Connect with us

Manado

Jabat Pelaksana Harian, Erick Rattu ikut Piket di Comment Center PLN UP3 Manado

Solichin

Published

on

FOTO: Eric Andrew Rattu bersama petugas Comment center (ist)

MANADO,mediakontras.com-  Dipercaya sebagai pelaksana Harian Manager PLN UP3 Manado, Eric Andrew  Rattu langsung ikut piket bersama para petugas Comment Center, saat liburan perayaan isra mi’raj dan imlek 2025.

Sebagai Plh Manager PLN UP3 Manado, Erick Rattu  sudah tentu memegang kendali dan mengawasi kondisi kelistrikan yang ada di wilayah kerja PLN UP3 Manado selama liburan berlangsung agat tidak terjadi gangguan.

Ditemui mediakontras.com, Senin(27/1/25), Erick Rattu yang juga menjabat sebagai Manager Bagian Perencanaan ini, mengatakan bahwa kepercayaan ini harus dipegang teguh dengan penuh tanggung jawab dimana saat ini Manager Revi Aldrian sedang bertugas keluar daerah sehingga dirinya diberi wewenang sebagai Pelaksana Harian Menggantikan  tugas tugas Manager PLN UP3 untuk mengawasi dan mengontrol pasokan listrik ke pelanggan yang ada di wilayah kerja dari PLN UP3 Manado .

“ Salah satunya dengan mengontrol dan ikut piket di ruang  comment center untuk melihat langsung para petugas saat menerima laporan dari para pelanggan yang mengalami gangguan,,” ungkapnya.

Karena itu, dirinya menghimbau kepada seluruh pelanggan yang ada di wilayah kerja PLN UP3 Manado agar selalu menggunakan aplikasi PLN mobile dalam memberikan laporan, sehingga dengan adanya laporan tersebut pihaknya bisa  langsung menindaklanjuti demi memberi kenyamanan disaat libur ini,  pungkas pria yang gemar olahraga tenis lapangan ini. (*)

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Manado

Ini Cara Punguan Bona Taon Toga Sihombing Sambut Tahun Baru 2025

Solichin

Published

on

MANADO, mediakontras.com-  Punguan (Rukun) Toga Sihombing Boru  Bere yang ada di Kota Manado Provinsi Sulawesi Utara, menggelar pertemuan atau hajatan rutin disetiap awal tahun, sebagai tradisi untuk perayaan buka tutup tahun.

Kali ini untuk menyambut awal tahun baru 2025 perkumpulan atau rukun yang terdiri atas  4 marga Kakak beradik yaitu marga Silaban, Lumban Toruan, Nababan dan Hutasoit menggelarnya selama dua hari berturut yakni tanggal 28 sampai 29 Januari 2025 di Hotel Paradise Likupang.

Hajatan yang berlangsung penuh dengan  persaudaraan dan kekeluargaan ikut pula menjadi tonggak untuk memperkenalkan budaya batak kepada anak cucu mereka yang telah lahir di Kota Manado.

“ Kegiatan  yang rutin dilakukan setiap tahun ini, dilaksanakan untuk memperkenalkan budaya batak kepada anak – anak yang telah lahir di Kota Manado biar mereka juga tahu akan budaya kita ini,”  Kata Ketua Toga Sihombing Dalton sihombing kepada mediakontras.com

Harapan dari kegiatan punguan Toga Sihombing ini adalah terjalinnya rasa persaudaraan yang erat bagi sesama warga batak di perantauan, pungkas Dalton sihombing. (*)

Continue Reading

Headline

Imlek, Barongsai Berbagi  Souvenir For Penumpang dan Pengunjung Bandara Samrat

Solichin

Published

on

MANADO,mediakontras.com –  Dalam rangka hari raya Imlek 2025  kali ini Bandara Sam Ratulangi Manado   menghadirkan hiburan pertunjukan barongsai  dan atraksi  Liong yang merupakan tradisi dihari raya tahun baru Imlek.

Selain itu juga penampilan para petugas- petugas di bandara memakai beragam pakaian imlek sambil membagikan souvenir ke para penumpang ikut menambah kemeriahan acara atraksi barongsai dan pertunjukan Liong.

Beberapa penumpang juga terlihat sangat antusias dalam pengambilan foto maupun video untuk diabadikan di hand phone mereka. Dan,  hal ini tentu saja karena sangat menghibur , maka langsung direspon dengan tepuk tangan meriah dari para penumpang dan pengunjung.

Penampilan pertama  dibuka dengan  atraksi 3 barongsai dan dilanjutkan dengan atraksi Liong  yang meliuk liuk memberikan kemeriahan tersendiri di ruang tunggu keberangkatan, dan dilanjutkan dengan pertunjukan di kedatangan Internasional membuat kemeriahan imlek sangat terasa di Bandara Sam Ratulangi Manado.

Pemberian Angpao dari para penumpang dan dari beberapa tenant yang ada di Bandara Sam Ratulangi yang sangat antusias dalam menyambut Tahun Baru Imlek dengan pertunjukan yang sangat menghibur.  diantara para penumpang juga  terlihat beberapa wisatawan asing yang ikut  memberi angpau kepada atraksi Barongsai. Mereka juga mengambil foto dan video  dengan  barongsai dan para petugas yang memakai pakaian Chinese.

“Pertunjukan atraksi barongsai, atraksi Liong dan pembagian souvenir kali ini merupakan agenda  rutin thematik event yang kami gelar setiap tahunnya tidak hanya sekedar dalam bentuk hiburan namun hal ini merupakan bentuk layanan kami bagi para pengguna jasa sehingga bisa menikmati moment perayaan imlek di Bandara Sam Ratulangi” ujar Maya Damayanti General Manager PT. Angkasa Pura Indonesia Kantor Cabang Bandara Sam Ratulangi.

Pertunjukan  Barongsai, atraksi Liong  dan pembagian souvenir ini dimulai dari jam 12 siang hingga jam 3 sore  di 2 lokasi yaitu di area ruang tunggu keberangkatan dan di loby kedatangan dimaksudkan bukan hanya pertunjukan hiburan ke para penumpang tapi juga para pengunjung Bandara Internasional Sam Ratulangi.(*)

Continue Reading

Headline

Sambut Imlek 2576, Ini Ritual Keagamaan Konghucu Hingga Cap Go Meh

Solichin

Published

on

FOTO: umat Khonghucu melaksanakan sembahyang Song Zhaojun Shang Tian, Malaikat Dapur naik menghadap Tuhan Yang Maha Esa di Klenteng Kongzi Miao Manado, Rabu 22/01/2025

MANADO, mediakontras.com – Hari raya tahun baru Imlek 2576 Kongzili jatuh pada Rabu 29 Januari 2025. Umat Khonghucu akan menyambut momentum tahun baru Imlek sebagai Hari Raya Agama Khonghucu yang dirayakan bersama lintas etnis dan agama selama ratusan tahun di Kota Manado Provinsi Sulawesi Utara (Sulut).

Tahun baru Imlek yang merupakan hari raya keagamaan Khonghucu dan ditetapkan pemerintah sebagai hari libur Nasional, dan akan dilaksanakan ritual keagamaan yang panjang sebelum tahun baru hingga puncaknya lima belas hari sesudah tahun baru Imlek yang disebut Cap Go Meh atau yang dikenal masyarakat Manado Sulut dengan ungkapan khas “Pasiar Toapikong”.

Sebagai hari raya keagamaan, tahun baru Imlek  yang sarat dengan budaya Tionghoa memiliki sejarah panjang ribuan tahun sejak di Tiongkok asal mula agama Khonghucu dan berkembang hingga keseluruh dunia termasuk di Indonesia, di Kota Manado maupun yang ada disekitar.

Jelang perayaan tahun baru Imlek, umat Khonghucu mulai membersihkan rumah dan pekarangan. Klenteng (Miao, Bio) dan tempat kebaktian Li Tang mulai dibersihkan dan di cat kembali.

Jinshen, patung / arca sebagai simbol pemujaan dibersihkan setahun sekali. Demikian pula altar persembahyangan (Kan, Kham) di rumah dan Klenteng.

Semuanya dibersihkan untuk menyambut tahun baru. Pernak pernik Imlek mulai dipasang seperti Lampion, Bunga Meihua mulai dihias, pakaian dan kuliner dipersiapkan termasuk Hong Bao (Angpao, dielak Hokkian).

Setelah semuanya dibersihkan maka umat Khonghucu memulai rangkaian persembahyangan, ritual di momentum perayaan tahun baru Imlek. Dimulai pada Rabu  22 Januari 2025, bertepatan tanggal 24 bulan 12 penanggalan Imlek atau Kongzili, tepat seminggu sebelum perayaan tahun baru Imlek 2576 Kongzili, umat Khonghucu melaksanakan kewajiban persembahyangan Song Zhaojun Shang Tian, yang diyakini sebagai sembahyang Malaikat Dapur naik menghadap Tuhan Yang Maha Esa.

“Dimomentum sembahyang ini, umat Khonghucu melaksanakan kewajiban sosialnya, berbagi dengan saudara seiman tepat sepekan datangnya perayaan tahun baru Imlek. umat Khonghucu yang berkelebihan diharapkan membantu dan berbagi kepada sesama terlebih khusus saudara seiman yang berkekurangan agar dapat turut mempersiapkan dan menyambut dengan sukacita, ceria dan bergembira disaat perayaan tahun baru Imlek,” kata Wenshi (Ws) Sofyan Jimmy Yosadi, SH, Dewan Pakar Pengurus Pusat Majelis Tinggi Agama Khonghucu Indonesia(MATAKIN).

Momentum inilah yang disebut Hari Persaudaraan, dalam istilah iman Khonghucu menyebutnya Ersi Sheng An (Ji si siang ang, dielak Hokkian), tambah Sofyan Jimmy Yosadi yang juga berprofesi sebagai  Advokat.

Pada Selasa  28 Januari 2025, sehari jelang perayaan tahun baru Imlek di pagi hari dimulai persiapan kewajiban ibadah sembahyang leluhur dan keluarga yang telah meninggal dunia.

“Sebagai wujud laku bakti, perintah wajib dalam ajaran agama Khonghucu. Xiao atau Laku Bakti (Hauw, dialek Hokkian) adalah pokok ajaran agama Khonghucu. Sembahyang dilaksanakan siang hingga sore hari,” tambah  budayawan Tionghoa tersebut.

Pada malam hari, semua keluarga berkumpul makan malam bersama di malam tahun baru Imlek. Biasanya diadakan di rumah orangtua atau kakak tertua. Menjadi ajang mempererat tali persaudaraan dan menghilangkan perselisihan atau pertikaian, kesalahpahaman dalam keluarga. Kemudian selesai makan bersama barulah menuju Klenteng untuk sembahyang bersama umat di malam tahun baru Imlek.

Mercon, kembang api disiapkan dan dibunyikan pada malam tahun baru sebagai simbol kegembiraan dan menghilangkan hawa jahat, roh jahat dan kejahatan.

Saat tahun baru Imlek, Rabu 29 Januari 2025, menjadi ajang silaturahmi. Teman dan sahabat datang ke rumah umat Khonghucu yang mengadakan acara syukuran ‘open house’.

“Orangtua yang sudah lanjut usia mendapat angpao dari anak-anak yang sudah bekerja. Jika orangtua masih kuat dan bekerja maka anak-anak akan menerima angpao. Orang susah dan miskin juga menerima angpao sebagai simbol berbagi berkat di hari pertama di tahun baru Imlek,” ungkap Sofyan Yosadi.

Hari Kamis, 30 Januari 2025, diadakan persembahyangan Thau Ge sebagai ungkapan syukur dan permohonan kehadirat Huang Tian Shang Di, Tuhan Yang Maha Kuasa Maha Agung serta Malaikat Bumi Fu De Zheng Shen agar berkat rejeki berlimpah sepanjang tahun.

Sembahyang tradisi tanggal 2 bulan pertama Imlek disebut Ya Ri alias Ge Jit artinya ‘Hari-hari/ tanggal-tanggal Ge’. Sembahyang Thau Ge/Thou ya artinya Ya atau Ge kepala pertama.

“Umat Khonghucu Manado menyebut sembahyang ini dengan sebutan khas ‘Toapekong dagang’,” katanya dengan dialeg Manado.

Hari Jumat, 31 Januari 2025 malam diadakan sembahyang menyambut Malaikat Dapur Zhao Jun turun. Umat Khonghucu Manado biasanya menyebut dengan “Toapekong turun”. Besoknya, Sabtu 1 Februari 2025, diadakan lagi persembahyangan.

Di Klenteng Ban Hing Kiong Manado, Klenteng pertama dan tertua di Manado Sulut? selama ratusan tahun telah diadakan ritual sembahyang untuk bertanya kepada Shen Ming agar direstui pelaksanakaan upacara Cap Go Meh di jalan raya keluar Klenteng.

“Namanya ritual Po Poe. Walaupun sejak tahun 2010, diinisiasi Klenteng Kwan Kong dan diikuti Klenteng lain, ritual Cap Go Meh tetap dilaksanakan di jalan raya hingga kini,” jelasnya.

Pada hari Rabu  5 Februari 2025, diadakan persembahyangan di malam hari, sembahyang besar kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa yang disebut sembahyang Jing Tian Gong (King Thi Kong, dialek Hokkian).

Pada hari Senin  10 Februari 2025, diadakan hari sembahyang besar kemuliaan Kongco Kwan Kong. Dan puncaknya lima belas hari sesudah perayaan tahun baru Imlek, upacara sembahyang besar saat Cap Go Meh, ritual Shang Yuan / Yuan Xiao pada hari Rabu 12 April 2025. Umat Khonghucu Manado menyebutnya dengan sebutan khas “Pasiar Tapikong”. (*)

Continue Reading

Trending

× Kontak Redaksi