Berita
Film ‘Mariara’ Akhirnya Siap Tayang di XXI November ini


MANADO,mediakontras.com – Meski cukup lama menunggu sekitar lima tahun, film “Mariara” karya putra-putri asal Manado, Sulawesi Utara, akhirnya siap tayang XXI November 2024 mendatang.
Disutradari Veldy Reynold dengan Producer Merdy Rumintjap, “Mariara” merupakan film layar lebar produksi perdana Gorango Production, yang bermarkas di Manado.
Finishing “Mariara”, film dengan genre horror thriller, mengambil latar belakang budaya Minahasa yang sarat dengan ke-Kristenan, memang membutuhkan waktu lama, mulai dari pra produksi, Syuting hingga proses produksi.
Karena itu, film ini menjadi alternatif tontonan yang berbeda. Meski sebagian dialognya menggunakan bahasa melayu Manado dengan subtitle bahasa Indonesia, “Mariara” digarap begitu apik dalam tempo yang cukup cepat berdurasi sekitar 1 jam, 37 menit.
Cerita “Mariara” menurut sutradara Veldy Reynold digarap menggunakan struktur cerita multiplot, sehingga film ini memancing logika berpikir penonton, meski penyajiannya cukup sederhana dengan perpindahan scene yang cepat.
Veldy menambahkan, sinopsis Film ini bercerita tentang praktek ilmu hitam di salah satu kampung di tanah Minahasa, yang ternyata berada di balik pelayanan Gereja.
“Mariara ini mungkin ini salah satu film terlama yang dibuat di Indonesia. Pra produksinya sejak 2018, proses syuting pada 2019, dan proses produksi di awal 2024. Sempat macet karena ada beberapa adegan harus dilakulan kembali,” kata Producer Merdy Rumintjap, kepada sejumlah media di Jakarta, Senin (9/92024).
Dia mengungkapkan ada banyak kendala yang jadi penyebab mandeknya produksi film ini. Misalnya medan lokasi syuting yang terlalu berat, hingga deraan pandemi Covid-19 di 2020.
“Tantangannya memang banyak, namun tekad kami sangat kuat untuk menyelesaikan film sebagai karya anak daerah sekaligus ingin memperkaya khasanah perfilman nasional dari Sulawesi Utara,” tutur Merdy.
Selain kendala yang sudah disebutkannya itu, Merdy mengungkapkan juga, di tengah proses syuting ada sejumlah pemain yang sudah dipanggil Yang Maha Kuasa, sehingga pihaknya harus melakukan sejumlah penyesuaian agar film ini bisa dilanjutkan. Termasuk tantangan yang sifatnya mistis, mungkin karena kata “Mariara” yang digunakan sebagai judul film ini yang oleh masyarakat setempat agak tabu dibicarakan di tempat umum.
“Memang setiap kali kami ingin menuntaskan film ini, ada saja kendala yang datang. Misalnya, ada pemain yang tidak mau lagi melanjutkan syuting, padahal scene-nya sudah banyak yang ditake. Bahkan ketika di post production, sering sekali terjadi file error tanpa sebab,” tambah Merdy, yang belum lama ini menyelesaikan studi S3-nya.
Namun demikian, mantan Jurnalis ini bersyukur berkat doa dan dukungan masyarakat Sulawesi Utara dan pecinta film di Indonesia, akhirnya film besutan Sutradara Veldy Reynold dan Almarhum Jeffrey Luntungan itu bisa tuntas diproduksi dan bahkan mulus diterima XXI dengan baik. “Padahal kompetisinya sangat ketat. Puji Tuhan, Mariara mendapat kesempatan tayang tahun ini,” tambahnya.
“Kami memberikan apresiasi besar kepada XXI yang sudah melihat secara obyektif film ini, yang meskipun diproduksi oleh anak-anak daerah dengan konten materi kearifan lokal, namun XXI sangat terbuka dan obyektif memberikan ruang untuk berkembangnya perfilman nasional dari daerah,” imbuh Merdy.(dkg)
Berita
Muliadi Paputungan Gantikan Yusra Alhabsyi Nahkodai GP Ansor Sulut


Kotamobagu. Mediakomtras.com – Gerakan Pemuda (GP) Ansor provinsi sulawesi utara (sulut) menggelar konfrensi wilayah ke-13 yang di laksanakan di Hotel Sutan Raja, Kota Kotamobagu, Kamis sampai Jumat (18/04/2025).
Konfrensi ke-13 Pimpinan Wilayah (PW) GP Ansor Sulut di hadiri oleh 15 Kabupaten-Kota Pimpinan Daerah (PD) GP Ansor.
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sulut Daerah Daerah Pemilihan (Dapil) Bolaang Mongondow Raya (BMR) dari Partai PKB yang tergabung dalam Fraksi Gerindra menjadi saru-satunya calon yang di gadang akan meneruskan kepemimpinan Yusra Alhabsyi.
Tanpa perdebatan panjang yang penuh dengan kekeluargaan sosok Muliyadi Pautungan di pilih secara aklamasi oleh pesertan penuh yang memiliki hak suara dalam Konfrensi ke-13 GP Ansor Sulut.
Kekompakan GP Ansor yang ada di provinsi sulut ini, menunjukan betapa solidnya organisasi pemuda Nahdatul Ulama (NU).
Sebagaimana tema konferwil. ke-13, Ansor Sulut Saru Barisan Menuju Sulut Maju”.
Usai terpilih secara aklamasi, Muliyadi Paputungan saat membawakan sambutan menyampaikan, bukan untuk sekadar meneruskan, melainkan memberi warna baru dan ini amanah yang besar yang harus di jalankan dengan penuh tanggung jawab.
Dikatakannya, menggantikan Yusra Alhabsyi tentu bukan perkara mudah. Di bawah kepemimpinan Yusra, GP Ansor Sulut berkembang pesat dan semakin dikenal sebagai organisasi pemuda yang aktif, progresif, dan responsif terhadap isu-isu sosial keumatan.
“Ini amanah besar. Saya tidak datang dengan janji-janji, tetapi dengan komitmen untuk membesarkan Ansor dan menjadikannya rumah besar bagi para pemuda NU di Sulut,” kata Muliyadi Paputungan.
GP Ansor Sulut di bawah kepemimpinan Muliadi Paputungan diharapkan mampu menjadi garda terdepan dalam menjaga semangat toleransi, moderasi beragama, dan pemberdayaan generasi muda.(*)
Berita
Abdul Gani Pertanyakan PAD Pariwisata Hanya di Dua Lokasi Wisata


Manado. Mediakontras. com – Rapat Pembahasan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Gubernur 2024 bersama Mitra Kerja Komisi IV, Rabu (16/04/2025).
Anggota Pansus, Abdul Gani memberikan pertanyaan untuk Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Utara (Sulut).
Menurut Abdul Gani, Pendapatan Asli Daerah (PAD) Dinas Pariwisata pada tahun 2024 hanya dua lokkasi yaitu Sumaru Endo dan Bukit Kasih.
“Mengapa lokasi pariwisata yang lain seperti Bunaken, Resort di Pulau Lembeh tidak dimasukkan?” tanya Abdul Gani.
Selain itu, Legislator PDIP ini memberikan saran kepada Dinas Pendidikan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di SMA, sehingga dapat bersaing dengan daerah lain.
Mantan anggota militer ini pun mengisahkan, selam dirinya bertugas di militer kurang lebih 38 tahun, yang mengecap pendidikan di Pendidikan Akademi paling banyak hanya dua orang saja.
Sehingga 30 tahun kemudian, yang akan menjadi pemimpin militer adalah orang-orang dari luar.
“Saya berharap kualitas pendidikan diperbaiki, sehingga mampu bersaing dengan anak di luar daerah. Dan nantinya 20 tahun ke depan anak- anak dari Sulut yang akan tampil sebagai pemimpin di militer Sulut, ” urainya.
Kadis Pendidikan Sulut, Femmy Suluh mengemukakan, pihaknya menerima dengan baik saran dari Anggota DPRD Sulut, Abdul Gani.
“Kami akan memberikan bimbingan belajar untuk sekolah kedinasan. Di Sulut akan ada Sekolah Rakyat menjadi suatu persiapan menuju ke Perguruan Tinggi terbaik, sehingga mampu bersaing dengan anak dari daerah lain,” tuturnya.
Kadis Pariwisata Sulut, Devi Tanos mengemukakan, sampai saat ini baru dua lokasi wisata ini yang sudah masuk dalam Persa Nomor 1 Retribusi Daerah. Sehingga baru dua lokasi ini yang sudah ada dasar, untuk diberlakukan retribusi lokasi wisata.
Lanjutnya, ada tiga lokasi wisata lainnya yaitu Paleloan, Tasek Oki dan Pantai Pangalisang Bunaken. ” Ketiga lokasi ini belum masuk dalam Perda Nomor Satu, ” ujarnya. (chae)
Berita
Terkait Isu Aksi Mobilisasi Massa atas Penetapan Tersangka Ketua SINODE GMIM, Ketua LMI Pdt Hanny Pantouw : Jaga Sulut Tetap Kondusif


Manado. Mediakontras. com – Kasus dana hibah Pemprov Sulawesi Utara (Sulut) ke Sinode GMIM terus bergulir di Polda Sulut, dan sudah menetapkan lima orang sebagai tersangka dalam kasus tersebut.
Terdengar akan ada mobilisasi massa untuk melakukan demonstrasi di Polda Sulut karna penetapan Ketua Sinode Pdt Hein Arina sebagai tersangka.
Menanggapi hal tersebut, Ketua LMI Pdt Hanny Pantouw saat dimintai tanggapan, mengatakan agar seluruh elemen masyarakat agar menjaga situasi dan kondisi di Bumi Nyiur Melambai agar tetap kondusif.
“Teman-teman, masyarakat Sulawesi Utara , jemaat dan kawan-kawan, gereja manapun, dalam rangka menyikapi ada lima orang yang sudah dijadikan tersangka oleh Polda Sulut, saya mengimbau berikan kesempatan kepada pihak Polda untuk melakukan tugas tanggung jawab mereka, kita jaga agar Sulut tetap kondusif,” kata Pantouw, Rabu (16/04/2025)
Pdt Hanny mengimbau, agar masyarakat bijak dalam bersosial media, agar tidak menimbulkan kegaduhan di dunia maya.
“Melalui medsos itu dijaga jangan saling memprovokasi, saling menjelekkan, percayakan kepada polisi, kita imani, kita berdoa agar polisi menjadi profesional menjalankam tugas mereka, tanggung jawab mereka yang betul-betul, mari jaga agar tetal kondisi ini tidak membuat hal-hal yang membias jadi negatif, ” imbuhnya. (*)
-
Manado11 bulan lalu
PENGUMUMAN: Mulai 1 Juni Masuk Bandara Sam Ratulangi Wajib Gunakan Uang Elektronik
-
Blog8 tahun lalu
These ’90s fashion trends are making a comeback in 2017
-
Hukrim11 bulan lalu
Dua Laporan Polisi ini Bisa Gagalkan Wenny Lumentut ke Kursi Wali Kota Tomohon
-
Entertainment8 tahun lalu
The final 6 ‘Game of Thrones’ episodes might feel like a full season
-
Tomohon2 tahun lalu
ACARA HARI ANAK SEDUNIA TAHUN 2022 & 7 TH ASEAN CHILDREN’S FORUM | KOTA TOMOHON
-
Headline9 bulan lalu
Kasus Pidana Wenny Lumentut Segera ke Tahap Dua ?
-
Headline7 bulan lalu
Beberkan Hasil Rikkes, KPU Talaud : Empat Pasang Dan Satu Balon Bupati Memenuhi Syarat, Satu Balon Wakil Bupati TMS