Connect with us

Headline

Ini Dampak Pemindahan RKUD Terhadap Outstanding dan Risiko Kredit BSG

Published

pada

InCollage 20250930 083909362
Foto: Kantor Pusat Bank SulutGo. Insert Dirut Revino Pepah

MANADO,mediakontras.com – ​Dampak terbesar pemindahan RKUD terhadap kredit BSG tidak terletak pada kredit ke pemerintah daerah, melainkan pada portofolio Kredit Konsumer/Gaya Hidup yang diberikan kepada Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemkot Gorontalo.

​1. Ancaman terhadap Outstanding Kredit Konsumer
​Kredit konsumer kepada ASN, yang umumnya merupakan Kredit Multiguna Beragunan Penghasilan (KMBP) atau yang sering disebut kredit gaji, adalah tulang punggung pendapatan bunga bagi Bank Pembangunan Daerah (BPD) seperti BSG.

​Pemicu Utama:
Setelah RKUD pindah ke Bank BTN (BTN) dan gaji ASN dibayarkan melalui BTN mulai gaji September 2025, maka jaminan utama BSG atas kredit yang sudah diberikan—yaitu payroll (pemotongan gaji langsung)—secara otomatis akan terganggu.

​Risiko Migrasi Outstanding:
Para ASN Pemkot Gorontalo yang masih memiliki pinjaman di BSG akan sangat mungkin didatangi oleh BTN (atau bank lain yang menawarkan take over). BTN, dengan status sebagai bank pembayar gaji, akan menawarkan fasilitas take over kredit dengan bunga yang kompetitif dan proses yang lebih mudah.

​Perkiraan Dampak Outstanding:
Meskipun data spesifik outstanding kredit ASN Pemkot Gorontalo di BSG tidak tersedia di publik, dalam struktur BPD, porsi kredit konsumer/pegawai seringkali mencapai 40% hingga 60% dari total portofolio kredit.

Jika diasumsikan outstanding kredit ASN Pemkot Gorontalo cukup signifikan, pemindahan RKUD bisa mengancam puluhan hingga ratusan miliar rupiah outstanding kredit untuk berpindah ke BTN atau bank pesaing lain dalam kurun waktu 1-3 tahun.

​2. Potensi Kenaikan Non-Performing Loan (NPL)
​Ini adalah dampak yang paling berbahaya dan dapat secara langsung merusak kesehatan finansial BSG.

​Mekanisme Timbulnya NPL
​Hilangnya Automatic Deduction:
Selama ini, BSG memiliki keamanan dalam penyaluran KMBP karena pemotongan angsuran dilakukan secara otomatis (automatic deduction) dari gaji ASN sebelum uang masuk ke rekening mereka. Dengan pemindahan gaji ke BTN, mekanisme ini putus.

​Ketergantungan Pembayaran Mandiri: Angsuran kredit ASN di BSG selanjutnya harus dilakukan melalui transfer mandiri oleh ASN yang bersangkutan.
​Potensi Gagal Bayar (NPL):

Ketergantungan pada disiplin transfer mandiri membuka potensi risiko yang sangat besar. Jika ASN tersebut lupa, lalai, atau secara sengaja menahan pembayaran, angsuran kredit di BSG akan mulai menunggak (menjadi past due).

  • ​90 Hari: Jika tunggakan melebihi 90 hari, kredit tersebut diklasifikasikan sebagai Kredit Kurang Lancar (KL).
  • ​120 Hari ke Atas: Kredit akan turun menjadi Kredit Diragukan (D) atau bahkan Macet (M), yang secara kolektif meningkatkan rasio NPL Gross BSG.

​Perkiraan Besaran NPL
​Rasio NPL (Skenario Konservatif):
Meskipun sulit diprediksi tanpa data internal, bank harus mewaspadai setidaknya 10% hingga 20% dari total outstanding kredit ASN Pemkot Gorontalo yang berisiko mengalami penurunan kualitas (menjadi KL atau NPL) dalam waktu 6-12 bulan setelah RKUD pindah.

​Dampak pada NPL Overall BSG:
Jika outstanding kredit ASN Pemkot Gorontalo misalnya adalah Rp 500 miliar, dan 15% (Rp 75 miliar) di antaranya macet, ini akan meningkatkan beban Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) dan secara signifikan menaikkan rasio NPL Gross BSG dari batas normal (umumnya dijaga di bawah 5%).

​Peningkatan Biaya Dana:
Kenaikan NPL memaksa bank menyisihkan lebih banyak modal untuk CKPN, yang pada akhirnya menurunkan profitabilitas bank dan membatasi kemampuan BSG untuk menyediakan dana untuk pengembangan bisnis atau penyaluran kredit baru.

​Secara keseluruhan, pemindahan RKUD adalah langkah strategis Pemkot Gorontalo yang memiliki dampak berantai: dari penurunan Dana Pihak Ketiga (DPK) dan Modal Inti, hingga ancaman terhadap pilar utama pendapatan BSG, yaitu outstanding Kredit Konsumer ASN, yang pada akhirnya dapat memicu kenaikan NPL dan melemahkan kesehatan keuangan bank.

Rentabilitas (Profitabilitas) BSG akan mengalami dampak negatif yang signifikan dan bersifat ganda akibat pemindahan RKUD dan ancaman penarikan modal.

​Rentabilitas diukur melalui rasio-rasio utama seperti Return on Assets (ROA) dan Return on Equity (ROE). Kedua rasio ini akan tertekan dari dua sisi: Penurunan Pendapatan dan Peningkatan Biaya (Beban).

​1. Penurunan Sisi Pendapatan (Pendapatan Bunga dan Fee)
​Pemindahan RKUD dan risiko migrasi kredit akan langsung memangkas sumber pendapatan utama BSG:
​A. Penurunan Pendapatan Bunga (Net Interest Income – NII)
​Ini adalah dampak terbesar, karena RKUD yang pindah memicu migrasi kredit ASN:

  • ​Hilangnya Kredit Produktif:
    Kredit multiguna (gaji) ASN memiliki margin bunga yang sangat tinggi (high-yield). Jika ASN Pemkot Gorontalo melakukan take over pinjaman ke BTN, BSG kehilangan sumber bunga paling menguntungkan dan stabil. Penurunan volume kredit (Outstanding) ini langsung memukul Pendapatan Bunga Bersih (NII) BSG.

​B. Penurunan Pendapatan Non-Bunga (Fee Based Income)
​Pendapatan dari layanan transaksi akan hilang sepenuhnya:

  • ​Hilangnya Biaya Transaksi:
    BSG akan kehilangan pendapatan dari biaya administrasi rekening, biaya transfer RTGS/Kliring, biaya layanan pembayaran gaji (payroll fee), dan biaya pembayaran tagihan/pajak yang selama ini terpusat di RKUD.

​2. Peningkatan Sisi Beban dan Risiko
​Dampak ini berasal dari kenaikan NPL dan biaya operasional untuk mempertahankan bisnis:

​A. Peningkatan Beban Cadangan (CKPN)
​Kenaikan rasio NPL yang dipicu oleh risiko gagal bayar kredit ASN yang gajinya sudah pindah, memaksa BSG untuk:

  • ​Menaikkan Biaya Pencadangan (Provisioning):
    Bank wajib menyisihkan dana lebih besar sebagai Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) untuk menutupi potensi kerugian kredit macet. Beban CKPN ini dicatat sebagai beban operasional dan secara langsung mengurangi Laba Bersih bank.

​B. Peningkatan Biaya Dana (Cost of Fund)
​Hilangnya dana kas daerah (RKUD) sebagai DPK murah akan memaksa BSG mencari sumber dana alternatif:

  • ​Pencarian DPK Mahal:
    Untuk menjaga likuiditas, BSG mungkin harus mencari sumber dana yang lebih mahal (misalnya Deposito berjangka dengan suku bunga lebih tinggi, atau pinjaman antar bank). Kenaikan Biaya Dana ini akan menekan NII lebih lanjut (pendapatan bunga tetap, tapi biaya dana naik).

​Kesimpulan Dampak pada Rasio Rentabilitas
​Kombinasi dari penurunan pendapatan dan kenaikan beban ini akan secara dramatis menekan rasio rentabilitas:

ROA diperoleh dari selisih laba bersih dengan total aset, sedangkan ROE (return on equity) didapatkan dari hasil membagi laba bersih dengan total equitas/modal inti.

Singkatnya, pemindahan RKUD Pemkot Gorontalo bukan hanya masalah likuiditas, tetapi merupakan hantaman struktural terhadap profitabilitas BSG karena hilangnya kredit konsumer ASN yang ber-margin tinggi dan risiko NPL yang mengiringinya.(*)

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Duka Fentje
Tomohon HUT Sulut
Indosat Pelanggan
CIMB Niaga
Pegadaian

Sosial Media

/** * Use the following code in your theme template files to display breadcrumbs: */