Ekonomi
Dieksport Via Bandara Samrat,Komoditas Teripang Putih Asal Sulut Tembus Pasar Amerika


MANADO,mediakontras.com—
Pelepasan ekspor langsung perdana komoditas Teripang Susu Putih (Dried) sebanyak 273 kg asal Kabupaten Minahasa Utara (Minut) Provinsi Sulawesi Utara ( Sulut) ke Amerika Serikat jadi motor baru penggerek ekonomi di Bumi Nyiur Melambai.
Eksport perdana salah satu komoditi unggulan ini, dilakukan via Bandara Sam Ratulangi (Samrat) dengan menggunakan penerbangan milik Maskapai China Sounthern tujuan Manado Guangzho dan kemudian lanjut penerbangan ke Los Angeles Amerika Serikat.
Ekspor perdana ini, launchingnya di ruang VIP Pemda Bandara Samrat oleh Gubernur Sulawesi Utara Mayjen TNI (Purn) Yulius Selvanus .
Hadir dalam acara launching perdana tersebut pimpinan CV buka buka Island sebagai pelaku usaha lokal, Kepala Bea Cukai Provinsi Sulawesi Utara, PGS General Manager PT Angkasa Pura Indonesia, PLH Kepala Otoritas Bandara Wilayah VIII Manado, Sekretaris Provinsi Sulawesi Utara, Kepala Kantor Karantina Hewan, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sulawesi Utara, Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Sulawesi Utara, Komandan Pangkalan Udara Sam Ratulangi Dalam acara tersebut juga dilakukan ceremonial penyerahan dokumen persyaratan ekspor dan pemecahan kendi oleh Gubernur Sulut didepan gerobak pengangkutan muatan kargo Ekspor Teripang sebagai simbolis menandai pelepasan barang muatan kargo Ekspor Teripang ke negara Amerika Serikat.
Dalam sambutan Gubernur Yulius Selvanus menyampaikan bahwa ekspor import ini merupakan satu Langkah yang cukup baik dengan harapan tentunya dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Sulut dan merupakan penguatan daya saing produk perikanan Indonesia di pasar global.
Ekspor dilakukan oleh CV Buka-Buka Island ini merupakan pelaku usaha lokal yang nantinya secara konsisten melakukan pengiriman produk ke pasar internasional dimana produk mereka yaitu Teripang Putih ini merupakan salah satu komoditas unggulan dari kawasan timur Indonesia yang berhasil menembus pasar Amerika, meski di tengah dinamika politik dagang dan penyesuaian tarif impor oleh pemerintah AS.

Kepala Kantor Wilayah Dirjen Bea Cukai Sulawesi Bagian Utara menegaskan komitmen Bea Cukai dalam memberikan pelayanan prima dan pengawasan optimal terhadap kegiatan ekspor.
“Kami mendukung penuh upaya para eksportir lokal untuk menembus pasar internasional. Terus berlangsungnya ekspor ke Amerika Serikat ini menunjukkan keunggulan daya saing produk Indonesia meski menghadapi tantangan global dalam perdagangan internasional,” ungkapnya.
Langkah ekspor langsung dari Sulawesi Utara ini memberikan efisiensi logistik yang signifikan. Kini, dengan hadirnya penerbangan langsung dari Manado ke beberapa kota besar di Tiongkok seperti Guangzhou dan Nanjing (sejak Maret 2025), pelaku usaha tidak lagi bergantung pada transit di Soekarno-Hatta.
Akses ini membuka peluang lebih besar bagi peningkatan ekspor dari wilayah timur Indonesia.
Keberhasilan CV Buka-Buka Island juga mencerminkan peningkatan daya saing pelaku UMKM dalam ekspor nonmigas. Sebagai tulang punggung perekonomian nasional, UMKM terus menunjukkan kontribusi strategis dalam menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat lokal.
Capaian ini tentunya kedepan dapat menjadi inspirasi bagi pelaku usaha lainnya, terutama UMKM, untuk menjajaki pasar global.
Dengan semakin terbukanya jalur ekspor langsung dari Sulawesi Utara, wilayah ini kini menjadi salah satu gerbang penting perdagangan internasional dari Indonesia bagian tengah dan timur.
Dari data yang ada sejak ditutupnya penerbangan kargo ikan tertama ikan tuna ke Jepang sebagai salah satu penurunan angka kargo Internasional yang turun hingga 72% selama periode januari sampai dengan Maret 2025 dibanding dengan tahun sebelumnya dengan periode yang sama.
Harapannya ke depan dengan adanya pengiriman ekspor melalui Kargo Bandara Sam ratulangi akan terus berkembang dan kedepan juga akan lebih bergairah lagi dan Sulawesi Bagian Utara akan terus bersinergi dengan instansi terkait dalam menciptakan ekosistem ekspor yang kondusif dan kompetitif, demi mendukung pertumbuhan ekonomi nasional yang inklusif dan berkelanjutan.(*)
