Berita
Vionita Kuera Geram, Pengerjaan Bangunan SMA di Siau Tidak Kunjung Selesai

Manado.Mediakontras.com – Anggota DPRD Provinsi Sulawesi Utara (Sulut), Vionita Kuera terus memperjuangkan Dapil Nusa Utara. Sebelumnya berjuang untuk pengadaan Musik Bambu, saat ini berjuang untuk bangunan SMAN 1 Siau Barat.
Dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Dinas Pendidikan Provinsi Sulut dengan Komisi IV DPRD Sulut, di ruang komisi, Senin (25/08/2025).

Dalam kesempatan tersebut, Srikandi Partai Golkar ini menyoroti pembangunan sekolah di Siau yang sampai saat ini tidak kunjung selesai.
Ia pun menegaskan, SMAN 1 Siau Barat yang dikerjakan sejak tahun 2017. Awalnya hanya renovasi dua ruang kelas, dan berkembang menjafi bangunan dua lantai.
“Sampai saat ini yang terlihat hanya rangka bangunan saja, dan belum ada penyelesaian, ” tegasnya.
“SMA Negeri 1 Siau Barat mulai dikerjakan sekitar tahun 2017 atau 2018. Awal pengerjaan proyek ini adalah renovasi dua ruang kelas, namun berkembang menjadi bangunan dua lantai. Realisasi hanya sampai struktur saja, sampai saat ini hanya terlihat rangka bangunan,” urainya.
Lanjutnya, sampai saat ini belum ada kelanjutan pengalokasian anggaran ataupun pekerjaan untuk proyek tersebut.
“Sudah bertahun-tahun dua ruang kelas yang akan direnovasi, pengerjaannya tidak dilanjutkan, ” bebernya.
Pun dirinya binggung dengan peran kepala sekolah yang sudah menjabat hampir delapan tahun, ia tidak tahu siapa yang bertanggung jawab atas proyek ini.
“Setiap saya reses, hal ini selalu menjadi pertanyaan warga. Anehnya, saya tanya kepala sekolah siapa yang bertanggung jawab, jawabannya tidak tahu, ” imbuhnya.
Sementara itu, Sekretaris Diknas Provinsi Sulut, Jefrie E. Runtuwene angkat bicara mengenai hal ini. Menurutnya, pihaknya akan memeriksa kembali anggaran proyek tersebut.
“Nanti kami cek lagi soal anggarannya, terutama yang berkaitan dengan struktur bangunan dua lantai itu,” tuturnya.
Tidak hanya itu saja, Vionita pun menilai adanya kejanggalan proyek karena tidak ada papan proyek di lokasi. “Itulah yang jadi pertanyaan saya, siapa sebenarnya yang mengerjakan bangunan di SMA Negeri 1 Siau Barat?” ujarnya.
Kondisi yang sama juga terjadi di SMA Negeri Siau Timur. Menurut Vionita, di sekolah itu hanya dibangun tiangnya saja, lalu kontraktornya kabur. “Saya heran, apakah proyek-proyek ini pernah diaudit atau tidak, ” tegasnya.
Ia pun berharap, untuk proyek pembangunan berikut para kontraktor seperti ini mohon di blacklist dari semua proyek yang ada.
Wakil Ketua Komisi IV DPRD Provinsi Sulut, Louis Carl Schramm mengemukakan, untuk Dinas Pendidikan kiranya hal ini menjadi perhatian. Jangan ada lagi proyek yang mangkrak, karena akan berdampak tidak baik untuk dunia pendidikan.
“Mohon diperhatikan untuk proyek pembangunan sekokah di daerah Ibu Vionita, ” ujarnya. (*)
