Tomohon
Tomly Lasut : Program Bantuan Lansia Nanti Ada Sejak CS Wali Kota

TOMOHON,mediakontras.com – Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kota Tomohom Tomly Lasut meluruskan statemen pasangan calon (paslon) Golkar Miki Junita Wenur-Cherly Mantiri (MJW-CM) yang mengklaim pemberian bantuan sosial bagi lansia merupakan program lanjutan yang digagas Wali Kota Jimmy F. Eman.
“Ini harus diluaruskan agar masyarakat tahu bagaimana yang sebenarnya. Dana lansia nanti ada sejak CC memimpin Kota Tomohon,” katanya, Minggu (13/10/2024) malam.
Menurut Kadis Tomly Lasut, sejak awal pemerintahan Caroll Senduk anggaran bantuan kepada lansia ini sudah diajukan lewat APBD dan diperuntukkan bagi semua lansia tapi juatru dipangkas oleh Fraksi Partai Golkar waktu itu.
“Waktu itu Ibu Wenur aemdiri sebagai ketua fraksi sekaligus Ketua Partai Golkar Tomohon. Jadi, bohong kalau program ini sudah ada sejak Jimmy Eman, dan bohong pula omongannya bahwa pemberian bantuan hanya pilih kasih. CS berupaya ajukan anggaran untuk semua lansia tapi dipotong oleh fraksi Golkar,” bebernya.
Miki Wenur, seperti pernyataannya di salah satu media mengklaim program bantuan lansia seperti yang sudah ditepis itu.
Menurut dia, bansos lansia diberikan sejak tahun 2022 dan oleh Caroll Senduk tetap dilanjutkan oleh sampai hari ini, hingga periode 2025 2030.

Dikatakannya Pemkot Tomohon berupaya agar jumlah penerima ditambah mengingat jumlah lansia terus bertambah. “Sekarang ini kurang lebih 14 ribu jiwa usia di atas 60 tahun,” tambahnya.
Akibat pengajuan anggarannya ditolak Fraksi Partai Golkar, jelasnya, penerima bansos lansia hanya dibatasi 1623 orang setiap bulan, itupun hanya bagi lansia usia 65 tahun keatas.
Padahal, jelas Tomly Lasut lagi, Dinsos Tomohon justru sudah memprogramkan pemberian dana khusus kepada komunitas lansia seperti LLI, LPSLU, dan organisasi-organisasi sosial lainnya, termasuk Karang Taruna sebagai organisasi binaan Dinsos.
“Dasarnya adalah, kami melihat lansia termasuk kelompok rentan yang tidak dapat berkatifitas seperti kelompok produktif lainnnya sehingga dapat diberikan stimulan berupa insentif,” tutupnya.(*/rek)