Headline
Wagub Sulut Steven Kandouw Ajak Pemuda GMIM Terapkan Nilai Nilai Protestan


MINSEL,mediakontras.com – Wakil Gubernur Sulut Drs Steven OE Kandouw mengajak segenap pemuda-pemudi GMIM untuk mengisi kehidupan dengan hal-hal yang berguna. Ajakan ini dikatakan Wagub saat menghadiri Selebrasi Paskah Pemuda Se-Sinode GMIM Tahun 2024 yang digelar di Wilayah Modoinding, Minahasa Selatan, Senin (01/4/2024).
Kepada para pemuda dan pemudi GMIM yang disebut sebagai Obor Pembangunan, Wagub Steven Kandouw menjelaskan tentang nilai-nilai Protestan seperti yang diungkapkan Max Webber, seorang ekonom dan sosiolog Jerman.
“Nilai Protestan ini yang juga mempengaruhi kemajuan negara Amerika Serikat. Ketiga nilai ini adalah, yang pertama adil, kedua, kerja keras dan ketiga tidak pernah gentar dengan keadaan,” serunya.
Wagub juga mengajak para pemuda dan pemudi GMIM untuk menerapkan nilai-nilai Protestan tersebut.
“Tidak ada salahnya kita menerapkan nilai-nilai Protestan ini. Mari torang samua adil, torang samua harus memiliki etika Protestan, yang jadi modal torang samua. Adil, kerja keras, tekad untuk maju,” tegasnya.
Ibadah yang berlangsung semarak, dipimpin Pdt Djefry Saisab STh sebagai khadim. Hadir dalam ibadah, ribuan anggota pemuda dari tujuh kabupaten/kota yang ada di Sulawesi Utara, yang menjadi wilayah pelayanan GMIM.

Hadir pula Ketua Komisi Kategorial Pemuda Sinode GMIM Pnt Rio AJ Dondokambey, Bupati Minahasa Selatan Franky Wongkar, Sekretaris TP PKK Sulut dr Kartika Devi Kandouw-Tanos MARS, pejabat Pemprov Sulut, Sekretaris Daerah Kabupaten Minahasa Selatan Glady Kawatu SH MSi, serta tamu dan undangan.
Pnt Rio dalam penyampaiannya mengungkapkan, 98 tahun Pemuda GMIM tentu banyak dinamika yang terjadi dan berbeda-beda di setiap tahunnya. Ia mengatakan, sebagai pemuda GMIM harus aktif, berani serta memegang satu pemahaman yang konsisten, tidak bisa digoyang, diubah atau diganti, yaitu pemahaman atau kepercayaan kepada Tuhan.
“Jadi Pemuda GMIM di manapun torang berada, apapun yang torang lakukan di setiap kehiidupan kita, kita tetap pegang teguh keimanan kita kepada Tuhan termasuk kegiatan kita dalam bergereja. Jangan sampai tujuan dan maksudnya keluar dari apa yang seharusnya, atau keluar dari tujuan utama dari apa yang dimaksudkan yaitu untuk kemuliaan nama Tuhan,” tegas Rio.(*/red)
