Connect with us

Berita

Normans Luntungan Perjuangkan Aspirasi 120 Warga Tagulandang

Diterbitkan

pada

Manado. Mediakontras. com – Rapat paripurna pengambilan keputusan terhadap rancangan peraturan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Sulawesi Utara 2024-2029 di ruang Rapat Paripurna, Senin (08/08/2025).

Saat rapat berlangsung Anggota DPRD Sulut, Normans Luntungan melakukan interupsi memperjuangkan 120 masyarakat Tagulandang yang hidup dalam ketidakpastian, pascabencana Gunung Ruang.

Dalam kesempatan tersebut, Norman mengemukakan, pihaknya menerima pemberitahuan dari 120 warga Tagulandang, dimana kabar yang mereka terima sampai saat ini masih simpang siur.

Ia pun menjelaskan, surat dari BNPB yang dikeluarkan tanggal 29 Juli 2025. Dalam surat itu menjelaskan pertama, tidak diperkenankan pemerintah daerah mengorganisir pengadaan barang dan jasa.

Kedua, sesuai prinsip pelaksanaan rehabilitasi dan rekonstruksi, yaitu membangun lebih aman dan lebih baik dalam rangka pengurangan risiko bencana. Maka Pemerintah Daerah hanya boleh menyarankan kualitas minimal bangunan yang dibeli. Namun, jika masyarakat ingin material yang lebih baik maka hal tersebut sangat diperkenankan.

Ketiga, dari BNPB pemerintah daerah agar tidak melakukan intervensi belanja material kepada masyarakat korban terdampak.

“Seperti yang kita ketahui bersama setelah cair dana 40% dari BNPB untuk penentuan bencana itu bantuan bencana Gunung Ruang, akan tetapi saat ini masyarakat baru menerima uang cash senilai Rp1.5 juta, ” ujarnya.

Selain itu, Kata Normans, masyarakat juga sudah menerima bantuan fisik bahan material, berupa seng, dan kayu untuk pembangunan tersebut.

“Menurut surat ini, tidak diperkenankan sehingga saya memohon, ada kurang lebih 120 orang sudah menyatakan surat pernyataan memohon kepada Pak Gubernur meminta bantuan untuk kalau bisa itu dikembalikan sesuai dengan aturan yang ada dari BNPB,” ungkapnya.

Lanjut Normans, masyarakat yang terdampak Gunung Ruang merupakan masyarakat yang berada di bawah angka kemiskinan. Jadi, mereka sangat membutuhkan bantuan ini.

“Saya memohon bantuan gubernur untuk membantu masyarakat. Saya lahir dari golongan akar yang paling bawah, dari kecil saya awalnya berjualan permen karet. Jadi sangat teriris hati melihat hal-hal seperti ini terjadi di masyarakat. Saya berbicara hari ini karena saya merupakan Anggota DPRD dari Nusa Utara. Izinkan sayya akan berdiri sebagai simbolik mewakili 120 anggota masyarakat. Apabila berkenan meminta waktu gubernur, agar masyarakat bisa menyampaikan secara langsung kepada gubernur jeritan hati masyarakat kecil di bawah, ” urai pria berkacamata ini sambil berdiri dan menundukan kepala. (*)

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *