Connect with us

Headline

Rintihan  keluarga korban ledakan smelter nikel Morowali: “Tidak Bisa Anak Saya Diganti Dengan Uang”

Published

on

 ‘

Raut sedih terpancar dari wajah Hasna Dani Paita. Beberapa hari terakhir terasa bagai mimpi buruk baginya. Anak pertamanya, Wahyudin S Lamampara, 39, adalah salah satu dari 19 korban tewas dalam ledakan tungku smelter nikel di kawasan PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) pada Minggu (24/12).

“Saya tidak sangka dia begini, karena [beberapa hari sebelumnya] dia habis bertelepon sama saya, Dia bilang, ‘Kita kumpul semua di rumah, om-om, tante-tante kumpul di rumah’,” kata Hasna kepada wartawan M Taufan yang melaporkan untuk BBC News Indonesia dari Palu, Sulawesi Tengah.

Tangis perempuan berusia 58 tahun itu pecah ketika ditanya mengenai Wahyudin, yang fotonya sedang dia dekap.

Dalam perbincangan terakhir Hasna dengan putranya melalui sambungan telepon, Wahyudin mengatakan bahwa dia ingin pulang ke rumah dan berkumpul bersama seluruh keluarganya.

“Dia bilang, mama saya mau pulang ke Palu. Itu kabar terakhir Udin,” ungkap Hasna.

Pada hari yang sama, Udin – sapaan akrab Wahyudin – ternyata juga menyampaikan niat serupa kepada sepupunya, Yayat, yang bekerja di PT IMIP.

“Bertelepon dia sama keponakanku itu (Yayat), ‘Pulang kita semua nanti kita berkumpul ramai-ramai dengan keluarga di Palu. Om dan tante, semua keluarga kita kumpul’,” ujar Hasna mengulangi percakapan antara Udin dan Yayat.

“Dan terjawab ternyata betul Udin sudah berkumpul bersama seluruh keluarga besarnya, tapi dengan kondisi yang sudah tidak bernyawa,” ucap Hasna.

Udin telah bekerja di kawasan PT IMIP selama lima tahun. Dia tinggal di Kecamatan Bahodopi, Morowali bersama istrinya, Murti Suci Lestari. Kecamatan itu berjarak sekitar 600 kilometer dari Kota Palu, tempat orang tuanya tinggal.

Sebelum kejadian, Hasna mengatakan bahwa Udin mendapat sif malam di tungku milik PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS).

Jam kerja Udin semestinya berakhir pukul 06.00 WITA. Tetapi sekitar pukul 05.30 WITA, ledakan itu terjadi.

“Istrinya waktu itu belum tahu kejadian itu, dia bilang kenapa Bang Wahyudin ini jam segini belum pulang,” kenang Hasna. Biasanya jika mendapat sif malam, Udin akan tiba di rumah sebelum pukul 08.00 WITA.

Setelah itu, istrinya baru mendapat informasi bahwa terjadi ledakan tersebut. Kabar itu membuat istrinya terpukul, bahkan sempat tidak berani mengecek jenazah suaminya sendiri.

“Ada keluarga juga dia bilang, ‘Mari saya bantu ibu masuk’. Dia masuk, dia pegang, dia bilang, ‘Tidak, betul sudah, itu suamiku’. Baru dia beritakan ke kami ke sini,” kenang Hasna.

Sementara itu di Kota Palu, Hasna dan keluarganya memulai hari Minggu seperti biasanya. Hasna sedang memasak ketika dia dihubungi oleh salah satu anaknya yang mengabarkan bahwa terjadi insiden di tempat anaknya bekerja.

Kabar soal kejadian itu bahkan berseliweran di grup-grup Whatsapp, termasuk di grup di mana Hasna turut bergabung.

“Saya bilang sudah di situ, ‘Ya Allah semoga tidak ada anakku di situ, anakku bekerja di tempat itu. Innalillahi wa innalillahi rajiun, ternyata sudah [meninggal] anakku satu,” kata dia sambil menangis.

“Saya syok,” kata dia.

Sejauh ini, perusahaan telah memberikan kompensasi senilai Rp600 juta kepada masing-masing korban, uang santunan setara 48 kali upah atau setara Rp174,4 juta, serta dana pemakaman sebesar Rp10 juta.

Keluarga Hasna termasuk yang telah menerima uang kompensasi tersebut. Namun bagi Hasna, uang itu tak sepadan dengan kehilangan yang dia rasakan.

“Kalau saya, tidak bisa [anak saya] diganti dengan uang… Ya Allah…,” tutur Hasna sambil menangis.

Pascakejadian itu, Hasna mengaku juga masih was-was dengan keselamatan keponakannya, Yayat, yang bekerja di PT IMIP.

“Semoga semua yang menjadi korban tertangani dengan baik. Dan saya juga berharap tidak ada lagi kejadian seperti itu di sana,” kata Hasna.

Kekhawatiran serupa juga telah diutarakan oleh pekerja lainnya.

Ratusan pekerja bahkan berunjuk rasa pada Rabu (27/12) untuk menuntut perbaikan sistem keselamatan dan kesehatan kerja (K3) di kawasan industri yang berstatus sebagai Proyek Strategis Nasional (PSN) tersebut.

Di antara tuntutannya adalah agar petugas K3 wajib profesional, penambahan jalur darurat dan ambulans, hingga menghentikan operasional alat-alat yang dianggap tidak layak.

Investigasi untuk menyibak tabir adopsi ilegal dari Indonesia ke Belanda di masa lalu.

Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Sulawesi Tengah, Arnold Firdaus mengatakan akan mengevaluasi secara menyeluruh prosedur K3 di seluruh kawasan IMIP pasca-kejadian ini.

Sejauh ini, proses investigasi terkait penyebab kejadian masih ditelusuri. Arnold mengatakan indikasi awal yang ditelusuri terkait dengan prosedur K3 yang tidak dipatuhi atau kelalaian manusia (human error). Akan tetapi Arnold mengaku belum bisa menyampaikan temuan tim sejauh ini.

Selama ini, dia mengeklaim bahwa pengawasan terhadap prosedur K3 di kawasan IMIP dilakukan secara berkala. Namun dia mengakui bahwa pengawasan itu “tidak bisa optimal” dan pihaknya “kewalahan”.

Padahal, industri pemurnian nikel tergolong berisiko tinggi.

“Karena keterbatasan personel kami juga, waktu dan jarak tempuh yang jauh juga menjadi salah satu kendala,” tutur Arnold kepada BBC News Indonesia, Kamis (28/12).

“Setiap beberapa hari dan minggu [kawasan IMIP] berubah karena masih ada proses konstruksi juga, dan kami kewalahan dalam hal itu,” sambung dia.

Dia juga menyoroti soal faktor-faktor eksternal yang mungkin memengaruhi kondisi kerja para pekerja, seperti lingkungan di sekitar kawasan industri hingga infrastruktur pendukungnya.

“Pekerja kalau ke pabrik itu kan macet. Keluar masuk [kawasan] saja bisa sampai dua jam setiap pagi. Saat pulang juga begitu. Faktor lelah pekerja itu bisa jadi ikut memicu terjadinya kecelakaan kerja,” kata Arnold.

Berkaca dari insiden ini, Arnold mengatakan pengawasan terhadap keselamatan kerja di kawasan industri vital seperti ini semestinya dilakukan multisektor dan didukung oleh pemerintah pusat.

Di sisi lain, Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah juga masih menyelidiki penyebab terjadinya insiden tersebut.

Kepala Bidang Humas Polda Sulawesi Tengah, Komisaris Besar Djoko Wienarto mengatakan telah memeriksa 17 orang saksi yang merupakan karyawan PT ITSS.

“Kami masih mengumpulkan semua keterangan dan bukti-bukti. Sampai saat ini belum ada tersangka. Nanti kesimpulan disampaikan ketika penyelidikan dan penyidikan selesai,” kata Djoko kepada wartawan M Taufan.

Sementara itu, juru bicara PT IMIP Dedy Kurniawan menyatakan “akan melakukan perbaikan” berdasarkan hasil investigasi tim gabungan.Sebelumnya, juru kampanye mineral kritis Trend Asia, Arko Tarigan, mengingatkan pemerintah untuk benar-benar mengevaluasi prosedur keselamatan agar industri ini tidak lagi memakan korban.

Arko mengatakan pemberian kompensasi terhadap korban “tidak cukup” untuk menuntaskan persoalan ini. Apalagi, Trend Asia mencatat telah ada 53 pekerja smelter di Indonesia yang meninggal dunia dalam kurun 2015 hingga 2022.

Catatan itu belum mencakup kasus kecelakaan kerja yang terjadi sepanjang 2023, termasuk yang terjadi di PT IMIP pada Minggu.

“Evaluasinya tidak jelas. Kalau ini PSN, seharusnya ada keterbukaan informasi, sudah sampai mana perusahaan melakukan pembenaan. Jangan seakan ini ada kasus meninggal, berikan kompensasi, selesai,” tutur dia.

“Nyawa mereka seperti terus dikorbankan saja. Yang penting perusahaan tetap berjalan, di mana sisi kemanusiaannya?” (*)

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Headline

Kampanye Akbar CSSR jadi Mimpi Buruk Lawan, CSSR: Kemenangan Sudah di Depan Mata

Published

on

By

TOMOHON,mediakontras.com – Membludaknya massa pendukung Pasangan Calon (Paslon) Walikota Caroll Senduk dan Calon Wakil Walikota Sendy Rumajar yang terkenal dengan jargonnya CSSR di Lapangan Stadion Babe Palar, Walian Kecamatan Tomohon Selatan, Kamis 21 November 2024, sepertinya menjadi mimpi buruk lawan politik.

Hal ini karena, ribuan massa pendukung dari PDIP dan Partai Gerindra bersama dengan komunitas dan tim Relawan  mengerahkan semua kekuatan, hadir dalam kampanye terakhir CSSR.

Kampanye yang ikut dimeriahkan oleh artis lokal papan atas, mampu membakar semangat ribuan massa pendukung mengenakan beragam atribut yang identik dengan CSSR.

Bahkan dari pantauan, Lokasi stadion sejak siang yang mulai didatangi pendukung sampai siang hari, seakan akan sudah tak bisa mampu lagi menampung massa yang terus membludak. Bahkan sebagian lagi harus rela menempati sisi luar lapangan. Ada juga yang memilih duduk di bagian tribun yang ada dibelakang panggung utama.

Dalam orasi politiknya, Caroll Senduk sangat berterimah kasih terhadap para pendukungnya, dan meminta harus menjaga terus kebersamaan sampai tanggal 27 November mendatang.

“Coblos Nomor 3. Tgl 27 november nanti torang sapu rata,” ajak Caroll Senduk.

Pemimpin yang kini maju kembali bertarung di periode kedua bersama dengan Sendy Rumajar, mengatakan selama 60 hari masa kampanye bersama dengan calon wakil walikota sudah meresmikan 95 posko pemenangan, boleh berjalan dengan baik.

“Sampai hari ini dalam kampanye akbar ini cuaca juga ikut mendukung dan dengan tuntunan dan kasih Tuhan tanda tanda kemenangan sudah didepan mata. Tetap baku baku bae jaga bersama itu kedamaian.” ajak Caroll Senduk.

Baginya, Tomohon sebagai Kota Religius, tidak ada istilah penindasan , hoax .

“Kita semua keluarga besar Caroll – Sendy di Kota Tomohon sama sama beking  kampanye ini menjadi riang gembira,” ungkap CS sapaan akrabnya.

Caroll juga dihadapan ribuan massa pendukung menyatakan kalau program CSSR sebagian sudah jalan dan tinggal dilanjutkan.

“Lantik jo dan lanjutkan,” teriak massa pendukung.

Sementara itu, Sendy Rumajar yang tampil setelah Caroll Senduk, dihadapan massa pendukung langsung membakar semangat mereka  dengan meneriakkan ‘Menyala Memang’. Ya, sejauh mata memandang di seantero stadioan ribuan massa yang mengenakan atribut dengan didominan warna merah yang identik dengan PDIP.

“Hari terakhir kampanye ini, aura kemenangan semakin torang rasakan dan hari ini kita buktikan untuk merebut kemenangan di Kota Tomohon. Torang so boleh merayakan kemenangan,” ujar Segar sapaan akrabnya yang lansung disambut histeris massa pendukung.

0-3248×1440-1-0#

Apalagi ketika kedua calon pemimpin tersebut, sempat diminta oleh pendukung untuk berswafoto. Tanpa ragu ragu, figure yang merakyat ini langsung mengambil handphone pendukung untuk bisa foto selvie.

Caroll dan  Sendy yang tampil modis dan keren, gaya milenial jadi hiburan sendiri bagi massa pendukung sehingga harus berebutan untuk bisa dapat kesempatan foto selvie bersama  CSSR. Usai kampanye ribuan massa bergerak meninggalkan stadion dengan jalan kaki  menuju kediaman  lapangan  secretariat relawan depan SPBU Kakaskasen untuk melanjutkan pesta rakyat. (rek)

Continue Reading

Headline

2 Kali Khianati Prabowo & PDIP, Langgar Sumpahnya pada Tuhan, Jepol: Jangan Pilih Calon Walikota Penipu Rakyat !

Published

on

By

TOMOHON,mediakontras.com – Kampanye akbar Pasangan Calon Walikota Caroll Senduk dan Calon Wakil Walikota Sendy sepertinya menjadi mimpi buruk bagi paslon lain.

Dimana saat orasi di depan puluhan ribu massa pendukung, salah satu jurkam Jeffry Polii, SIK dari Partai Gerindra ketika tampil di atas panggung mengajak massa PDIP dan Gerindra tidak memilih calon pemimpin yang pernah mengkhianati kepercayaan rakyat.

“Caroll dan Sendy adalah pasangan pemimpin yang terbaik saat ini. Mari torang coblos nomor urut 3,” teriak Jepol sapaan akrabnya.

Bahkan, Jepol yang baru saja diambil sumpah sebagai salah satu pimpinan dewan dengan nada suara tinggi menegaskan Kota Tomohon sebagai kota religius.

“Yang paling fatal ada paslon yang berkhianat kepada Tuhan. Melanggar sumpah janji, dia lari. Seorang pemimpin diangkat sumpah janji sebagai wakil walikota, dia tidak perduli berarti dia berkhianat terhadap sumpah janji,” ujar Jepol.

Dibandingkan dengan Caroll Senduk yang dikenal pemimpin religius, paling pas memimpin kota religius, kata Jepol dengan berapi api yang langsung disambut dengan tepuk tangan yang meriah massa yang memenuhi Stadion Babe Palar, tempat dilaksanakannya Kampanye Rapat Umum Paslon CSSR, Kamis (21/10/2024).

Jepol sendiri usai orasi mengatakan rekam jejak seorang pemimpin sangat penting ditelusuri dalam kontetasi Pilkada ini, agar masyarakat tidak memilih kucing dalam karung.

“Rekam jejak, maupun jejak digital seorang calon pemimpin harus siap diumbar di hadapan publik, termasuk kandidat calon walikota Tomohon,” tegasnya.

Disebutkannya, sosok ini dapat dikenal rekam jejaknya di hampir setiap Pemilu, baik Pileg maupun Pilkada, karena sejak dulu selalu hadir baik sebagai calon legislatif maupun calon kepala daerah.

Dikisahkannya, tercatat tahun 2004 menjadi Caleg Provinsi dari PDIP Dapil Tomohon-Minahasa tapi gagal. Kemudian Tahun 2005, maju sebagai Calon Wakil Walikota Tomohon dari PDIP, namun tidak berhasil.

Lalu menyebrang ke Partai Gerindra dan tahun 2014 maju bertarung sebagai calon DPRD Provinsi dari Partai Gerindra dan menjadi anggota dewan, lantas dipercayakan sebagai wakil ketua dewan dari Partai Gerindra dan akhirnya dipercaya menjadi Ketua DPD Partai Gerindra.

Tahun 2020, kata Jepol, orang tersebut maju bertarung sebagai calon wakil walikota mewakili Partai Gerindra dan berpasangan dengan Caroll Senduk sebagai Walikota dari PDIP. Kali ini, berhasil.

Tapi, Plpada tahun 2023 kembali mengundurkan diri dari Partai Gerindra dan mundur dari wakil walikota untuk maju sebagai Calon anggota DPR RI Dapil Sulut dari PDIP dan gagal.

“Sekarang kembali mencalonkan diri sebagai Calon Walikota Tomohon dan lebih parah lagi harus berhadapan dengan dua partai yang selama ini telah membesarkan namanya,” sindir Jepol.

Secara umum ini, menurut penilaiannya disebut petualang politik. “Hanya dengan modal fulus, dia berselancar di tiap Pemilu hanya untuk memenuhi hasrat memperdangangkan politik dengan mengandalkan pembelian suara dan janji janji yang sering diingkari. Ini penipu rakyat,” umbar Jefry Polii.

Secara politik dapat dihitung bahwa figur tersebut, dua kali berkhianat ke Prabowo Subianto dan dua kali mengkhianati PDIP.

“Paling parah ternyata juga telah melanggar sumpah dan janji yg diucapkan Demi Tuhan pada waktu pelantikan wakil Walikota. Dan hal ini, seperti terungkap dalam debat pamungkas calon walikota dan wakil walikota Tomohon beberapa waktu yang lalu,” tambahnya.

Hal inilah ini perlu diketahui publik dan masyarakat kota Tomohon supaya tahu siapa sosok yang oleh pendukungnya di bilang orang baik, dan biarlah rakyat Tomohon yang akan memilih.

“Kami yakin rakyat sudah pinter dan paham siapa yang layak dalam kepemimpinan rakyat Tomohon. Kita harus mengungkap track record seorang calon pemimpin, harus jujur kepada rakyat, kalau baik katakan baik, kalau tidak katakan tidak,” tegasnya.

Dia mengajak rakyat Tomohon agar jangan terbuai dengan bujukkan materi yang justru hanya untuk menutupi sebuah kebohongan.

“Kasian rakyat. Jadi, saya yang juga selaku wakil rakyat Tomohon, harus mengungkap ini ke hadapan publik. Rakyat harus tahu kebenarannya,” pungkas Jefry Polii. (rek)

Continue Reading

Headline

19 TPS Dekat Posko Paslon, Bawaslu Tomohon Himbau  KPU Tinjau Kembali

Published

on

By

TOMOHON,mediakontras.com – Bawaslu Kota Tomohon segera melayangkan surat imbauan ke KPU Kota Tomohon terkait belasan potensial Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang berada dekat dengan Posko Pasangan Calon (Paslon).

Imbauan itu sendiri substansinya adalah mendorong KPU Kota Tomohon untuk meninjau kembali dan sebaiknya  memindahkan letak TPS di titik yang tidak terlalu berdekatan dengan Posko Paslon.

“Benar bahwa di masa tenang semua Posko sudah harus bersih dari alat peraga kampanye. Tapi tidak bisa dipungkiri bahwa berkaca dari Pemilu/Pilkada sebelum-sebelumnya, Posko-Posko calon jadi tempat berkumpul massa pendukung calon bersangkutan,” ujar Ketua Bawaslu Kota Tomohon Stenly Kowaas.

Pimpinan Bawaslu lainnya Handy Tumiwuda menambahkan, imbauan ini jadi bentuk mitigasi atau upaya pencegahan dari resiko kerawanan Kamtibmas yang berpotensi muncul di TPS yang berdekatan dengan Posko Paslon. (rek)

“Ingat juga bahwa di Pilkada ini setiap TPS pemilihnya lebih banyak, yakni maksimal 500 pemilih. Kerumuman dalam jumlah banyak ini tentu perlu diantisipasi, salah satunya adalah menjaga jarak TPS dengan Posko Paslon,” ungkap Tumiwuda.(rek)

Continue Reading

Trending

× Kontak Redaksi