Bajaj Maxride Beroperasi di Manado, Siap Layani Lima Kecamatan

Manado. Mediakontras. com – Bajaj Maxride resmi kembali beroperasi di Kota Manado. Transportasi ini akan melayani masyarakat di lima kecamatan antara lain; Malalayang, Mapanget, Singkil, Tuminting, dan Wanea.

Kehadiran kembali armada transportasi roda tiga ini membawa harapan baru bagi peningkatan perekonomian lokal, penciptaan kesempatan kerja, serta kemudahan mobilitas masyarakat.

Momentum beroperasinya kembali Bajaj Maxride dinilai sangat penting, mengingat Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Kota Manado mencapai 8,51% dari total 1,42 juta orang dalam TPAK pada Agustus 2025, tertinggi di Provinsi Sulawesi Utara. Maxride menyatakan siap menjadi bagian dari solusi bagi tantangan ketenagakerjaan, khususnya bagi pekerja informal dan masyarakat usia produktif.

Tidak hanya membuka peluang kerja sebagai mitra pengemudi, Maxride juga menghadirkan peluang investasi bagi pengusaha muda di Manado melalui skema “Juragan Bajaj Maxride”.

Dengan skema investasi high profit – low risk, para juragan berpotensi mendapatkan keuntungan hingga 21% per tahun atau sekitar Rp 2,5 juta per bulan, jauh lebih tinggi dibanding bunga bank konvensional maupun investasi aset digital.

Dari kota sebelumnya—seperti Makassar, Medan, Yogyakarta, Solo, Semarang, dan Pekanbaru—Maxride tercatat telah menyerap ribuan tenaga kerja dengan pendapatan harian stabil yang mencapai ratusan ribu rupiah per hari, dan dinilai mampu meningkatkan kesejahteraan keluarga para mitra driver.

Sebagai moda transportasi publik, Bajaj Maxride menawarkan layanan aman di segala cuaca, tarif terjangkau, serta pemesanan mudah melalui aplikasi Maxride (iOS & Android).

Setiap unit juga merupakan kendaraan multifungsi ber-TNKB hitam sehingga dapat digunakan baik untuk keperluan pribadi maupun usaha—mulai dari kendaraan keluarga, angkut barang, angkutan penumpang, hingga mini food truck.

Dengan mesin modern 200cc SOHC berteknologi DTSI (Double Twin Spark Injection), Maxride menjanjikan tenaga optimal, efisiensi bahan bakar hingga 1 liter per 25 km, serta tetap ramah lingkungan.

Branch Manager Maxride Manado, Jhon Ferdinand Senewe, mengemukakan operasional Maxride bukan sekadar bisnis transportasi, tetapi juga program sosial ekonomi untuk masyarakat.

“Hadirnya Bajaj Maxride di Manado akan membuka banyak manfaat sosial—dari lapangan pekerjaan baru, peluang investasi nyata, hingga penyediaan akses transportasi yang aman, nyaman, dan terjangkau bagi seluruh warga kota,” ujarnya.

Maxride memastikan komitmennya untuk terus mengembangkan bisnis yang berkelanjutan dan memberikan dampak sosial positif di setiap daerah operasional.

Dengan diizinkannya kembali operasional di Manado, perusahaan menyatakan siap melangkah bersama masyarakat untuk membangun kota yang lebih produktif, inklusif, dan modern.(Chae)