Headline
Mungkinkah Ada Tuyul di BPN Tomohon? Ini Misteri di Balik Dokumen Tanah di Tangan Wenny Lumentut
MANADO, mediakontras.com – Misteri keberadaan warkah tanah milik Dra. Joulla Jouverzine Benu yang kemudian diketahui sudah berada di tangan Wenny Lumentut, terus dikuliti Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Mabes Polri.
Setelah memeriksa obyek tanah sesuai Sertifikat Hak Milik (SHM) 313 Talete tahun 2013, pada Desember 2023 lalu serta meminta keterangan berbagai pihak di Kota Tomohon, Bareskrim terus mendalami semua informasi yang dikumpulkan.
Tak hanya memanggil dan meminta keterangan Wenny Lumentut sebagai terlapor, sesuai laporan polisi yang dilayangkan Dra. Joulla Jouverzine Benu di Bareskrim Mabes Polri nomor LP/B/161/VI/2023/SPKT/Bareskrim, tanggal 21 Juni 2023; polisi juga memeriksa pejabat di Badan Pertanahan Nasional (BPN) Tomohon berinisial W.
Rielen Pattiasina, BSc, SH, Koordinator Kuasa Hukum Dra. Joulla Joverzine Benu dari Firma Hukum Rielen & Partners, Law Office Advocates & Legal Consultans yang berkedudukan di Jakarta, membenarkan ada pejabat BPN Tomohon yang dimintai keterangan oleh Bareskrim Mabes Polri.
“Sejauh ini laporan kami masih berproses. Beberapa warga Tomohon dan pejabat BPN sudah dipanggil dan dimintakan keterangannya di Jakarta maupun pinjam tempat di Polres (Tomohon),” ungkapnya, ketika dihubungi Kamis (13/6/2024) pagi.
Menurut dia, polisi terus mendalami bagaimana proses perpindahan dokumen warkah milik Dra. Joulla Jouverzine Benu itu hingga berada di tangan Wenny Lumentut. “Kabarnya, Wendel, pejabat di BPN Tomohon itu mengaku tak tahu (bagaimana dokumennya ada di Wenny Lumentut),” tambahnya.
Di sinilah kasus ini menjadi misteri. Mungkinkah ada tuyul yang mampu mengambil dokumen rahasia itu dari ruang penyimpanan khusus BPN Tomohon ?
Karena, bila menilik keterangan Kepala Bagian (Kabag) Tata Usaha BPN Tomohon Oldy Aube, yang dikonfirmasi Kamis (29/2/2024), warkah tanah seperti itu hanya dapat diakses oleh dua sumber. Pertama adalah perintah pengadilan untuk kepentingan pembuktian di persidangan, dan kedua hanya pemilik warkah sendiri atau kuasa hukumnya.
“Dokumen ini hanya bisa keluar, jika seizin pengadilan untuk keperluan persidangan atau atas permintaan pemilik atau yang berhubungan hukum dengannya. Di luar itu, adalah pelanggaran,” paparnya sambil menyebut Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 1997 Pasal 192, sebagai dasarnya.
Dokumen seperti itu, jelas Oldy Aube lagi, dapat diberikan melalui izin tertulis Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) BPN setempat dalam bentuk petikan, salinan atau rekaman dokumen pendaftaran tanah yang tersimpan di kantor pertanahan.
Disinggung soal dokumen milik Dra. Jolla Jouverzine Benu yang sudah di tangan Wenny Lumentut, dia hanya mengatakan jika dokumen aslinya masih ada di BPN Tomohon.
Sementara, Kepala Bidang Pengendalian dan Penanganan Sengketa (PPS) Kanwil ATR/BPN Sulut Rachmad Nugroho, yang coba dikonfirmasi Rabu (12/6/2024) untuk mencari tahu apakah ada surat perintah dari kanwil seperti yang diungkap Kabag TU BPN Tomohon itu, sedang tak berada di tempat. “Kami sedang di lapangan, di lokasi relokasi gunung Ruang, Bolsel,” jelasnya melalui pesan whatsapp nomor +628157801***2.
Jika menilik lagi penjelasan Oldy Aube bahwa kemungkinan dokumen warkah itu diakses “pihak luar” saat dibawa keluar untuk keperluan pembuktian pada dua tahun lalu; tidak berkesesuaian dengan kasus perdata 380/Pdt.G/2022/PN Tnn yang diajukan Wenny Lumentut bermodalkan Akta Jual Beli (AJB) tahun 2022 atas SHM 313 Talete 2013. Perkara itu baru terdaftar dalam register PN Tondano pada 15 November 2022.
Padahal, jelas Rielen, kliennya mendapatkan kiriman foto whatsapp berisi dokumen warkah tersebut langsung dari Wenny Lumentut, terjadi jauh sebelumnya, yakni di bulan Agustus 2022.
“Selain itu, sidang yang mengagendakan pemeriksaan bukti surat baru berlangsung beberapa bulan kemudian, berarti itu sudah di tahun 2023. Jika mengacu pada penjelasan Pak Kabag TU itu bahwa diperkirakan kejadian dokumennya dibawa keluar pada dua tahun lalu, menjadi tidak sinkron dong dengan proses di persidangan, ada jarak waktu yang cukup jauh,” tanyanya.
“Padahal, laporan kita ke Polda Sulut itu baru dilakukan pada 9 September 2022 yakni nomor LP/B/445/IX/2022/SPKT/POLDA SULUT. Dan kemudian Wenny (Lumentut) malah menggugat perdata itu di (bulan) November,” bebernya.
Dengan fakta seperti itu, kata Rielen, patut diduga jika sebelum adanya laporan polisi di Polda maupun gugatan perdata di PN Tondano, Wenny Lumentut sudah memiliki dokumen warkah tanah milik Dra. Joulla Jouverzine Benu tersebut.
Di sisi lain, Willem Potu, yang juga digugat perdata Wenny Lumentut yang hanya bermodalkan AJB tahun 2022 itu, mengungkapkan adanya peristiwa lain, yakni saat dirinya diundang menghadiri sebuah pertemuan di Terung, kediaman Wakil Wali Kota Tomohon, pada 12 September 2022.
“Waktu saya tiba, sudah ada Pak Wawali Wenny (Lumentut), Pak Kapolres, notaris, Bu Heivy Mandang, bapak Toar Pandeirot, Camat Tomohon Tengah Pak Yogi, mantan Lurah Talete 1 dan 2 Rommy Mamuaya, Lurah Talete 1 Jimmy Pangemanan, Lurah Talete 2 Aldy Silahoy dan Pak Wendel dari BPN Tomohon,” terangnya.
Pada pertemuan itu, kata Potu, Wenny Lumentut dengan gamblang membeberkan berbagai dokumen yang dihamparkan di atas meja. “Tapi saya, sebagai orang diberi kepercayaan oleh Bu Joulla untuk menjaga tanah itu, ketika ditanya, tetap berpegang pada sertifikat (SHM 313 Talete 2013) seperti yang saya ketahui selama ini. Termasuk batas-batasnya sesuai yang ditunjukkan pada saya oleh pemilik sebelumnya, Om Daniel Kalalo,” ungkap Potu.
“Mungkinkah ada tuyul di BPN Tomohon” menjadi pertanyaan yang menyeruak di balik laporan polisi ini, jika pejabat di instansi yang dipimpin Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) itu tak satupun yang mengetahuinya.
Pihak Wenny Lumentut sendiri, melalui kuasa hukumnya Heivy Mandang, SH, tak lagi bersedia memberikan keterangan. Kalau sebelumnya dikonfirmasi pada Desember 2023, Heivy mengakui Wenny Lumentut sudah diperiksa di Jakarta,
namun, saat dihubungi per telepon pada Jumat (26/4/2024) pagi, dia enggan memberikan keterangan, termasuk soal kliennya yang minta perlindungan ke berbagai pihak di Jakarta. “Saya no comment ya, lagi sibuk, banyak kerjaan,” katanya dan langsung menutup pembicaraan.
Rielen mempersilahkan jika Wendel sebagai orang yang diberi tanggung jawab menangani penyimpanan dokumen di BPN Tomohon, tetap mangkir. “Silahkan aja, tapi saya yakin petugas polisi itu pintar punya banyak teknik mengungkap hal begini. Dan yang utama, Tuhan itu tetap ada, kebenaran akan muncul,” tuturnya.
“Mungkinkah ada tuyul di BPN Tomohon” ? Biarlah waktu dan polisi yang mengungkapnya.(dki/rek)
Headline
Kampanye Akbar CSSR jadi Mimpi Buruk Lawan, CSSR: Kemenangan Sudah di Depan Mata
TOMOHON,mediakontras.com – Membludaknya massa pendukung Pasangan Calon (Paslon) Walikota Caroll Senduk dan Calon Wakil Walikota Sendy Rumajar yang terkenal dengan jargonnya CSSR di Lapangan Stadion Babe Palar, Walian Kecamatan Tomohon Selatan, Kamis 21 November 2024, sepertinya menjadi mimpi buruk lawan politik.
Hal ini karena, ribuan massa pendukung dari PDIP dan Partai Gerindra bersama dengan komunitas dan tim Relawan mengerahkan semua kekuatan, hadir dalam kampanye terakhir CSSR.
Kampanye yang ikut dimeriahkan oleh artis lokal papan atas, mampu membakar semangat ribuan massa pendukung mengenakan beragam atribut yang identik dengan CSSR.
Bahkan dari pantauan, Lokasi stadion sejak siang yang mulai didatangi pendukung sampai siang hari, seakan akan sudah tak bisa mampu lagi menampung massa yang terus membludak. Bahkan sebagian lagi harus rela menempati sisi luar lapangan. Ada juga yang memilih duduk di bagian tribun yang ada dibelakang panggung utama.
Dalam orasi politiknya, Caroll Senduk sangat berterimah kasih terhadap para pendukungnya, dan meminta harus menjaga terus kebersamaan sampai tanggal 27 November mendatang.
“Coblos Nomor 3. Tgl 27 november nanti torang sapu rata,” ajak Caroll Senduk.
Pemimpin yang kini maju kembali bertarung di periode kedua bersama dengan Sendy Rumajar, mengatakan selama 60 hari masa kampanye bersama dengan calon wakil walikota sudah meresmikan 95 posko pemenangan, boleh berjalan dengan baik.
“Sampai hari ini dalam kampanye akbar ini cuaca juga ikut mendukung dan dengan tuntunan dan kasih Tuhan tanda tanda kemenangan sudah didepan mata. Tetap baku baku bae jaga bersama itu kedamaian.” ajak Caroll Senduk.
Baginya, Tomohon sebagai Kota Religius, tidak ada istilah penindasan , hoax .
“Kita semua keluarga besar Caroll – Sendy di Kota Tomohon sama sama beking kampanye ini menjadi riang gembira,” ungkap CS sapaan akrabnya.
Caroll juga dihadapan ribuan massa pendukung menyatakan kalau program CSSR sebagian sudah jalan dan tinggal dilanjutkan.
“Lantik jo dan lanjutkan,” teriak massa pendukung.
Sementara itu, Sendy Rumajar yang tampil setelah Caroll Senduk, dihadapan massa pendukung langsung membakar semangat mereka dengan meneriakkan ‘Menyala Memang’. Ya, sejauh mata memandang di seantero stadioan ribuan massa yang mengenakan atribut dengan didominan warna merah yang identik dengan PDIP.
“Hari terakhir kampanye ini, aura kemenangan semakin torang rasakan dan hari ini kita buktikan untuk merebut kemenangan di Kota Tomohon. Torang so boleh merayakan kemenangan,” ujar Segar sapaan akrabnya yang lansung disambut histeris massa pendukung.
Apalagi ketika kedua calon pemimpin tersebut, sempat diminta oleh pendukung untuk berswafoto. Tanpa ragu ragu, figure yang merakyat ini langsung mengambil handphone pendukung untuk bisa foto selvie.
Caroll dan Sendy yang tampil modis dan keren, gaya milenial jadi hiburan sendiri bagi massa pendukung sehingga harus berebutan untuk bisa dapat kesempatan foto selvie bersama CSSR. Usai kampanye ribuan massa bergerak meninggalkan stadion dengan jalan kaki menuju kediaman lapangan secretariat relawan depan SPBU Kakaskasen untuk melanjutkan pesta rakyat. (rek)
Headline
2 Kali Khianati Prabowo & PDIP, Langgar Sumpahnya pada Tuhan, Jepol: Jangan Pilih Calon Walikota Penipu Rakyat !
TOMOHON,mediakontras.com – Kampanye akbar Pasangan Calon Walikota Caroll Senduk dan Calon Wakil Walikota Sendy sepertinya menjadi mimpi buruk bagi paslon lain.
Dimana saat orasi di depan puluhan ribu massa pendukung, salah satu jurkam Jeffry Polii, SIK dari Partai Gerindra ketika tampil di atas panggung mengajak massa PDIP dan Gerindra tidak memilih calon pemimpin yang pernah mengkhianati kepercayaan rakyat.
“Caroll dan Sendy adalah pasangan pemimpin yang terbaik saat ini. Mari torang coblos nomor urut 3,” teriak Jepol sapaan akrabnya.
Bahkan, Jepol yang baru saja diambil sumpah sebagai salah satu pimpinan dewan dengan nada suara tinggi menegaskan Kota Tomohon sebagai kota religius.
“Yang paling fatal ada paslon yang berkhianat kepada Tuhan. Melanggar sumpah janji, dia lari. Seorang pemimpin diangkat sumpah janji sebagai wakil walikota, dia tidak perduli berarti dia berkhianat terhadap sumpah janji,” ujar Jepol.
Dibandingkan dengan Caroll Senduk yang dikenal pemimpin religius, paling pas memimpin kota religius, kata Jepol dengan berapi api yang langsung disambut dengan tepuk tangan yang meriah massa yang memenuhi Stadion Babe Palar, tempat dilaksanakannya Kampanye Rapat Umum Paslon CSSR, Kamis (21/10/2024).
Jepol sendiri usai orasi mengatakan rekam jejak seorang pemimpin sangat penting ditelusuri dalam kontetasi Pilkada ini, agar masyarakat tidak memilih kucing dalam karung.
“Rekam jejak, maupun jejak digital seorang calon pemimpin harus siap diumbar di hadapan publik, termasuk kandidat calon walikota Tomohon,” tegasnya.
Disebutkannya, sosok ini dapat dikenal rekam jejaknya di hampir setiap Pemilu, baik Pileg maupun Pilkada, karena sejak dulu selalu hadir baik sebagai calon legislatif maupun calon kepala daerah.
Dikisahkannya, tercatat tahun 2004 menjadi Caleg Provinsi dari PDIP Dapil Tomohon-Minahasa tapi gagal. Kemudian Tahun 2005, maju sebagai Calon Wakil Walikota Tomohon dari PDIP, namun tidak berhasil.
Lalu menyebrang ke Partai Gerindra dan tahun 2014 maju bertarung sebagai calon DPRD Provinsi dari Partai Gerindra dan menjadi anggota dewan, lantas dipercayakan sebagai wakil ketua dewan dari Partai Gerindra dan akhirnya dipercaya menjadi Ketua DPD Partai Gerindra.
Tahun 2020, kata Jepol, orang tersebut maju bertarung sebagai calon wakil walikota mewakili Partai Gerindra dan berpasangan dengan Caroll Senduk sebagai Walikota dari PDIP. Kali ini, berhasil.
Tapi, Plpada tahun 2023 kembali mengundurkan diri dari Partai Gerindra dan mundur dari wakil walikota untuk maju sebagai Calon anggota DPR RI Dapil Sulut dari PDIP dan gagal.
“Sekarang kembali mencalonkan diri sebagai Calon Walikota Tomohon dan lebih parah lagi harus berhadapan dengan dua partai yang selama ini telah membesarkan namanya,” sindir Jepol.
Secara umum ini, menurut penilaiannya disebut petualang politik. “Hanya dengan modal fulus, dia berselancar di tiap Pemilu hanya untuk memenuhi hasrat memperdangangkan politik dengan mengandalkan pembelian suara dan janji janji yang sering diingkari. Ini penipu rakyat,” umbar Jefry Polii.
Secara politik dapat dihitung bahwa figur tersebut, dua kali berkhianat ke Prabowo Subianto dan dua kali mengkhianati PDIP.
“Paling parah ternyata juga telah melanggar sumpah dan janji yg diucapkan Demi Tuhan pada waktu pelantikan wakil Walikota. Dan hal ini, seperti terungkap dalam debat pamungkas calon walikota dan wakil walikota Tomohon beberapa waktu yang lalu,” tambahnya.
Hal inilah ini perlu diketahui publik dan masyarakat kota Tomohon supaya tahu siapa sosok yang oleh pendukungnya di bilang orang baik, dan biarlah rakyat Tomohon yang akan memilih.
“Kami yakin rakyat sudah pinter dan paham siapa yang layak dalam kepemimpinan rakyat Tomohon. Kita harus mengungkap track record seorang calon pemimpin, harus jujur kepada rakyat, kalau baik katakan baik, kalau tidak katakan tidak,” tegasnya.
Dia mengajak rakyat Tomohon agar jangan terbuai dengan bujukkan materi yang justru hanya untuk menutupi sebuah kebohongan.
“Kasian rakyat. Jadi, saya yang juga selaku wakil rakyat Tomohon, harus mengungkap ini ke hadapan publik. Rakyat harus tahu kebenarannya,” pungkas Jefry Polii. (rek)
Headline
19 TPS Dekat Posko Paslon, Bawaslu Tomohon Himbau KPU Tinjau Kembali
TOMOHON,mediakontras.com – Bawaslu Kota Tomohon segera melayangkan surat imbauan ke KPU Kota Tomohon terkait belasan potensial Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang berada dekat dengan Posko Pasangan Calon (Paslon).
Imbauan itu sendiri substansinya adalah mendorong KPU Kota Tomohon untuk meninjau kembali dan sebaiknya memindahkan letak TPS di titik yang tidak terlalu berdekatan dengan Posko Paslon.
“Benar bahwa di masa tenang semua Posko sudah harus bersih dari alat peraga kampanye. Tapi tidak bisa dipungkiri bahwa berkaca dari Pemilu/Pilkada sebelum-sebelumnya, Posko-Posko calon jadi tempat berkumpul massa pendukung calon bersangkutan,” ujar Ketua Bawaslu Kota Tomohon Stenly Kowaas.
Pimpinan Bawaslu lainnya Handy Tumiwuda menambahkan, imbauan ini jadi bentuk mitigasi atau upaya pencegahan dari resiko kerawanan Kamtibmas yang berpotensi muncul di TPS yang berdekatan dengan Posko Paslon. (rek)
“Ingat juga bahwa di Pilkada ini setiap TPS pemilihnya lebih banyak, yakni maksimal 500 pemilih. Kerumuman dalam jumlah banyak ini tentu perlu diantisipasi, salah satunya adalah menjaga jarak TPS dengan Posko Paslon,” ungkap Tumiwuda.(rek)
-
Breaking News4 minggu ago
Breaking News…Sejumlah Pejabat Talaud Dan Oknum Kades ‘Antrian’ Di Unit Tipikor Polres Talaud
-
Headline4 minggu ago
Buru Pilot Paramotor WLMM, POM TNI AU Gerebek Lokasi di Wawo & Datangi Rumah WL
-
Talaud4 minggu ago
Resmi Diambil Sumpah Pejabat Bupati, Satu Tahun Masa Kerja DR. Fransiskus Manumpil Benahi Talaud
-
Headline4 minggu ago
Wenny Lumentut Blunder Lagi, Lupa jika Pernah jadi Wawali
-
Headline3 minggu ago
Keakraban Prabowo-Ariel-Sendy dan Linier Caroll-Puan jadi Kunci Tomohon Makin Maju
-
Headline4 minggu ago
Gugatan INAKOR Ditolak PTUN, ‘Skenario’ Gagalkan Caroll Senduk di Pilkada Kandas
-
Headline4 minggu ago
Unit Tipikor Kuliti Dana Bansos Talaud T.A 2023, Oknum Pejabat Teras Diperiksa