Headline
WL, SAS & Aseng Pesta di Luar Negeri, ASN Tomohon Ger-ger Menunggu Reret


TOMOHON,mediakontras.com – Selebrasi Syerly Adelin Sompotan (SAS) di medsos yang memamerkan pesta mewah di sebuah kapal dan diperkirakan di suatu tempat di luar negeri, bersama Wenny Lumentut, disayangkan sejumlah pihak, karena sangat ironis dengan nasib yang mengancam ribuan pendukungnya, utamanya kalangan Aparat Sipil Negara (ASN) di Tomohon.
Sejak beberapa hari lalu postingan SAS, baik di status facebook maupun siaran langsung akun bernama Syerly Adelin Sompotan, memperlihatkan keceriaan dirinya bersama Wenny Lumentut, Andy Sengkey (Aseng) serta beberapa lainnya.
Mereka seperti sedang merayakan sesuatu sambil bernyanyi dengan suara lantang lagu Sweet Caroline. Tak hanya berjoged kecil, Wenny, SAS, Andy maupun beberapa perempuan, sesekali mengacungkan jari yang di Pilkada lalu menjadi simbol Wenny Lumentut-Michael Mait (WLMM).
Di antara mereka yang tengah berpesta dan disiarkan langsung akun facebook itu, tak kelihatan Michael Mait, pasangan Wenny Lumentut saat pemilihan lalu.
Oleh warga, postingan tersebut sangat disesalkan, karena bertolak-belakang dengan nasib ratusan Aparat Sipil Negara (ASN) yang telah pasang badan mendukung WLMM dan kini terancam sanksi akibat melanggar aturan netralitas.
“Dorang berpesta pora sampe keluar negeri, nyanda inga lagi pa depe pendukung yang so berkorban dengan konsekuensi yang sangat berat. Memang so nda ada hati dorang itu,” ujar Wem, warga Talete.

Menurut dia, dari postingan di facebook itu sudah menggambarkan jika karakter WL, SAS maupun Aseng memang tak pantas menjadi pemimpin, khususnya di Tomohon.
“Dorang da ba pesta di sana, mungkin Papa Ani so terpilih dan dilantik jadi wali kota di sana stou,” ujar Wem sambil tertawa terbahak-bahak.
Sikap Wenny Lumentut itu, tambah Lily, warga Tomohon Utara, yang belum bisa move on dari kekalahannya, bertolak-belakang dengan politisi lainnya seperti cagub Steven Kandouw dan Elly Lasut yang dengan sukarela menerima kemenangan rivalnya dan kemudian memberikan ucapan selamat.
“Politisi sekelas Pak OD (Olly Dondokambey) saja bisa legowo dan sudah menyatakan mendukung Pak YSK (Gubernur Yulius Selvanus). Dia (Wenny Lumentut) malah lari ke luar negeri, kong bapesta di sana. Kasiang depe pendukung di sini so tabiar dan malah sekarang bisa kena sanksi,” paparnya sesal.

Oleh karena itu, Wem dan Lily berpesan, model seperti yang diperlihatkan di medsos tersebut dapat dijadikan catatan tersendiri bagi warga Tomohon dalam memilih pemimpin di masa mendatang. “Habis manis sepah dibuang,” pungkas keduanya mengutip sebuah pepatah lama.(red/rek)
Headline
33 Miliar Dana Proyek Jalan Bandara – Likupang Diburu Kejati

MANADO,mediakontras.com – Kejaksaan Tinggi (Kejati) Sulawesi Utara (Sulut) dikabarkan terus mengintensifkan penyelidikan dugaan korupsi jalan Bandara Sam Ratulangi (Manado) – Likupang (Minut) dengan total kerugian uang negara mencapai Rp 33 miliar.
Informasi menyebutkan, proses hukum terhadap proyek yang menggunakan dana APBD-P Sulut 2019 dan dana pinjaman PEN 2020-2021 itu telah melalui rangkaian pengambilan keterangan.
Dua pejabat yang menangani teknis pelaksanaan pekerjaan proyek itu adalah, Deicy Paath selaku PPK 5 paket proyek tersebut (saat itu) dan Adolf Tamengkel selaku kepala dinas telah dipanggil untuk dimintai keterangan. Hanya saja, kedua pejabat itu belum memenuhi panggilan. “Dua kali dipanggil, statusnya masih penyelidikan,” ungkap sumber di lingkungan Kejati Sulut.
Aktivis Iwan Moniaga mengapresiasi langkah Kejati itu sambil mengingatkan agar proses pengusutan perkara dilakukan seprofesional mungkin. “Prosesnya harus tuntas dan dilakukan profesional. Jika terdapat indikasi pidana, harus segera ditetapkan oknum yang bertanggungjawab,” papar mantan Presidium GMNI ini seperti dikutip manadolink.
Pembangunan jalan dan jembatan di proyek ini tidak memadai, yang terlihat dari terdapatnya pembangunanan jalan yang tidak tepat sasaran, hingga negara mengalami total loss sebesar Rp. 33. 311. 138. 241, 00.
Proyek pembangunan jalan bandara Likupang dilaksanakan sepanjang 2019 hingga 2021. Setidaknya ada 5 perusahaan yang terlibat dalam pekerjaan tersebut: Untuk 2019-2020 pembangunan seksi I ditangani CV Gaudensia dan CV Anugerah. Sedangkan seksi II dimulai 2020, dilakukan CV Ceria Artha Mandiri. Ketiga perusahaan menggunakan anggaran dari APBD-Perubahan.
Sedangkan pembangunan yang menggunakan dana program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), dilakukan PT Marabunta Adi Perkasa (Seksi I-2020) dengan pagu Rp 14,655 miliar dan CV Universal (Seksi II-2021) senilai Rp 6,902 miliar.
Peneliti Jaringan Pengawas Kebijakan Pemerintah (JPKP) Sulawesi Utara, Hendra Lumempouw menilai Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi Sulawesi Utara selaku penyedia pekerjaan, terkesan melupakan prinsip akuntabilitas dan pengawasan.
Temuan di lapangan, Hendra menyebut kondisi ruas jalan sepanjang 1000 meter dan lebar 12 meter ini mulai rusak. Padahal jalan ini tidak dilalui kendaraan karena bukan jalan utama atau tertutup aksesnya.
“Pun akses keluar masuk ke jalan ini tidak ada, harus melalui halaman pemukiman penduduk dan jalan desa yang lebarnya 3 meter, bahkan konektivitasnya tidak ada sebab belum terjadi pembebasan lahan milik penduduk,” terang Hendra.
Celakanya lagi kata dia, dalam data yang dikumpulkan diketahui gambar awal perencanaan yang jadi dasar tender mensyaratkan ada 2 lapis perkerasan aspal untuk pelaksanaan pekerjaannya. Yaitu asphalt concrete-wearing course (AC/WC) setebal 4 centimeter dan asphalt concrete-binder course (AC/BC) tebal 6 centimeter pada kedua jalur.
“Apa yang kami temukan, justru hanya satu jalur saja yang memakai dua lapisan jenis itu, sedangkan jalur lainnya hanya AC/WC setebal 4 senti, sehingga konstruksi jalan dan spesifikasinya ini sudah tidak sesuai dengan apa yang direncanakan sebelumnya sesuai yang menjadi dasar dalam tender,” urai dia, dikutip dari Barta1.com.
Kepala Dinas PUPR Sulut Deyci Paath dihubungi Barta1 di nomor 0821951**** belum bisa dikonfirmasi terkait persoalan ini.(*)
Ekonomi
Nabung Emas Lewat Aplikasi Ini, Jalan Ninja Miliki Emas Tanpa Antri

JAKARTA,mediakontras.com – Investasi emas kini menjadi tren baru bagi masyarakat Indonesia. Di tengah gejolak geopolitik dan perang dagang antara AS dan Tiongkok ini, masyarakat masih kerap berburu emas walau harganya kian melambung tinggi.
Antrean pembeli emas dari dini hingga malam hari memperlihatkan betapa masyarakat kini menyadari pentingnya berinvestasi, terutama pada emas yang merupakan instrumen investasi safe haven.
Namun sebenarnya masyarakat tidak perlu antre atau takut kehabisan stok emas fisik. PT Pegadaian sebagai lembaga jasa keuangan dan pelopor layanan Bank Emas pertama di Indonesia, sudah berpengalaman dalam bisnis emas.
Pegadaian memiliki produk Cicil Emas dan Tabungan Emas Pegadaian, yang memberikan alternatif pembelian emas kepada masyarakat tanpa perlu antre.

Menariknya, kedua opsi transaksi kepemilikan emas ini dapat diakses dalam genggaman, melalui Aplikasi Pegadaian Digital. Direktur TI & Digital Pegadaian, Teguh Wahyono, mengungkapkan bahwa Pegadaian Digital dirancang untuk mempermudah nasabah dalam bertransaksi produk Pegadaian, termasuk investasi.
“Pegadaian Digital hadir untuk memberikan pengalaman yang mudah, cepat, aman, dan tentunya nyaman bagi nasabah dalam bertransaksi produk Pegadaian, termasuk investasi baik Cicil Emas maupun Tabungan Emas. Yang menariknya lagi, dengan memiliki Tabungan Emas Pegadaian, nasabah bisa langsung mendepositokan saldo Tabungan Emas-nya minimal 5 gram di Pegadaian Digital. Jadi nasabah tidak hanya mendapatkan gain dari peningkatan harga emas, namun juga imbal hasil dari saldo emas yang didepositokan,” kata Teguh.
Investasi dalam bentuk Tabungan Emas kini menjadi salah satu pilihan yang banyak diminati masyarakat.
Sebagai lembaga finansial non-perbankan yang genap berusia 124 tahun, Pegadaian menjamin keamanan proses transaksi Tabungan Emas yang diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Seiring dengan tren berburu emas, Pegadaian mencatat kenaikan penjualan Tabungan Emas yang cukup signifikan sebesar Rp1 triliun dengan total saldo 552 kg sepanjang 15–22 April 2025. Nilai transaksi tersebut mengalami peningkatan sebesar 93,4% dibanding periode sama bulan lalu.
Pimpinan Wilayah Kantor Wilayah V Manado, Pratikno, mengatakan meningkatnya minat masyarakat terhadap Tabungan Emas ini menjadi bukti nyata bahwa literasi dan inklusi keuangan semakin berkembang.
“Kami di Pegadaian akan terus mendorong kemudahan akses layanan keuangan, khususnya investasi emas, agar semakin banyak masyarakat yang dapat memanfaatkan produk-produk kami untuk membangun masa depan finansial yang lebih baik.” kata Pratikno.
Salah satu nasabah Pegadaian, Seto (29), mengungkapkan pengalamannya dalam bertransaksi menggunakan Aplikasi Pegadaian Digital.
“Aku termasuk rajin dalam menabung emas di Pegadaian. Aku suka karena mudah dan cepat. Kalau lagi butuh dana, tinggal GTE (Gadai Tabungan Emas) sejumlah saldo yang aku butuh. Gak sampai 5 menit uangnya langsung masuk ke rekening, terus kalau udah gajian bisa langsung ditebus, dan saldonya balik lagi. Pokoknya transaksi pakai Pegadaian Digital gampang, cepat, aman, dan nyaman karena bisa di mana saja dan kapan saja,” ungkap Seto.
Emas disebut investasi safe haven karena sifatnya yang relatif stabil dalam segala kondisi meski saat kondisi pasar bergejolak.
Selain likuiditas yang tinggi, emas juga tahan terhadap inflasi untuk menjaga nilai aset, sehingga emas dipercaya menjadi instrumen investasi paling aman saat ini, apalagi harga emas diprediksi akan terus menanjak naik.
Sebagai perusahaan jasa keuangan yang dekat dengan masyarakat, Pegadaian berkomitmen untuk membantu memberikan beragam solusi finansial yang bermanfaat bagi masyarakat.
Selain itu, Pegadaian juga mendukung upaya pemerintah dalam meningkatkan literasi keuangan sejak dini, untuk menyongsong masa depan yang lebih baik dalam upaya menuju Indonesia Emas.(*)
Ekonomi
Lima Tahun Mendorong Pemberdayaan Perempuan: Indosat dan UN Women Rilis Laporan SheHacks

JAKARTA, mediakontras.com – Indosat Ooredoo Hutchison (Indosat atau IOH), bersama dengan entitas Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk kesetaraan jender dan pemberdayaan perempuan UN Women, merilis Impact Report: Empowering Women in Tech yang merupakan laporan atas dampak yang dihasilkan dari inisiatif SheHacks.
Dalam dua tahun terakhir, sebanyak 87,5% startup peserta SheHacks telah mempromosikan karyawan perempuan untuk menempati posisi kepemimpinan.
25% dari 11 peserta yang disurvei, berhasil mendapatkan akses ke setidaknya lima pasar baru setelah mengikuti SheHacks.
78,9% startup yang mengikuti SheHacks mampu menambah setidaknya sepuluh karyawan, 10,5% lainnya bahkan mampu menambah hingga 50 karyawan, dan startup lainnya mempekerjakan penyandang disabilitas.
Sebagai gerakan pemberdayaan perempuan dari Indosat, selama lima tahun SheHacks telah melakukan sejumlah program pemberdayaan perempuan di bidang teknologi dan kewirausahaan untuk menjawab tantangan yang dihadapi utamanya terkait kesenjangan pendanaan, akses pelatihan, dan keterbatasan jejaring pendukung.
Dalam laporan tersebut mengutip data yang dikeluarkan oleh International Finance Corporation (IFC) pada tahun 2021, sebanyak 70% dari UMKM Indonesia yang dimiliki perempuan, mengalami kesulitan akses ke produk finansial.
Selain persoalan akses ke pembiayaan, perempuan wirausaha juga menghadapi tantangan kultural dan sosial. Banyak dari mereka harus menjalankan peran ganda sebagai pengusaha sekaligus pengelola rumah tangga. Beban ini sering kali membatasi ruang gerak mereka dalam mengembangkan usaha dan menjalin jejaring profesional.
Dalam laporan tersebut, SheHacks juga menyoroti bahwa perempuan wirausaha kerap menghadapi tantangan lebih kompleks dibandingkan laki-laki, termasuk dalam hal akses pasar, peluang investasi, dan dukungan ekosistem. Faktor-faktor seperti bias gender, ekspektasi sosial, dan terbatasnya akses terhadap komunitas bisnis menjadi hambatan tambahan yang memperlebar kesenjangan.
Reski Damayanti, Chief Legal and Regulatory Officer Indosat Ooredoo Hutchison, mengatakan, di Indosat, kami percaya bahwa perempuan memiliki kesempatan yang setara dengan laki-laki.
” SheHacks adalah wujud nyata komitmen berkelanjutan kami dalam mendorong kesetaraan gender dan memperkuat peran perempuan dalam dunia teknologi dan inovasi.” katanya.
Reski menjelaskan SheHacks menyusun pendekatan bertahap yang terbagi dalam tiga inisiatif utama: Startup Lab, Ideation Lab, dan Innovate Lab. Ketiga lab ini dirancang untuk mendukung perjalanan wirausaha perempuan sejak tahap ideasi hingga ekspansi, melalui program seperti sesi mentoring intensif, pelatihan mandiri, pitching dengan investor, hingga showcase inovasi digital.
Seluruh inisiatif ini sejalan dengan tujuan besar Indosat Ooredoo Hutchison untuk menghubungkan dan memberdayakan masyarakat Indonesia, dengan memastikan bahwa setiap individu, termasuk perempuan, memiliki kesempatan yang setara untuk berkembang dan memberikan kontribusi nyata bagi kemajuan bangsa.(*)
-
Manado11 bulan lalu
PENGUMUMAN: Mulai 1 Juni Masuk Bandara Sam Ratulangi Wajib Gunakan Uang Elektronik
-
Blog8 tahun lalu
These ’90s fashion trends are making a comeback in 2017
-
Hukrim12 bulan lalu
Dua Laporan Polisi ini Bisa Gagalkan Wenny Lumentut ke Kursi Wali Kota Tomohon
-
Entertainment8 tahun lalu
The final 6 ‘Game of Thrones’ episodes might feel like a full season
-
Tomohon2 tahun lalu
ACARA HARI ANAK SEDUNIA TAHUN 2022 & 7 TH ASEAN CHILDREN’S FORUM | KOTA TOMOHON
-
Headline9 bulan lalu
Kasus Pidana Wenny Lumentut Segera ke Tahap Dua ?
-
Headline8 bulan lalu
Beberkan Hasil Rikkes, KPU Talaud : Empat Pasang Dan Satu Balon Bupati Memenuhi Syarat, Satu Balon Wakil Bupati TMS