Artikel
PARA TALENTA DAIRI, BERPERAN DI DALAM DAN LUAR NEGERI
Oleh : Vickner Sinaga
Jumat 17 Mei 2024. Dua guru ada diatas panggung. Satu diberi julukan Mr Etos. Pengarang belasan buku bernafaskan etos kerja unggul dan profesional. Dia adalah Ir. Jansen H. Sinamo. Alumni Fisika ITB. Jebolan Institusi Training kelas dunia Dale Carnegie. Telah juga melakoni sebagai penceramah di ratusan event pelatihan kepemimpinan di berbagai instansi swasta dan negeri. Si guru etos, mendampingi penceramah utama. Tak kalah beken. Mr. Out of The Box.. Penggubah buku berseri “Solusi Out of The Box”.
Kini sudah terbit seri ke 5, melengkapi empat seri yang semuanya sedang antri di percetakan untuk edisi kedua. Alumni Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara. Insinyiur elektro yang menguasai teori, disain dan praktek sistem tenaga listrik. Pakar SUTET, Saluran Udara Transmisi Tegangan Ekstra Tinggi. Pernah dapat julukan “mbah Sutet”, apresiasi tak resmi, simbol sukses membangun ribuan kilometer jaringan SUTET.
Dua dekade digembleng di kawah candradimuka, Gandul. Mulai dari junior enjineer hingga Site Manager. Sambil bekerja, ikut kuliah kelas malam, di Universitas Prasetiya Mulya terkenal itu. Memperoleh gelar, Magister Bisnis Internasional.
Biaya sendiri selama tiga tahun. Adik kelas dari Hasto Kristianto, Sekjen PDIP, dan Basuki Tjahaya Purnama, alias Ahok. Berkarakter, gigih dan pembelajar, membuat karirnya melejit. Promosi ke Supervisor, Manajer, Senior Manajer, hingga level Manajer Atas, sebagai General Manager. Tak berhenti disana, jabatan puncak sebagai Direktur PLN pun diraih. Dia adalah Ir. Vickner Sinaga MM.
Tokoh Nasional Dahlan Iskan, memberinya gelar tambahan, sehingga di buku itu, tertulis lengkap Ir. Vickner “terobosan” Sinaga.
Tahu akan kepiawaiannya, Jansen Sinamo mengajak Vickner Sinaga, bergabung di Institut Mahardika. Lembaga pelatihan bidang “Leadership Training”, berkelas nasional, bahkan internasional. Gabungan talenta dua sosok berkarakter ini, kemudian menjelma menjadi “duet maut”.
Hampir seratusan event telah dilayani bersama. Lembaga pengundang atau yang menyetujui proposal pun, beragam. Ada BUMN, Swasta, Perguruan Tinggi hingga Pemerintah Daerah. Namun kali ini istimewa, ada apa gerangan?
Hattrik. Knowledge Sharing di venue yang sama tiga tahun berturut sejak pandemi usai. Suasana cair dan selalu menarik. Durasi tiga setengah jam seakan tak cukup. Tak bosan. Itulah feedback peserta yang diminta secara random. Bisa jadi, karena materinya selalu “updated”.
Itu kekuatannya. Dari studi kasus yang riil berisi testimoni dari orang yang terlibat. Ada General Manager yang nge “fans” berat, hingga pernah mengundang “duo pakar” ini di empat propinsi berbeda. Di setiap tempatnya bertugas.
UNIK… Dua Insinyiur ini berasal dari daerah yang sama. Sidikalang, kota kelahiran, tempat tumbuh bersama. Dari SD, SMP hingga SMA. Kota penghasil kopi ini adalah ibukota kabupaten Dairi. Kabupaten yang relatif tertinggal dari banyak kabupaten sekitar yang sudah melompat maju.
Sejatinya, potensi daerahnya hebat. Butuh sosok pemimpin yang dengan “hati” mengolah potensi ini menjadi konkret. Pada gilirannya, kesejahteraan warga akan meningkat. Inilah kerinduan, warga Dairi termasuk para perantau yang bermukim diluar Dairi. Padahal, anak Dairi telah terbukti sukses berkiprah di tingkat nasional bahkan internasional. Di ragam bidang. Betulkah?. Berikut buktinya…
Secara tak sengaja, seminggu sebelum acara “knowledge sharing” di bumi Sriwijaya ini, saya bertemu dengan tokoh Dairi yang hebat. Izin, kusebut satu persatu. Hitung mundur.
Kamis, 16 Mei 2024. Domian Simanjuntak ST., enjineer Petronas Singapura ini, mengunjungiku. Sarapan bersama di rumah kami. Alumni ITB ini, satu tokoh muda yang didukung para mileneal. Sudah mendaftar jadi bakal calon Bupati Dairi. Sosok sukses, low profile dan pendengar yang baik saat berinteraksi. Itu menurut pengamatanku.
Sehari sebelumnya, saya dan Sahat Sitorus, Dubes RI untuk Timor Timur periode sebelumnya, diundang di acara budaya batak di Toba Dream. Guyub juga Atase Kebudayaan Timor Leste beserta rombongan. Juga hadir perwakilan Papua Nugini. Luar biasa. Siapakah penggagasnya?.
Tak asing, tokoh nasional, Bachtiar Ujung. Pengisi Acaranya?. Banyak artis muda. Hingga.. Penyanyi legendaris Hilman Padang, personil Trio Lasidos era tujuh puluhan.
Sebelumnya, ada acara Soksi berbagi di kantor DPP Golkar. Bisa dilihat di foto terlampir. Ketiganya, Bachtiar Ujung, pembina, Ketua Umum Aliwongso Sinaga dan salah satu Ketua Soksi Propinsi, Vickner S… Trio asli Dairi. Masih ada lagi….
Hari sebelumnya, kami bersua di salah satu sudut Plaza Indonesia. Kita amati foto terlampir. Dua tokoh nasional. Juga asli Dairi. Satunya Dr. Kastorius Sinaga. Pengajar paska sarjana UI. merangkap staf khusus Menteri. Tak salah lagi. Sebelumnya, Dr. Sukardi Silalahi, Direktur Telkom di periode sebelumnya, mengeluhkan hal yang sama.
Bahkan adik Martogi Siahaan, kini Direktur Astra Otopart, menghubungiku dari Jepang berharap ada transformasi di kabupaten Dairi. Oh.., ada lagi sobat main gundu dulu Robert Nyoo, memberi semangat dari negeri tetangga Singapura.
Dengan bahasa Batak fasih. Semua mereka anak Dairi bertalenta, dengan reputasi nasional dan internasional, merindukan Dairi yang mutlak “melompat maju”. Tak bisa lagi sekedar berlari. Dipimpin seadanya dengan kultur manajemen “business as usual”.
So.. para talenta Dairi, iri dengan pesona terkini kabupaten Samosir, Toba, Humbahas. Pun Tapanuli Utara…. Semoga harapan ini bisa digapai lewat pilkada yang kini sedang dimulai. Selamat berkontestasi. Selamat Berkompetisi. Memberikan janji yang wajib ditepati..
Dengan nurani… Akan dicatat dalam sejarah kelak, jika yang kebagian sampur salah satu dari yang “tali pusarnya” ditanam di Dairi. Kala amanah itu diberi, setulus hati oleh masyarakat Dairi.
Kuposting, Sabtu sore 18 Mei 2024. Salam Sehat dari Bumi Sriwijaya, Palembang. Kudedikasikan buat, Kastorius Sinaga, Sahat Sitorus, Bachtiar Ujung, Aliwongso Sinaga, Hilman Padang, Domian Simanjuntak. Juga buat Sukardi Silalahi, Martogi Siahaan, Robert Nyoo dan penulis posting, Vickner Sinaga. (*)
Artikel
MILITANSI PENDUKUNG CS SR AROMA KEMENANGAN YANG TAK TERBENDUNG
Oleh: Stefy Edwìn Tanor
Kehadiran massa kampanye CS SR (kamis, 21/11/2024) di Stadion Babe Palar yang diperkirakan puluhan ribu orang, bak lautan manusia yang penuh antusias mengikuti orasi jurkam CS SR. Menunjukan beberapa konklusi yang menggambarkan akhir dari pertarungan di Kontes pemilu Kepala Daerah di Kota Tomohon.
Pertama; menunjukan ruang ekspresi pilihan politik rakyat Tomohon ingin melanjutkan kepemimpinan Caroll Senduk SH. Artinya masyarakat Tomohon sebagian besar sangat setuju dengan apa yang sudah dilaksanakan CS dalam memenuhi harapan dan kebutuhan rakyat Tomohon.
Hal ini memang terkonfirmasi dari angka indeks kepuasan masyarakat atas pelayanan publik yang begitu tinggi dan mendapatkan peringkat kedua Nasional Pelayanan Publik Terbaik dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia.
Dan masih banyak lagi penghargaan dibidang pelayanan publik yang diterima Caroll Senduk SH, yang menunjukan betapa seriusnya beliau mengabdi dan mengemban amanat rakyat Tomohon (periode lalu).
Hal ini tentu menghasilkan penilaian objektiv dan keyakinan yang kuat bagi Rakyat Tomohon bahwa lima tahun kedepan CS SR pasti akan melakukan hal yang sama, bahkan akan ditingkatkan.
Hal ini berbanding terbalik dengan apa yang ditunjukan lawan politik CS SR; yang baru berjanji dan belum pernah terbukti; dan hanya dapat melakukan firnah dan hoax; bereksegesis untuk meyakinkan rakyat.
Lupa bahwa lebih dari 50% pemilih Tomohon memiliki tingkat kecerdasan intelektual diatas rata-rata, yang mampu menakar menggunakan logika yang rasionalis.
Kedua; program-program yang ditawarkan CS SR lebih diterima secara baik oleh rakyat Tomohon. Pro rakyatlah pokoknya. Hastag Gratis Untuk Rakyat yang ditampilkan dalam tiga debat visi dan misi, diyakini publik Tomohon pasti dapat dilaksanakan dan dieksekusi CS SR lima tahun kedepan.
Yang lain masih retorika.., itu pendapat sebagian besar publik Tomohon. Konfirmasi ketepatan analogi ini adalah kehadiran massa dalam kampanye akbar CS SR yang tak terbendung itu.
Ketiga; militansi massa kampanye yang tanpa dibayar sepeserpun. Lautan manusia yang menghadiri kampanye CS SR adalah massa yang militan pure publik Tomohon. Bukan massa angkut dari daerah lain. Hal ini sungguh mengharukan betapa rakyat sangat mencintai CS SR dan rela tanpa ongkos sekalipun.
Sehingga sangat benar teriakan penonton disepanjang ruas jalan utama Kota Tomohon..”Lantikkk Jo…!” Bukan berlebihan memang tapi fakta dukungan yang tak terbendung.
Ini aroma kemenangan yang tak terbendung…CS SR memang top abis..(*)
Artikel
Lahir Beong Siau, Santje Tataung AMd Besarkan Maurits Mantiri dengan Kesederhanaan
Semacam Sebuah Reportase
By : Emon Kex Mudami
KREDO guru sebagai pahlawan tanpa tanda jasa masih lekat dengan profesi ini, Guru dijuluki pahlawan tanpa tanda jasa karena profesi ini memberikan kontribusi besar bagi bangsa sehingga layak disebut pahlawan. Namun, guru tidak pernah memperoleh tanda jasa seperti pahlawan-pahlawan nasional. Bahkan, hingga saat ini masih banyak guru yang tidak mendapatkan imbal jasa yang layak.
Menyebut peran guru, maka sangat layak ikut mengenang sosok Santje Tataung AMd, tak lain ibunda tercinta Walikota Maurits Mantiri dan Eugenie Nona Mantiri saat ini anggota Deprov Sulut. Ibu guru Santje termasuk salah satu yang memiliki andil besar dalam memajukan bidang pendidikan di kota Bitung.
Menariknya, sebelum berkeluarga dan menetap di kota Bitung, Ibu Tataung asli Siau, ia lahir di desa Beong 17 November 1933. Menelisik rekam jejak pengabdian, putri Siau ini tidak langsung berkiprah di kota Bitung. Menurut pengakuan Ibu Nona, SK pertama ibunda tercinta justru di SMP N 1 Gorontalo. Sejak awal, Ibu Tataung dikenal sosok tipycal disiplin dan pekerja keras.
Dari Gorontalo, selanjutnya ditempatkan mengajar di SMP N Kwandang, kemudian pindah ke SMP N Girian dan Filial di SMP Sagerat. Setelah dari Sagerat, dipercayakan menjadi Kepala Sekolah SMP N Papusungan. Ternyata di pulau yang membentang depan kota Bitung inilah, Ibu Tataung mematri pengabdian yang panjang dan meraih banyak capaian.
Di sekolah ini hampir 12 tahun lamanya, Ibu Tataung memimpin sekolah tersebut, juga sempat dipercayakan jadi Kepala SMP Terbuka Papusungan. Menurut Frans Tiolong seorang pensiunan guru, seingatnya Ibu Tataung sempat membawa SMP Terbuka Papusungan berprestasi hingga sempat mewakili Bitung bahkan Sulut di tingkat nasional.
Di balik sikapnya yang tegas dan disiplin, Ibu Tataung sejatinya telah ikut mematri karya khususnya berkontribusi bagi para generasi pewaris. Sepertti lirik hymne guru, engkau sebagai pelita dalam kegelapan. Dan dari sosok Ibu Guru yang sederhana ini diyakini begitu banyak anak-anak yang telah merasakan buah didikannya.
Termasuk yang hakiki keberhasilan membesarkan Maurits Mantiri, juga Eugenie Mantiri sehingga menjadi figur publik sebagaimana yang ada saat ini. Sekaligus memberi bukti, perjalanan kehidupan seorang Maurits Mantiri tidaklah lahir dari rahim seorang ibu yang kaya raya dari kota metropolis, sosok Maurits Mantiri tak lain ayah Geraldi Mantiri, lahir dan besar dalam didikan seorang Ibu yang sederhana namun berpendirian teguh dan kokoh, sekokoh Gunung Karangetang daerah leluhurnya.
Ia yang kemudian berjuang berpeluh membaktikan dirinya sebagai seorang guru dari satu tempat ke tempat lainnya, dengan tidak sedikitpun meninggalkan tanggung jawabnya sebagai seorang ibu, seorang mama di tengah keluarganya.(*)
Artikel
Wenny Lumentut tak Paham Birokrasi dan tak Layak Pimpin Tomohon
Oleh : Ruddy Tangkawarouw, SH dan
Drs. Eddy Turang
POLITIK dagang sapi, merupakan perilaku politik yang tidak bagus dan tak mendidik, karena hanya akan menjerumuskan pemimpin dalam lubang kehancuran birokrasi yang dalam.
Saat ini penataan sistem birokrasi sudah teratur dan terkendali, melalui mekanisme dan aturan perundang undangan yang bagus dan ketat. Salah satunya adalah pola perpindahan birokrasi baik tour area , atau tour of duty-nya sudah sangat presisi dengan sistem meritokrasi yang diawasi Menpan dan Mendagri.
Di Tomohon, pemerintahan Caroll Senduk, menatanya dengan menerapkan semua mekanisme perpindahan dalam jabatan atau tren disebut rolling, wajib melewati sistem yang sesuai aturan.
Seperti yang dipersoalkan terakhir, ternyata oleh kemendagri dinyatakan sudah sesuai aturan, karena dalam sistem pemerintahan daerah yang juga diatur dalam prinsip hukum administrasi negara bahwa setiap keputusan bersifat becheking itu selalu memuat kalusul bahwa apabila terdapat kekeliruan maka akan diadakan pembetulan seperlunya.
Prinsip ini memberikan ruang bagi pembina kepegawaian atau pejabat pembuat keputusan, dapat meninjau keputusannya apabila ada kesalahan.
Hal-hal seperti itulah yang mewarnai proses penataan birokrasi Kota Tomohon, yang oleh Depdagri dan KemenPan RB justru memberi apresiasi terhadap kepemimpinan Caroll Senduk.
Muncul pertanyaan bagaimana dengan Wenny Lumentut ? Dari pengalaman yang ada, kami sebagai birokrat senior dan ikut meletakkan dasar pelayanan publik dan pemerintahan sejak awal Tomohon berdiri di tahun 2003, berpendapat sebagai wakil wali kota mendampingi Caroll Senduk (CS) sejak 2021-2023, Wenny Lumentut (WL) lebih banyak menerapkan sistem birokrasi dagang sapi, membuat peta prosentasi jabatan dan menjanjikan jabatan sebagai alat tukar menukar kepentingan.
Hal ini menjadikan terdapat “matahari kembar” di Kota Tomohon pada masa duet CSWL, walaupun sampai saat ini Caroll Senduk membantah jika dia dan WL waktu itu pecah kongsi, karena hingga sekarang Caroll menyatakan hubungannya dengan WL aman-aman dan baik-baik saja.
Namun fakta empiris di publik menyatakan sebaliknya. Malah, di mana-mana WL menyatakan bahwa Caroll Senduk justru adalah figur yang tak mampu, lemah, bahkan tidak jarang Caroll dimaki-maki dengan kata-kata kurang sopan oleh WL kepada pejabat-pejabat yang datang menghadap WL, baik di kantor maupun di ruangan.
Ini yang sangat kami sesalkan. Selama menjadi wakil wali kota, WL jarang ke kantor, kerjaannya banyak di rumah, kumpul-kumpul orang dan membangun kekuatan sendiri.
Dia juga memprovokasi pejabat-pejabat yang sakit hati untuk melakukan perlawanan kepada wali kota. Ini fakta yang kasat mata di depan publik, bahkan dari dulu WL sudah memelihara beberapa oknum wartawan melakukan serangan-serangan personal kepada Wali Kota Caroll Senduk, dengan segala fitnahan, dan informasi sesat dengan tujuan membangun kebencian kepada walikota.
Hal ini membuat masyarakat semakin cinta wali kota, karena mereka memahami bahwa Caroll Senduk adalah orang baik dan santun, bicaranya terukur, dan sangat sopan. Beda dengan karakter WL, yg meledak-ledak, suka maki-maki dan sangat tidak sopan di muka publik.
Sifat-sifat yang sangat bertolak belakang antara Caroll Senduk dan Wenny Lumentut, menjadikan Caroll enggan berpasangan lagi dgn WL untuk maju periode keduanya. Dan, dengan ambisi yg menggebu gebu, jauh-jauh hari WL mengumpulkan tanda tangan untuk maju lewat jalur perseorangan.
Dia juga melakukan agitasi dan provokasi kebencian ke Wali Kota Caroll Senduk, tapi lagi-lagi masyarakat justru makin mencintai Caroll Senduk.
Oleh karena itu, kami menilai sangat tidak layak jika Tomohon dipimpin oleh figur yang tidak santun, perilaku politik yang mengandalkan memperdagangkan jabatan dan birokrasi. Karena kalau hal ini terjadi, rakyat dan kota Tomohon akan mengalami kemunduran akibat birokrasi yang amburadul.
Saat ini adalah masa kampanye, dimana masyarakat wajib kita sampaikan fakta-fakta kebenaran. Sehingga masyarakat tidak terlena dengan janji materi/uang yang sesaat, tapi menderita lima tahun.
Kita butuh pemimpin yang berkarakter, yang memiliki etika, estetika, dan dialektika, baik dalam politik, budaya serta kemasyarakatan, untuk menjaga marwah Kota Tomohon sebagai Kota Religius dan Kota pendidikan.
Ini pesan leluhur yang harus dipertahankan dan dijaga. Kami punya tanggung jawab moral sebagai orang Tomohon, yang juga pernah berbuat untuk Kota Tomohon. Kami tidak mau Tomohon dibawa ke jurang kemuduran, akibat dipimpin oleh figur yang tidak paham kepemimpinan dan budaya serta etika Tomohon, yang berbudaya Tombulu.(*)
Disclaimer : Tulisan ini adalah rilis yang dikirimkan ke Redaksi, dan sepenuhnya tanggung jawab penulis. Redaksi.
-
Headline3 minggu ago
Kalaupun Menang, Wenny Lumentut Tetap Kalah
-
Headline3 minggu ago
Sayonara Papa Ani, Selisih Suara CSSR – WLMM Tutup Jalan ke MK ?
-
Headline4 minggu ago
Cuma di Tomohon Cair 100 %, Walikota CS Instruksikan Segera Bayar Semua Hak ASN-Nakon
-
Headline4 minggu ago
Dinilai Provokatif & Lecehkan Aparat, Polisi-Bawaslu Diminta Usut Sayembara Pak WL
-
Headline4 minggu ago
Lawan Mulai Main Kotor, ‘Sutradara’ Pemenangan CSSR Dihantam Akun Palsu Dukung WLMM
-
Headline4 minggu ago
SAS Kembali Diperiksa Polisi. Segera Naik ke Tahap Dua ?
-
Headline1 minggu ago
Gugatan Resmi Terdaftar di MK, Tandem Dengan E2L, WLMM ‘Khianati’ YSK?