Headline
Anggaran Dana Desa di Tumpaan Baru Diduga Bermasalah
Warga Sebut Bantuan Ketahanan Pangan Cuma Formalitas

MINSEL, mediakontras.com – Pengelolaan Dana Desa di Tumpaan Baru Kecamatan Tumpaan Kabupaten Minahasa Selatan, mulai digoyang warganya sendiri.
Pasalnya, warga sendiri menduga dana desa yang dikucurkan pemerintah untuk pembangunan diduga banyak yang menguap entah kemana.
Indikasi ini, dibeberkan warga Desa Tumpaan Baru sendiri, dimana anggaran yang bernilai ratusan juta tersebut tidak ada kejelasan penggunaannya. Mulai dari anggaran ketahanan pangan hingga dana yang diberikan sebagai modal untuk Badan Usaha milik Desa (BumDes).
Buktinya, kepada wartawan media ini, ada salah satu warga yang mengaku kalau dirinya masuk dalam kelompok ketahanan pangan. Anehnya meski tercatat sebagai anggota tapi dirinya tidak pernah menerima bantuan.
“Bantuan ketahanan pangan ini Cuma formalitas saja,” ujar warga tersebut sambil meminta agar identitasnya tak usah dipublish, Selasa (26/3/2024).
Ironisnya pula, anggaran untuk BumDes juga tidak transparan pengelolaannya. Apalagi warga sendiri menyebutkan kalau salah satu personil pengelolah dana tersebut adalah kakak dari Plt Hukum Tua (Kumtua) Jessy Pangkey, sebagai ketua BumDes.
“Pengurus BumDes orang dalam rumah samua,” ujar warga lainnya.
Dibeberkan salah satu tokoh masyarakat Desa Tumpaan Baru, dimasa kepemimpinan Jessy Pangkey memang ada penyertaan modal BumDes sekitar Rp40- Rp50 juta rupiah.
“Di masa ini ada noh anggaran, setahu saya ada penyertaan modal noh itu, cuma saya tidak tau pengelolaannya seperti apa, karena setahu saya ada serahkan ke pengurus, tinggal dicek ke ketua,” ungkapnya seraya juga mewanti wanti agar Namanya tak usah disebut.
Dan untuk ketahanan pangan sendiri, masyarakat mengungkapkan bahwa sebelumnya memang ada kegiatan ketahanan pangan hewani ternak babi, namun gagal panen akibat wabah virus penyakit hewan. Tapi untuk ketahanan pangan bibit jagung, warga mengatakan bahwa penggunaannya tidak jelas.
“Saya tahu ada ketahanan pangan, tapi saya sendiri tidak dapat bantuan,” sambung warga lainnya yang juga ternyata anggota kelompok tani.
Bahkan tanpa ragu ragu warga juga langsung menceritakan kalau sepak terjang dari Pemdes Tumpaan Baru sudah lama menjadi sorotan dari masyarakat. Dimana Hukum Tua yang memimpin desa mereka terkesan ada sikap arogan. Dicontohkan mereka, ketika Desa Tumpaan Baru dipimpin oleh Berty Pangkey yang notabene adalah orang tua dari Jessy Pangkey sendiri terjadi beberapa kali pergantian perangkat desa secara tidak wajar atau alasan tepat.
“Ada 9 perangkat desa yang diberhentikan tanpa alasan, 5 semasa Hukum Tua Berty Pangkey menjabat hingga 4 perangkat disaat Plt Kumtua Jessy Pangkey sekarang,” beber warga.
Selain itu, warga juga membeberkan kumtua sekarang ini gaya kepemimpinannya terkesan juga ada sikap arogan. Bahkan pernah menyebutkan kalau dirinya punya koneksi kuat di pemerintahan.
Terkait hal ini, ketika wartawan media ini mengkonfirmasikan apa yang dikeluhkan warga dengan mendatangi kantor desa, namun sudah dalam keadaan kosong atau sudah tidak ada pegawai, meski masih dalam jam kerja.
Upaya konfirmasi dengan mendatangi rumah pribadi Kumtua yang tidak berada jauh dari kantor desa, namun tidak bisa juga diwawancarai.
Meski begitu, ketika dikonfirmasi via handphone di nomor whats app pribadi +62, 877-**-1582, Rabu (27/3/2024), awalnya ada komunikasi, namun karena signal yang buruk komunikasi putus dan dilanjutkan dengan pesan chat singkat .
Hanya saja, Kumtua Jessy Pangkey enggan untuk menjelaskan dan malah meminta wartawan media ini ke kantor desa dengan membawa tanda pengenal resmi.
“Silahkan ke kantor desa jo. Bawa tanda pengenal resmi,” begitu pesan whats app Kumtua Jessy Pangkey.
Warga Desa Tumpaan Baru sendiri, sempat menitipkan agar Bupati Franky Donny Wongkar, SH untuk mengevaluasi kinerja oknum Plt Kumtua Tumpaan Baru, yang selama ini banyak menuai kontroversial. Sebaba kalau dibiarkan terus akan berdampak pada kepemimpinan bupati. (rek)
Breaking News
Fakta Persidangan Mendukung, WT – AGB Siap Melenggang Menuju ‘Gedung Putih’

MELONGUANE, mediakontras.com — Penyelesaian sengketa hasil pilkada Kabupaten Kepulauan Talaud tahun 2024 tinggal menunggu musyawarah hakim mahkamah konstitusi untuk menentukan putusan, yang nantinya akan dibacakan pada Senin (24/2/2025).
Berdasarkan sejumlah fakta – fakta yang muncul dalam persidangan, baik itu keterangan ahli maupun saksi dari pihak pemohon termohon dan pihak terkait, semakin memuluskan langkah Welly Titah dan Anisa Gretsya Bambungan menuju kursi Bupati dan Wakil Bupati Talaud.
Salah satunya adalah pernyataan Ketua Hakim Mahkamah Konstitusi DR. Suhartoyo, MH kepada pihak pemohon, yang mengajukan banyak bukti namun keterangan saksi dan ahli yang terkesan tidak rasional.
“Semangat sekali saudara (pemohon) mengajukan bukti tapi, cara mengajukan keterangan saksi, ahli kok sampai teledor begitu, bagaiman itu,?” Tukas Hakim Suhartoyo.
Hal itupun menjadi salah satu dasar kuat bagi Tim Hukum pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Talaud nomor urut 3 WT – AGB, mematenkan kemengan Cabup – Cawabup Talaud yang diusung oleh partai PDI – Perjuangan.
“Kalau melihat fakta persidangan lewat keterangan ahli & saksi kamis (13/2) kemarin, optimis permohonan pemohon pasti akan di tolak,” ungkap Vanderik Wailan, SH kepada mediakontras.com.
Menurutnya hal itu menjadi landasan kuat bagi tim hukum WT – AGB dengan tanpa mendahului putusan sembilan orang yang mulia hakim yang nantinya akan bermusyawarah menentukan putusanya.
“Kami berharap serta memohon topangan doa dari 20.813 suara (pemilih) WT-AGB, sehingga kemenangan yang telah di raih dapat tetap di pertahankan. Supaya kedepan Kabupaten Talaud benar – benar memiliki pemimpin yang diinginkan dan benar – benar di cintai oleh seluruh rakyat Kabupaten Kepulauan Talaud,” pungkasnya.
Diketahui saksi yang dihadirkan oleh pihak pemohon yakni Suwempry Sivrit Suoth dan Soleman Timpua, yang tampak tak berkutik menjawab sejumlah pertanyaan hakim berdasarkan dalil – dalil dan bukti yang diajukan oleh pihak pemohon.
Headline
PT PLN Nusantara Power UP Minahasa Hadiri Apel Bulan K3 Nasional 2025 dan Raih Penghargaan

MANADO,mediakontras.com – PT PLN Nusantara Power Unit Pembangkitan (UP) Minahasa turut serta dalam Apel Bulan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Nasional Tahun 2025 yang diselenggarakan oleh Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara (Sulut).
Acara ini berlangsung di Aula Kantor Gubernur Sulawesi Utara dan dihadiri oleh berbagai perusahaan, instansi pemerintah, serta pemangku kepentingan lainnya yang berkomitmen terhadap keselamatan dan kesehatan kerja di lingkungan kerja masing-masing.
Selain menghadiri apel, UP Minahasa juga meraih penghargaan dalam bidang Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).
Penghargaan yang diterima meliputi:
- Sertifikat Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) – sebagai bentuk pengakuan atas implementasi sistem manajemen K3 yang sesuai dengan regulasi nasional.
- Penghargaan Zero Accident – diberikan kepada UP Minahasa karena berhasil mencatatkan nihil kecelakaan kerja dalam operasionalnya.
- Penghargaan Pelaksanaan Program Pencegahan dan Penanggulangan HIV-AIDS di Tempat Kerja – sebagai apresiasi atas inisiatif UP Minahasa dalam mengedukasi dan meningkatkan kesadaran pekerja terkait pencegahan dan penanggulangan HIV-AIDS
Manager UP Minahasa Muhaimin menyampaikan rasa bangga atas penghargaan yang diraih dan menegaskan komitmen perusahaan dalam menciptakan lingkungan kerja yang aman, sehat, dan produktif bagi seluruh karyawan.

“Kami sangat bersyukur dan bangga atas penghargaan ini. Ini adalah hasil kerja keras seluruh tim dalam mengimplementasikan budaya K3 yang berkelanjutan. Kami akan terus berupaya meningkatkan standar keselamatan dan kesehatan kerja di lingkungan perusahaan,” ujar Muhaimin.
Dengan penghargaan ini, UP Minahasa semakin termotivasi untuk terus menjaga standar keselamatan dan kesehatan kerja yang tinggi serta berkontribusi dalam menciptakan tempat kerja yang bebas dari kecelakaan dan penyakit akibat kerja.(*)
Headline
Kantor PLN UP3 Manado Terbakar, Manager Revi Aldrian Turun Langsung Atasi Tanggap Bencana

MANADO,mediakontras.com – Sejumlah karyawan Kantor PT PLN Unit Pelayanan Pelanggan (UP3) Manado kemarin siang tiba tiba panik dan berhamburan lari keluar kantor berkumpul di halaman depan. Kepulan asap terlihat membumbung tinggi. Terlihat para karyawan yang menggunakan helem pengaman menggunakan alat pemadam kebakaran (Apar) yang berusaha untuk memadamkan api. Markas yang dipimpin oleh Manager Revi Aldrian mengalami kebakaran.
Revi Aldrian terlihat sibuk menangani upaya penyelamatan karyawannya agar tidak menjadi korban dalam bencana kebakaran.
Ternyata, pemandangan tersebut hanyalah sebuah simulasi penanggulangan bencana kebakaran dan bajir yang dilakukan PT PLN UP3 Manado yang bekerja sama denga Dinas Pemadam Kebakaran Kota Manado, Senin (10/2/2025)
Kegiatan tanggap darurat ikut pula melibatkan para karyawan dan satuan pengamanan (Satpam) dalam lingkungan kerja PLN UP3 Manado.

Manager PLN UP3 Manado Revi Aldrian yang memimpin langsung simulasi tersebut terlihat memberikan edukasi dalam melakukan pertolongan pertama bila terjadi bencana kebakaran ataupun banjir .
“Kami memberikan pengetahuan kepada karyawan PLN UP3 Manado dan Satpam agar bila hal terjadi,maka para karyawan sudah memahami untuk melakukan pertolongan sedini mungkin,”Kata Revi Aldrian.

Sementara itu, team Leader K3L PLN UP3 Manado, Denny Tereima yang ditemui disela sela kegiatan mengatakan kalau simulasi seperti ini sudah menjadi kegiatan yang rutin sebagai bekal dalam menghadapi situasi yang mungkin terjadi di lingkungan kerja, sehingga para karyawan dan satpam sudah dibekali kemampuan dalam menghadapinya.
Hadir dalam kegiatan ini,Manager PLN UP3 Manado dan kepala dinas kebakaran Kota Manado Jimmy Rotinsulu yang memimpin langsung pelaksanaan tanggap darurat kebakaran dan banjir.(*)
-
Headline3 minggu ago
Wenny Lumentut jadi Walikota Berakhir di Mimpi. Kemendagri Akhirnya Nyatakan…
-
Headline4 minggu ago
Alat Bukti Serta Dalil Pemohon Dinilai Tak Kuat, Kuasa Hukum WT – AGB : Arah Putusan Hakim Sudah Terlihat
-
Headline4 minggu ago
Video “Leher” tak Jadi Diputar di Ruang Sidang, Voucher Papa Ani Tersaji di MK
-
Headline2 minggu ago
Usai Kalah di MK, Wenny Lumentut Kini Diincar Polisi untuk Dipenjarakan. Ini Kasus yang….
-
Headline3 minggu ago
UU ini Bisa Bikin WLMM ‘Ger-ger’ Gugat Soal Pelantikan Pejabat Tomohon di MK
-
Headline2 minggu ago
Nasib WLMM di MK 4-5 Februari. CSSR Berpeluang Dilantik Februari, Karena…
-
Headline2 minggu ago
PTUN Sahkan Pelantikan Pejabat Tomohon, di Mana Lagi Harapan Tuntutan WLMM ?