Ekonomi
Ketika Kota Bunga Terhubung: Indosat Hadir Menyemarakkan TIFF 2025

Penulis : Muhamad yaziin Solichin
TOMOHON,mediakontras.com – Aroma bunga menguar dari setiap sudut kota. Jalan-jalan di Tomohon, Sulawesi Utara, berubah menjadi lautan warna-warni. Parade kendaraan hias bermandikan bunga lokal, senyum para penari tradisional, hingga para pelaku UMKM yang sibuk melayani pengunjung dari berbagai daerah—semua berpadu dalam satu momen magis: Tomohon International Flower Festival (TIFF) 2025.
Namun di balik kemeriahan itu, ada sesuatu yang tak terlihat tapi sangat terasa: konektivitas digital yang lancar dan stabil. Tahun ini, TIFF tak hanya dirayakan dengan semarak bunga, tapi juga dengan kekuatan sinyal yang menyatukan ribuan orang berkat dukungan Indosat Ooredoo Hutchison (IOH).
Menghubungkan Lebih dari Sekadar Jaringan
“Festival ini adalah wajah kami kepada dunia. Kami ingin setiap momen bisa dibagikan, disaksikan, dan dirasakan, bahkan dari jauh,” tutur Ria, seorang warga lokal yang menjadi relawan panitia TIFF. Baginya, kehadiran koneksi internet yang stabil bukan hanya soal kenyamanan, tapi soal kebanggaan akan daerahnya.
Menyadari pentingnya hal tersebut, Indosat menghadirkan Mobile BTS (MBTS) khusus di area festival, sembari melakukan peningkatan kapasitas jaringan dan optimalisasi layanan di seantero kota. Langkah ini memastikan ribuan pengunjung, pelaku usaha, hingga jurnalis bisa tetap terhubung tanpa gangguan.
“Kami ingin semua pihak bisa menikmati TIFF dengan nyaman—baik secara langsung maupun digital. Karena teknologi harusnya mendekatkan kita pada budaya, bukan menjauhkan,” ujar Swandi Tjia, EVP Head of Circle Kalisumapa Indosat Ooredoo Hutchison.
Kota Tomohon: Bunga, Budaya, dan Bandwidth
Sejak pertama kali dihelat tahun 2008, TIFF menjadi ikon Tomohon. Tahun ini, dengan tema “Unite to Be Great”, festival ini kembali menjadi bagian dari 110 Kharisma Event Nusantara, yang diusung Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif sebagai andalan promosi pariwisata nasional.
Namun, TIFF bukan sekadar atraksi. Ia adalah ruang ekspresi masyarakat. Di sinilah anak muda menunjukkan kreativitas dalam mendesain kostum bunga, petani florikultura memamerkan hasil kebunnya, hingga pelaku UMKM memanfaatkan platform digital untuk menjual produk lokal ke penjuru Indonesia.
Di titik inilah Indosat hadir bukan sebagai perusahaan, tetapi sebagai mitra kemajuan. Dengan jangkauan jaringan yang mencakup 99,8% populasi Tomohon, 99,5% Kota Manado, dan 83,1% wilayah Sulawesi Utara, Indosat memastikan tidak ada momen TIFF yang luput untuk dibagikan.
Teknologi yang Mendukung Cerita Daerah
Diantara bunga mawar dan anggrek yang menghiasi mobil parade, ada senyum-senyum kecil dari pelaku UMKM yang kini bisa menerima pembayaran digital. Ada pengunjung yang langsung mengunggah pengalaman mereka ke media sosial. Ada juga wartawan lokal yang bisa mengirim berita secara real-time.
Semua itu adalah bentuk nyata bagaimana teknologi tak harus rumit—cukup hadir di saat yang tepat, untuk tujuan yang baik.
“TIFF bukan hanya tentang bunga. Ini tentang kita semua yang ingin menunjukkan bahwa Tomohon, dan Sulawesi Utara, punya potensi besar. Dan kami ingin memastikan semua orang bisa melihat itu,” pungkas Swandi.
TIFF 2025 bukan hanya festival bunga. Ia adalah perayaan koneksi—antar manusia, budaya, dan teknologi. Dan tahun ini, Indosat menjadi bagian penting dari kisah itu.(*)
Media: mediakontras.com
Sumber : Indosat
