bright Jos Elektrik Sulut ini kini telah naik kelas dengan bergabung ke klub profesional Indomaret Sidoarjo. Prestasinya yang konsisten akhirnya membuahkan hasil, membawanya terpilih sebagai salah satu dari sedikit atlet muda terbaik yang mewakili Indonesia di ajang olahraga pemuda se-Asia ini.

Di kesempatan terpisah, Ifit sendiri mengungkapkan rasa syukur dan bangganya. Namun, ia juga menyadari bahwa jalan menuju panggung internasional ini tidaklah mudah.

“Puji Tuhan bisa terpilih mewakili Indonesia. Semua karena kemurahan Tuhan sehingga terpilih,” ujarnya dengan polos. Pengakuan jujur ini mengungkap sisi dramatis di balik pencapaiannya: sebuah perjuangan keras, latihan tanpa henti, dan akhirnya, anugerah yang ia sambut dengan penuh kerendahan hati.

Kini, dengan doa ibu yang menyertai setiap langkah dan dukungan seluruh keluarga, Tristan Griffith Nangin siap untuk memacu adrenalin dan menunjukkan taringnya di Mahama, Bahrain. Perjuangannya tidak hanya untuk meraih medali, tetapi juga untuk mengibarkan bendera Indonesia di kancah olahraga muda Asia.(*)