Artikel
TEMAN SEMASA SEKOLAH, SAHABAT DI USIA EMAS


Catatan: Vickner Sinaga
ADA satu kisah. Lupa siapa yang menceritakan, namun tak pernah lupa, maknanya.
Kisahnya begini. Sepasang keluarga usia emas, mengunjungi sepasang sahabat dekatnya dulu, di lain kota.
Usia lewat 70 an, menuju usia kepala delapan. Cukup lama tak bersua, pelukan hangat mengawali perjumpaan itu.
Buat kopi dong sayang, ucap suami yang dikunjungi, ke sang isteri. Tanpa asisten rumah tangga, si isteri menyuguhkan kopi plus snack di sore hari itu. Berbincang hangat.
Hingga tiba saatnya untuk istirahat tidur. Sayang, apa kamar tidur tamu kita sudah rapi?, tanya suami tuan rumah. Kata “sayang”, sudah disebut tiga kali. Beres, jawab sang isteri, sambil melangkah, mengecek kembali….. Masih mesra meski sudah lanjut usia ya, ujar tamu…. Salut, selalu manggil “sayang”, lanjutnya.
Respon si tuan rumah mengejutkannya. Saya panggil “sayang”, karena sudah lama aku tak ingat nama isteriku, jawabnya. Pasangan tamu pun, terhenyak….
Suka tidak suka, Senang tidak senang, Siap tidak siap, semua insan akan menua. Usia harapan hidup manusia Indonesia, kini sekitar 75 tahun. Melewatinya, berarti bonus. Penuaan diiringi dengan penurunan daya ingat. Gaya hidup sehat, bersosial, bisa memperlambat proses penuaan.
Penyakit “lupa” akan semakin mendera seiring dengan bertambahnya persentase warga berusia lanjut. Rasa kuatir, mengiringi hidupnya. Saling berkunjung atau setidaknya saling komunikasi lewat gadget, bisa memperlambat penurunan daya ingat. Sebaliknya, berita duka teman sepantar, kadang mentorpedo upaya ini. Saya mengalaminya seminggu belakangan ini….
Ayo, kita melayat, beribadah singkat melepas seorang sahabat, tulisku di grup w/a, teman sepantar. Angkatan 1970/1972, SMA 1 Sidikalang. Aku yang sedang berkunjung di tempat kelahiran, didampingi empat sahabat, melepas almarhum dengan ibadah singkat namun menyentuh… Maklum, kenangan 50 an tahun lalu, muncul dan saling berkisah kembali.
Keluarga almarhum James Manik, putra Dairi di Jl. Ujung itu, mendapat penghiburan dari kehadiran kami. Meski tak bisa ikut menghantarkan ke peristirahatan yang sementara itu ke Tarutung, bona pasogitnya.
Tak sangka juga, berselang lima hari. Berita duka berikutnya muncul di grup w/a, itu. Sahabat Medali Hutabarat kehilangan suami. Disemayamkan di rumah nya, kawasan Duren Sawit, Jakarta Timur. Sobat Jaberkat Purba, mengontak teman-teman.
Melayat dan menopang keluarga. Kami hanya bisa mengirim doa, dari tanah kelahiran. Tanah Dairi kekelengan. Gadget, alat teknologi komunikasi menjembataninya.. Selamat jalan lae kami, almarhum Ir. Charles Sitorus, menuju keabadian.
Kebersamaan saat guyub, selama ini, takkan bisa kami lupakan. Dan takkan musnah ditelan zaman. Sedih, kala anggota teman sepantar wafat. Disusul belahan jiwa teman sekolah di SMA Sidikalang. Masih ada kunjungan sosial kami, menutup minggu ini.
Sebuah foto muncul di grup w/a yang sama. Isteri teman Pantur Bako alm., Nurbesty br Panjaitan, terlihat sedang menunggui ibunya di salah satu Rumah Sakit, di Medan.
Tak terlalu jauh dari Sidikalang. Kami pun membesuk, ibu yang sudah tak bisa berkomunikasi verbal. Anggukan lemahnya, seakan respon atas ucapan kami menyemangatinya.
Kuajak bernyanyi bersama. Kami bagian dari sahabat menantunya almarhum. Sakramen Perjamuan Kudus, telah diterimanya. Di usianya kini, 84 tahun. Doa kami, biarlah otoritas Tuhan yang terjadi. Meski masih berharap jika mungkin, bisa pulih mengayomi keturunannya.
Usia emas ketika mulai manapaki kurva penurunan kesehatan, daya ingat bagaimanapun akan dilalui. Jika Tuhan memberi usia panjang. Masih bisa saling menyapa, mari kita lakukan. Saling menopang di kala duka. Bergembira bersama di kala suka. Saling mendukung di dalam doa. Selama masih diberi Nya kesempatan...
Pilot pesawat citilink yang membawaku dari Kualanamu menuju Bandara Soetta, sudah menurunkan ketinggian jelajah. Akan segera mendarat.
Tulisan pendek sepanjang penerbangan dua jam ini pun kuakhiri. Dan akan posting kala tiba di terminal Bandara Soekarno – Hatta, International Airport..
Selamat Malam, sahabat facebooker. Inilah kisah seminggu dengan sahabat SMA ku. SMA Negeri 1 Sidikalang, dahulu SMA 225… Kabupaten Dairi.
Ayo, angkatan lainnya atau SMA lainnya, warga Dairi, mana kisahmu?.
Bandara Soetta, Rabu 17 Juli 2024….
Kudedikasikan buat, ito Medali Hutabarat dan pomparan. Juga buat sahabat St. Marihot Manik dan keluarga besar.
Dan, ito Nurbesty Panjaitan dan keluarga…. Tuhan Memberkati Keluarga yang berduka, dan juga yang sedang bergumul dengan kesehatan si ompung…(*)
