Connect with us

Artikel

SEPEREMPAT ABAD SUTET 500 kV BEKASI – CAWANG   (Bagian 1)

Redaksi

Published

pada

By

f5de4b45 c33e 435a 8493 f7c19da3f259
f5de4b45 c33e 435a 8493 f7c19da3f259
SEPEREMPAT ABAD SUTET 500 kV BEKASI - CAWANG   (Bagian 1) 133

Oleh: Vickner Sinaga

Melihat judul artikel ini, bisa membuat penasaran ya. Ada kata “Bagian 1”, bisa ditebak, bahwa akan ada bagian berikutnya. Bisa dua atau tiga artikel. Kenapa?. Kisah yang padat, kompleks dan kaya akan knowledge sharing yang novelty. Yang pasti, selalu ada unsur “out of the box” nya.

Tulisan ini, terinspirasi, karena kemarin naik mobil lewat Cawang. Puteriku Rahel yang se hari-hari tinggal di Lamandau, Kalimantan Tengah yang nyetir. Maka…. bebaslah aku memandang sekeliling. Tower Tegangan Ekstra Tinggi yang bersiliweran sekitar perempatan  Cawang… Terlihat bahwa bola pendar berdiameter 1,2 meter di konduktor paling atas itu sudah saling merapat.

Terbawa waktu. Padahal seperempat abad lalu, wajib hukumnya, jaraknya minimal 36 meter. Seperempat abad?. Ya, tidak terasa, para pahlawan SUTET itu memasangnya tahun 1998 dan beroperasi medio tahun 1999. Mudah mengingatnya. Peristiwa, Kisah Sedih di Mei 1998. Selaku Kepala Proyek saat itu, saya selalu berada di bawah deretan tower seberat seratusan ton itu, kala anggota naik sepeda memasang “rambu udara”, di satu kawat saja. Seram ya…

  Memasang konduktor sepanjang SUTET itu penuh perjuangan. Aspek teknis ya. Harus aman. Ada jarak aman terhadap bangunan atau tanaman dibawah dan sampingnya, demi keselamatan akan paparan medan listrik dan medan magnit. Dengan perencanaan dan enjiniiring yang detil, aspek teknis ini bisa dipastikan, memenuhi persyaratan minimal. Apalagi, jika sudah terpasang, diberi tegangan dan arus mengalir, paparan medan listrik dan medan magnitnya diukur dulu. Harus memenuhi angka tertentu, sebelum operasi komersil.

   Masih di aspek teknis. Tentu fondasi Tower harus kokoh. Dengan tinggi tower antara 80 hingga 100 meter, butuh lahan setidaknya 625 meter persegi, untuk tower tipe penyangga (tanpa beban tarikan), 25m x 25m. Jika Tower menyudut, berarti ada beban tarikan, luas lahan minimal 1600 meter persegi. 40m x 40m. Kebutuhan akan lahan untuk fondasi ini lah yang menjadi kesulitan tersendiri. Berapa puluh kepala keluarga harus dibebaskan rumahnya, baru untuk 1 tower saja. Padahal satu seksi SUTET saja bisa puluhan bahkan ratusan tower yang harus dibangun. Belum lagi, untuk membebaskan jalurnya.

   Butuh kesabaran tingkat tinggi, kerendahan hati agar warga yang terkena imbas proyek merelakan “pindah” dari lingkungan tersebut. Di satu kelurahan masih bagian Jakarta Timur, bahkan harus bernegosiasi dengan alot dengan 40 an kepala keluarga. Biasanya di kelurahan, waktunya selepas magrib. Sungguh menguras tenaga dan pikiran. Bisa  saja lagi, keluarga tersebut tidak bisa mengambil keputusan. Harus komunikasi dengan anggota keluarga lainnya di luar kota. Melelahkan?. Amat sangat. So.. butuh tim yang solid dan etos kerja amanah. Jika pun lahan sudah bisa bebas, masih menanti kesulitan lainnya. Menurunkan baja berat dan panjang itu dekat lokasi fondasi. Seratus ton. Bisa 20 tronton. Tebal bajanya 2 cm.. Koordinasinya dengan banyak orang dan institusi.

   Dengan pengelola jalan tol, salah satunya. Termasuk izin memasang perancah besi (scaffolding) di kedua sisi jalan tol. Agar aman saat menarik konduktor diatas jalan tol tersebut. Untuk keselamatan penerbangan, tidak cukup rambu bola pendar tersebut. Setiap tower harus di cat belang- belang, berwarna kontras. Kita pilih merah putih. Setiap konduktor dibawah kawat arde ber bola pendar itu, dipasang lampu Neon. Panjangnya sekitar 1 meter, nyala tanpa pasokan listrik. Hanya karena induksi saja. Menjaga jarak konduktor dengan Tower dipasang isolator berbentuk “V” itu. Jangan kaget, hampir 5 meter total panjang satu rentengan.

    Masih ada persyaratan spesifik lainnya. Sembilan lampu berderet dari tengah tower ke atas dipasang lampu sorot (flash light). Diatur menyala 80 kali per menit.. Lampu-lampu ini harus dapat pasokan listrik tegangan rendah. Seperti di rumah. Tentu dari jaringan terdekat dari setiap tower. Paling unik, tidak terkait listrik. Harus dibuat peta teranyar bandara dan sekitarnya. Karena sudah ada banyak obstacle baru terpasang. Lebih rawan bagi pilot untuk mendara dan take off. Pengguna bandara baik komersil, pelatihan maupun institusi keamanan negara, harus terinformasi tentang hal baru ini. Disebut Notice To Air Man (NOTAM)..

    Jika semua konduktor sudah digelar di udara, dilakukan pengecekan akhir (final check) diikuti semua pemangku kepentingan. Jika semua sudah memenuhi persyaratan, instalasi diberi tegangan dan siap menyalurkan listrik milyaran Watt. Rasanya semua kelelahan sekitar dua hingga tiga tahun masa proyek terobati sudah. Memandang dari kejauhan.. Sebuah legacy, buah upaya ekstra yang ekstrim. Bekerja di ketinggian hingga seratusan meter, tanpa kecelakaan kerja. Oh ya, kenapa SUTET Bekasi – Cawang yang menjadi topik. Ingat bukan?. Saat itu tim kami menarik konduktor dengan mesin tarik kapasitas besar di kedua sisi. Para teknisi yang menjaga konduktor tetap di rel nya, setia duduk di atas sebidang papan seharian.

   Saya dan beberapa staf inti,  menjaga hingga para pahlawan itu turun untuk kembali ke posko di Gandul. Ingat bukan?. Dibawah, suasana genting. Tidak kondusif, hari-hari sekitar peristiwa Mei 1998 itu. Semua staf selamat, meski ada mobil yang korban lemparan massa yang tak jelas. Artikel ini kutulis selama penerbangan dari Cengkareng ke Silangit.

     Kuposting di terminal Bandara Silangit. Selamat berakhir pekan buat para sahabat facebooker. Kita menantikan, bagian kedua tulisan ini di minggu depan. Testimoni, bahwa prasyarat buat para Project Manager, selain aspek teknis, ragam aspek non teknis yang harus digeluti. Istilah akademisnya, memiliki IQ, EQ, SQ. Masih ada yang terpenting, Adversity Quotient (AQ). Ukuran ketangguhan dan kegigihan untuk mengatasi masalah. Buahnya, di 17 Agustus 2011. Tiga belas tahun sesudahnya, dianugerahi Satya Lencana Pembangunan, yang tak pernah terpikir sebelumnya. Jayalah, negeriku.. Semua indah pada waktunya…

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Pemenang CIMB Niaga
Indosat Pelanggan
Regarsport
Regarsport
Pegadaian

Sosial Media

/** * Use the following code in your theme template files to display breadcrumbs: */