Connect with us

Headline

Dililit Banyak Masalah Krusial, RUPS BSG Dimajukan Sebelum Akhir 2025 ?

Published

pada

InCollage 20250930 083909362
Kantor Bank SulutGo di Kawasan Jalan Boulevard. Foto Insert Dirut Bank SulutGo Revino Pepah

MANADO,mediakontras.com – Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Bank SulutGo (BSG) disebut bakal dipercepat sebelum 2025 berakhir, menyusul banyaknya masalah yang melilit bank kebangaan pemerintah Sulawesi Utara dan Gorontalo ini.

Percepatan agenda yang menjadi forum pengambilan keputusan tertinggi para pemegang saham ini, diambil untuk menyelamatkan BSG dari ancaman bangkrut ataupun degradasi.

BSG disebut tidak hanya menghadapi persoalan dari luar ketika Pemkot Gorontalo akhirnya memindahkan Rekening Kas Umum Daerah (RKUD) ke Bank BTN.

Pemindahan ini tidak saja menghilangkan pendapatan BSG melalui pengelolaan kas daerah, namun juga memicu masalah baru dari timbulnya kredit macet yang berasal dari pinjaman Aparat Sipil Negara (ASN) Pemkot Gorontalo itu.

Kabarnya, mulai Oktober ini BSG sudah harus merogoh laba 2025 ini untuk dijadikan (Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) atas Non Performing Loan (NPL–kredit macet) dari ASN Pemkot Gorontalo yang pembayaran sekaligus pemotongan gaji atas pinjaman itu telah beralih ke BTN.

Kabarnya lagi, nilai CKPN yang wajib disiapkan BSG itu lumayan besar. Berkisar Rp 100 miliar, sehingga sangat berpotensi memangkas laba tahun 2025.

Dengan demikian, target laba Rp 400 miliar yang diberikan Gubernur Yulius Selvanus kepada Revino Pepah cs sebagai kompensasi atas perpanjangan masa jabatan mereka, hampir mustahil terpenuhi.

Persoalan eksternal yang tidak kalah seriusnya adalah ancaman hukuman penjara dan denda bagi direksi yang sudah di ambang pintu, akibat putusan Komisi Informasi Provinsi (KIP) Sulawesi Utara atas laporan LSM Rako menyangkut transparansi penyaluran dana Corporate Social Responsibility (CSR).

“Rentetan masalah yang terus menimpa dan mengancam kelangsungan BSG ini yang mendorong pelaksanaan RUPS kabarnya dipercepat,” tutur seorang sumber.

“Bisa November atau paling tidak pada Dsember 2025,” tambah sumber yang mantan pimpinan di BSG itu sambil mewanti-wanti identitas lengkapnya tidak dipublikasi.

Sementara, kata dia, di internal BSG saat ini telah terbentuk kelompok-kelompok dengan jagoannya masing-masing, sehingga kinerja karyawan tak lagi optimal memajukan bank.

“Belum lagi soal kesenjangan kesejahteraan antara level pimpinan dan karyawan yang terpaut jauh, makin memperparah kondisi BSG,” tuturnya.

Sumber kemudian mengungkap adanya sekitar tujuh karyawan BSG yang mengambil fasilitas kredit karyawan di bank itu, tapi kemudian ke luar negeri dan tak pernah kembali lagi.

“Nilainya mungkin kecil. Tapi, kejadian ini sudah menggambarkan bagaimana keresahan karyawan di level bawah. Belum lagi mereka yang akhirnya meminjam di pinjaman hanya untuk memenuhi kebutuhan hidupnya,” papar sumber lagi.

Karena itu, kata sumber, dia tidak heran jika kemudian RUPS ini dipercepat agar supaya BSG tidak makin terpuruk.

Tentang siapa nantinya yang akan ditunjuk pemegang saham untuk mengendalikan BSG, sumber hanya menyarankan agar memilih yang terbaik.

“Sebaiknya, mereka-mereka yang sudah fraud yang kabarnya kena TGR (tagihan gant rugi), jangan dipilih. Fraud itu fatal sifatnya untuk bank,” katanya sambil menyentil soal surprise audit yang digelar Otoritas Jasa Keuangan (OJK) beberapa waktu lalu.

Hingga materi ini diberitakan, tak satupun dikonfirmasi pihak BSG, meski sudah diajukan permintaan konfirmasi.(*)

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Indosat Pelanggan
CIMB Niaga
Pegadaian

Sosial Media

/** * Use the following code in your theme template files to display breadcrumbs: */