Pendidikan
Tim PKM BIMA 2025 Gelar Pelatihan dan Sosialisasi Program Mapalus Siaga di SMP Kristen Kali
Ikut Serahkan Bantuan Perlengkapan Edukasi dan Praktik Pertolongan Pertama

PINELENG,mediakontras.com – Suasana penuh semangat terlihat di halaman SMP Kristen Kali, Kecamatan Pineleng, Kabupaten Minahasa, pada Rabu (18/6/2025). Siswa-Siswi yang lagi mengenyam pendidikan di sekolah tersebut mengikuti dengan antusias kegiatan Program Kemitraan Masyarakat (PKM) Skema Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat BIMA 2025 yang mengusung tema “MAPALUS SIAGA: Pelatihan Mitigasi Bencana dan Pertolongan Pertama Berbasis Budaya Minahasa”.
Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Kepala Sekolah, Meiki Hart Tangkuman, S.Pd. Dalam sambutannya, ia menyampaikan rasa terima kasih dan apresiasi kepada tim pelaksana PKM. “Kami sangat bangga karena siswa-siswi kami bisa mendapat bekal ilmu dan keterampilan yang sangat penting, bukan hanya untuk sekolah, tetapi juga untuk kehidupan sehari-hari, apalagi kita tinggal di daerah rawan bencana,”ujarnya.
Sebelum kegiatan pelatihan berlangsung, Tim PKM terlebih dahulu melakukan sosialisasi program kepada pihak sekolah beberapa minggu sebelumnya. Sosialisasi ini bertujuan untuk menjelaskan maksud, tujuan, serta manfaat program bagi siswa dan sekolah.
Pada kesempatan tersebut, pihak sekolah memberikan dukungan penuh dan menyatakan kesiapan untuk terlibat aktif dalam setiap tahap kegiatan. Sosialisasi awal ini juga menjadi sarana untuk menyepakati materi pelatihan, jumlah peserta, serta kebutuhan teknis yang mendukung jalannya kegiatan.
Dengan adanya komunikasi awal, pihak sekolah merasa lebih siap, sementara siswa sudah mendapatkan gambaran awal tentang pentingnya kesiapsiagaan menghadapi bencana dan pertolongan pertama.
Pelatihan ini menghadirkan tiga narasumber utama dari kalangan dosen keperawatan dengan topik yang dirancang sesuai kebutuhan siswa:
- Kesehatan Mental Remaja – dengan narasumber Ns. Helly Monica Katuuk, M.Kep, materi ini menyoroti pentingnya menjaga kesehatan psikologis di usia remaja. Ia menekankan bahwa kesiapan mental adalah dasar bagi setiap individu untuk mampu menghadapi tantangan, baik dalam pendidikan maupun dalam situasi darurat.

- Mitigasi Bencana – Disampaikan oleh Ns. Toar Calvin Christo Paat, M.Kep, yang juga Ketua Tim PKM. Ia mengaitkan strategi mitigasi bencana dengan falsafah Mapalus yang hidup dalam budaya Minahasa. “Mapalus adalah wujud kebersamaan dan gotong royong masyarakat Minahasa. Dalam konteks bencana, semangat Mapalus menjadi kunci untuk saling menolong dan memperkuat solidaritas,”jelas Toar.

- Pertolongan Pertama pada Korban Tidak Sadar (BHD Awam) – Materi ketiga dibawakan oleh Ns. Feibry F. Kotel, S.Kep, yang mengajarkan langkah-langkah dasar pertolongan pertama bagi korban tidak sadarkan diri. Kegiatan ini semakin menarik karena siswa juga dilatih melalui simulasi Bantuan Hidup Dasar (BHD). Siswa secara langsung mencoba teknik menolong korban, sehingga ilmu yang diterima bukan hanya teori tetapi juga praktik nyata.

Kegiatan ini terlaksana berkat kerja sama Tim PKM BIMA 2025, yang terdiri dari:
- Ketua Tim: Ns. Toar Calvin Christo Paat, M.Kep
- Anggota: Wisard Kalengkongan, S.Kom., M.Kom; Ns. Helly Monica Katuuk, M.Kep
- Anggota Mahasiswa: Federiko Muyu, Theotera Wongkar, Paulus Babakal
PKM ini sendiri didanai melalui hibah dari Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) melalui Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat tahun 2025.
Selama sesi pelatihan, terlihat antusiasme tinggi dari para siswa. Mereka aktif bertanya, berdiskusi, hingga berpartisipasi dalam simulasi.
Sejumlah guru yang hadir pun merasa bangga melihat siswanya mampu mempraktikkan pertolongan pertama secara langsung.
Bahkan salah satu siswa kelas VIII secara spontan mengungkapkan kalau awalnya dirinya sangat takut kalau ada orang pingsan atau tidak sadar.
“tapi setelah ikut pelatihan ini saya jadi tahu harus bagaimana. Apalagi ada simulasi, jadi lebih percaya diri.”ujarnya.
Sebagai bagian dari keberlanjutan program, Tim PKM akan melakukan monitoring dan evaluasi (Monev) dalam beberapa bulan ke depan untuk memastikan ilmu dan keterampilan yang diberikan benar-benar diterapkan oleh para siswa dan didukung oleh pihak sekolah.

Selain itu, Tim PKM juga akan melakukan serah terima aset berupa perlengkapan edukasi dan praktik pertolongan pertama kepada SMP Kristen Kali. Aset ini diharapkan menjadi sarana pendukung kegiatan sekolah, baik dalam pembelajaran formal maupun kegiatan ekstrakurikuler yang berkaitan dengan kesiapsiagaan bencana dan pertolongan darurat.
Melalui MAPALUS SIAGA, siswa SMP Kristen Kali tidak hanya dibekali keterampilan menghadapi bencana dan kondisi darurat, tetapi juga ditanamkan nilai solidaritas berbasis kearifan lokal Minahasa.
Diharapkan, pelatihan ini menjadi awal dari lahirnya generasi muda yang tangguh, peduli, dan siap siaga dalam menghadapi berbagai tantangan.
”Kami berharap kegiatan ini bisa menjadi inspirasi dan dapat direplikasi di sekolah-sekolah lain di Minahasa maupun Sulawesi Utara. Semakin banyak anak muda yang siap siaga, semakin kuat pula masyarakat kita dalam menghadapi bencana,” tutup Ns. Toar.(*)
