Berita
Dari Laporan Pendapatan, Fransiscus Silangen Menilai BSG Masuk Kategori Bank Sehat
Manado. Mediakontras. com – Bertempat di ruang paripurna DPRD Sulut, kembali dilaksanakan pembahasan Kebijakan Umum Anggaran (KUA) Prioritas Plafon Anggaran Sementara (PPAS), anatra Badan Anggaran (Banggar) DPRD Sulut, bersama Direksi dan Komisaris Bank SulutGo (BSG), Senin (17/11/2025).

Rapat dipimpin Ketua DPRD Sulut, Fransiscus Silangen didampingi Wakil Ketua, Royke Anter dan Stella Runtuwene.
Hadir juga anggota Banggar, Amir Liputo, Roy Roring, Louis Schraam, Jeane Laluyan, Dhea Lumenta, Henry Walukow, Berty Kapojos, Remly Kandoli, Inggried Sondakh, Julitje Maringka, Vonny Paat.
Sementara itu dari BSG hadir Komisaris Utama, Ramoy Luntungan; Direktur Utama Revino Pepah dan Direktur Kepatuhan, Machmud Turuis. .
Turut hadir dalam pembahasan ini, Komisaris Utama BSG, Ramoy Luntungan dan Direktur Kepatuhan, Machmud Turuis.
Pepah mengatakan, kinerja BSG hingga Oktober 2025 menunjukkan pertumbuhan. Bahkan aset dan profitabilitas melonjak sebagai fondasi bisnis perusahaan yang kokoh.

Lanjutnya, untuk laba bruto yang naik tajam sebesar Rp 341,98 miliar. Laba bruto per Oktober 2025 tumbuh 34,19 persen meroket 34,19 persen secara Year-on-Year (YoY).
Sementara itu, aset BSG tembus Rp 23,7 triliun. Total aset tumbuh 12,60 persen Year to Date (YtD).
“Angka ini menunjukkan kepercayaan publik yang besar dan pertumbuhan bisnis yang agresif namun terkelola, ” tuturnya.
BSG pun optimis tahun 2026 dapat meningkatkan potensi bisnis, diantaranya dengan menetapkan target dividen sebesar Rp 71 miliar.
“Kami optimis, angka ini dapat dicapai dan bahkan jika tidak ada gejolak, kita bisa saja menyetor Rp 73 miliar,” urai Pepah.
Sementara itu, Ketua DPRD Sulawesi Utara, Fransiscus Silangen menyatakan, melihat kinerja BSG ini terlihat sehat dan baik.
“BSG ini adalah mitra, sehingga kami akan mendukung program kerja maupun upaya
bank milik Pemprov Sulut ini untuk melakukan ekspansi bisnis,” tuturnya.
Ia menambahkan, pihaknya mengundang BSG untuk perencanaan fiskal daerah, khususnya APBD tahun 2026.
“Kami ingin mengetahui potensi penerimaan daerah dari BSG untuk tahun 2026 nanti,” imbuhnya. (*)
.