Hukrim
Diduga Minum Racun Serangga, SM Pria Asal Desa Mala Meregang Nyawa
MELONGUANE, mediakontras.com- Lelaki paroh baya SM (57) yang berprofesi sebagai petani, sekira pukul 22.45 (Wita) ditemukan tak bernyawa di dalam kamarnya, di Desa Mala Timur Kecamatan Melonguane, Minggu (7/7/2024)
“Korban diduga meminum racun serangga,” ungkap Kasat Reskrim Polres Kepulauan Talaud, melalui Kanit IV Ipda. Yulham Azhar saat diwawancarai awak media.
Ipda. Yulham Azhar pun menuturkan kronologis kejadian tersebut bermula saat pada hari Minggu (7/7/2024) sekira pukul 22.15 Wita saksi KT yang baru saja tiba dirumahnya dari Melonguane, mendengar teriakan korban SM yang mengerang kesakitan dari dalam rumahnya yang kebetulan berhadapan dengan rumah saksi KT.
Saksi KT pun beranggapan bahwa korban SM berteriak karena sudah dalam kondisi mabuk, sehingga saksi KT pun tidak menghiraukannya.
Dan langsung kembali menuju Melonguane untuk mengechars Handphone miliknya, karena di desa Mala Timur sedang terjadi pemadaman listrik.
Tak berselang lama, sekira 30 menit saksi KT pun kembali ke Desa Mala Timur. Setibanya di desa tersebut, saksi langsung menuju rumah korban, dan melihat pintu depan rumah korban SM sudah dalam keadaan terbuka.
Saksi KT pun langsung masuk ke dalam rumah korban dan melihat sebotol racun kelapa jenis Spontan dengan penutup terbuka, tergeletak di atas meja.
Melihat hal itu, KT langsung memanggil korban, namun tak kunjung ada jawaban dari korban SM.
Tak kunjung panggilannya di hiraukan saksi KT pun langsung menuju kamar depan hingga samping kiri rumah korban namun korban tidak ada.
Bersama dengan sejumlah saksi lainnya, KT terus menyusuri kamar lainnya dan menemukan korban tersandar di kaki tempat tidur, sudah dalam keadaan kondisi meninggal dunia. Melihat kejadian tersebut, saksi kemudian meminta pertolongan warga sekitar untuk membawa korban ke RSUD Mala.
Setelah dilakukan pemeriksaan oleh dr. Alvina (Petugas RSUD Mala), tidak ditemukan tanda – tanda kekerasan pada tubuh korban. Dan di simpulkan bahwa korban meninggal dunia sebelum tiba di RSUD akibat meminum racun serangga atau insektisida jenis Spontan.
Terpisah, Kapolres Kepulauan Talaud AKBP. Muhammad Chaidir melalui Kepala Seksi Hubungan Masyarakat (Kasi Humas) Aipda Mychel Wongso membenarkan adanya kejadian tersebut.
“Pihak Kepolisian setelah menerima Laporan langsung Mendatangi dan olah TKP serta Melakukan VER terhadap jenazah korban dan Mengumpulkan keterangan saksi saksi
Serta Membuat surat pernyataan dan berita acara penolakan otopsi dari keluarga korban,” Tandas Aipda Mychel Wongso.
Diduga motif korban sehingga nekat melakukan perbuatan meminum racun serangga jenis spontan tersebut di karenakan hampir keseharian nya sering meneguk minuman keras dan setiap korban dilarang oleh adik adik dari korban agar berhenti mengkonsumsi minuman keras namun korban selalu mengancam kepada adik-adik nya akan melakukan bunuh diri. (ndy)
Hukrim
Pulang Acara Pernikahan, Revanly Ditikam Orang Tak Dikenal Di Desa Sawang
MELONGUANE, mediakontras.com — Penganiayaan dengan senjata tajam kembali terjadi di Talaud, kali ini pria berinisial RP alias Revanly (25) warga Melonguane yang menjadi korban penganiayaan dengan senjata tajam oleh sekelompok orang tak dikenal, di desa sawang kecamatan Melonguane, Jumat (27/9/2024).
Korban RP menderita luka tikaman dibagian perut sebelah kanan. Dan saat ini sedang menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Umum Daerah Talaud di Mala
.Berdasarkan keterangan saksi Rivaldo (26), dirinya dan korban RP sekira pukul 03.30 wita (Jumat dinihari) hendak pulang ke Melonguane dengan menggunakan kendaraan roda dua setelah mengikuti acara syukuran pernikahan di Desa Sawang.
Saat melintasi bahu jalan yang berada tak jauh dari lokasi keramaian, saksi melihat sekira 25 orang sedang duduk dibahu jalan dalam kondisi sudah mengkonsumsi minuman keras.
Karena akan melewati mereka, korban dan saksi pun membunyikan klakson sebagai bentuk rasa hormat dan memohon izin untuk lewat.
Tanpa disadari korban dan saksi, tiba – tiba sekelompok orang yang sedang duduk dibahu jalan tersebut menghadang serta menghentikan kendaraan mereka.
Dengan tidak banyak tanya, para terduga pelaku langsung melayangkan pukulan kepada korban dan saksi. Terjadilah perkelahian antara korban, saksi dan sekelompok orang tersebut.
Sementara perkelahian berlangsung, tiba – tiba saksi melihat korban sudah tergeletak di tanah dalam kondisi berlumuran darah di bagian perut sebelah kanan.
Melihat korban RP sudah bersimbah darah, para terduga pelaku langsung melarikan diri. Saksi Rivaldo pun langsung mengangkat korban RP dan membawanya ke RSUD Mala untuk mendapatkan pertolongan medis.
“Saat itu saya tidak melihat dengan jelas siapa yang melakukan penikaman, karena saat itu saya juga sedang membela diri dari pengeroyokan,” ungkap Rivaldo.
Mendapat laporan tersebut personel gabungan Polres Talaud dan Resmob dipimpin Batiwas Aipda Mychel Wongso,SH langsung mendatangi tempak kejadian perkara (TKP) dibantu Unit Inavis untuk melaksanakan Olah TKP.
Dari hasil olah TKP berhasil ditemukan barang bukti berupa pisau yang diduga digunakan pelaku serta barang bukti lainnya dilokasi kejadian yang selanjutnya diamankan ke Mapolres untuk penyelidikan lebih lanjut.
Saat ini Identitas para pelaku yang melakukan penganiayaan sementara diidentifikasi oleh Polres Kepulauan Talaud, dan diminta untuk segera menyerahkan diri.
“Untuk saat ini para tersangka sementara dalam pencarian. Dan untuk korban sudah dalam penanganan tim medis RSUD Mala,” tukas Kapolres Talaud melalui Kasie Humas Polres Kepulauan Talaud Aipda Mychel Wongso, SH.
Hukrim
Ditemukan Sudah Berbau Busuk, Pria Asal Kiama Diduga Meninggal Dunia Karena Hal Ini
MELONGUANE, mediakontras.com — Lagi – lagi warga kabupaten Kepulauan Talaud dihebohkan dengan kejadian penemuan mayat. Sesosok pria asal desa Kiama Maredaren Kecamatan Melonguane berinisial EMB alias Edi (58) ditemukan tak bernyawa diatas tempat tidurnya, Selasa (17/09/2024).
Pria paruh baya yang belakangan diketahui bekerja sebagai seorang petani tersebut awalnya ditemukan oleh saksi Juleksi Parapaga (57), saat dirinya pergi ke rumah korban sekira pukul 18.30 Wita. Dengan maksud untuk mengajak korban bekerja pada hari Rabu (18/9).
Namun pada saat tiba di rumah korban, saksi mencium bau busuk yang sangat menyengat. Saksi pun langsung bergegas masuk kedalam rumah, sambil memeriksa.
Saksi pun beranggapan mungkin bau busuk tersebut adalah sisa makanan korban. Setelah saksi beberapa saat memeriksa, dan menemukan bahwa tidak ada bau busuk yang bersumber dari sisa makanan atau barang lainya saksi mulai curiga.
Karena saksi merasa curiga bahwa bau busuk tersebut tidak bersumber dari bahan makanan, saksi pun langsung menuju kamar korban yang posisinya hanya di tutupi dengan kain tanpa pintu.
Saat memasuki kamar korban, disaat itu pun saksi melihat tubuh korban berada diatas tempat tidur, dan sudah dalam keadaan membusuk. Melihat hal tersebut saksi langsung bergegas keluar dari rumah korban sambil berteriak memanggil warga di sekitar.
Kaget dengan teriakan saksi, warga pun berbondong – bondong mendatangi lokasi kejadian, dan langsung menghubungi aparat kepolisian setempat.
Berdasarkan keterangan saksi yang dihimpun aparat kepolisian, pada hari sabtu (14/9/2024) sekira pukul 21.00 wita, korban sempat ke rumah saksi Juleksi Parapaga dan meminta uang yang menurut korban uang tersebut akan di pakai untuk membeli minuman beralkohol.
Dan merasa karena korban adalah teman baiknya, maka saksi pun langsung memberikan uang sebesar Rp. 50.000 kepada korban. Pada besok harinya yakni Minggu (15/9/2024) sekira pukul 16.00 wita, saksi dan sejumlah warga sekitar sempat melihat korban berada di rumah korban.
Menurut keterangan kakak korban SB alias Since (61), korban masih terlihat beraktivitas pada Minggu (15/9/2024) malam.
“Benar, korban yang merupakan adik kandung saya, dan dalam kesehariannya tinggal sendirian di rumah tanpa di temani istri dan anak – anak. karena korban tidak berkeluarga sehingga sudah menjadi kebiasaan korban sering mengkonsumsi miras,” ungkap Since.
Atas peristiwa tersebut pihak keluarga korban tidak mengajukan keberatan serta upaya lain untuk mengusut atas meninggalnya korban
Untuk saat ini korban sudah di bawah ke rumah duka tepatnya di rumah Keluarga Tamameu – Bungkuran yang merupakan kakak korban, berdomisili di Desa Kiama Maredaren dan rencananya jenazah akan di makamkan pada hari Rabu tanggal 18 September 2024 pukul 08.00 wita.
Dari hasil penyelidikan diketahui bahwa korban meninggal dunia akibat sakit yang dideritanya yakni Darah Tinggi.
Mendapat laporan warga atas kejadian tersebut, pihak kepolisian langsung mendatangi tempat kejadian perkara di Desa Kiama Maredaren.
“Anggota langsung diperintahkan untuk mengamankan dan melakukan olah TKP, Melakukan VER terhadap jenazah korban, mengumpulkan keterangan saksi serta membuat surat pernyataan dan berita acara penolakan otopsi dari keluarga korban,” ungkap Kapolsek Melonguane.
Hukrim
Ini Kronologis Penemuan Sosok Tubuh Pria Tak Bernyawa, Di Dalam Mobil Dumb Truck di Matahit
MELONGUANE, mediakontras.com — Warga Desa Matahit Kecamatan Beo digegerkan dengan penemuan sesosok pria yang belakangan diketahui berinisial AT (39) ditemukan tak bernyawa didalam sebuah mobil jenis dumb truck merk Mitsubishi Center di ruas jalan trans Beo – Matahit, tepatnya di area kebun Maasing Kecamatan Beo Kabupaten Kepulauan Talaud, Kamis (12/09/2024).
Berdasarkan keterangan saksi Jeiven Alase yang merupakan orang pertama yang menemukan korban, sekira pukul 01.00 Wita (Kamis dinihari, red) korban AT melakukan aktivitas bongkar muat material dari kapal tongkang yang sandar dipelabuhan beo menuju perusahaan pengolahan aspal PT. Akas yang berlokasi di Kecamatan Rainis.
Sekira pukul 02.00 Wita saksi Jeiven Alase sudah tidak melihat keberadaan korban AT melakukan aktivitas bongkar muat di pelabuhan Beo.
Tak lama berselang setelah melakukan pembongkaran material tersebut saksi Jeiven Alase bersama dua orang rekannya pulang kerumahnya.
Ditengah perjalanan sekira pukul 03.00 wita, saksi Jeiven bersama kedua rekannya melihat mobil dumb truck milik PT. AKAS dengan nomor polisi L 8089 UUA, sudah berada di bahu jalan dan ada darah di pintu mobil.
Saksi Jeiven bersama kedua rekannya segera mendekati mobil tersebut dan menemukan korban AT sudah dalam keadaan meninggal dunia.
Melihat kejadian itu, Saksi Jeiven langsung berinisiatif menghubungi keluarga korban via telepon. Saat tiba di lokasi kejadian, keluarga korban bersama saksi Jeiven langsung membawa korban ke Puskemas Beo.
Ditengah – tengah pihak medis sedang berupaya memberikan pertolongan kepada korban AT, saksi Jeiven segera menuju ke Mapolsek Beo untuk melaporkan kejadian tersebut. Namun apa daya, oleh pihak Puskesmas Beo korban AT yang merupakan warga Desa Matahit Kecamatan Beo dinyatakan sudah dalam keadaan meninggal dunia.
“Dari hasil pemeriksaan tidak terdapat tanda-tanda kekerasan benda tumpul atau benda tajam di tubuh korban. Diduga korban meninggal dunia diakibatkan tertutupnya saluran pernafasan, akibat pendarahan yang keluar dari mulut dan hidung. Korban juga pernah mengalami sesak dan menderita asam lambung,” ungkap dr. Tory Ilonda, dokter UGD Puskesmas Beo.
Ketika dimintai keterangan terkait kondisi korban sebelum kejadian, saksi Irda M. Tainggulu yang merupakan istri korban mengatakan bahwa saat berangkat kerja, korban AT masih dalam kondisi sehat.
Setelah mendapatkan laporan dari saksi Jeiven, Kapolsek Beo Iptu. George P. Nender segera memerintahkan Kanit Reskrim bersama anggota piket untuk segera menuju lokasi Tempat Kejadian Perkara (TKP).
“Anggota piket bersama Kanit Reskrim langsung melakukan TP TKP dan menutup TKP dengan Police Line. Melakukan Identifikasi korban di Puskesmas Beo serta melakukan penyelidikan lebih lanjut. Dan berdasarkan keterangan dokter dari Puskesmas Beo bahwa kematian korban diduga karena pernapasan tersumbat oleh cairan darah dari mulut dan hidung. Pihak keluarga korban menolak untuk dilakukannya autopsi dan menerima kematian korban,” ungkap Kapolsek Beo.
-
Talaud2 minggu ago
Resmi Menjabat, Berikut Ini 24 Nama DPRD Kepulauan Talaud Periode 2014 – 2029 Yang Diambil Sumpah.
-
Talaud3 minggu ago
Pria Paruh Bawa Ditemukan Tewas Di Kebun Desa Arangkaa, Begini Kronologisnya
-
Headline4 minggu ago
Diduga Masih Berstatus Penjabat, KIPP Bolmut Temukan Ada Kandidat Daftar ke KPU
-
Headline4 minggu ago
Kemendagri Sebut Pelantikan di Kota Tomohon Sudah Memenuhi Syarat UU N0 10 Tahun 2016
-
Talaud4 minggu ago
Begini Penjelasan KPU Talaud Terkait TMS Petrus Simon Tuange
-
Headline2 minggu ago
Sama-sama Calon Wali Kota, Harta Duo Wenny ini Terpaut Sangat Jauh
-
Headline2 minggu ago
BIAN Laporkan Pidana Wenny Lumentut ke KPU