Connect with us

Pariwisata

Explore Likupang, Surga Tersembunyi di Sulawesi Utara

Redaksi

Diterbitkan

pada

Mungkin jika menyebut destinasi favorit di Sulawesi Utara (Sulut) nama Manado dan Bunaken akan sering muncul. Memang, nama Likupang masih sangat jarang diketahui wisatawan. Berada di Kabupaten Minahasa Utara, Sulawesi Utara, Likupang memiliki potensi wisata yang luar biasa indah, dan pastinya tak kalah dari Manado maupun Bunaken.

Bermodalkan keindahan alam yang dimiliki, membuat nama Likupang kian mendapat sorotan dan berpotensi menjadi salah satu destinasi pariwisata unggulan Indonesia kelas dunia. Sebut saja di antaranya hamparan perbukitan hijau, pantai pasir putih yang indah, bawah laut yang masih terjaga, kuliner menggugah selera, hingga adanya Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) menjadi daya tarik Likupang.

Melihat potensi wisata yang dimiliki Likupang, tak heran jika Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) menetapkan Likupang sebagai salah satu dari 5 Destinasi Super Prioritas di Indonesia.

Infrastruktur di Likupang

Guna meningkatkan perkembangan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di Likupang, Kemenparekraf/Baparekraf terus mendorong pembangunan infrastruktur di Likupang. Mulai dari infrastruktur jalan, air bersih, hingga listrik yang memadai.

Mengingat kualitas jaringan internet pun sangat dibutuhkan masyarakat, Kemenparekraf/Baparekraf telah menjalin komunikasi lintas kementerian dengan Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kemenkominfo), untuk menghadirkan jaringan yang stabil di Likupang.

Kemudian, Likupang juga akan terus melakukan pembenahan infrastruktur di sektor pariwisata. Seperti misalnya peningkatan Bandara Internasional Sam Ratulangi, yang mana perkembangannya hingga awal November 2020 telah mencapai 62,7%.

Guna meningkatkan kesiapan dan kesejahteraan masyarakat di sekitar KEK Likupang, Kemenparekraf/Baparekraf juga telah menjalankan beberapa program. Seperti meningkatkan kompetensi dalam menghasilkan produk kreatif, hingga sosialisasi zero waste lifestyle guna mendukung konsep sustainability tourism di Likupang.

Yuk, Jelajah Likupang!

Berjarak sekitar 48 km dari Kota Manado, ada banyak hal yang bisa dieksplor di Likupang. Misalnya mengunjungi berbagai destinasi wisata perbukitan di Likupang. Mulai dari Bukit Pulisan hingga Bukit Larata.

Di Bukit Pulisan wisatawan akan disambut dengan hamparan padang rumput luas dan berseberangan langsung dengan pemandangan laut biru jernih yang indah. Meskipun sedikit melelahkan untuk menuju Bukit Pulisan, namun pemandangan yang menyatu dengan lautan bak lukisan ini seakan menghapus keringat dan rasa lelah mendaki perbukitan.

Selain Bukit Pulisan, destinasi wisata perbukitan di Likupang yang bisa dikunjungi adalah Bukit Larata. Tidak kalah memesona, Bukit Larata juga menawarkan keindahan bukit savana dengan padang rumput yang berpadu dengan pemandangan laut.

Tidak hanya perbukitan, Likupang juga menjadi surga bagi para pecinta wisata di pantai. Pantai yang memiliki pemandangan indah tak berujung dan air yang jernih ini pernah mengejutkan masyarakat setempat dan World Wildlife Fund Indonesia. Pasalnya, pada 2007 di Pantai Likupang ditemukan Penyu Hijau.

Destinasi wisata pantai di Likupang berikutnya adalah Pantai Paal. Berlokasi di Desa Marinsow, Kecamatan Likupang Timur, Pantai Paal dikenal dengan pemandangan eksotis dan air laut berwarna gradasi biru tosca yang cantik.

Keindahan pemandangan laut di kedua pantai tersebut sangat cocok untuk snorkeling, berjemur, atau sekadar menikmati hembusan angin dan mendengarkan deburan ombak menenangkan. Tentunya masih banyak pantai cantik di Likupang yang tak kalah menawan, seperti Pantai Pulisan, Pantai Sampiran, dan Pantai Surabaya. (tim/red)

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Headline

Turis Shanghai China Terpesona Dengan Destinasi Wisata Kota Tomohon, Janji Akan Hadir di TIFF

Reky Simboh

Diterbitkan

pada

TOMOHON,mediakontras.com –
Kota Tomohon kembali menjadi destinasi yang diminati turis asal Shanghai China.
Group wisatawan dari Shanghai dilayani pesawat Transnusa hasil lobi Gubernur Yulius Selvanus.

Kunjungan perdana para turis ini disambut Wakil Gubernur Victor Mailangkay pada tanggal 8 Mei 2025.

Beberapa spot wisata masuk dalam itinerary kunjungan seperti: Gardenia Resort, Danau Linauw, Gunung Mahawu dan Pasar Beriman Tomohon yang terkenal sebagai pasar ekstrim.

Kadis Pariwisata Kota Tomohon Judhistira Siwu atas nama Walikota Caroll Senduk dan Wakil Walikota Sendy Rumajar menerima kunjungan grup tersebut di Gardenia Resort.

Pada momen tersebut juga digunakan mempromosikan Tomohon International Flower Festivas (TIFF) sebagai kalender event pariwisata tahunan.

Semua turis diberikan bunga krisan yg merupakan bunga khas Tomohon.

Walikota Caroll Senduk menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada Gubernur Sulut Yulius Selvanus atas kepercayaan yang diberikan kepada Tomohon menjadi destinasi pariwisata untuk dikunjungi wisatawan dari Shanghai.

Juga apresiasi kepada ASITA Sulut yang mengatur perjalanan group tersebut.

Turis Shanghai ini di datangkan oleh PT HiiBali Sukses Pratama yang notabene adalah anggota ASITA Bali dan Shanghai Rui Fu Aviation bekerja sama dengan ASITA Sulawesi Utara.

Pimpinan Perusahaan Travel dari Shanghai yang juga masuk dalam rombongan turis tersebut menyampaikan kegembiraannya dengan kunjungan ke Tomohon dan akan mengupayakan rombongan untuk hadir dalam TIFF 2025 yang akan digelar bulan Agustus mendatang.(*)

Continue Reading

Headline

Pariwisata Sulut Terus Bergairah, Bandara Samrat Kini Ramai DenganTuris dari Shanghai

Yaziin Solichin

Diterbitkan

pada

MANADO, mediakontras.com– Sektor pariwisata Sulawesi Utara (Sulut) kembali menunjukkan geliat positif dengan ketambahan wisatawan asal china yang kali ini datang dari Bandara Internasional Shanghai Pudong dengan menggunakan maskapai penerbangan Trans Nusa dengan N0 penerbangan 8B-102 dengan membawa penumpang sebanyak 91 orang.

Kedatangan pesawat yang membawa wisatawan disambut dengan Water Salute sebagai penyambutan perdana turis asal Shanghai .

Berita yang beredar menunjukkan bahwa Manado menjadi tujuan wisata populer bagi wisatawan China, dengan penerbangan langsung dari beberapa kota, termasuk Shanghai membuat turis asal Tiongkok ini ingin mengeksplore Manado sebagai salah satu destinasi mereka selain Bali.

Sehari sebelumnya juga sudah dilakukan pembukaan atas dibukanya penerbangan charter ke Shanghai 7 Mei 2025 dengan nomor penerbangan 8 B102 menuju Shanghai dan secara resmi acara tersebut dibuka oleh Trans Nusa dalam acara pembukaan penerbangan pertama menuju Shanghai dari Manado yang dihadiri oleh Direktur utama dan timnya PT Trans Nusa Aviation Mandiri serta para stakeholder dilingkungan Bandara Sam Ratulangi Manado.

Direktur Utama TransNusa Aviation Mandiri Bayu Sutanto dalam sambutannya membuka secara resmi penerbangan ke Shanghai ini mengatakan bahwa hal ini merupakan tombak baru dibukanya rute konektifitas walaupun baru charter dulu sambil melihat terbentuknya market dan perkembangannya kedepan, dimana tidak menutup kemungkinan menjadi schedule.

Bayu Sutanto juga menambahkan bahwa Trans Nusa akan selalu mengembangkan rute rute Jakarta, Bali dan Manado dan rencananya akan mengembangkan rute Manado ke Hongkong.

Tentu saja hal ini perlu juga dukungan pemerintah dalam mengeksplore pariwisata di Sulawesi Utara.

Selanjutnya dalam acara penyambutan kedatangan turis Shanghai pada hari berikutnya tanggal 8 Mei 2025 hadir pula menyambut langsung kedatangan turis asal Shanghai adalah wakil Gubernur Sulawesi Utara Victor Mailangkay, Kepala Dinas Pariwisata Sulawesi Utara, Kepala Dinas Kebudayaan, Kepala Imigrasi , dan beberapa pejabat Forkopimda.

Dalam sambutannya Gubernur Sulut Yulius Selvanus melalui Wakil Gubernur Sulawesi Utara mengucapkan atas nama pemerintah Sulut menyampaikan apresiasi kepada PT TransNusa Aviation Mandiri yang sudah bekerjasama dan berkomitmen untuk terus menambah rute penerbangan Internasional ke Manado dimana implikasi dari kedatangan wisatawan ke daerah akan berpengaruh terhadap perekonomian dan kesejahteraan Masyarakat lokal terutama dalam mengembangkan konektivitas serta aspek aspek penunjang pencapaian Pembangunan pariwisata yang utamanya dalam mendatangkan wisatawan.

“Sejak 2024 dibandingkan dengan 2025 sampai dengan Maret tahun ini khususnya wisatawan asal China, kenaikannya sangat cukup signifikan yaitu naik sekitar 20%,” kata wagub.

Dan dari data keseluruhan wisatawan yang masuk ke Sulut, turis asal Tiongkok atau China ini mendominasi 63%, tambahnya.

General Manager (GM) PT Angkasa Pura Indonesia Maya Damayanti menyambut positif trend dengan masuknya penerbangan Internasional asal Tiongkok ini ke Sulut.

Maya Damayanti menyatakan bahwa sejak 2 tahun terakhir ini jumlah turis asal Tiongkok ini terus bertambah.

Hal ini didukung juga adanya pembukaan rute penerbangan langsung dari Tiongkok seperti Guangzhou dan Kunming oleh maskapai China Southern Airlines dan Lucky Air.

Maya juga menambahkan bahwa bentuk pelayananan bandara terhadap masuknya turis China di Bandara Samrat tersedia fasilitas restaurant Chinese food, restaurant Minahasa lokal serta peningkatan penggunaan Bahasa Mandarin di berbagai fasilitas Bandara guna memberi kenyamanan bagi wisatawan asal Tiongkok.

Bandara Samrat dengan kapasitas terminal yang mampu menampung hingga 6 juta penumpang per tahun dan operasional 24 jam, siap mendukung peningkatan kunjungan wisatawan, khususnya dari Tiongkok, ke Sulut.

” Langkah-langkah ini diharapkan dapat memperkuat posisi Manado sebagai destinasi pariwisata internasional yang menarik,” Ujar Maya Damayanti.(*)

Continue Reading

Headline

Tapile, Miniatur Raja Ampat di Nusa Utara

Redaksi

Diterbitkan

pada

By

MENGEKSPLOR keindahan alam Sulawesi Utara, seperti tak akan habisnya. Pesona lautnya membentang di sisi utara maupun selatan ujung paling atas Indonesia itu.

Bila selama ini penikmat pemandangan indah bawah laut terpuaskan dengan suguhan Taman Laut Bunaken, ternyata, Bumi Nyiur Melambai menyimpan potensi menawan lainnya yang kini mulai populer sebagai miniatur Raja Ampat.

Lokasinya berada di Desa Wisata Tapile di Kabupaten Siau, Tagulandang dan Biaro (Sitaro), Provinsi Sulawesi Utara. Ini adalah destinasi wisata yang menawarkan keindahan alam dalam paduan budaya yang kaya.

Terletak di tengah-tengah keindahan alam yang luar biasa, desa ini memikat wisatawan dengan pantai yang eksotis, gunung yang menjulang tinggi, dan air terjun yang menawan.

Masyarakat Desa Tapile dikenal dengan keramahan dan kebudayaan yang kaya. Wisatawan dapat menyaksikan pertunjukan tarian tradisional, mendengarkan musik khas, dan bahkan berpartisipasi dalam festival lokal yang penuh warna. Interaksi dengan masyarakat lokal memberikan pengalaman yang mendalam tentang kehidupan sehari-hari dan nilai-nilai budaya yang mereka junjung.

Selain menikmati keindahan alam dan budaya, Desa Tapile juga menawarkan berbagai aktivitas wisata yang menarik. Wisatawan dapat melakukan snorkeling atau diving untuk mengeksplorasi kehidupan bawah laut yang kaya, atau hiking untuk menikmati pemandangan alam yang spektakuler dari ketinggian.

Pengalaman kuliner juga menjadi bagian tak terpisahkan dari wisata di Desa Tapile. Wisatawan dapat mencicipi hidangan khas yang lezat, seperti ikan bakar dengan bumbu lokal yang khas, serta berbagai jenis makanan laut segar lainnya.

Menuju Desa Wisata Tapile, dari Manado, Anda dapat mengambil jalur darat menuju Pelabuhan Bitung. Setelah itu, Anda perlu menaiki kapal ferry menuju Pulau Siau, yang merupakan ibukota Kabupaten Sitaro. Setelah tiba di Pulau Siau, Anda dapat melanjutkan perjalanan darat menuju Desa Tapile.

Selain Bitung, perjalanan ke Sitaro bisa juga dilakukan dengan kapal cepat melalui Pelabuhan Manado. Ada pilihan kelas dari ekonomi hingga bisnis yang ditawarkan dalam perjalanan sekira tiga jam itu.

Perjalanan ini menawarkan pemandangan laut dan alam yang indah, serta kesempatan untuk menikmati keindahan Pulau Siau sebelum tiba di Desa Tapile.

Dikutip dari IG @desawisata.tapile, ditemani guide lokal Anda akan diajak berkeliling di area cluster Buhias atau yang dikenal dengan “Raja Ampat” versi Siau itu.

Jejeran pulau tak berpenghuni lengkap dengan pantai pasir putih, kokohnya pulau-pulau karang dan tentu saja diajak menapaki keindahan pulau Mahoro.

Pulau Mahoro merupakan titik paling timur dari cluster Buhias, dan menjadi benteng bagi pulau-pulau lainnya.
Bagian belakang pulau dengan tebing batu karang berdiri kokoh menghadap ke lautan lepas, sedangkan dibagian depan terdapat pantai pasir putih, dengan air pantai yang jernih.

Bila Anda sedang mencari ‘replika’ Raja Ampat dengan budget terbatas dan wilayah yang memiliki private island, tidak ada salah menuju ke Tapile.

Dengan potensi alam dan budayanya yang luar biasa, Desa Tapile memiliki prospek cerah untuk dikembangkan lebih lanjut sebagai destinasi wisata unggulan. Pengembangan infrastruktur yang tepat dan promosi yang efektif dapat membantu meningkatkan jumlah wisatawan dan memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat lokal.

Hal inilah yang dilakukan perkumpulan Insan Pariwisata Indonesia (IPI) Dewan Pimpinan Wilayah 1 Nusa Utara. Robin Bengke, Sang Ketua, mengungkapkan pihaknya berkolaborasi dengan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) binaan Pemkab Sitaro, mempromosikan Tapile via medsos sambil mempercantik obyek.

” Kami memanfaatkan jaringan kami di Indonesia maupun global untuk menawarkan Tapile sebagai miniatur Raja Ampat,” ujar Iin Nayoan, Sekretaris IPI DPW 3 Manado, Minahasa dan Tomohon yang sudah berkunjung ke sana.(Deky Geruh)

Continue Reading

Trending