Connect with us

Berita

Indonesia Raya Berkumandang di GMIM Efrata Kalasey Satu

Published

pada

1000565686

Minahasa. Mediakontras. com – Lagu Indonesia Raya berkumandang di Jemaat GMIM Efrata Kalasey Satu, saat Indonesia merayakan HUT RI ke-80 tahun, Minggu (17/08/2025).

Dalam liturgi pun lagu-lagu kebangsaan dinyanyikan sebagai bentuk dukungan gereja atas perjuangan para pahlawan yang telah gugur untuk merebut kemerdekaan.

Ibadah dipimpin Ketua Badan Pekerja Majelis Jemaat (BPMJ) Efrata Kalasey Satu, Pdt Saul Rumimper Mamuaja, STh dalam kotbahnya mengemukakan, Indonesia merdeka sudah 80 tahun dan untuk menggapai kemerdekaan para pejuang harus meengorbankan nyawa mereka demi mendapatkan kemerdekaan.

Kemerdekaan dinikmati tidak datang begitu saja, karena ada harga dan kebenaran serta kesetian yang harus dijaga.

Kata Pdt Saul, Gaung HUT RI ke-80 tahun Indonesia, masih tetap menghadapi segala tantangan bahkan perbedaan yang mengarah pada perpecahan.

“Masih terjadi ketidakadilan dan korupsi dimana – mana, ” tuturnya.

Ia pun menegaskan, penjajahan saat ini datang dari hati manusia Indonesia, bukan lagi dari bangsa lain.

Hal ini dapat dilihat dari perbuatan intoleransi dan diskriminasi yang masih terlihat, sehingga terjadi kekerasan yang dikakukan oleh kelompok tertentu yang ingin menindas sesama.

Lanjutnya, dalam bacaan Yohanes 3:31-36 ini, pemahaman dalam kitab ini ialah menyatakan kebenaran maka itulah juga yang akan memerdekakan umat saat itu. Ketika umat Yahudi mengalami penderitaan karena menjadi pengikut Kristus.

Tulisan Yohanes menyampaikan kepada umat, untuk tetap teguh memegang kebenaran agar mengalami kemerdekaan.

Pun kesetian pada ajaran Kristus harus terus dilakukan, sebagai tanda kesungguhan iman unat Kristen. Mereka yang mengenal kebenaran akan mengantar mereka pada kemerdekaan yang sesungguhnya.

Pdt Saul menegaskan, dalam perayaan sukacita RI ke-80 tahun ini hanya Yesus yang sanggup membebaskan kita dari belenggu amarah, iri hati, dan kesombongan.

Kebenaran akan memerdekakan, dan kemerdekaan yang sejati ketika umatNya mengenal dan hidup bersama Kristus

“Dia telah membebeskan kita dari semua dosa daan hukuman yang kekal. Bahkan memulihkan kita menjadi anak Allah yang hidup dalam kasih dan kebenaran, ” ujarnya.

Sebagai warga negara yang baik, Kata Pdt Saul ialah dengan menjaga dengan menunjukan kesetian pada dasar negara Pancasila dan UuUD 1945.

Merdeka dalam rohani ialah dengan setia untuk baca firman dan melakukan firmanNya. Firman Tuhan adalah pegangan yang akan dijaga sebagai kemerdekaan terhadap Kristus.

“Pahlawan mati demi merebut kemerdekaan, tetapi Yesus mati menuerahkan nyawaNya untuk menebus dosa kita manusia, agar kita menerima kemerdekaan dari dosa, ” imbuhnya. (*)

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

/** * Use the following code in your theme template files to display breadcrumbs: */