Tomohon
Bersama Pemprov Sulut Wali Kota Caroll Senduk Siap Berantas Tengkulak
Wagub Minta Pemda Update Tiap Hari Harga Pangan

TOMOHON, mediakontras.com – Wali Kota Caroll J A Senduk SH hadir dalam High level meeting TPID TP2DD Kabupaten/ Kota se-Minahasa Raya,Tomohon dan Bitung serta Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) 2024.
Meeting dengan Tema “penguatan Ketahanan pangan Strategis Sulawesi Utara”, digelar di Ballroom Hotel Sutan Raja Amurang, Selasa (2702/2024).
Kepala perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulut Andrie Prasmoko dalam pertemuan tersebut mengatakan High Level Meeting menjadi langkah awal di tahun 2024 untuk menekan inflasi pangan.
Dalam menjaga stabilitas harga pangan, pihaknya menyiapkan tujuh program unggulan GNIP. Programnya dipadukan dalam 4K yakni Keterjangkauan Harga, Ketersediaan Pasokan, Kelancaran Distribusi dan Komunikasi Efektif.
“Program yang akan dilaksanakan juga bakal merangkul para pemuka agama. Tokoh agama ikut serta aktif dalam mencegah para pedagang ambil margin terlalu besar. Jadi semua harus kerja bersama. Untuk pencanangan TP2DD dilakukan untuk meningkatkan digitalisasi transaksi di Sulut. Ini untuk mendorong peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD),”pungkasnya.
Sementara itu, Wakil Gubernur (Wagub) Sulawesi Utara Drs Steven.O.E. Kandouw dalam kesempatan tersebut memberikan apresiasi kepada Bank Indonesia Sulut yang menginisiasi kegiatan ini, atas nama Pemerintah Provinsi Sulut .
“ Hari ini Saya mendapat info harga beras berada di paling tinggi dalam sejarah. Di beberapa daerah, menembus Rp18.000 per kilogram. Apabila harga beras terus demikian dan tidak turun, akan berpengaruh ke masyarakat. Kenaikan harga pangan ini hal sangat berbahaya,” kata wagub.

Di sisi lain, Wagub Kandouw menduga adanya permainan harga bahan pangan dilakukan oleh tengkulak.
“Tengkulak-tengkulak identifikasi sentral produksi kita. Mulai dari kentang di Modoinding, Tomat di Langowan dan Tompaso. Jauh-jauh hari sudah dibeli ke petani,” terangnya.
Hasil tengkulak itu, tambah dia, dibawa ke pasar-pasar besar seperti di Kota Manado.
“Akhirnya yang untung mereka tengkulak ini,” ujarnya.
Dalam jangka pendek ini, wagub mengusulkan untuk sering mengupdate harga bahan pangan di Sulut.
“Masalah harga bahan pangan jangan sebulan sekali. Kalau perlu day by day. Setiap hari laporkan ke sekda dan bupati, wali kota supaya kita boleh lihat. Jangan sudah parah baru kita turun ke bawah. Tolong day by day kalau perlu live. In time monitor harga bahan pangan ini,” tuturnya.
Orang nomor dua di Sulut ini juga menyarankan penetrasi untuk menekan harga bahan pangan lewat dana desa.
“Dana desa boleh kita gunakan. Juknis dana desa ada juga boleh untuk korelasi pencegahan inflasi pangan,” terangnya seraya mengapresiasi atas gagasan BI yang ikut melibatkan tokoh agama dalam pengendalian inflasi di Sulut.
Wagub Steven Kandouw menambahkan kenaikan harga bahan pangan harus jadi perhatian.
“Saya katakan pada pak Gubernur untuk mengingatkan kepada kepala Daerah sebagai eksekutor harus underline jangan disimpan dalam hati tapi dimplementasikan apa yang sudah disampaikan pak Andrie ,” ujarnya.
Ikut hadir dalam High level meeting Bupati Minahasa Selatan Franky Donny Wongkar, Penjabat Bupati Minahasa Jemmy Kumendong, Wakil Walikota Bitung Hengky Honandar, Sekretaris Daerah Kabupaten Minahasa Utara, Sekretaris Kota Manado dan stakeholder terkait.(rek)