Connect with us

Headline

Tiap Akhir Pekan Tampilkan Pagelaran Budaya, Wawali Sendy Rumajar Resmikan Pondok Budaya

Reky Simboh

Diterbitkan

pada

TOMOHON,mediakontras.com –  Wakil Walikota Tomohon, Sendy G.A. Rumajar, SE, M.I.Kom, meresmikan Pondok Budaya untuk Layanan Turis, Sabtu 19 April 2025, di Pasar Ekstrim Tomohon.

Pondok Budaya tersebut akan menggelar kegiatan penggelaran budaya untuk layanan turis, sebagai salah satu upaya memperkuat sektor pariwisata berbasis budaya lokal.Dan, kegiatan ini sendiri akan berlangsung setiap Sabtu mulai pukul 09.00 Wita,

Walikota Tomohon Caroll Senduk yang dibacakan  Wakil Walikota, menyatakan  usaha-usaha pelestarian budaya memang tidak selalu berjalan mulus. Dimana, diera modernisasi dan globalisasi, warisan budaya, termasuk yang ada di Kota Tomohon, menghadapi berbagai tantangan.

Maka dari itu, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, pemerintah membentuk layanan kesenian sebagai salah satu program utama dalam pengembangan pariwisata dan budaya.

“Layanan ini hadir di Pasar Beriman yang strategis, karena merupakan salah satu destinasi wisata dan jalur utama turis lokal maupun mancanegara. Harapan kami, layanan ini mampu mengintegrasikan nilai budaya lokal dan menjawab kerinduan para turis akan pertunjukan budaya yang autentik,” kata Wakil Walikota.

Selain itu, kegiatan ini diharapkan dapat memicu semangat generasi muda Tomohon untuk memelihara dan melestarikan kebudayaannya.Maka dari itu, Pemkot Tomohon menegaskan komitmennya dalam mendukung program-program peningkatan kualitas pendidikan dan pelestarian budaya sebagai bagian dari identitas masyarakat Tomohon.

“Budaya tidak hanya mempersatukan dan memenuhi kebutuhan, tetapi juga menjadi ciri khas yang harus dilestarikan. Pelaksanaan kegiatan ini merupakan wujud dari semangat melestarikan dan mengembangkan seni budaya Minahasa di tengah arus globalisasi,” ujarnya.

Wakil Walikota juga menyampaikan bahwa dirinya dan Walikota telah melakukan kunjungan ke salah satu pasar di Tangerang untuk mempelajari pengelolaan fasilitas umum yang mendukung kenyamanan masyarakat.

“Ke depan, Pemkot berencana menjadikan Pasar Ekstrim Tomohon sebagai pasar modern yang tetap mempertahankan kekayaan budaya lokal.  Dengan mengembangkan pariwisata di Kota Tomohon, kami juga berkomitmen untuk terus mengembangkan budaya lokal. Sebab pariwisata dan budaya adalah dua hal yang harus berjalan beriringan agar turis mancanegara dapat mengenal dan mencintai budaya Kota Tomohon,” pungkas pemimpin pilihan rakyat ini.

Peresmian ditandai dengan pemukulan tetengkoren oleh Wakil walikota Tomohon didampingi Kadis Dikbud Tomohon Dr. Dolvien Karwur, M.Kes, M.Si dan Dirut PD Pasar Yanes Posumah STh

Ikut pula hadir dalam peresmian tersebut Pdt. Froly Tulung, S.Th, Jajaran Pemerintah Kota Tomohon dan masyarakat.(*)

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Ekonomi

Dieksport Via Bandara Samrat,Komoditas Teripang Putih Asal Sulut Tembus Pasar Amerika

Solichin

Diterbitkan

pada

MANADO,mediakontras.com
Pelepasan ekspor langsung perdana komoditas Teripang Susu Putih (Dried) sebanyak 273 kg  asal Kabupaten Minahasa Utara (Minut) Provinsi Sulawesi Utara ( Sulut) ke Amerika Serikat jadi motor baru penggerek ekonomi di Bumi Nyiur Melambai.

Eksport perdana salah satu komoditi  unggulan ini, dilakukan via  Bandara Sam Ratulangi (Samrat)  dengan menggunakan penerbangan milik Maskapai China Sounthern tujuan Manado Guangzho dan kemudian lanjut penerbangan ke Los Angeles Amerika Serikat. 

Ekspor perdana ini, launchingnya di ruang VIP Pemda Bandara Samrat oleh Gubernur Sulawesi Utara Mayjen TNI (Purn) Yulius  Selvanus . 

Hadir dalam acara launching perdana tersebut pimpinan CV buka buka Island sebagai pelaku usaha lokal, Kepala Bea Cukai Provinsi Sulawesi Utara, PGS General Manager PT Angkasa Pura Indonesia, PLH Kepala Otoritas Bandara Wilayah VIII Manado, Sekretaris Provinsi Sulawesi Utara, Kepala Kantor Karantina Hewan, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sulawesi Utara, Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi  Sulawesi Utara, Komandan Pangkalan Udara Sam Ratulangi  Dalam acara tersebut juga dilakukan ceremonial penyerahan dokumen persyaratan ekspor  dan pemecahan kendi oleh Gubernur Sulut didepan gerobak pengangkutan muatan kargo Ekspor Teripang sebagai simbolis menandai pelepasan barang muatan kargo Ekspor Teripang ke negara Amerika Serikat.

Dalam sambutan Gubernur Yulius Selvanus menyampaikan bahwa ekspor import ini merupakan satu Langkah yang cukup baik dengan harapan tentunya dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Sulut dan  merupakan penguatan daya saing produk perikanan Indonesia di pasar global.

Ekspor dilakukan oleh CV Buka-Buka Island ini merupakan  pelaku usaha lokal yang nantinya secara konsisten melakukan pengiriman produk ke pasar internasional  dimana produk mereka yaitu Teripang Putih ini merupakan salah satu komoditas unggulan dari kawasan timur Indonesia yang berhasil menembus pasar Amerika, meski di tengah dinamika politik dagang dan penyesuaian tarif impor oleh pemerintah AS.

Kepala Kantor Wilayah Dirjen Bea Cukai Sulawesi Bagian Utara menegaskan komitmen Bea Cukai dalam memberikan pelayanan prima dan pengawasan optimal terhadap kegiatan ekspor.

“Kami mendukung penuh upaya para eksportir lokal untuk menembus pasar internasional. Terus berlangsungnya ekspor ke Amerika Serikat ini menunjukkan keunggulan daya saing produk Indonesia meski menghadapi tantangan global dalam perdagangan internasional,” ungkapnya.

Langkah ekspor langsung dari Sulawesi Utara ini memberikan efisiensi logistik yang signifikan. Kini, dengan hadirnya penerbangan langsung dari Manado ke beberapa kota besar di Tiongkok seperti Guangzhou dan Nanjing (sejak Maret 2025), pelaku usaha tidak lagi bergantung pada transit di Soekarno-Hatta.

Akses ini membuka peluang lebih besar bagi peningkatan ekspor dari wilayah timur Indonesia.
Keberhasilan CV Buka-Buka Island juga mencerminkan peningkatan daya saing pelaku UMKM dalam ekspor nonmigas. Sebagai tulang punggung perekonomian nasional, UMKM terus menunjukkan kontribusi strategis dalam menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat lokal.

Capaian ini  tentunya kedepan dapat menjadi inspirasi bagi pelaku usaha lainnya, terutama UMKM, untuk menjajaki pasar global.

Dengan semakin terbukanya jalur ekspor langsung dari Sulawesi Utara, wilayah ini kini menjadi salah satu gerbang penting perdagangan internasional dari Indonesia bagian tengah dan timur.

Dari data yang ada sejak ditutupnya penerbangan kargo ikan tertama ikan tuna ke Jepang sebagai salah satu penurunan angka kargo Internasional yang turun hingga 72% selama periode januari sampai dengan Maret 2025 dibanding dengan tahun sebelumnya dengan periode yang sama.

Harapannya ke depan dengan adanya pengiriman ekspor melalui Kargo Bandara Sam ratulangi akan terus berkembang dan kedepan juga akan lebih bergairah lagi dan Sulawesi Bagian Utara akan terus bersinergi dengan instansi terkait dalam menciptakan ekosistem ekspor yang kondusif dan kompetitif, demi mendukung pertumbuhan ekonomi nasional yang inklusif dan berkelanjutan.(*)

Continue Reading

Ekonomi

Pantasan BUMN Rugi Terus, Diduga Ada Mafia di Pertamina Geothermal Energy Lahendong

Solichin

Diterbitkan

pada

MANADO,mediakontras.com –
Ulah PT Pertamina Geothermal Energy Lahendong yang membeli tanah tanpa prosedur baku membuat perusahaan plat merah itu terancam rugi. Itu lantaran tanah yang dibeli sekira Rp2 miliar lebih tidak bisa didaftarkan sebagai aset, karena sudah diblokir pemilik lahan yang sesungguhnya Jefry Jems Roring (keluarga Roring – Koilam).

Rieke Koilam, istri Jefry Roring (ahli waris) menjelaskan, Pertamina membayar lahan kepada warga yang tidak berhak dan hanya berdasarkan Surat Pembagian Warisan yang hilang dari tangan keluarga Paulus Roring. Tindakan Pertamina ini bukan merugikan keluarga Jefry Jems Roring sebagai penerima waris yang sah. Namun Pertamina itu sendiri. PGE Lahendong disebut harus merugi lebih dari Rp2 miliar karena tindakan haru biru pembebasan lahan yang tidak tepat sasar.

Pemilik lahan Jefri J. Roring dan istrinya Rike Koilam menceritakan, lahan seluas hampir 20.000 meter persegi itu adalah warisan yang sah dari Joel Roring Paendong kepada Paulus Roring.

Lantas dari Paulus Roring diwariskan lagi kepada Jefry Jems Roring. Pembagian warisan itu dibuktikan dengan surat tertanggal 19 Januari 1996.

“Kami heran dan kaget, surat itu berpindah tangah ke Noch Roring. Entah kenapa, Noch Roring pernah bermohon kepada Pemerintah Kabupaten Minahasa, yakni mantan Hukum Tua Desa Pinabetengan untuk membatalkan surat pembagian warisan tanah tersebut,” kata Jefry Roring yang diamini sang istri Rieke Koilam.

Selanjutnya pada tanggal 4 Agustus 2004 silam diadakan musyawarah di Kantor Kecamatan Tompaso Barat, dimana musyawarah itu menyimpulkan bahwa tanah tersebut adalah milik dari Keluarga Paulus Roring-Supit, dan dihibahkan kepada Keluarga Jefri J. Roring-Koilam.

Nah bulan November 2021 keluarga Roring – Koilam mendengar bahwa tanah keluarga kami akan dibeli PT. Pertamina Geothermal Energi Lahendong. Bulan Februari 2022, Pertamina melakukan sosialisasi mengenai pembebasan tanah yang difasilitasi oleh Hukum Tua Desa Pinabetengan Elsje Tandayu.

“Mereka mengundang semua pemilik tanah yang akan dibebaskan atau diganti untung,” ujarnya.

Namun katan Jefry, hingga tanah keluarga mereka sudah beralih kepemilikan kepada Pertamina, tidak pernah ada pemberitahuan apapun kepada keluarga sebagai ahli waris.

“Hanya pernah meminta nomor telepon dan tidak pernah dihubungi oleh pihak Pertamina maupun Hukum tua dan pihak-pihak terkait,” ungkap Rike Koilam.

Menurutnya, surat pembagian warisan itu sempat dipegang Hukum Tua. Namun ironisnya, Hukum Tua tidak pernah mau membuka Nomor Register kepada ahli waris Jefry Jems Roring.

Rieke menerangkan, pihaknya sudah mengajukan peningkatan hak dan saat ini sedang mengisi formulir. Persoalannya, Surat Ukur yang dibutuhkan untuk melengkapi daftar isian formulir tidak diberikan oleh aparatur desa.

“Formulirnya sudah kami ambil. Tapi kendala Surat Ukur tidak diberi aparat Desa Pinbetengan,” terang Rieke.

Lanjut Rieke, PGE tetap tidak sah dan bahkan tidak menjadi pembeli yang beretikad baik karena tidak melakukan penelusuran lebih lanjut mengenai legalitas hak atas tanah tersebut. PGE ternyata membeli dari seseorang yang mengaku ahli waris tapi pada kenyataannya ada Jefry Roring yang merupakan penerima warisan yang sah berdasarkan Surat Keterangan Pembagian Warisan.

Dengan kondisi hukum yang terjadi praktis, PGE tidak berhak mengajukan SHM ke BPN Minahasa. Inilah yang membuat PGE sebagai BUMN harus merugi.

“Di sini kami memandang ada persekongkolan jahat yang membuat BUMN rugi. Boleh jadi ada konfirmasi untuk meraup keuntungan dari penjualan obyek tanah Rp2 miliar lebih. Jika memperhatikan tindakan buru buru PGE dalam melakukan transaksi pembelian tanpa verifikasi tingkat desa, ada kemungkinan konspirasi itu sudah dirancang terlebih dahulu untuk memberikan keuntungan bagi oknum-oknum di PGE. Kami minta Polda Sulut usut kasus ini,” desak Ketua Aliansi Rakyat Antikorupsi (RAKO) Sulut Harianto Nanga SIP. (*)

Continue Reading

Headline

Ketua PH2RG GMIM Bukit Zaitun Sea Mitra Pineleng, Valentino Charlie Taulu, Pikul Salib dalam Aksi Iman di Hari Jumat Agung

Solichin

Diterbitkan

pada

PINELENG, mediakontras.com– Dalam suasana Jumat Agung yang sarat makna, Ketua Perayaan hari hari Raya Gereja (PH2RG),Gereja Masehi injili di Minahasa (GMIM) Bukit Zaitun Sea Mitra Pineleng, Valentino Charlie Taulu, menunjukkan wujud nyata penghayatan iman yang mendalam dengan memikul salib besar menyusuri jalan desa Pineleng, Jumat (18/4/25).

Aksi ini bukan semata bentuk teatrikal, melainkan langkah profetis yang menggugah hati dan membawa jemaat pada perenungan yang lebih dalam akan kasih dan pengorbanan Tuhan Yesus Kristus di kayu salib.

Dengan mengenakan pakaian sederhana dan wajah yang penuh kerendahan hati, Charlie sapaan akrab dari Valentino Taulu berjalan pelan, menapaki jalan terjal sambil memanggul salib kayu besar yang dibuat menyerupai salib Golgota. Jemaat GMIM Bukit Zaitun Sea Mitra yang menyaksikan, tak kuasa menahan haru. Isak tangis terdengar dari sejumlah warga, terutama saat Charlie berhenti sejenak, menundukkan kepala, dan memanjatkan doa di tengah perjalanan.

“Ini bukan sekadar ritual, tapi panggilan hati,” ujar Charlie kepada mediakontras.com usai aksi tersebut.

“Tuhan Yesus sudah lebih dahulu memikul salib kita—salib dosa dan kutuk—dan hari ini, dengan segala keterbatasan saya sebagai manusia, saya ingin menghidupi kembali pengorbanan itu, sebagai bentuk syukur dan penyerahan diri.”

Aksi memikul salib ini merupakan bagian dari rangkaian perayaan Paskah di GMIM Bukit Zaitun Sea Mitra Pineleng. Tahun ini, perayaan Jumat Agung mengambil tema “Dalam Salib-Nya, Kita Menemukan Kehidupan”, yang mengajak jemaat tidak hanya mengenang penderitaan Kristus sebagai sejarah semata, melainkan menghidupinya dalam setiap aspek kehidupan sehari-hari.

Pelayanan Firman dan doa yang menyusul setelah prosesi salib berlangsung dalam suasana yang khusyuk. Para pelayan khusus dan warga jemaat memaknai momen tersebut sebagai kesempatan untuk kembali merenungi kasih Allah yang begitu besar—kasih yang rela turun, menderita, dan mati agar manusia memperoleh keselamatan kekal.

Valentino Charlie Taulu, yang dikenal sebagai figur pelayanan yang bersahaja namun penuh semangat, menutup aksinya dengan mengajak seluruh jemaat untuk terus menjadi terang dan garam bagi lingkungan sekitar. “Mari kita bukan hanya mengingat salib, tapi juga memikul salib kita setiap hari. Mewakili kasih, pengorbanan, dan kerendahan hati Kristus dalam dunia yang haus akan cinta dan pengharapan.”

Momen ini akan dikenang bukan hanya sebagai bagian dari liturgi Paskah, tapi juga sebagai kesaksian nyata iman seorang pemimpin jemaat, yang dengan tubuh dan jiwanya, rela memikul salib—bukan untuk mencari pujian, tetapi untuk memuliakan Sang Juruselamat.pungkas Pria yang kini banyak meluangkan waktunya untuk urusan Gereja.(*)

Continue Reading

Trending

× Kontak Redaksi