Tomohon
Fraksi Partai Golkar Dituding Abaikan Kepentingan Rakyat Tomohon
Tanor: Ini bentuk penghianatan amanat Rakyat Tomohon

TOMOHON, mediakontras.com – Aksi pengrobekan absen yang dilakukan salah satu anggota Dewan Kota Tomohon Partai Golkar terus mendapat kritikan pedas dari berbagai kalangan masyarakat. Salah satunya dilontarkan salah satu tokoh pejuangan Kpembentukan Kota Tomohon Stefy Tanor.
Menurutnya tindakan yang dilakukan salah satu wakil rakyat dari Partai Golkar tidak semestinya dilakukan dalam lembaga rakyat yang dihormati itu. Mekanisme musyawarah dan mufakat itu adalah dasar hukum tertinggi dalam pengambilan keputusan poliktik di DPRD,.
“Jjadi tidak ada alasan demi aturan aksi pengrobekan absen itu dilakukan,” kritik Tanor.
Dewan kota Tomohon yang baru dilantik memang diperhadapkan dengan agenda kerja Daerah yang harus segera dikerjakan. APBD Perubahan Kota Tomohon tahun anggaran 2024 memang sudah harus tuntas sesuai peraturan perundangan yang berlaku, karena tiga bulan sebelum tahun anggaran berakhìr sudah harus selesai.
“Karena itulah pimpinan dewan sementara langsung berinisiatif membahas masalah APBD Perubahan. Justru PDIP dan Gerindra sangat memperhatikan kepentingan rakyat sehingga memprioritaskan pembahasan itu,” Ujar Stevy.
Sementata peraturan Tata tertìb Dewan dapat menggunakan Tatib yang lama sebagai pedoman dan mekanisme kerjanya. Tidak ada amanah bahwa Tatib yang lama harus diubah dulu baru bahas APBD-P. Kalau harus merubah Tatib membutuhkan waktu untuk konsultasi Kemendagri, koreksi dan sebagainya sementata kepentingan rakyat urgen untuk diselesaikan lewat APBD-P, waktunya sudah pendek.
“Jadi, upaya pimpinan dewan sementara Dewan Kota Tomohon sudah tepat dan sangat mengutamakan kepentingan Rakyat Tomohon. Upaya musyawarah mufakat dasar hukum mekanisme kerja membahas APBD-P itu langkah sudah sangat tepat dalam memperjuangkan kepentingan masyarakat,” Tegas Stevy.
Seharusnya sebagai wakil rakyat Maka tugas utamanya memperjuangkan rakyat yang diwakilinya, sebagai pemegang kedaulatan maka rakyat adalah “tuannya” pungkas Tanor.(rek)