Connect with us

Minahasa

PT PLN NP UPDK Minahasa Salurkan Bantuan CSR ke Masjid Kyai Modjo Al Falah

Bantu Pembangunan Gedung Pertemuan

Redaksi

Diterbitkan

pada

TONDANO, mediakontras.com-
PT PLN Nusantara Power (NP) Unit Pelaksana Pengendalian Pembangkit (UPDK) Minahasa, menyalurkan bantuan Corpoarate Responsibility Social (CSR) dalam bentuk bantuan pembangunan gedung atau ruang pertemuan, yang dinilai sangat dibutuhkan di Masjid Agung Al Falah sangat dibutuhkan.

Selain itu, Masjid Agung Al Falah juga sebagai masjid yang bersejarah di Wilayah Sulawesi Utara (Sulut).

Masjid Agung Al Falah juga menjadi pusat kegiatan keagamaan yang sering dilaksanakan pada perayaan atau hari besar.

Manager Pelaksana Pengendalian Pembangkit (UPDK) Minahasa, Andreas Arthur mengatakan program CSR ini adalah salah bentuk kepedulian PT PLN NP untuk ikut andil pada komunitas keagamaan.

“Apalagi Masjid Agung Al Falah merupakan masjid yang cukup bersejarah di Sulawesi Utara,” kata Andreas Arthur.

Sementara itu Djunaidi Lababa sangat berterimah kasih kepada pihak PT PLN NP , dimana bantuan ini sangat berarti sekali bagi mereka.

“Bantuan ini sangat berarti dan kami sangat berterimakasih kepada PLN NP UP Minahasa yang telah mau membantu menyumbang dalam Pembangunan Ruang Pertemuan Masjid Agung Al Falah,” ungkap Lababa.(mysol)

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Headline

Tokoh Masyarakat Kawangkoan Raya Kompak Dukung Alex dan Frans Mendur Jadi Pahlawan Nasional

Yaziin Solichin

Diterbitkan

pada

KAWANGKOAN,mediakontras.com – Dukungan terhadap pengusulan gelar Pahlawan Nasional untuk tokoh pers nasional, Alex dan Frans Mendur, kian menguat.

Kali ini datang dari kalangan tokoh masyarakat Kawangkoan Raya, Minahasa, Sulawesi Utara, yang menyatakan komitmen mendukung perjuangan tersebut.

Pernyataan dukungan itu mengemuka dalam diskusi terbatas bertajuk “Mendur Bersaudara, Pahlawan Nasional dari Kawangkoan” yang digelar di Cafe Glori-A House, Kelurahan Talikuran, Kecamatan Kawangkoan, pada Jumat (23/5/2025).

Diskusi ini menghadirkan Judie Turambi, SH, seorang jurnalis sekaligus penulis sejarah perjuangan Alex dan Frans Mendur, sebagai narasumber utama.

“Orang Kawangkoan tidak hanya menjadi penonton sejarah, tapi bagian dari pelaku sejarah bangsa. Selain BW Lapian dan Ch. Ch. Taulu, ada Mendur bersaudara yang mengabadikan detik-detik proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia,” ujar Judie yang juga dikenal sebagai penggagas pengusulan gelar Pahlawan Nasional bagi keduanya.

Menurut Judie, keberadaan foto-foto dokumentasi proklamasi 17 Agustus 1945 merupakan bukti tak terbantahkan peran penting Mendur bersaudara dalam sejarah bangsa.

Tanpa keberanian mereka mendokumentasikan peristiwa bersejarah itu, katanya, dunia mungkin meragukan momen penting kelahiran Indonesia.

“Kalau bukan karena Alex dan Frans Mendur, tidak ada satu pun bukti visual yang menunjukkan Proklamasi itu benar-benar terjadi. Ini bukan hanya soal jurnalisme, ini soal legitimasi sejarah kemerdekaan,” tegas Judie.

Ia mengungkapkan, proses administrasi pengusulan gelar Pahlawan Nasional bagi Mendur bersaudara telah mencapai sekitar 90 persen. Beberapa dokumen yang masih diperlukan antara lain rekomendasi dari pemerintah daerah dan pernyataan dukungan masyarakat.

Apresiasi dan Dukungan Politik

Dukungan penuh juga disampaikan berbagai tokoh yang hadir dalam diskusi. Stefen Supit, SH, Ventje Mawuntu, SE, dan Drs. Djonny Laloan menyatakan rasa bangga atas upaya Judie Turambi dalam menelusuri dan menulis sejarah Mendur bersaudara.

“Saya sangat mengapresiasi usaha ini. Ini bentuk nyata penghargaan terhadap putra daerah yang punya jasa besar untuk bangsa,” ujar Supit.

Anggota DPRD Minahasa, Drs. Dharma Patria Palar, turut memberikan dukungan politik atas inisiatif tersebut. “Sebagai legislator, saya siap mengawal dan memberikan dukungan politik agar proses ini berjalan hingga tuntas,” tegasnya.

Sikap senada diungkapkan Srikandi PDI Perjuangan, Ivana Wuwungan, SE. “Sebagai wakil rakyat, saya mendukung penuh perjuangan menjadikan Mendur bersaudara sebagai Pahlawan Nasional,” katanya.

Diskusi yang berlangsung selama hampir dua setengah jam itu turut dihadiri Ketua Majelis Adat Kawangkoan Raya, Drs. Eddy Ruata, Wakil Ketua Herly Umbas, Piet Hein Tenda, Deki Walangitan, sejarawan Drs. Tenni GM Assa, serta Paskah Mendur, SPd, dan Piere Mendur—keponakan dari Alex Mendur.

Mengenal Mendur Bersaudara

Alexius Impurung Mendur lahir di Kawangkoan pada 7 November 1907. Ia adalah anak pertama dari 11 bersaudara dan mulai belajar fotografi sejak usia 15 tahun. Karier jurnalistiknya dimulai dari surat kabar Java Bode dan majalah Belanda, hingga akhirnya bekerja di kantor berita Domei—cikal bakal kantor berita Antara—pada masa pendudukan Jepang.

Frans Soemarto Mendur, sang adik, mengikuti jejak Alex di dunia fotografi. Bersama, mereka mengabadikan sejumlah momen paling penting dalam sejarah kemerdekaan Indonesia, termasuk detik-detik Proklamasi 17 Agustus 1945.

Dengan risiko besar, mereka memotret Bung Karno dan Bung Hatta saat membacakan proklamasi dan mengibarkan bendera merah putih. Negatif film yang sempat ditanam agar tak dirampas tentara Jepang, kelak menjadi dokumen visual tak ternilai bagi bangsa Indonesia.

Karya mereka tak berhenti di situ. Mendur bersaudara juga merekam sejumlah peristiwa penting lain seperti pertempuran 10 November di Surabaya, pelantikan Presiden dan Wakil Presiden, serta momen haru antara Presiden Soekarno dan Jenderal Soedirman.

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 2009 telah menganugerahkan keduanya Bintang Jasa Utama. Pada 2013, Tugu Pers Mendur dibangun di Kelurahan Talikuran, Kawangkoan, sebagai penghormatan atas jasa mereka.

Menunggu Gelar Pahlawan Nasional

Kini, dukungan masyarakat terus mengalir. Proses pengusulan gelar Pahlawan Nasional untuk Mendur bersaudara tinggal menunggu penyempurnaan dokumen terakhir. Harapan besar menguat dari tanah kelahiran mereka, Kawangkoan, agar nama Alex dan Frans Mendur dapat segera sejajar dengan para pejuang besar bangsa.

“Ini bukan hanya perjuangan keluarga Mendur, tapi perjuangan masyarakat Minahasa dan rakyat Indonesia yang ingin menghargai kebenaran sejarah,” tutup Judie.(*)

Continue Reading

Minahasa

PLN Nusantara Power Unit Pembangkitan Minahasa Serahkan Bantuan CSR Untuk Warga Desa Kiniar dan Toulour

Yaziin Solichin

Diterbitkan

pada

TONDANO, mediakontras.com PT PLN Nusantara Power Unit Pembangkitan Minahasa melaksanakan kegiatan Tangungjawab Sosial Lingkungan (TJSL) kepada warga di Desa Kiniar dan Toulour yang terdampak banjir akibat naiknya permukaan air Danau Tondano.

PT PLN Nusantara Power UP Minahasa turut prihatin dengan kondisi yang dialami oleh warga sekitar DAS Tondano yang terdampak sehingga mengganggu kegiatan dan aktivitas masyarakat sekitar DAS Tondano.

Sebagai bentuk kepedulian, PLN NP UP Minahasa telah menyalurkan bantuan dalam bentuk sembako dan makanan siap olah seperti beras, minyak goreng, telur dan mie instan.

Dipimpin langsung Manager PLN NP UP Minahasa Bapak Aries Indrianto Elisa yang turut didampingi oleh manajemen dan karyawan/ti PLN NP UP Minahasa.

Kegiatan tersebut berjalan dengan baik dan diterima secara langsung oleh Lurah dan masyarakat sekitar.

Aries menyatakan bahwa pihak PLN turut merasakan dan memahami apa yang dirasakan oleh masyarakat yang terdampak.

“Pihak PLN juga terus menjaga komitmen yang telah disepakati bersama dengan pemerintah yang ada baik pemerintah kabupaten Minahasa maupun dengan Dinas terkait juga dengan para Camat, Lurah dan Hukum Tua bahwa PLN tetap membuka Flap Pintu Air di Intake PLTA Tonsealama selama tinggi permukaan air danau Tondano belum surut,” ungkapnya.

Penting juga untuk diketahui bahwa bukaan Flap Intake Pintu air Tonsealama sudah 100% dan dilaksanakan sejak tanggak 2 Mei 2025.

“PLN juga berharap agar masalah ini cepat teratasi sehingga masyarakat yang terdampak dapat beraktivitas kembali dengan normal,” katanya.

Pihak PLN juga terus berkoordinasi dengan pemerintah dan pihak-pihak terkait untuk dapat segera membantu menyelesaikan masalah banjir ini, pungkas Aries Indrianto Elisa.(*)

Continue Reading

Minahasa

PT PLN Nusantara Power UP Minahasa Gelar Upacara Bendera Memperingati Hari Kebangkitan Nasional ke-117

Yaziin Solichin

Diterbitkan

pada

TONDANO,mediakontras.com — PT PLN Nusantara Power Unit Pelaksana (UP) Minahasa menggelar upacara bendera dalam rangka memperingati Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) ke-117 yang jatuh pada Selasa, 20 Mei 2025. Kegiatan yang mengusung tema “Bangkit Bersama Wujudkan Indonesia Kuat” ini berlangsung dengan khidmat di halaman kantor UP Minahasa.

Upacara dipimpin langsung oleh Manager UP Minahasa, Bapak Aries Indrianto Elisa, dan diikuti oleh jajaran Asisten Manager, pegawai, serta Karyawan Tenaga Alih Daya (TAD) di lingkungan UP Minahasa.

Dalam upacara tersebut, Bapak Aries membacakan amanat Menteri Komunikasi dan Digital, Ibu Meutya Viada Hafid, yang menekankan pentingnya menjadikan Hari Kebangkitan Nasional sebagai momentum memperkuat semangat persatuan, perjuangan, dan kesadaran kolektif sebagai bangsa yang merdeka dan berdaulat. Disampaikan pula bahwa kebangkitan yang paling kokoh adalah kebangkitan yang tumbuh perlahan, berakar pada nilai-nilai kemanusiaan, dan menghasilkan keadilan serta kesejahteraan bagi semua.

Kegiatan berlangsung lancar dan penuh semangat, mencerminkan komitmen PT PLN Nusantara Power UP Minahasa dalam menanamkan nilai-nilai kebangsaan dan semangat gotong royong di lingkungan kerja.

Dengan semangat Hari Kebangkitan Nasional, seluruh pegawai dan karyawan UP Minahasa diharapkan semakin termotivasi untuk terus berkontribusi positif dalam mendukung kemajuan perusahaan, masyarakat, dan bangsa Indonesia.(*)

Continue Reading

Trending