Connect with us

Headline

Wali Kota Caroll Senduk Beri Apresiasi Kepada PT PLN

Salurkan CSR Untuk Pengemban UMK dan Kawasan Wisata Air Terjun Tekaan Telu Tomohon

Print Friendly, PDF & Email

Published

on

TOMOHON, Mediakontras.com – PT PLN menyerahkan bantuan tanggung jawab sosial dan lingkungan untuk pengembangan Usaha Menengah Kecil (UMK) dan Kawasan Wisata Air Terjun Tekaan Telu Tomohon berupa kompor induksi kepada 10 pelaku UMK di Kelurahan Tinoor Raya Kecamatan Tomohon Selatan, di Kantor PT PLN UID Suluttenggo, Kamis (18/4/2024).

Bantuan yang diserahkan langsung oleh Direktur Distribusi PT PLN Adi Prayitno dan GM PT PLN UID Suluttenggo Ari Dhartomo dan jajaran direksi, kepada para pelaku UMK dan disaksikan langsung Wali Kota Caroll Senduk .

Wali kota Caroll Senduk dalam kesempatan tersebut mengatakan pemerintah kota (Pemkot) sangat berterimah kasih kepada PT PLN yang susah memberikan bantuan ini sebagai wujud nyata kewajiban dari PT PLN memberikan memberikan tanggung jawab sosial kepada masyarakat .

“Saya atas nama pemerintah mengucapkan terimah kasih atas semua ini, semoga kerjasama ini tetap berkelanjutan,” kata wali kota sambil tersenyum.

Selain itu , wali kota juga mengingatkan kepada ibu -ibu penerima manfaat bantuan ini supaya bisa menggunakan dengan baik bantuan dari PT PLN PEDULI.

“Semoga saja bantuan ini bisa membantu pengembangan usaha pariwisata di Tekaan Telu dan kedepannya objek wisata ini lebih menarik wisatawan datang berkunjung,” ujar wali kota pilihan rakyat ini.

Wali Kota Caroll Senduk juga menyebutkan kalau di lokasi wisata ini ada lahan seluas 16 ha milik PT PLN yang kedepannya akan bekerja sama dengan PT PLN untuk pengembangan objek pariwisata Tekaan Telu Tomohon.

“Semoga saja kerja sama ini tetap berlanjut karena untuk menuju lokasi pariwisata ini butuh keberanian ekstra dan sangat menantang. Apa yang diberikan ini kami akan manfaatkan dengan baik. Semoga Pemkot dan PLN boleh bekerja sama,” pungkas Caroll Senduk.

Sementara itu, Direktur distribusi PT PLN Adi Priyanto mengatakan pemberian bantuan ini adalah bentuk tanggung jawab PT PLN bersama pemerintah.

“PT PLN adalah perusahan BUMN yang sejatinya berkeinginan membawa pelayanan kepada masyarakat yang berkelanjutan sesuai harapan PLN Pusat,” ungkapnya.

Sebagai perusahan BUMN juga sudah menjadi tanggung jawab kami untuk membantu pengembangan pariwisata menjadi lebih menarik bagi wisatawan dari luar kota Tomohon untuk datang berkunjung.

“Kalau wisatawan datang kan mereka pasti bawa uang untuk belanja. Otomatis pengembangan ekonomi kesejahteraan daerah ikut berdampak . Ini yang menjadi harapan PLN sendiri membawa kesejahteraan,” ungkap Adi Prayitno.

Dikatakannya pula pengembangan pariwisata bukan hanya di Tomohon saja. Tapi PT PLN juga punya andil dan bergerak untuk pengembangan wisata diluar daerah supaya masyarakatnya sejahtera.

“Harapan kami semoga banyak orang datang di Tekaan Telu Tomohon,” ujarnya.

Soal bantuan berupa kompor induksi menurut Adi Prayitno karena jaman sudah berubah dengan pengembangan teknologi sekarang.

“Jaman sudah berubah kalu dulu masak pakai kayu bakar kemudian kompor minyak kemudian pakai kompor gas dan sekarang kita pakai kompor listrik,” ujarnya.

Pergerakan teknologi makin lama makin mudah. Dan, PT PLN ikut pula pengembangan kelistrikan agar masyarakat jadi lebih baik.

“Terimah kasih pak wali kota dan kadis pariwisata kota Tomohon,” Pungkas Direktur Distribusi PTPLN. (rek)

Print Friendly, PDF & Email
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Headline

Gunung Bukan Tempat Sampah!, Relawan CSSR Ulindano Gelar Aksi Bersih-Bersih di Gunung Lokon

Published

on

By

TOMOHON,mediakontras.com – Aksi positif dan patut diberikan apresiasi ditunjukkan Relawan Caroll Senduk-Sendy Rumajar (CSSR) Ulindano yang didalamnya juga ada Komando muda Tou Mu’ung, kembali menunjukkan kepeduliannya terhadap lingkungan dengan menggelar aksi bersih-bersih di kawasan Gunung Lokon.

Kegiatan bertema “Gunung Bukan Tempat Sampah” ini diikuti oleh puluhan relawan yang membersihkan sampah di sepanjang jalur pendakian hingga ke puncak gunung, sebuah inisiatif yang juga berfungsi sebagai pencitraan positif dari relawan CSSR dalam mendukung pasangan Caroll-Sendy yang diusung di Pilkada Tomohon.

Relawan CSSR Ulindano menekankan pentingnya menjaga kelestarian alam, sembari memperlihatkan bahwa para pendukung Caroll-Sendy bukan hanya peduli pada kemenangan politik, tetapi juga pada isu-isu lingkungan.

“Kegiatan ini tidak hanya untuk menjaga keindahan Gunung Lokon, tetapi juga sebagai bukti bahwa kami, pendukung Caroll-Sendy, berkomitmen terhadap hal-hal positif yang bermanfaat bagi masyarakat. Kami ingin menunjukkan bahwa kepedulian lingkungan juga merupakan bagian dari program kepemimpinan mereka ke depan,” ujar Tommy.

Aksi ini dimulai pagi hari, dengan para relawan memungut sampah plastik, sisa makanan, dan barang-barang yang ditinggalkan oleh pendaki. Selain itu, relawan juga memberikan edukasi kepada para pendaki yang ditemui, tentang pentingnya membawa kembali sampah mereka.

Salah satu peserta aksi, mengungkapkan bahwa kegiatan ini juga memberikan dampak positif terhadap pencitraan pasangan Caroll-Sendy.

“Kami ingin menunjukkan bahwa CSSR bukan hanya soal politik, tapi juga tentang menjaga lingkungan dan memberikan dampak nyata kepada masyarakat. Ini adalah langkah kecil yang kami lakukan untuk membuktikan komitmen kami.” Ungkap mereka.

Aksi ini juga dirancang untuk memperkuat pesan kampanye pasangan Caroll-Sendy, yang diusung PDI Perjuangan dan Partai Gerindra.

Lewat kegiatan seperti ini, relawan berharap dapat semakin memperluas dukungan publik, dengan memperlihatkan sisi peduli dan tanggung jawab sosial mereka terhadap isu-isu yang lebih luas, terutama terkait lingkungan.

Dengan tema “Gunung Bukan Tempat Sampah,” aksi bersih-bersih ini menjadi langkah nyata sekaligus upaya pencitraan bagi relawan CSSR, menegaskan bahwa kepedulian terhadap lingkungan adalah bagian dari visi besar Caroll-Sendy untuk Tomohon yang lebih bersih dan berkelanjutan.(*/rek).

Print Friendly, PDF & Email
Continue Reading

Headline

TW – JA Siap Debat, Konsep Program Jadi Andalan

Published

on

MANADO, mediakontras.com — Debat kandidat yang menjadi ajang pertunjukkan kemampuan para calon pemimpin Talaud yang nantinya akan menjadi nahkoda Kabupaten Kepulauan Talaud lima tahun yang akan datang, tinggal menghitung jam.

Persiapan demi persiapan dilakukan oleh kelima pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati, agar bisa tampil memukau dalam debat kandidat yang akan dilaksanakan di Grand Kawanua Novotel Resort Manado, senin (14/10/2024) sekira pukul 10.00 wita.

Tak terkecuali pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati yang diusung partai Demokrat, Pdt. Tammy Wantania – Jekmon Amisi yang dianggap meupakan pasangan serasi, untuk bisa melanjutkan pembangunan yang ada Kepulauan Talaud.

“Pada prinsipnya pasangan TW-JA, siap mengikuti debat sesuai materi yang di berikan. Artinya pasangan ini berfokus pada konsep program,” ungkap Drs. Engelbertus Tatibi, ketua Tim Pemenangan TW – JA.

Tak lupa, anggota DPRD dari Partai Demokrat itu mengingatkan kepada setiap pasangan calon, agar dalam debat kandidat tidak ada argumentasi yang menyerang kemampuan dan kekurangan pasangan calon yang lain.

“Hindarilah statement yang menyinggung kemampuan ataupun kekurangan pasangan calon lain. Dan semoga apa yang di sampaikan dalam debat ini dapat di implementasikan untuk membangun Talaud, apabila terpilih dan di berikan amanah oleh rakyat,” ujarnya.

Print Friendly, PDF & Email
Continue Reading

Entertainment

Pra Tayang di Manado Sebelum Diputar XXI 28 November, Film ‘Mariara’ Disambut Warga

Published

on

By

MANADO,mediakontras.com – Perkenalan ‘Mariara’, film produksi putra-putri Sulawesi Utara (Sulut) yang digelar di salah satu mall terbesar di Manado, mengundang decak kagum warga.

Mereka tak menyangka dunia spritual mistik itu diangkat menjadi sinema apik dan menarik.
Sejumlah warga yang menyaksikan perkenalan film yang disutradarai Veldy Reynol Umbas itu, Sabtu (12/10/2024) malam, mengungkapkan “ketidakpercayaan” mereka.

“Ini kan hal mistik yang meskipun sulit dipahami secara logika dan keimanan, namun budaya (Mariara) itu telah hidup sejak era pra sejarah di Tanah Minahasa,” kata Nontje, warga Tomohon di sela-sela acara tersebut.

Menurut dia, ‘Mariara’ atau di sub etnis Minahasa lainnya ada yang menyebut ‘ma’diara’ telah ada sejak sebelum agama masuk, dan dipercaya dimiliki/dikuasai oleh orang-orang tertentu sebagai suatu kesaktian atau ilmu klenik.

Sementara, bagi Ray, diangkatnya ‘Mariara’ menjadi satu tontonan menarik di era digital seperti sekarang, menjadi keunikan tersendiri film yang akan tayang serentak di jaringan bioskop XXI pada 28 November itu.

Keduanya berpendapat, keberhasilan Gorango Pictures yang memproduksi film ini dengan Merdy Rumintjap sebagai produsernya membuktikan jika karya anak-anak Sulut itu telah berada di level nasional.

Di sela-sela acara perkenalan ‘Mariara’ yang antara lain “memamerkan” sejumlah pemain dan pendukung film yang semuanya produk lokal, Veldy Reynol Umbas berharap terobosan itu menjadi trigger bagi sineas lainnya di Sulut.

“Saya tahu dan kenal kehebatan mereka. Di Sulut ini ada banyak tema yang dapat diangkat, kemampuan pemeran maupun source lain sudah sangat mumpuni,” kata Veldy yang juga bertindak sebagai pencipta theme song di film ini.

Sukses ‘Mariara’ di XXI itu, telah menginspirasinya untuk terus berkarya. “Sudah ada empat tema baru yang ada di list Gorango Pictures. Tentang romantisme saat Permesta, cerita tentang Geng Sartana (Sarinah-Tanah Abang) yang fenomenal itu, Perang Tondano, dan Toar Lumimuut,” bebernya.

Dengan kolaborasi bersama para pegiat seni peran serta dukungan berbagai pihak di Sulut, Veldy berkeyakinan suatu saat bukan hal mustahil bila Manado menjadi Holywood-nya Indonesia.

Perkenalan ‘Mariara’ ini mampu menyedot animo warga Manado dan daerah lainnya di Sulut. Acara juga diisi dengan berbagai sajian menarik.

Sinametografi karya anak-anak Manado yang tergabung dalam Komunitas Film Sulawesi Utara. Bercerita tentang aktivitas dunia perdukunan di tanah Minahasa, ‘Mariara’ yang bergenre horror thriller ini berdurasi sekitar 97 menit.

Para pemeran film ini rata-rata pemeran dari Sulawesi Utara yang beberapa di antaranya sudah banyak berkiprah di dunia seni peran hingga level nasional seperti Eric Dajoh, Leon Alexander, Servy Kamagi, Mercy Lateka.

Beberapa pemeran lain seperti Yashinta Tetelepta, Inyo Rorimpandey, alm. Frangky Supit, Amato Assegaf, Alex Bawole, Maurits Karinda, Nova Wowor, Berty Koloay, Davo dan Licky, juga merupakan aktor-aktor hebat yang mampu menunjukkan kemampuan acting mereka dalam film layar lebar.(rek)

Print Friendly, PDF & Email
Continue Reading

Trending

× Kontak Redaksi