Artikel
HATTRICK BERKAT DI AKHIR AGUSTUS
Catatan: Vickner Sinaga
September ceria, selamat tinggal Agustus. Ini posting yang kuterima dari seorang sahabat facebook 3 jam sebelum bulan Agustus berakhir. Di lokasi bersejarah pula. Rumah Sakit Umum Adam Malik, Medan.
Naluri menulisku pun muncul. Topiknya?. Kuliah, Pendidikan.. Seperti biasa, tulisan harus unik dan berkesan.. Berkesan, jelas. Lebih seratusan kami kompak menjalani test kesehatan “gratis”. Super lengkap.
Pemeriksaan fisik dan psikologis. Pesertanya, Para kontestan dari 33 kabupaten / kota se -Sumatera Utara. Calon Bupati & Wakil Bupati dan Calon Walikota dan Wakilnya. Dimulai di pagi hari pukul 07.30 WIB.
Dan Puji Tuhan, Syukur Alhamdulilahā¦ Aku berhasil tuntaskan pemeriksaannya pukul 20.30 WIB di hari Sabtu tanggal 31 Agustus 2024.
Capaian yang fantastis. Menjawab 567 pertanyaan terkait pemeriksaan psikologi. Ku cek arlojiku. Tuntas dalam 56,7 menit juga.. Berarti satu menit menjawab 10 pertanyaan. Atau 6 detik per pertanyaan. Ah.. kok jadi lari ke matematika?. Tapi benar juga, Belasan pertanyaan pembuka test psikologi juga tentang hitungan dan logika di ruang berbeda. Menguji kemampuan kognitif.
Capaian ini fantastis, karena belasan peserta minta tambahan waktu. Bablas ke esok harinya. Berarti sudah masuk bulan September.
Berkesan, karena saat treadmill, petugasnya memberi tahu bahwa hasilnya oke dan waktu maksimum sudah tercapai. Tapi jika mau bonus, boleh lanjut ekstra beberapa menit. Aku setuju, dapat bonus 5 menit dari waktu standar.
Hitung – hitung dapat tiket untuk makan malam yang ekstra enakā¦he heā¦
Tiga belas jam menjalani “medical test” wajib, bagiku tidak terasa lelah dan membosankan. Apa latar. Para dokter spesialis yang memeriksa, rata rata junior.
Adik kelas beda fakultas di Universitas Sumatera Utara. Kampus dekat Rumah Sakit. Juga karena sudah terbiasa bekerja keras.
Treadmill juga sudah terbiasa 80 menit tiap pagi. Tanggal itu, bersejarah khusus bagiku. 31 Agustus 2024. Kebetulan di tanggal yang sama 31 Agustus 1981, empat puluh tiga tahun sebelumnya, saya di “wisuda” di gelanggang mahasiswa USU, Kampus tercinta.
Sidang sarjananya juga 26 Agustus 1981. Tanggal yang sama juga saya dan calon wakil bupati Dairi menerima dokumen B1KWK, di kantor DPD, Golkar yang tak jauh dari kampus USU.
Mewakili Golkar untuk kontestasi calon kepala daerah Dairi. Tanggal tanggal yang bersesuaian di akhir bulan Agustus. Masih ada satu lagi.. Terkait perkuliahan.
Adam Malik, tokoh bangsa. Jurnalis piawai. Karier di pemerintahan sangat cemerlang. Brilian. Menjabat sebagai Menteri luar negeri. Ketua DPR RI. Bahkan hingga Wakil Presiden RI.
Tak sempat menjalani pendidikan tinggi. Tanpa ijazah Universitas. Rasanya wajar masuk dalam rekor dunia.. Atau masuk list “Believe it or Not”.
Putera daerah Sumatera Utara berkiprah Internasional. Berbahagialah di keabadiaan sana. Kami putera daerah Sumatera Utara, banyak mengidolakanmu.. Nama rumah sakit ini pun, kami yakini bentuk dari negeri ini menghormatimu.. Sekaligus satu hipotesa, bahwa lulusan sekolah umum, cukup untuk membuat debut gemilang tingkat dunia. Tentu bisa lebih baik lagi jika sempat mengecap pendidikan tinggi di Universitas beken.
Tadi masih utang satu. Agar menjadi hattrick. Akhir Agustus pula aku menerima berkah itu. Akhir Agustus 1980. Masih berstatus mahasiswa. Namun sudah magang di Perusahaan Swasta milik Dr. Ir Firman Tambun.
Andalas Graha Hutama Consulting. Selaku enjeniir dengan bekal izasah sarjana muda. Sudah bisa membantu orang tua.
Sembilan dari sebelas putera puterinya masih sekolah / kuliah. Apa latar. Sudah tiga tahun sebagai penerima beasiswa Supersemar. Nilainya sebesar uang kuliah satu semester kuterima tiap bulan.. Masih ada, satu lagi.
Di akhir Agustus 1980. Setahun sebelum lulus kuliah dari Fakultas Teknik USU, Jurusan Elektro. Kakak kelas Ir. Johni Pane, mengunjungiku di tempat kost. Diutus dosen kami di USU, pak Ir. Bonggas Tobing, minta datang ke rumah beliau. Lalu esoknya aku dapat perintah darinya, selaku Ketua Jurusan Elektro, Fakultas Teknik Universitas HKBP Nommensen.
Untuk mengajar di semester ganjil itu. Kujawab, jadi asisten dosen ya. Jawabnya, bukan, jadi dosen. Aku kan belum sarjana, ujarku lagi dengan nada menolak. Namun responsnya, tetap sebagai dosen, toh sudah habis kan mata kuliah nya, lanjutnya.
Lagian itu, bule Inggeris, Antony Bovill dosen elektronika di USU juga hanya bertitel B Sc.
Tak kuasa menolak. Jadilah peran sebagai dosen kulakoni. Untuk dua mata kuliah lagi. Juga di semester genap berikutnya.
Ternyata aku tidak sendirian. Ada juga yang belakangan jadi “hula hulaku”, dosen tanpa gelar Marsius Sihotang, di jurusan etnomusikologi, Universitas Sumatera Utara. Raihan kami berdua yang unik, dan mungkin sulit untuk terjadi lagi.
Tiga berkah bagiku di akhir Agustus, 1980, tahun 1981, tahun 2024, merupakan kesaksian hidup, betapa Tuhan itu Baik. Tak berkesudahan kasih setianya.
Kuposting di Terminal Bandara Sisingamangaraja, Silangit 05 September ceria 2024ā¦ Kudedikasikan kepada guru ku Ir. Bonggas Tobing, senior Ir. Johmi Pane, keluarga besar konsultan Andalas Graha Hutama, Medan.
San hula hula ku, Marsius Sitohang yang sudah menjadi saluran berkat bagi sesama. Terlebih siswa Pilti Coffee Academy, yang memberi saya kesempatan memotivasi karyawan saat briefing pagi rutin. (*)
Artikel
MILITANSI PENDUKUNG CS SR AROMA KEMENANGAN YANG TAK TERBENDUNG
Oleh: Stefy EdwƬn Tanor
Kehadiran massa kampanye CS SR (kamis, 21/11/2024) di Stadion Babe Palar yang diperkirakan puluhan ribu orang, bak lautan manusia yang penuh antusias mengikuti orasi jurkam CS SR. Menunjukan beberapa konklusi yang menggambarkan akhir dari pertarungan di Kontes pemilu Kepala Daerah di Kota Tomohon.
Pertama; menunjukan ruang ekspresi pilihan politik rakyat Tomohon ingin melanjutkan kepemimpinan Caroll Senduk SH. Artinya masyarakat Tomohon sebagian besar sangat setuju dengan apa yang sudah dilaksanakan CS dalam memenuhi harapan dan kebutuhan rakyat Tomohon.
Hal ini memang terkonfirmasi dari angka indeks kepuasan masyarakat atas pelayanan publik yang begitu tinggi dan mendapatkan peringkat kedua Nasional Pelayanan Publik Terbaik dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia.
Dan masih banyak lagi penghargaan dibidang pelayanan publik yang diterima Caroll Senduk SH, yang menunjukan betapa seriusnya beliau mengabdi dan mengemban amanat rakyat Tomohon (periode lalu).
Hal ini tentu menghasilkan penilaian objektiv dan keyakinan yang kuat bagi Rakyat Tomohon bahwa lima tahun kedepan CS SR pasti akan melakukan hal yang sama, bahkan akan ditingkatkan.
Hal ini berbanding terbalik dengan apa yang ditunjukan lawan politik CS SR; yang baru berjanji dan belum pernah terbukti; dan hanya dapat melakukan firnah dan hoax; bereksegesis untuk meyakinkan rakyat.
Lupa bahwa lebih dari 50% pemilih Tomohon memiliki tingkat kecerdasan intelektual diatas rata-rata, yang mampu menakar menggunakan logika yang rasionalis.
Kedua; program-program yang ditawarkan CS SR lebih diterima secara baik oleh rakyat Tomohon. Pro rakyatlah pokoknya. Hastag Gratis Untuk Rakyat yang ditampilkan dalam tiga debat visi dan misi, diyakini publik Tomohon pasti dapat dilaksanakan dan dieksekusi CS SR lima tahun kedepan.
Yang lain masih retorika.., itu pendapat sebagian besar publik Tomohon. Konfirmasi ketepatan analogi ini adalah kehadiran massa dalam kampanye akbar CS SR yang tak terbendung itu.
Ketiga; militansi massa kampanye yang tanpa dibayar sepeserpun. Lautan manusia yang menghadiri kampanye CS SR adalah massa yang militan pure publik Tomohon. Bukan massa angkut dari daerah lain. Hal ini sungguh mengharukan betapa rakyat sangat mencintai CS SR dan rela tanpa ongkos sekalipun.
Sehingga sangat benar teriakan penonton disepanjang ruas jalan utama Kota Tomohon..”Lantikkk Joā¦!” Bukan berlebihan memang tapi fakta dukungan yang tak terbendung.
Ini aroma kemenangan yang tak terbendungā¦CS SR memang top abis..(*)
Artikel
Lahir Beong Siau, Santje Tataung AMd Besarkan Maurits MantiriĀ dengan Kesederhanaan
Semacam Sebuah Reportase
By : Emon Kex Mudami
KREDO guru sebagai pahlawan tanpa tanda jasa masih lekat dengan profesi ini, Guru dijuluki pahlawan tanpa tanda jasa karena profesi ini memberikan kontribusi besar bagi bangsa sehingga layak disebut pahlawan. Namun, guru tidak pernah memperoleh tanda jasa seperti pahlawan-pahlawan nasional. Bahkan, hingga saat ini masih banyak guru yang tidak mendapatkan imbal jasa yang layak.
Menyebut peran guru, maka sangat layak ikut mengenang sosok Santje Tataung AMd, tak lain ibunda tercinta Walikota Maurits Mantiri dan Eugenie Nona Mantiri saat ini anggota Deprov Sulut. Ibu guru Santje termasuk salah satu yang memiliki andil besar dalam memajukan bidang pendidikan di kota Bitung.
Menariknya, sebelum berkeluarga dan menetap di kota Bitung, Ibu Tataung asli Siau, ia lahir di desa Beong 17 November 1933. Menelisik rekam jejak pengabdian, putri Siau ini tidak langsung berkiprah di kota Bitung. Menurut pengakuan Ibu Nona, SK pertama ibunda tercinta justru di SMP N 1 Gorontalo. Sejak awal, Ibu Tataung dikenal sosok tipycal disiplin dan pekerja keras.
Dari Gorontalo, selanjutnya ditempatkan mengajar di SMP N Kwandang, kemudian pindah ke SMP N Girian dan Filial di SMP Sagerat.Ā Setelah dari Sagerat, dipercayakan menjadi Kepala Sekolah SMP N Papusungan.Ā Ternyata di pulau yang membentang depan kota Bitung inilah, Ibu Tataung mematri pengabdian yang panjang dan meraih banyak capaian.
Di sekolah ini hampir 12 tahun lamanya, Ibu Tataung memimpin sekolah tersebut, juga sempat dipercayakan jadi Kepala SMP Terbuka Papusungan. Menurut Frans Tiolong seorang pensiunan guru, seingatnya Ibu Tataung sempat membawa SMP Terbuka Papusungan berprestasi hingga sempat mewakili Bitung bahkan Sulut di tingkat nasional.
Di balik sikapnya yang tegas dan disiplin, Ibu Tataung sejatinya telah ikut mematri karya khususnya berkontribusi bagi para generasi pewaris. Sepertti lirik hymne guru, engkau sebagai pelita dalam kegelapan. Dan dari sosok Ibu Guru yang sederhana ini diyakini begitu banyak anak-anak yang telah merasakan buah didikannya.
Termasuk yang hakiki keberhasilan membesarkan Maurits Mantiri, juga Eugenie Mantiri sehingga menjadi figur publik sebagaimana yang ada saat ini. Sekaligus memberi bukti, perjalanan kehidupan seorang Maurits Mantiri tidaklah lahir dari rahim seorang ibu yang kaya raya dari kota metropolis, sosok Maurits Mantiri tak lain ayah Geraldi Mantiri, lahir dan besar dalam didikan seorang Ibu yang sederhana namun berpendirian teguh dan kokoh, sekokoh Gunung Karangetang daerah leluhurnya.
Ia yang kemudian berjuang berpeluh membaktikan dirinya sebagai seorang guru dari satu tempat ke tempat lainnya, dengan tidak sedikitpun meninggalkan tanggung jawabnya sebagai seorang ibu, seorang mama di tengah keluarganya.(*)
Artikel
Wenny Lumentut tak Paham Birokrasi dan tak Layak Pimpin Tomohon
Oleh : Ruddy Tangkawarouw, SH dan
Drs. Eddy Turang
POLITIK dagang sapi, merupakan perilaku politik yang tidak bagus dan tak mendidik, karena hanya akan menjerumuskan pemimpin dalam lubang kehancuran birokrasi yang dalam.
Saat ini penataan sistem birokrasi sudah teratur dan terkendali, melalui mekanisme dan aturan perundang undangan yang bagus dan ketat. Salah satunya adalah pola perpindahan birokrasi baik tour area , atau tour of duty-nya sudah sangat presisi dengan sistem meritokrasi yang diawasi Menpan dan Mendagri.
Di Tomohon, pemerintahan Caroll Senduk, menatanya dengan menerapkan semua mekanisme perpindahan dalam jabatan atau tren disebut rolling, wajib melewati sistem yang sesuai aturan.
Seperti yang dipersoalkan terakhir, ternyata oleh kemendagri dinyatakan sudah sesuai aturan, karena dalam sistem pemerintahan daerah yang juga diatur dalam prinsip hukum administrasi negara bahwa setiap keputusan bersifat becheking itu selalu memuat kalusul bahwa apabila terdapat kekeliruan maka akan diadakan pembetulan seperlunya.
Prinsip ini memberikan ruang bagi pembina kepegawaian atau pejabat pembuat keputusan, dapat meninjau keputusannya apabila ada kesalahan.
Hal-hal seperti itulah yang mewarnai proses penataan birokrasi Kota Tomohon, yang oleh Depdagri dan KemenPan RB justru memberi apresiasi terhadap kepemimpinan Caroll Senduk.
Muncul pertanyaan bagaimana dengan Wenny Lumentut ? Dari pengalaman yang ada, kami sebagai birokrat senior dan ikut meletakkan dasar pelayanan publik dan pemerintahan sejak awal Tomohon berdiri di tahun 2003, berpendapat sebagai wakil wali kota mendampingi Caroll Senduk (CS) sejak 2021-2023, Wenny Lumentut (WL) lebih banyak menerapkan sistem birokrasi dagang sapi, membuat peta prosentasi jabatan dan menjanjikan jabatan sebagai alat tukar menukar kepentingan.
Hal ini menjadikan terdapat “matahari kembar” di Kota Tomohon pada masa duet CSWL, walaupun sampai saat ini Caroll Senduk membantah jika dia dan WL waktu itu pecah kongsi, karena hingga sekarang Caroll menyatakan hubungannya dengan WL aman-aman dan baik-baik saja.
Namun fakta empiris di publik menyatakan sebaliknya. Malah, di mana-mana WL menyatakan bahwa Caroll Senduk justru adalah figur yang tak mampu, lemah, bahkan tidak jarang Caroll dimaki-maki dengan kata-kata kurang sopan oleh WL kepada pejabat-pejabat yang datang menghadap WL, baik di kantor maupun di ruangan.
Ini yang sangat kami sesalkan. Selama menjadi wakil wali kota, WL jarang ke kantor, kerjaannya banyak di rumah, kumpul-kumpul orang dan membangun kekuatan sendiri.
Dia juga memprovokasi pejabat-pejabat yang sakit hati untuk melakukan perlawanan kepada wali kota. Ini fakta yang kasat mata di depan publik, bahkan dari dulu WL sudah memelihara beberapa oknum wartawan melakukan serangan-serangan personal kepada Wali Kota Caroll Senduk, dengan segala fitnahan, dan informasi sesat dengan tujuan membangun kebencian kepada walikota.
Hal ini membuat masyarakat semakin cinta wali kota, karena mereka memahami bahwa Caroll Senduk adalah orang baik dan santun, bicaranya terukur, dan sangat sopan. Beda dengan karakter WL, yg meledak-ledak, suka maki-maki dan sangat tidak sopan di muka publik.
Sifat-sifat yang sangat bertolak belakang antara Caroll Senduk dan Wenny Lumentut, menjadikan Caroll enggan berpasangan lagi dgn WL untuk maju periode keduanya. Dan, dengan ambisi yg menggebu gebu, jauh-jauh hari WL mengumpulkan tanda tangan untuk maju lewat jalur perseorangan.
Dia juga melakukan agitasi dan provokasi kebencian ke Wali Kota Caroll Senduk, tapi lagi-lagi masyarakat justru makin mencintai Caroll Senduk.
Oleh karena itu, kami menilai sangat tidak layak jika Tomohon dipimpin oleh figur yang tidak santun, perilaku politik yang mengandalkan memperdagangkan jabatan dan birokrasi. Karena kalau hal ini terjadi, rakyat dan kota Tomohon akan mengalami kemunduran akibat birokrasi yang amburadul.
Saat ini adalah masa kampanye, dimana masyarakat wajib kita sampaikan fakta-fakta kebenaran. Sehingga masyarakat tidak terlena dengan janji materi/uang yang sesaat, tapi menderita lima tahun.
Kita butuh pemimpin yang berkarakter, yang memiliki etika, estetika, dan dialektika, baik dalam politik, budaya serta kemasyarakatan, untuk menjaga marwah Kota Tomohon sebagai Kota Religius dan Kota pendidikan.
Ini pesan leluhur yang harus dipertahankan dan dijaga. Kami punya tanggung jawab moral sebagai orang Tomohon, yang juga pernah berbuat untuk Kota Tomohon. Kami tidak mau Tomohon dibawa ke jurang kemuduran, akibat dipimpin oleh figur yang tidak paham kepemimpinan dan budaya serta etika Tomohon, yang berbudaya Tombulu.(*)
Disclaimer : Tulisan ini adalah rilis yang dikirimkan ke Redaksi, dan sepenuhnya tanggung jawab penulis. Redaksi.
-
Headline3 minggu ago
MK Harus Tolak, šŖšš š tš®šø Pš²š»ššµš¶ š¦šš®šæš®š Gšš“š®š šš®šš¶š¹ š£š¶š¹šøš®š±š® šš¼šš® š§š¼šŗš¼šµš¼š»
-
Talaud3 minggu ago
Sukses Amankan Natal Dan Tahun Baru, Kinerja Polres Talaud Tuai Pujian
-
Talaud2 minggu ago
Butuh Konsultasi Hukum ? Silahkan Hubungi Posbakum PN Melonguane, Layanan Gratis….
-
Headline1 minggu ago
Blunder, WLMM Gugat Keputusan KPU Tomohon ke MK, tapi Minta KPU Kapuas yang Menangkan Dirinya
-
Olahraga3 minggu ago
Athena Shantay Lamia Bersama BJE Sulut Siap All Out di Kejuaraan U15
-
Talaud2 minggu ago
Yayasan Cahaya Mercusuar Indonesia Tandatangani MoU Posbakum Dengan PN Melonguane
-
Hukrim3 minggu ago
Kasus Penembakan Advokat di Bone (Masih) Misterius, Abdillah Desak Kapolda Sulsel Tangkap Pelaku