Connect with us

Berita

Listrik ‘Kunang – Kunang’, Warga : Talaud Masih Bagian NKRI Atau Bukan…

Frendy Sapoh

Published

on

MELONGUANE, mediakontras.com — Kehadiran listrik di tanah Porodisa di tahun 90an hingga awal milenium, menjadi salah satu tolak ukur perkembangan di Talaud.

Dimana, dengan hadirnya listrik menjadikan peradaban negeri ujung utara Indonesia semakin berkembang.

Mulai dengan adanya Tv hingga perangkat elektronik rumahan yang senantiasa dipergunakan untuk keperluan sehari-hari.

Hal itupun membuat ketergantungan masyarakat terhadap listrik semakin kuat, terlebih saat ini kebutuhan akan teknologi dan informasi yang berkaitan erat dengan listrik menjadi satu hal yang wajib.

Namun apa daya, setelah 22 tahun Kabupaten Kepulauan Talaud dimekarkan kondisi listrik di Talaud bukannya berkembang malahan hastag ‘mati lampu’ semakin viral di kalangan masyarakat dan pengguna medsos tanah Porodisa.

“Sebenarnya Talaud masih bagian dari NKRI atau sudah tidak lagi ?. Pasalnya di seluruh Indonesia dan di wilayah Sulawesi Utara khususnya, hanya Kabupaten Kepulauan Talaud yang sering mengalami listrik menyala padam seperti kunang – kunang. Jangan – jangan karena berada di wilayah perbatasan, Talaud Tak lagi dihiraukan,” ungkap Ochan, salah satu warga Talaud.

Tak hanya menimbulkan kerugian besar bagi masyarakat, kondisi listrik yang kerap padam itupun mulai mengikis rasa percaya masyarakat akan kehadiran negara di tanah Porodisa.

“Negara gagal hadir di tengah masyarakat kabupaten Kepulauan Talaud. Mengapa? Karena PLN merupakan representasi kehadiran negara untuk memberikan penerangan,” ujar Evan F. Taarae, SS., CPS salah satu tokoh Pemuda Talaud, Rabu (11/12/2024).

Menurut Taarae, tingkat kekecewaan masyarakat terhadap kondisi listrik serta kinerja PLN di Talaud saat ini, bisa memicuh tindakan diluar batas kewajaran yang harus di waspadai.

“Sudah ada beberapa contoh kasus ketika masyarakat sudah berada di puncak kekecewaan, maka aksi demonstrasi berujung ricuh dan terjadi aksi perusakan fasilitas negara. Hal-hal seperti ini yang perlu kita cegah dengan menggandeng semua lapisan masyarakat,” kata Taarae.

Bahkan kata dia, krisis listrik ini tanpa kita sadari bisa mengikis jiwa nasionalis masyarakat. Mengapa? Karena sudah sekian lama, sudah bertahun – tahun masyarakat menyuarakan hal ini kepada pemerintah baik di tingkat kabupaten, provinsi hingga pusat melalui media baik cetak, online dan tv serta akun pribadi media sosial.

Lanjutnya, jika hal ini terus terjadi, bisa saja masyarakat mengambil kesimpulan bahwa suara rakyat di bumi Porodisa tidak pernah digubris oleh pemerintah.

“Ini bahaya lo. Jika jiwa nasionalisme masyarakat mulai terkikis, maka sangat rentan terpapar paham radikalisme. Apalagi kabupaten kepulauan talaud berbatasan dengan negara tetangga,” tukasnya.

Apalagi beberapa bulan terakhir, aktifitas warga negara tetangga terbilang aktif di wilayah perairan Indonesia, khususnya perairan Talaud.

“Hal ini perlu diantisipasi sejak dini. Jangan biarkan masyarakat terlanjur kecewa terhadap kehadiran negara,” tutur Taarae dengan nada tegas.

Ia juga membeberan dari hasil penelusuran di lapangan, tidak sedikit kerugian yang dialami oleh masyarakat karena maraknya pemadaman listrik. Selain untuk memenuhi kebutuhan sehari – hari, masyarakat juga mengalami kerugian besar disektor usaha.

“Sementara dari berbagai macam kerugian dan kerusakan yang disebabkan oleh pemadaman listrik tersebut, tidak ada kompensasi yang diterima oleh masyarakat,” ucapnya.

Jika mesin selalu mengalami kerusakan, harusnya pihak PLN harusnya terbuka ke eksekutif maupun legislatif jika ada permintaan unit mesin baru. Biar bisa dikawal bersama-sama. Jangan hanya tambal sulam dalam perbaikan item mesin yang rusak. “Apalagi ini sudah memasuki perayaan Natal maka umat kristen di Kabupaten Kepulauan Talaud sangat membutuhkan pasokan listrik dalam pelaksanaan ibadah dan acara seremonial lainnya,” ungkapnya.

“Kita juga perlu menggaris bawahi soal kerusakan mesin atau pemadaman serentak di beberapa ULP di Kabupaten Kepulauan Talaud yang hampir tiap tahunnya terjadi secara bersamaan di bulan Desember. Ada apa dengan bulan Desember ?,” Tandas Taarae.

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita

Sahabat E2L Berduka, Ibu Kandung Ketua Paulus Pangau Meninggal Dunia

Charencia Repie

Published

on

Manado.Mediakontras.com – Kabar duka datang dari pendukung setia Calon Gubernur Sulut Elly Engelbert Lasut (E2L) yakni Ketua Sahabat E2L Sulut, Paulus M. Pangau. Sang Ibunda Alm Eva Tangkudung (89) dikabarkan meninggal dunia, Rabu (20/11) Pukul 12.05 Wita.

Kabar duka tersebut disampaikan oleh Sekertaris Sahabat E2L Sulut Alamanda Lianfong Nay.

“Telah meninggal Ibu Kandung Ketua Paulus Pangau, Alm. Eva Tangkudung. Semoga Keluarga ditinggalkan di beri kekuatan dan kesabaran” kata Alamanda.

“Saya mewakili keluarga besar Sahabat E2L Sulut yang ada di Kabupaten dan Kota mengucapkan turut berdukacita yang sedalam-dalamnya atas kepergian Ibu tercinta,” tambahnya.

Diketahui Mendiang Eva Tangkudung berdomisili di Desa Kawiley, kecamatan Kuaditan, Kabupaten minahasa Utara. Alm meninggalkan dua orang anak yakni Paulus M Pangau dan Deetje E Pangau, beserta 6 orang cucu, dan 2 orang Cicit. Ketua Paulus Pangau mengucapkan terima kasih kepada pihak yang telah turut mendoakan.(*)

Continue Reading

Berita

Sahabat E2L Sulut Menanti Kedatangan Elly Lasut di Kepulauan Sangihe

Charencia Repie

Published

on

Manado.Mediakontras.com – Calon Gubernur nomor urut 2 Elly Engelbert Lasut dan Hanny Joost Pajouw direncanakan pekan depan akan menyapa relawan dan simpatisan E2L-HJP di Kepulauan Sangihe.

Ketua Paulus M Pangau (PMP) mengatakan pada awak media, Selasa (11/11/2024), Ribuan Masa yang tergabung di Sahabat E2L Sulut siap menyambut kedatangan E2L ke Sangihe.

“Saya bersama bendahara yakni pak Sofian siap mengawal dan memenangkan calon gubernur Elly Lasut dari Kabupaten Sangihe,” kata Paulus.

Sofian yang tergabung di pengurus inti Sahabat E2L Sulut bakal siap menopang dan mengawal kedatangan Calon Gubernur Sulut nomor urut 2 itu ke Kabupaten Sangihe pada beberapa pekan ke depan.

“Hanya pak Elly Lasut yang mampu mensejahterakan masyarakat Sulut terlebih di Kabupaten Sangihe. Program kesehatan hingga pendidikan gratis serta peluang kerja ke luar negeri diminati masyarakat Sangihe,” tutup Paulus Pangau, didampingi Sekertaris Alamanda L Nay SE.

Perlu diketahui, Sofian merupakan salah satu pengusaha muda Sukses ibukota, yang memiliki usaha di dalam negeri maupun luar negeri, kini sosok Sofian mulai dikenal oleh masyarakat Sulut melalui slayer Sahabat E2L Sulut maupun iklan yang terpampang khususnya di beberapa media lokal Sulut.(*)

Continue Reading

Berita

E2L – HJP Minta Maaf Jika ada Perkataan yang Kurang Berkenan Saat Debat Ketiga Berlangsung

Charencia Repie

Published

on

Manado. Mediakontras. com – Debat ketiga Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sulut berlangsung di Grand Kawanua Hotel, Selasa (12/11/2024).

Hanya Pasangan Nomor 2 Elly Engelbert Lasut (E2L) dan Hanny Jost Pajouw (HJP) yang meminta maaf kepada semua kontestan, apabila ada kesalahan maupun kekeliruan saat debat berlangsung.

“Kami meminta maaf apabila ada perkataan yang menyakiti paslon 1 dan 3, karena ini
bagian dari kompetisi. Saya berharap, kita akan tetap bersahabat baku-baku hormat dan baku-baku sayang, ” ungkapnya dengan tersenyum.

Hal ini menunjukkan bahwa E2L HJP melaksanakan pesta demokrasi ini dengan riang gembira, dan senantiasa menghormati serta menghahrgai paslon yang lain.

Di sisi lain, E2L dalam clossing statemen mengemukakan, bersih elok ramah kasih aman dan tangguh adalah internalisasi nilai, yang akan menjadi standar personal bagi perangkat daerah.

Bersih pikiran dan perasaan dan tidak membeda – bedakan warga masyarakat yang dilayaninya adalah standar.

Elok adalah tanda untuk memberikan contoh bagi sistem pelayanan. “Sebagai perangkat daerah kita harus mampu melakukan semuanya dengan baik, ” ungkapnya.

Ramah adalah kunci dalam berkomunikasi sehingga keramahan akan menjadi kunci menjalin komunikasi.

Kasih adalah kejujuran dimana ada kasih disitu ada kesatuan. Aman adalah pikiran pemerintah. Dan tangguh ialah mampu menghadapi setiap persoalan apapun itu, dan harus diselesaikan dengan baik, serta tidak kenal menyerah.

“Ini ialah standar untuk melakukan pengelolaan pemerintahan apabila kami dipercayakan masyarakat, ” tuturnya. (*)

Continue Reading

Trending

× Kontak Redaksi