Ada Tanda Tangan Prabowo Subianto di B1KWK Caroll-Sendy, Bukti Keseriusan Gerindra di Tomohon

TOMOHON,mediakontras.com – Keluarnya Surat Keputusan B1KWK Partai Gerindra untuk pasangan Caroll Senduk-Sendy Rumajar yang ditandatangani langsung Prabowo Subianto sebagai Ketua Dewan Pembina sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra, bersama Sekretaris Jenderal, Ahmad Muzani, menjadi bukti sah dan otentik dukungan penuh partai ini bagi kedua paslon.

Tak sekadar bentuk dukungan, tapi juga menjadi hal yang spesial. Karena, Caroll Senduk yang tidak mendaftar di Partai Gerindra, tapi oleh Prabowo Subianto dan Ahmad Muzani, langsung disetujui untuk dipasangkan dengan Sendy Rumajar, Ketua DPC Gerindra Tomohon di Pilkada Serentak 2024 ini.

“Secara formal, mungkin tidak (mendaftar di Gerindra), tapi, jika Pak Prabowo mau teken (tanda tangan) B1KWK-nya, bisa saja Pak Caroll punya nilai tersendiri di mata Prabowo Subianto dan juga Gerindra,” ungkap Sekretaris DPC Partai Gerindra Kota Tomohon Jhonny Marthen Kreysen.

Menurutnya, yang dia tahu, Prabowo Subianto itu adalah tokoh yang sangat teliti dan punya perhitungan yang sangat matang. Latar belakangnya sebagai perwira tinggi militer yang kuat dan pengalamannya di potik, diyakini menjadi dasar Presiden Indonesia Terpilih itu dalam mencalonkan Caroll-Sendy di Tomohon.

“Masyarakat jangan terpengaruh bila ada yang masih meragukan pilihan Pak Prabowo kepada Caroll-Sendy. Itu sudah sah dan tak akan berubah lagi,” tambah Eduard Evho Paat salah satu pengurus Partai Gerindra.

Berkoalisinya PDIP-Gerindra di Tomohon ini, papar Kreysen dan Paat, memberi kentungan tersendiri bagi Kota Bunga itu. Pemerintahan Caroll-Sendy dengan sendirinya menjadi linier dengan eksekutif maupun legislatif di pusat.

Apalagi di Tomohon, kedua partai adalah pemegang 18 kursi di DPRD, sehingga program-program yang disusun dapat berjalan mulus.

“Dua keunggulan Caroll-Sendy inilah yang tak dimiliki kandidat lain. Apalagi bagi calon yang tak punya partai. Di DPRD (Tomohon) saja tak dia punya wakil yang akan mengawal programnya, apalagi di pusat. Bukan saya mendiskreditkan calon tersebut, tapi realitanya memang seperti itu,” pungkas Kreysen.(rek)