Headline
Ombudsman RI Informasikan Segera Turun Selidiki Laporan LSM RAKO
Dugaan Nepotisme Rekrutmen Petugas Haji Daerah Terus Berlanjut


MANADO,mediakontras.com – Kasus dugaan mal administrasi dan nepotisme seleksi petugas Haji di Manado, tembus Ombudsman RI.
Hal ini dibuktikan dengan adanya informasi tindak lanjut laporan LSM RAKO terkait seleksi petugas haji di Manado yang diduga ada unsur nepotisme dan kolusi.
Dikatakan Ketua LSM RAKO Harianto SPi, dimana pihaknya sudah menerima pemberitahuan dari Ombudsman RI untuk menindak lanjuti yang dikirimkan via akun resmi LSM RAKO.
“Hal ini sangat baik dan kami sangat memberikan apresiasi.Besar harapan kami, kedepannya proses seleksi petugas haji dapat di lakukan secara transparan dan sesuai perundang undangan,” ujar Harianto.
Kami juga berharap Ombudsman RI dalam melakukan pemeriksaan di lakukan secara transparan dan akuntabel agar kepercayaan publik dapat terjaga, tambah Harianto.
Sekedar diketahui, berdasarkan penelusuran dan kajian tim hukum dan infomasi dari sumber yang dapat di percaya di Kemenag, ada bocoran bahwa ada pejabat di Kanwil Kemenag, dua pejabat di Kakandepag dan ada suami Kakandepag yang ikut menjadi petugas Haji yang di biayai APBN.
“Hal tersebut di atas menggambarkan betapa massifnya aroma KKN,” kritik Harianto.
Bahkan, Harianto menyebutkan hal yang paling menarik dari seleksi petugas Haji Daerah yang dibiayai dari APBD, dimana kuota haji yang diambil dari Kuota Haji reguler sangat terkesan ada unsur monopoli dan beraroma nepotisme.
Indikasi ini bisa terlihat ada salah satu tokoh agama Islam yang direkrut menjadi petugas haji tiga tahun berturut turut yakni tahun 2022, 2023 dan 2024 yang di biayai oleh APBD.
“Belum lagi adanya oknum keluarga APH di Kejaksaan Tinggi Sulut yang ikut menjadi petugas haji Daerah dengan biaya APBD,” tambah Harianto.
Kondisi ini menggambarkan ada indikasi yang nyata nyata bertentangan dengan Peraturan Menteri Agama, No 13 tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji Reguler
Pasal 53 (1) Calon PHD yang diusulkan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 52 diseleksi oleh Menteri. (2) Seleksi calon PHD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan oleh Kepala Kantor Wilayah. (3) Kepala Kantor Wilayah menyampaikan hasil seleksi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) kepada Direktur Jenderal untuk mengikuti bimbingan teknis
Pasal 57 Kuota PHD menggunakan kuota haji reguler
Pasal 58 Biaya operasional PHD dibebankan pada anggaran pendapatan dan belanja daerah.
Pasal 59 Prosedur Pendaftaran haji bagi PHD:
a. petugas Kantor Wilayah menginput data PHD pada aplikasi Siskohat berdasarkan Keputusan Menteri tentang Penetapan PHO; b. PHD melakukan perekaman foto di Kantor Wilayah; c. PHD menyampaikan nomor ·rekening atas nama Pemerintah Daerah pada BPS Bpih yang dipilih oleh Pemerintah Daerah; dan d. PHD menerima lembar bukti surat pendaftaran haji.
Pasal 60 : Pembayaran setoran ·awal dan setoran lunas Bpih PHD dilakukan dengan prosedur:
a. Pemerintah Daerah membayar setoran Bpih ke rekening BPKH melalui BPS Bpih yang dipilih oleh Pemerintah Daerah; b. BPS Bpih menerbitk.an bukti setoran Bpih; dan c. BPS Bpih menyampaikan bukti setoran Bpih kepada Pemerintah Daerah dengan tembusan ke Kantor Wilayah. (mysol)
Headline
PT Garuda Tbk Support Event TIFF 2025,Caroll Sendy Loby Komisaris Glenny Kairupan

TOMOHON, mediakontras.com – Sama seperti tahun tahun sebelumnya setiap kali event Tomohon International Flower Festival (TIFF) digelar selalu mendapat support penuh dari PT Garuda Tbk.
Untuk tahun 2025, hal yang sama juga akan dilakukan oleh PT Garuda.
Kerjasama ini terlihat ketika
Wali Kota Caroll Senduk dan Wakil Wali Kota Tomohon Sendy Rumajar melakukan pertemuan dengan Komisaris PT Garuda Tbk, Glenny Kairupan, Kamis 15 Mei 2025 di Kementerian Pertahanan (Kemenhan) Republik Indonesia.
Pertemuan yang berlangsung penuh keakraban itu, digelar di Ruangan Nasution Lt. 9 Kemenhan, Walikota secara langsung atas nama Pemerintah Kota Tomohon mengundang pihak PT. Garuda untuk ikut berpartisipasi dalam kalender pariwisata tahunan TIFF yang akan digelar Agustus 2025 mendatang.

Dalam pertemuan yang juga ada Ketua TP PKK Kota Tomohon drg Jeand’arc Senduk Karundeng serta Kepala Dinas Pariwisata Judistirha Siwu, ada 4 point pokok yang disampiakan walikota.
- Harga khusus tiket rute ke Manado (Bandara Sam Ratulangi) bagi penumpang yang akan mengunjungi TIFF 2025 (periodik)
- Harga khusus bagi Duta Besar / Diplomat perwakilan negara-negara sahabat yang akan menghadiri kegiatan North Sulawesi Investment Forum & Diplomatic Tour dan menyaksikan Tournament of Flowers dalam rangka TIFF 2025.
- Promosi Pariwisata Tomohon dan TIFF pada official media PT. Garuda Indonesia (Persero) Tbk.
- Mengundang PT. Garuda ikut serta dalam Tournament of Flowers (parade kendaraan hias)
Menurut Kadis Pariwisata, mengatakan permohonan yang disampaikan oleh Pemkot langsung mendapat respon positif dari Komisaris Glenny Kairupan.
Bahkan PT Garuda Tbk sendiri menyatakan kesiapan untuk ikut berpartisipasi dalam parade kendaraan hias dan akan memberilan support penuh untuk menyukseskan TIFF 2025.(*)
Headline
Warning! Kelurahan yang Belum Ada Pokdarwis, Segera Dibentuk

TOMOHON,mediakontras.com –
Walikota Tomohon Caroll Senduk menginstruksikan semua kelurahan yang belum terbentuk Kelompok Sadar Pariwisata (Pokdarwis) agar segera dibentuk.
Hal ini ditegaskan oleh walikota yang diwakili oleh Sekkot Edwin Roring ketika membuka Pelatihan Pengelolaan Desa Wisata Tahun 2025, yang digelar Dinas Pariwisata Rabu, 14 Mei 2025, di Hotel Wise Tomohon.
Dalam sambutan Wali Kota Tomohon yang dibacakan Edwin Roring, disampaikan bahwa pengembangan pariwisata di Kota Tomohon merupakan bagian dari strategi nasional, sebagaimana tercantum dalam PP No. 50 Tahun 2011, yang menetapkan Kota Tomohon sebagai bagian dari Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) bersama Tondano dan sekitarnya.
Posisi strategis ini semakin diperkuat dengan Peraturan Presiden No. 16 Tahun 2024 tentang Rencana Induk Destinasi Pariwisata Nasional (RIDPN) Manado-Likupang, yang menempatkan Tomohon dalam Key Tourism Area sebagai penyangga KEK Likupang, salah satu Destinasi Super Prioritas (DSP) Nasional.
“Sejalan dengan visi dan misi Kota Tomohon untuk menjadi Kota Wisata Dunia, pemerintah terus mendorong pengembangan pariwisata yang berkualitas, berdaya saing, dan berkelanjutan,” kata Edwin Roring.

Salah satu langkah konkret adalah melalui pengembangan desa wisata atau kampung wisata yang melibatkan partisipasi aktif masyarakat, ujarnya.
Saat ini, dari 44 kelurahan di Kota Tomohon telah ditetapkan sebagai Kampung Wisata berdasarkan Keputusan Wali Kota Nomor 130 Tahun 2024, baru ada 5 kelurahan yang sudah terbentuk Pokdarwis.
Kelurahan tersebut masing masing; Kelurahan Kakaskasen Dua, Tinoor 1 dan Woloan 1 utara serta Rurukan 1, Walian 1.
“Untuk mempercepat pengelolaan kampung wisata ini, saya meminta seluruh lurah se-Kota Tomohon agar segera membentuk Kelompok Kerja Pariwisata (Pokjawis) dalam waktu satu minggu,” tegas Sekkot Edwin Roring
Selain itu Sekkot juga berharap pelatihan ini menjadi langkah awal dari proses berkelanjutan dalam pengelolaan desa wisata yang efektif dan berorientasi pada manfaat nyata bagi perekonomian lokal.
“Pemerintah mengajak seluruh peserta untuk mengikuti pelatihan ini dengan serius serta menjaga komitmen dan konsistensi dalam mendukung kemajuan sektor pariwisata berbasis masyarakat,” pungkas mantan Sekda Tahuna ini.
Kegiatan ini turut dihadiri oleh Kepala Dinas Pariwisata Kota Tomohon, Judisthira Siwu, SE, MSi, narasumber dari unsur akademisi Prof. Dr. Ir. Winda Mingkid, MMAR.SC, Kepala Bidang Pengembangan Destinasi Pariwisata Dinas Pariwisata Kota Tomohon, Klaudius Kalesaran, SH, para lurah se-Kota Tomohon, serta peserta pelatihan pengelolaan Kampung Wisata.(*)
Headline
Wujudkan Tomohon Kota Wisata Dunia, Dispar Terus Benahi Infrastruktur Pariwisata
Gelar Pelatihan Pengelolaan Kampung Wisata

TOMOHON, mediakontras.com – Jalan panjang menuju Tomohon Kota Wisata Dunia, sesuai dengan Visi dan Misi dari Walikota Caroll Senduk dan Wakil Walikota Sendy Rumajar, terus dikebut.
Lihat saja, apa yang dilakukan oleh Dinas Pariwisata Kota Tomohon. Instansi teknis tersebut menggelar pelatihan yang bertajuk Pengelolaan Kampung Wisata, selama tiga hari 14-16 Mei 2025, di Hotel Wise Kota Tomohon.
Pelatihan ini sendiri menghadirkan narsum dari kalangan akademisi yang kompeten yakni Prof Dr Ir Winda Mercedes Mingkid M.Sc.

Dalam laporannya Kepala Bidang Pengembangan Pariwisata Klaudius Kalesaran melaporkan
Desa wisata adalah konsep pengembangan wilayah pedesaan yang berfokus pada potensi pariwisata yang ada di desa, dengan melibatkan masyarakat setempat sebagai pelaku utama dalam pengembangan wisata tersebut.
“Desa wisata bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa melalui sektor pariwisata, sekaligus melestarikan lingkungan dan budaya lokal,” ungkapnya.
Desa wisata tidak hanya sekedar tempat wisata, tetapi juga merupakan wadah bagi masyarakat untuk mengembangkan potensi pariwisata yang ada di daerahnya.
“Konsep desa wisata menekankan pada keterlibatan masyarakat desa dalam pengelolaan dan pengembangan wisata, sehingga mereka dapat merasakan manfaat ekonomi dari sektor pariwisata,” ujarnya.
Beberapa elemen penting dalam desa wisata meliputi:
Atraksi:
Potensi wisata yang menarik, seperti alam, budaya, kuliner, dan kegiatan lokal.
Amenitas:
Fasilitas pendukung yang dibutuhkan wisatawan, seperti akomodasi, transportasi, dan restoran.
Aksesibilitas:
Kemudahan akses menuju desa wisata, baik dari segi transportasi, infrastruktur, maupun informasi.
Keterlibatan Masyarakat:
Partisipasi aktif masyarakat desa dalam pengelolaan dan pengembangan desa wisata, mulai dari perencanaan hingga pelaksanaan.
Pelestarian Budaya dan Lingkungan:
Upaya untuk menjaga keberadaan budaya dan lingkungan asli desa wisata.
Dengan pengembangan desa wisata, diharapkan masyarakat desa dapat meningkatkan pendapatan, menciptakan lapangan kerja, dan mengembangkan potensi pariwisata yang ada di daerahnya.

Selain itu, desa wisata juga dapat berfungsi sebagai wadah untuk melestarikan budaya dan lingkungan desa, serta memperkenalkan kehidupan masyarakat pedesaan kepada wisatawan.
Contoh:
Di Tomohon, ada beberapa desa yang memiliki potensi wisata yang bisa dikembangkan menjadi desa wisata.
Desa-desa ini memiliki potensi alam yang indah, budaya yang unik, dan tradisi yang masih terjaga, sehingga bisa menjadi daya tarik wisata yang menarik.
Desa wisata adalah sebuah konsep pengembangan pariwisata yang berbasis masyarakat dan fokus pada pelestarian budaya serta lingkungan. Dengan melibatkan masyarakat desa dalam pengembangan wisata, diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat, melestarikan budaya, dan memperkenalkan keunikan desa kepada wisatawan.
Dikatakannya pula tujuan digelarnya kegiatan ini adalah untuk meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) peserta serta para lurah yang hadir selaku penggalang masyarakat untuk membentuk Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis).

” Juga untuk menciptakan SDM yang unggul bagi pengurus Pokdarwis agar bisa menciptakan produk unggulan yang bisa mendatangkan turis,” pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Kota Tomohon Judistirha Siwu menyampaikan
pelatihan ini sesuai dengan Visi dan Misi Walikota dan Wakil Walikota yang masuk dalam RPJMD 2025-2030, dimana salah satunya adalah Wujudkan Tomohon Kota Wisata Dunia.
Sejalan dengan itu Visi dan Misi inj juga masuk dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang tahun 2025- 2045 dengan tema utama pariwisata.
“Bagimana wujudkan Tomohon kota pariwisata kita menggunakan konsep suistaneble tourism.Apalagi dalam pengembangan pariwisata
sejalan dengan instruksi dari Presiden Prabowo Subianto kepada Gubernur Sulut Yulius Selvanus untuk membangun Sulut sebagai daerah pariwisata dan unggul sebagai leading sektor.
” Kota Tomohon masuk dalam cakupan Destinasi Super Prioritas (DSP) Likupang dari 4 daerah penyangga pariwisata seperti Minut, Manado, Bitung dan Minahasa,” Kata Siwu.
Untuk memajukan pariwisata
kita harus punya konsep dan salah satunya pengembangan kampung wisata atau desa wisata.
” Karena Tomohon tidak ada desa maka kita menyebutnya dengan Kampung Wisata.Untuk membangun kampung ini dimulai dari masyarakat itu sendiri.
Bukan menggunakan sistem top down atau diperintah tapi gunakan sistem bottom up dari masyarakat atau pariwisata berbasis masyarakat atau komunitas,” jelasnya.
Membangun pariwisata harus dikerjakan dengan kolaborasi. Kerjasama ini sangat penting bagi setiap komponen untuk membentuk kampung wisata.
“Pokdarwis itu tak bisa jalan sendiri. Untuk menjalankan kita menggunakan konsep
pentahelix pariwisata. Artinya
sebuah pendekatan kolaboratif yang melibatkan lima elemen utama: Government (Pemerintah), Academician (Akademisi), Business (Bisnis), Community (Komunitas), dan Media. Konsep ini bertujuan untuk mendorong pengembangan pariwisata yang berkelanjutan dan memberikan manfaat ekonomi, sosial, dan lingkungan,” kata Judistirha Siwu.
Dicontohkannya, untuk membangun Ekonomi Kreatif instansinya menggandeng Dinas Koperasi.
” Dalam mewujudkan Tomohon Kota Wisata Dunia, Dinas Pariwisata tidak jalan sendiri. Melainkan kolaborasi juga dengan dinas dinas,” pungkasnya.(*)
-
Manado12 bulan lalu
PENGUMUMAN: Mulai 1 Juni Masuk Bandara Sam Ratulangi Wajib Gunakan Uang Elektronik
-
Blog8 tahun lalu
These ’90s fashion trends are making a comeback in 2017
-
Hukrim1 tahun lalu
Dua Laporan Polisi ini Bisa Gagalkan Wenny Lumentut ke Kursi Wali Kota Tomohon
-
Entertainment8 tahun lalu
The final 6 ‘Game of Thrones’ episodes might feel like a full season
-
Tomohon2 tahun lalu
ACARA HARI ANAK SEDUNIA TAHUN 2022 & 7 TH ASEAN CHILDREN’S FORUM | KOTA TOMOHON
-
Headline10 bulan lalu
Kasus Pidana Wenny Lumentut Segera ke Tahap Dua ?
-
Headline8 bulan lalu
Beberkan Hasil Rikkes, KPU Talaud : Empat Pasang Dan Satu Balon Bupati Memenuhi Syarat, Satu Balon Wakil Bupati TMS