Connect with us

Headline

Begini Program Unggulan dan Visi Misi Elly Lasut-Hanny Pajouw

Charencia Repie

Diterbitkan

pada

MANADO,mediakontras.com – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sulawesi Utara mengumumkan visi, misi, serta program Unggulan dari pasangan calon Elly Engelbert Lasut dan Hanny Joost Pajouw (E2L-HJP).

Hal itu di sampaikan ke publik guna untuk transparansi serta partisipasi masyarakat di Pilgub 2024.

Melalui uraian yang diumumkan KPU Sulut, E2L-HJP berkomitmen membawa perubahan signifikan melalui serangkaian strategi pembangunan yang berfokus pada keberlanjutan, pemerataan, dan kemajuan di berbagai sektor.

Visi “Menciptakan Sulawesi Utara yang Cerdas, Berbudaya, Maju, dan Berkelanjutan” diusung sebagai landasan pembangunan Sulut kedepan jika terpilih nanti.

E2L-HJP merumuskan visi yang berorientasi pada penciptaan Sulawesi Utara sebagai wilayah yang unggul, tidak hanya dalam aspek pendidikan dan budaya, tetapi juga dalam pembangunan ekonomi dan sosial yang berkelanjutan.

Dengan visi ini, E2L-HJP berharap dapat mengangkat Sulawesi Utara sebagai provinsi yang modern, adaptif terhadap perubahan global, namun tetap berakar pada nilai-nilai lokal.

Misi: Tujuh Pilar Pembangunan Sulawesi Utara

Pasangan dr. Elly Engelbert Lasut dan Hanny Joost Pajouw memiliki tujuh misi utama yang menjadi pilar pembangunan Sulawesi Utara:

Percepatan Pengembangan Wilayah dan Ketahanan Energi: Misi ini menekankan pengembangan wilayah-wilayah yang berpotensi untuk tumbuh lebih cepat, dengan fokus pada ketahanan energi dan pembangunan perdesaan serta perkotaan berdasarkan prinsip ekonomi modern.

Pengembangan Sumber Daya Manusia Berkualitas dan Berbudaya: Pengembangan sumber daya manusia (SDM) yang berdaya saing global, memiliki kualitas pendidikan tinggi, serta menjunjung nilai-nilai budaya. E2L-HJP menegaskan pentingnya pendidikan berbasis nilai-nilai universal yang membangun individu yang cerdas, berintegritas, dan inovatif.

Kehidupan Berkeadilan dan Supremasi Hukum: Penegakan hukum yang kuat dan adil menjadi prioritas, dengan perlindungan khusus terhadap kelompok rentan. Misi ini juga mencakup penguatan lembaga hukum dan penegakan supremasi hukum secara merata di seluruh lapisan masyarakat.

Tata Kelola Pemerintahan Bersih dan Akuntabel: E2L-HJP berjanji untuk membentuk pemerintahan yang transparan, akuntabel, dan efisien. Salah satu upaya utama adalah melalui digitalisasi pelayanan publik untuk mendukung tata kelola yang lebih baik dan modern, sejalan dengan revolusi industri 4.0 dan 5.0.

Peningkatan Layanan Dasar dan Infrastruktur: Peningkatan kualitas layanan dasar seperti kesehatan, pendidikan, dan transportasi akan menjadi prioritas utama. Selain itu, penataan infrastruktur yang lebih baik, seperti pembangunan jalan, jaringan listrik, dan air bersih di daerah-daerah terpencil akan menjadi fokus utama.

Pengembangan Industri dan Hilirisasi Sumber Daya Alam: E2L-HJP berkomitmen untuk mendorong pengembangan sektor industri dengan memaksimalkan hilirisasi sumber daya alam yang ada di Sulawesi Utara. Selain itu, akan mengoptimalkan potensi alam yang dimiliki daerah ini untuk meningkatkan ekonomi dan membuka lapangan kerja.

Optimalisasi Nilai Budaya dan Agama: Pembangunan di Sulawesi Utara akan tetap berlandaskan pada nilai-nilai budaya lokal dan agama yang telah menjadi bagian integral dari kehidupan masyarakat. Optimalisasi peran agama dan budaya dalam kehidupan masyarakat menjadi salah satu cara untuk menjaga harmoni sosial.

Program Prioritas: Strategi Mewujudkan Misi Dalam mewujudkan visi dan misi di atas, pasangan dr. Elly Engelbert Lasut dan Hanny Joost Pajouw merumuskan sembilan program utama yang dirancang untuk mempercepat pembangunan di berbagai sektor.

Pertumbuhan Ekonomi dan Perluasan Lapangan Kerja: Peningkatan pertumbuhan ekonomi akan didorong melalui pengembangan sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), investasi, pertanian, perkebunan, serta pariwisata. E2L-HJP berjanji untuk menciptakan lebih banyak lapangan kerja, baik di tingkat nasional maupun internasional.

Optimalisasi Potensi Kemaritiman dan Lingkungan: Sulawesi Utara sebagai wilayah maritim memiliki potensi besar di sektor perikanan dan kelautan. Program ini berfokus pada pengelolaan sumber daya kelautan, serta menjaga keberlanjutan lingkungan untuk menghadapi tantangan perubahan iklim dan kelestarian alam.

Pembangunan Manusia Unggul dan Berkarakter: Fokus pada pendidikan dan pemberdayaan perempuan serta pemuda. Program ini bertujuan membentuk generasi penerus yang berkualitas dan mampu bersaing, baik di tingkat nasional maupun internasional.

Penegakan Supremasi Hukum dan Perlindungan Perempuan dan Anak: Komitmen untuk menegakkan hukum secara adil, dengan perhatian khusus pada perlindungan perempuan dan anak, menjadi bagian tak terpisahkan dari program pasangan ini.

Tata Kelola Pemerintahan Berintegritas dengan Teknologi: Transformasi digital di sektor pemerintahan akan diimplementasikan untuk mendukung birokrasi yang lebih efisien dan cepat, sesuai dengan tuntutan revolusi industri 5.0. Hal ini termasuk peningkatan kompetensi Aparatur Sipil Negara (ASN) dalam memanfaatkan teknologi.

Penguatan Jaring Pengaman Sosial dan Kesehatan Masyarakat: Program ini berfokus pada peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui penguatan jaringan pengaman sosial, serta meningkatkan akses masyarakat terhadap layanan kesehatan yang berkualitas.

Percepatan Pembangunan Infrastruktur Daerah: Pembangunan infrastruktur dasar seperti jaringan listrik, air bersih, dan infrastruktur transportasi di daerah-daerah terpencil akan menjadi prioritas untuk menghubungkan semua wilayah di Sulawesi Utara secara merata.

Penguatan Industrialisasi dan Agribisnis: Pasangan ini akan memperkuat industrialisasi dan agribisnis, dengan fokus pada integrasi kawasan ekonomi untuk mempercepat pembangunan wilayah.

Pembinaan Keagamaan dan Pelestarian Budaya: E2L-HJP juga berkomitmen untuk melestarikan kebudayaan lokal dan memupuk harmoni antar suku, etnis, dan agama, untuk menciptakan masyarakat yang lebih damai dan bersatu.

Dengan visi, misi, dan program yang disusun secara komprehensif ini, pasangan dr. Elly Engelbert Lasut dan Hanny Joost Pajouw menawarkan solusi strategis untuk mempercepat pembangunan dan memajukan Sulawesi Utara.(*)

Headline

Kerugian Ditaksir Sekira Rp1,2 Miliar, BPMS Sinode GMIM digugat dua Pendeta

Yaziin Solichin

Diterbitkan

pada

MANADO,mediakontras.com-
Dua pendeta perempuan senior GMIM yakni Pendeta Dr. Lientje Kaunang, Th. M., dan Pendeta Dr. Agustien Kaunang, M. Th. yang didampingi kuasa hukumnya Advokat Sofyan Jimmy Yosadi, SH., menggugat Pimpinan Badan Pekerja Majelis Sinode GMIM (Gereja Masehi Injili di Minahasa) melalui Pengadilan Negeri Tondano Kabupaten Minahasa.

Kedua Pendeta melakukan gugatan perbuatan melawan hukum (PMH) ‘onrechtmatige daad’ dalam memperjuangkan hak-haknya baik gaji selama belasan tahun juga hak pensiun.

Kedua pendeta senior ini dengan sangat terpaksa menggugat Badan Pekerja Majelis Sinode GMIM, lembaga yang mereka cintai dan tempat mengabdikan diri selama puluhan tahun dan.

Perkara perdata nomor 192/Pdt.G/2025/Pn Tnn mulai sidang perdana pada hari Selasa, 27 Mei 2025 sesuai relas panggilan sidang.

Dan sidang dilaksanakan di ruang sidang Prof. Dr. H. Muhammad Hatta Ali, SH., MH. Sejak jam 10 pagi menungu antri sidang hingga jelang jam 12 siang, dipanggil panitera dan mulai sidang. Pihak tergugat Ketua & Pengurus BPMS GMIM dan atau kuasa hukumnya tidak hadir.

“Saya sebagai kuasa hukum bersama kedua pendeta yang duduk dalam ruang sidang sebagai penggugat, oleh Majelis Hakim yang membuka sidang hanya melakukan pemeriksaan berkas kuasa hukum, baik surat kuasa & Berita acara sumpah, Kartu Advokat serta dokumen gugatan kemudian Majelis Hakim memutuskan penundaan sidang,” Kata Jimmy Yosadi.

Adapun kronologis dilakukannya gugatan tersebut berawal dari latar belakang kedua Pendeta ini menerima Surat Keputusan dari Pimpinan BPMS GMIM sebagai Pendeta pada tahun 1982 dan 1983.

Mulai saat itu menerima hak sebagai pekerja dan mendapatkan gaji. Setiap bulan dipotong gajinya untuk mendapatkan hak pembayaran pensiun nanti.

Pada tahun 1988 dan 1989, kedua Pendeta ini mendapatkan Surat Keputusan dari Pimpinan Sinode GMIM untuk diberikan penugasan sebagai dosen pengajar di Fakultas Teologi UKIT.

Kedua Pendeta ini adalah dosen dari para calon pendeta, Teolog dan guru agama dan mengajar selama puluhan tahun.

Namun sejak tahun 2008 hingga gugatan ini diajukan, hak gajinya tidak dibayarkan lagi oleh Sinode GMIM dengan alasan adanya kisruh UKIT.

Setelah melakukan berbagai upaya melalui penyelesaian perselisihan hubungan Industrial di Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Sulawesi Utara bersama beberapa pendeta GMIM lainnya maka pada tanggal 19 Januari 2017, setelah beberapa kali bertemu mediasi antara kedua belah pihak maka kepala Dinas Tenaga Kerja & Transmigrasi Sulut memberikan surat berupa anjuran tertulis kepada Pimpinan Badan Pekerja Majelis Sinode GMIM untuk membayar hak-hak para pendeta tersebut termasuk kedua pendeta klien saya tersebut.

Ternyata upaya inipun tidak diindahkan oleh Pimpinan BPMS GMIM dan tidak membayar semua hak para pendeta tersebut dan mengabaikan anjuran tertulis pihak Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Sulut.

Lama menunggu kepastian agar hak-hak mereka dibayarkan, pada tahun 2021, kedua pendeta mulai melakukan pendekatan personal kepada ketua Sinode GMIM Pdt. Hein Arina dan beberapa pimpinan lainnya. Saat itu bahkan ditengah pandemi Covid 19.

Perjuangan panjang bolak balik ke kantor Sinode di kota Tomohon, hanya janji-janji akan dibayar yang diberikan oleh Ketua Sinode dan beberapa pengurusnya.

Pada tahun 2022 dan 2023, kedua Pendeta memasuki pensiun sebagai pekerja yang awalnya telah diberikan Surat Keputusan BPMS GMIM sebaga pekerja namun tidak lagi menerima haknya berupa gaji sejak tahun 2008 dan hak pensiun yang seharusnya diterima termasuk dijanjikan rumah masa depan sesuai tata gereja sebagai apresiasi terhadap pengabdian keduanya selama puluhan tahun.

Hak pensiun harus didapatkan karena dipotong dari gaji setiap bulan yang diterima sejak diteguhkan dan mendapat Surat Keputusan sebagai pekerja oleh BPMS GMIM sejak tahun 1982 dan 1083.

Pada awal bulan Juni 2024, kedua pendeta ini datang ke rumah saya dan meminta bantuan hukum dengan membawa berbagai dokumen.

“Kami diskusi lama dan diceritakan perjuangan selama belasan tahun hingga tiga tahun lamanya berusaha melakukan pendekatan personal tapi hanya janji-janji dan harapan yang diberikan tanpa realisasi apapun,” tambah Jimmy Yosadi.

Setelah memeriksa semua dokumen tersebut maka dibuatlah surat kuasa dan ditanda tangani pada tanggal 3 Juni 2024 dan keesokan harinya tanggal 4 Juni 2024, didaftarkan surat kuasa tersebut melalui kepaniteraan Pengadilan Negeri Tondano.

Namun, karena saya mengenal baik teman-teman Pendeta dan pimpinan BPMS GMIM maka saya melakukan pendekatan personal agar hak-hak berupa gaji dan pensiun kedua pendeta klien saya ini bisa dibayar tanpa harus berperkara di Pengadilan.

Bahkan, saat momentum Pilkada, agar tidak dipolitisir proses hukum ini maka upaya pendekatan terus dilakukan dan menunda proses berperkara di pengadilan.

Ketika mulai heboh kasus dana hibah Pemprov Sulut ke Sinode GMIM hingga ditetapkan sebagai tersangka tindak pidana korupsi dan ditahannya ketua Sinode Pdt. Hein Arina, kami bersepakat agar “cooling down” dulu dan tidak tergesa-gesa berproses dipengadilan sambil terus melakukan berbagai pendekatan pribadi baik saya sebagai kuasa hukum juga kedua pendeta klien saya tersebut.

“Namun, kembali janji-janji akan segera dibayar ternyata tidak dilakukan,” ujarnya.

Akhirnya, kami kembali berunding dan proses gugatan melalui pengadilan negeri Tondano dilakukan sambil berharap pimpinan BPMS GMIM akan melaksanakan pembayaran hak-hak kedua pendeta GMIM yang telah mengabdikan diri selama puluhan tahun hingga memasuki usia pensiun, belasan tahun hak gaji dan hak pensiun tidak diberikan.

Kerugian materiil yang diderita oleh kedua Pendeta akibat gaji dan pensiun tidak dibayarkan, kurang lebih Rp1,2 Miliar sesuai perhitungan.

Disinyalir melalui informasi dan komunikasi dengan banyak pihak ternyata banyak sekali gaji para pendeta lainnya yang belum dibayarkan dan masih tertunda selain kedua pendeta yang menjadi klien saya tersebut.

Advokat Sofyan Jimmy Yosadi, SH. Dewan Pimpinan Pusat Asosiasi Advokat Indonesia (DPP AAI) Korwil Sulawesi Utara, Gorontalo dan Sulawesi Tengah.(*)

Continue Reading

Ekonomi

Konsisten Bagikan Dividen, Indosat Ooredoo Hutchison Perkuat Penciptaan Nilai Jangka Panjang

Yaziin Solichin

Diterbitkan

pada

JAKARTA, mediakontras.com– PT Indosat Tbk (“Indosat” atau “IOH” atau “Indosat Ooredoo Hutchison” atau “Perseroan”) hari ini menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) untuk tahun buku 2024.

Indosat menegaskan komitmen membagikan dividen seraya membangun fondasi yang kuat untuk pertumbuhan di masa yang akan datang.

Indosat terus berfokus pada memberikan nilai bagi para pemegang saham dan mempercepat transformasi menjadi AI TechCo, memanfaatkan kecerdasan artifisial untuk meningkatkan efisiensi dan memperluas bisnis.

Pada RUPST ini, para pemegang saham menyetujui pembagian dividen tunai sebesar Rp2.7 Triliuan atau setara dengan Rp83,3 per saham.

Distribusi dividen yang konsisten ini menegaskan kinerja keuangan Indosat yang stabil sejak merger, sekaligus mencerminkan komitmen perusahaan terhadap penciptaan nilai berkelanjutan.

Sejak merger pada awal tahun 2022, Indosat menunjukkan trend pertumbuhan dividen yang kuat, mencerminkan peningkatan profitabilitas dan fokus pada pengembalian nilai bagi pemegang saham.

Selain itu, Indosat telah menetapkan kebijakan pembagian dividen, dengan target pembagian hingga 70% dari laba bersih pada tahun 2026, memperkuat komitmen jangka panjang perusahaan dalam memberikan imbal hasil bagi pemegang saham, sekaligus melanjutkan investasi dalam transformasi menjadi AI TechCo.

Vikram Sinha, President Director and Chief Executive Officer Indosat Ooredoo Hutchison mengatakan seiring dengan pertumbuhan menjadi AI-TechCo, pembagian dividen ini menjadi bukti nyata neraca keuangan yang sehat serta komitmen memberikan nilai jangka panjang yang berkelanjutan bagi pemegang saham.

“Hal ini mencerminkan kepercayaan pemegang saham atas arah dan kemampuan tim mengeksekusi strategi yang fokus pada konsumen untuk menciptakan dampak terukur terhadap misi memberdayakan Indonesia.” katanya.

Sebagai bagian dari transformasi menjadi AI TechCo, Indosat menyesuaikan izin usaha sesuai dengan Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) 2020.

Langkah ini diperlukan untuk mendukung perluasan kegiatan bisnis, termasuk pemrograman dan pengembangan solusi berbasis AI, layanan TIK terintegrasi, konsultasi dan desain berbasis Internet of Things (IoT), serta pengembangan layanan berbasis data di sektor-sektor strategis seperti kesehatan dan keuangan digital.

Dalam perjalanannya sebagai AI TechCo, Indosat telah mencetak berbagai tonggak penting, termasuk menjadi operator pertama di Asia Tenggara yang mengimplementasikan teknologi AI-RAN secara komersial.

Hal ini dicapai melalui kerja sama strategis dengan Nokia dan NVIDIA dalam ajang Mobile World Congress 2025 di Barcelona.

Teknologi ini mendukung efisiensi 5G Cloud RAN dan mengurangi konsumsi energi secara signifikan. Indosat juga mengeksplorasi adopsi AI di berbagai vertikal industri, salah satunya dengan menggelar acara Indonesia AI Day for Mining Industry.

Pertambangan adalah satu dari berbagai sektor yang berpotensi memanfaatkan AI untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi.

Selain pembagian dividen, RUPST juga telah menetapkan susunan anggota Direksi sejak tanggal 1 Agustus 2025 sampai ditutupnya RUPST pada tahun 2027 dengan tidak mengurangi hak Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan untuk memberhentikannya sewaktu-waktu, adalah sebagai berikut:

Dewan Direksi Perseroan

  1. Bapak Vikram Sinha sebagai Direktur Utama;
  2. Bapak Lee Chi Hung sebagai Direktur;
  3. Bapak Muhammad Buldansyah sebagai Direktur;
  4. ⁠Bapak Irsyad Sahroni sebagai Direktur;
  5. ⁠Bapak Ahmad Zulfikar sebagai
  6. ⁠Direktur;
    Bapak Cheung Kwok Tung sebagai Direktur; dan
    Bapak Syed Bilal Kazmi sebagai Direktur.

dan susunan anggota Dewan Komisaris sejak ditutupnya RUPST ini dan sampai ditutupnya RUPST pada tahun 2026 dengan tidak mengurangi hak Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan untuk memberhentikannya sewaktu-waktu, adalah sebagai berikut:

Dewan Komisaris Perseroan

  1. Bapak Nezar Patria sebagai Komisaris Utama;
  2. ⁠Bapak Aziz Ahmad M Aluthman Fakhroo sebagai Wakil Komisaris Utama;
  3. ⁠Bapak Fok Kin Ning, Canning sebagai Wakil Komisaris Utama
  4. ⁠Bapak Ahmad Abdulaziz A A Al-Neama sebagai Komisaris
  5. ⁠Bapak Rene Heinz Werner sebagai Komisaris;
  6. ⁠Bapak Woo Chiu Man, Cliff sebagai Komisaris;
  7. ⁠Bapak Cheung Kwan Hoi sebagai Komisaris;
  8. ⁠Bapak Efthymios Tsokanis sebagai Komisaris;
  9. ⁠Bapak Sugito Walujo sebagai Komisaris;
  10. ⁠Bapak Achmad Syah Reza sebagai Komisaris;
  11. ⁠Bapak Elisa Lumbantoruan sebagai Komisaris Independen;
  12. ⁠Bapak Wijayanto sebagai Komisaris Independen;
  13. ⁠Bapak Hernando sebagai Komisaris Independen;
  14. ⁠Bapak Rudiantara sebagai Komisaris Independen; dan
  15. ⁠Bapak Ajay Bahri sebagai Komisaris Independen.(*)
Continue Reading

Headline

Satu Orang Undur Diri, Thungari Serahkan 138 SK CPNS di Lingkup Pemkab Sangihe

Redaksi

Diterbitkan

pada

By

SANGIHE,mediakontras.com — Bupati Kepulauan Sangihe Michael Thungari, menyerahkan Surat Keputusan (SK) kepada 138 Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di Rumah Jabatan Bupati, Selasa (27/05/2025).

Dihadapan calon pegawai dan para pejabat, Bupati pilihan rakyat ini mengajak seluruh CPNS menunjukkan loyalitas melalui kinerja yang nyata,efisien serta kontribusi langsung bagi masyarakat dan organisasi pemerintah.

“Saya mengucapkan selamat bergabung untuk Calon anggota CPNS dan saya harap dapat bekerja dengan cepat,penuh tanggung jawab dan mampu untuk beradabtasi dengan lingkungan kerja yang baru,”ujar Thungari

Disisi lain Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah (BKPSDMD) kabupaten Kepulauan Sangihe Ferdinand Manumpil mengatakan awalnya terdapat 139 peserta yang di nyatakan lolos dalam seleksi CPNS.

“Namun,satu orang atas nama Indra Saputra Boham telah mengundurkan diri sehingga jumlah yang menerima SK pengangkatan sebanyak 138 peserta,” pungkasnya

Turut hadir dalam kegiatan tersebut Sekretaris Daerah Kabupaten Sangihe,Asisten I dan III, Kepala Dinas Kesehatan.(putri)

Continue Reading

Trending