Connect with us

Headline

Wujudkan Tomohon Kota Wisata Dunia, Dispar Gelar Pelatihan Pelaku Industri Pariwisata

Diterbitkan

pada

TOMOHON,mediakontras.com – Dinas Pariwisata Kota Tomohon terus berbenah untuk mewujudkan visi misi dari Walikota Caroll Senduk dan Wakil Walikota Sendy Rumajar: Tomohon Menuju Kota Wisata Dunia.

Diera digitalisasi dan kecanggihan teknologi, perlu dilakukan pelatihan pelatihan bagi para pelaku usaha dalam menghadapi wisatawan yang sudah lebih mengenal era moderen ini.

Hal ini terlihat ketika instansi yang dipimpin Kepala Dinas Judistirha Siwu menggelar pelatihan bagi industri pariwisata yang bertajuk Pelatihan Digitalisasi Industri Pariwisata (Cashless Peyment and Contactless Reservation).

Kegiatan yang digelar secara marathon selama dua hari yakni 13 sampai 15 Maret 2025 tersebut di Hotel Wise di bilangan Kelurahan Kamasi Kecamatan Tomohon Tengah, dibuka secara resmi oleh Sekretaris Kota Tomohon Edwin Roring SE,ME yang mewakili Walikota Tomohon.

Para narasumber yang ditampilkan pun bukan kaleng- kaleng kapasitasnya. Selain berkompeten dibidangnya mereka juga punya segudang ilmu dan pengalaman yang bisa ditransfer kepada para pelaku usaha pariwisata yang dihadirkan.

Sebut saja Kepala Tim Implementasi Kebijakan dan Pengawasan Sistem Pembayaran dan Pengelolaan Uang Rupiah Bank Indonesia, Ircam Andrianto Taufick dan Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Pendapatan Daerah Kota Tomohon Drs Gerardus Mogi

Sekkot Edwin Roring ketika didaulat membuka secara resmi pelatihan tersebut menyampaikan pesan pesan dari walikota.

“Dunia pariwisata adalah salah satu sektor yang cukup dinamis sebagai sebuah industri. masyarakat yang semakin terbuka dalam berinteraksi dan bersosialisasi adalah salah satu alasan mengapa industri ini terus berkembang dalam kaitan dampak lintas sektoralnya yang saling mempengaruhi satu sama lain,” ungkapnya mengawali sambutan.

Gaya hidup masyarakat modern yang melakoni kegiatan-kegiatan bertema ‘self healing’ atau ‘self reward’ seperti staycation bahkan di weekdays, adalah sebuah fenomena perubahan pola hidup yang biasanya melakukan kegiatan berlibur pada weekends dan atau hari libur lainnya.

“Masyarakat modern ini juga tidak hanya menuntut fasilitas wisata yang modern tapi juga pelayanan dan akses yang lebih modern dan berbasis digital dan terintegrasi,” ujar Edwin Roring.

Kemunculan aplikasi-aplikasi pembayaran dan atau dompet digital (e-wallet) yang makin masif digunakan karena ringkas dan fleksibel, kemudian menginspirasi bentuk-bentuk transaksi yang dapat difasilitasi secara virtual dan juga tanpa kontak fisik.

“Didasari atau tidak, kita mulai makin sulit menemukan transaksi yang menggunakan uang fisik. dalam bepergian pun kita bahkan hanya cukup membawa satu smartphone dengan semua aplikasi e-commerce dan e-wallet tanpa perlu membawa dompet berisi kartu-kartu pembayaran maupun uang cash dalam jumlah yang banyak. Sesimpel itu gaya bepergian dan bertransaksi di era kekinian. Masalahnya sekarang adalah, apakah semua masyarakat sudah melek teknologi dan paham cara menggunakan digital payment (cashless payment) dan produk-produk digital lainnya,” tanya Edwin Roring.

Oleh karena itu, pemerintah merasa perlu untuk terus memberikan pendampingan dengan memfasilitasi kegiatan sosialisasi dan atau pelatihan seperti yang sedang kita ikuti saat ini dengan optimisme bahwa sebuah langkah kecil yang telah dimulai, adalah sebuah langkah maju.

Atas nama pemerintah kota tomohon, mengapresiasi dengan baik kegiatan pelatihan digitalisasi industri pariwisata (cashless payment dan contactless reservation) yang dilaksanakan hari ini sebagai salah satu bentuk dukungan dan concern pemerintah kota tomohon dalam menunjang kepariwisataan menuju kota wisata dunia,” pungkas pejabat pamong senior di jajaran Pemkot Tomohon ini.

Hadir juga Kepala Dinas Pariwisata Daerah Kota Tomohon Judhistira Siwu, S.E., M.Si dan Para peserta pelatihan.(*)

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *