Connect with us

Headline

Nasib WLMM di MK 4-5 Februari. CSSR Berpeluang Dilantik Februari, Karena…

Redaksi

Diterbitkan

pada

TOMOHON,mediakontras.com –  Persidangan gugatan Perselisihan Hasil Pemilihan (PHP) Pilkada 2024 di Mahkamah Konstitusi (MK) segera memasuki tahap menentukan bagi nasib keberuntungan Wenny Lumentut-Michael Mait (WLMM). Sedangkan Caroll Senduk-Sendy Rumajar (CSSR) berpeluang dilantik tanggal 18-20 Februari 2025 sesuai dengan jadwal perubahan pelantikan serentak oleh Kemendagri.

Setelah menuntaskan sidang kedua dengan agenda mendengarkan keterangan Komisi Pemilihan Umum (KPU) sebagai tergugat, Bawaslu dan Pihak Terkait, Majelih Hakim Kontitusi MK, mengadakan Rapat Permuayawaratan Hakim (RPH), untuk memutuskan suatu perkara diteruskan atau tidak.

Dikutip dari tempo.co Wakil Ketua MK Saldi Isra berharap daerah yang gugatannya diputuskan dismissal atau tidak dilanjutkan, bisa diikutkan dalam agenda pelantikan kepala daerah, sesuai dengan jadwal perubahan dari Kemendagri yang awalnya ditentukan tanggal 6 Februari 2025 kemudian ditunda antara tanggal 18-20 Februari 2025, sambil menunggu hasil dari sidang Dismissal.

“Ketetapan dismissal itu akan diumumkan sebelum waktu pelantikan, yaitu pada 4 dan 5 Februari 2025,” kata dia ketika memimpin sidang lanjutan sengketa pilkada di Panel II, Kamis ( 30/1/2025).

Jika memungkinkan, ia berharap paslon yang dinyatakan tidak berlanjut di MK bisa dilantik bersama dengan paslon yang tidak memiliki sengketa hukum.

Pada agenda pengucapan dismissal, MK langsung memutuskan apakah gugatan diterima atau tidak. Jika tak diterima, perkaranya tidak dilanjutkan ke tahap persidangan berikutnya. Namun, terhadap gugatan yang dinyatakan sah oleh MK, proses persidangan tetap berjalan.

Menurut Saldi semua pihak yang berperkara akan dipanggil, mereka akan lanjut atau tidak, dan di sidang itulah  disampaikan hasilnya.

Bagi perkara yang tetap berlanjut  agendanya pembuktian dari para pihak terkait. “Mulai sekarang, kecuali diperintahkan Mahkamah, tidak ada lagi penambahan bukti,” tegas Saldi.

Akankah ambisi Wenny Lumentut merebut kursi Wali Kota Tomohon dari Caroll Senduk, putusan MK di sidang dismissal itu sangat menentukan.

Sebaliknya apakah Caroll Senduk tetap melanjutkan jabatannya dengan dilantik pada 6 Februari atau nanti di jadwal berikutnya, tinggal menunggu penentuannya.

Dalam beberapa pekan terakhir, pelantikan pejabat yang dilakukan Pemerintah Kota (Pemkot) Tomohon 22 Maret 2024 lalu, terus dijadikan bahasan media lokalan Manado dengan harapan dapat mendiskualifikasi Caroll Senduk, sehingga kemenangan beralih ke WLMM.

Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) sangat diharapkan dapat ‘menolong’ argumen pengamat lokalan media tersebut dengan menyatakan pelantikan tersebut tak berizin alias ilegal, sehingga melanggar ketentuan Pemilu.

Tapi, sepertinya harapan itu hanya akan “bertepuk sebelah tangan” saja. Sebuah sumber resmi di Pemkot Tomohon menegaskan Kemendagri tetap kukuh pada butir C dan D surat  Nomor 100.2.2.6/6846/OTDA Tentang Penjelasan Terhadap Pelaksanaan Pengangkatan dan Pelantikan Pejabat di Lingkungan Pemerintah Daerah Kota Tomohon, tertanggal 5 September 2024 yang ditujukan kepada Gubernur Sulut dan ditembuskan ke Mendagri dan Walikota Tomohon.

Surat ini menurut Ralph Poluan, SH, MKn, CLA dan Reynolds Paat SH, MH sebagai Kuasa Hukum Pihak Terkait, saat sidang kedua 22 Januari lalu, sudah diterima dan disahkan Majelis Hakim MK sebagai bukti.

Sejalan dengan itu, KPU dan Bawaslu telah pula menyatakan tidak ada hal yang dilanggar dalam pencalonan maupun pada pleno hasil perhitungan suara yang kemenangannya diraih paslon CSSR.

“Hasil konsultasi kami beberapa hari lalu, Kemendagri memastikan menjadi saksi ahli untuk memperjelas soal legalitas pelantikan (Pejabat Tomohon) itu, dengan catatan jika sidang (masih) berlanjut,” terang sumber yang ditemui di sela-sela upacara HUT ke-22 Kota Tomohon, Kamis (30/1/2025).

“Tim Hukum CSSR yang merupakan kolaborasi PDIP-Gerindra, dari bukti yang kami ajukan dan patahnya dalil penggugat, berkeyakinan (gugatan) itu lemah,” tukas Wakil Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Tomohon Bidang Hukum, HAM, dan Perundang-Undangan,Oktavianus Mende S.H M.Kn .(*)

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Headline

Tapile, Miniatur Raja Ampat di Nusa Utara

Redaksi

Diterbitkan

pada

By

MENGEKSPLOR keindahan alam Sulawesi Utara, seperti tak akan habisnya. Pesona lautnya membentang di sisi utara maupun selatan ujung paling atas Indonesia itu.

Bila selama ini penikmat pemandangan indah bawah laut terpuaskan dengan suguhan Taman Laut Bunaken, ternyata, Bumi Nyiur Melambai menyimpan potensi menawan lainnya yang kini mulai populer sebagai miniatur Raja Ampat.

Lokasinya berada di Desa Wisata Tapile di Kabupaten Siau, Tagulandang dan Biaro (Sitaro), Provinsi Sulawesi Utara. Ini adalah destinasi wisata yang menawarkan keindahan alam dalam paduan budaya yang kaya.

Terletak di tengah-tengah keindahan alam yang luar biasa, desa ini memikat wisatawan dengan pantai yang eksotis, gunung yang menjulang tinggi, dan air terjun yang menawan.

Masyarakat Desa Tapile dikenal dengan keramahan dan kebudayaan yang kaya. Wisatawan dapat menyaksikan pertunjukan tarian tradisional, mendengarkan musik khas, dan bahkan berpartisipasi dalam festival lokal yang penuh warna. Interaksi dengan masyarakat lokal memberikan pengalaman yang mendalam tentang kehidupan sehari-hari dan nilai-nilai budaya yang mereka junjung.

Selain menikmati keindahan alam dan budaya, Desa Tapile juga menawarkan berbagai aktivitas wisata yang menarik. Wisatawan dapat melakukan snorkeling atau diving untuk mengeksplorasi kehidupan bawah laut yang kaya, atau hiking untuk menikmati pemandangan alam yang spektakuler dari ketinggian.

Pengalaman kuliner juga menjadi bagian tak terpisahkan dari wisata di Desa Tapile. Wisatawan dapat mencicipi hidangan khas yang lezat, seperti ikan bakar dengan bumbu lokal yang khas, serta berbagai jenis makanan laut segar lainnya.

Menuju Desa Wisata Tapile, dari Manado, Anda dapat mengambil jalur darat menuju Pelabuhan Bitung. Setelah itu, Anda perlu menaiki kapal ferry menuju Pulau Siau, yang merupakan ibukota Kabupaten Sitaro. Setelah tiba di Pulau Siau, Anda dapat melanjutkan perjalanan darat menuju Desa Tapile.

Selain Bitung, perjalanan ke Sitaro bisa juga dilakukan dengan kapal cepat melalui Pelabuhan Manado. Ada pilihan kelas dari ekonomi hingga bisnis yang ditawarkan dalam perjalanan sekira tiga jam itu.

Perjalanan ini menawarkan pemandangan laut dan alam yang indah, serta kesempatan untuk menikmati keindahan Pulau Siau sebelum tiba di Desa Tapile.

Dikutip dari IG @desawisata.tapile, ditemani guide lokal Anda akan diajak berkeliling di area cluster Buhias atau yang dikenal dengan “Raja Ampat” versi Siau itu.

Jejeran pulau tak berpenghuni lengkap dengan pantai pasir putih, kokohnya pulau-pulau karang dan tentu saja diajak menapaki keindahan pulau Mahoro.

Pulau Mahoro merupakan titik paling timur dari cluster Buhias, dan menjadi benteng bagi pulau-pulau lainnya.
Bagian belakang pulau dengan tebing batu karang berdiri kokoh menghadap ke lautan lepas, sedangkan dibagian depan terdapat pantai pasir putih, dengan air pantai yang jernih.

Bila Anda sedang mencari ‘replika’ Raja Ampat dengan budget terbatas dan wilayah yang memiliki private island, tidak ada salah menuju ke Tapile.

Dengan potensi alam dan budayanya yang luar biasa, Desa Tapile memiliki prospek cerah untuk dikembangkan lebih lanjut sebagai destinasi wisata unggulan. Pengembangan infrastruktur yang tepat dan promosi yang efektif dapat membantu meningkatkan jumlah wisatawan dan memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat lokal.

Hal inilah yang dilakukan perkumpulan Insan Pariwisata Indonesia (IPI) Dewan Pimpinan Wilayah 1 Nusa Utara. Robin Bengke, Sang Ketua, mengungkapkan pihaknya berkolaborasi dengan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) binaan Pemkab Sitaro, mempromosikan Tapile via medsos sambil mempercantik obyek.

” Kami memanfaatkan jaringan kami di Indonesia maupun global untuk menawarkan Tapile sebagai miniatur Raja Ampat,” ujar Iin Nayoan, Sekretaris IPI DPW 3 Manado, Minahasa dan Tomohon yang sudah berkunjung ke sana.(Deky Geruh)

Continue Reading

Headline

33 Miliar Dana Proyek Jalan Bandara – Likupang Diburu Kejati

Reky Simboh

Diterbitkan

pada

MANADO,mediakontras.com – Kejaksaan Tinggi (Kejati) Sulawesi Utara (Sulut) dikabarkan terus mengintensifkan penyelidikan dugaan korupsi jalan Bandara Sam Ratulangi (Manado) – Likupang (Minut) dengan total kerugian uang negara mencapai Rp 33 miliar.

Informasi menyebutkan, proses hukum terhadap proyek yang menggunakan dana APBD-P Sulut 2019 dan dana pinjaman PEN 2020-2021 itu telah melalui rangkaian pengambilan keterangan.

Dua pejabat yang menangani teknis pelaksanaan pekerjaan proyek itu adalah, Deicy Paath selaku PPK 5 paket proyek tersebut (saat itu) dan Adolf Tamengkel selaku kepala dinas telah dipanggil untuk dimintai keterangan. Hanya saja, kedua pejabat itu belum memenuhi panggilan. “Dua kali dipanggil, statusnya masih penyelidikan,” ungkap sumber di lingkungan Kejati Sulut.

Aktivis Iwan Moniaga mengapresiasi langkah Kejati itu sambil mengingatkan agar proses pengusutan perkara dilakukan seprofesional mungkin. “Prosesnya harus tuntas dan dilakukan profesional. Jika terdapat indikasi pidana, harus segera ditetapkan oknum yang bertanggungjawab,” papar mantan Presidium GMNI ini seperti dikutip manadolink.

Pembangunan jalan dan jembatan di proyek ini tidak memadai, yang terlihat dari terdapatnya pembangunanan jalan yang tidak tepat sasaran, hingga negara mengalami total loss sebesar Rp. 33. 311. 138. 241, 00.

Proyek pembangunan jalan bandara Likupang dilaksanakan sepanjang 2019 hingga 2021. Setidaknya ada 5 perusahaan yang terlibat dalam pekerjaan tersebut: Untuk 2019-2020 pembangunan seksi I ditangani CV Gaudensia dan CV Anugerah. Sedangkan seksi II dimulai 2020, dilakukan CV Ceria Artha Mandiri. Ketiga perusahaan menggunakan anggaran dari APBD-Perubahan.

Sedangkan pembangunan yang menggunakan dana program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), dilakukan PT Marabunta Adi Perkasa (Seksi I-2020) dengan pagu Rp 14,655 miliar dan CV Universal (Seksi II-2021) senilai Rp 6,902 miliar.

Peneliti Jaringan Pengawas Kebijakan Pemerintah (JPKP) Sulawesi Utara, Hendra Lumempouw menilai Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi Sulawesi Utara selaku penyedia pekerjaan, terkesan melupakan prinsip akuntabilitas dan pengawasan.

Temuan di lapangan, Hendra menyebut kondisi ruas jalan sepanjang 1000 meter dan lebar 12 meter ini mulai rusak. Padahal jalan ini tidak dilalui kendaraan karena bukan jalan utama atau tertutup aksesnya.

“Pun akses keluar masuk ke jalan ini tidak ada, harus melalui halaman pemukiman penduduk dan jalan desa yang lebarnya 3 meter, bahkan konektivitasnya tidak ada sebab belum terjadi pembebasan lahan milik penduduk,” terang Hendra.

Celakanya lagi kata dia, dalam data yang dikumpulkan diketahui gambar awal perencanaan yang jadi dasar tender mensyaratkan ada 2 lapis perkerasan aspal untuk pelaksanaan pekerjaannya. Yaitu asphalt concrete-wearing course (AC/WC) setebal 4 centimeter dan asphalt concrete-binder course (AC/BC) tebal 6 centimeter pada kedua jalur.

“Apa yang kami temukan, justru hanya satu jalur saja yang memakai dua lapisan jenis itu, sedangkan jalur lainnya hanya AC/WC setebal 4 senti, sehingga konstruksi jalan dan spesifikasinya ini sudah tidak sesuai dengan apa yang direncanakan sebelumnya sesuai yang menjadi dasar dalam tender,” urai dia, dikutip dari Barta1.com.

Kepala Dinas PUPR Sulut Deyci Paath dihubungi Barta1 di nomor 0821951**** belum bisa dikonfirmasi terkait persoalan ini.(*)

Continue Reading

Ekonomi

Nabung Emas Lewat Aplikasi Ini, Jalan Ninja Miliki Emas Tanpa Antri

Solichin

Diterbitkan

pada

JAKARTA,mediakontras.com – Investasi emas kini menjadi tren baru bagi masyarakat Indonesia. Di tengah gejolak geopolitik dan perang dagang antara AS dan Tiongkok ini, masyarakat masih kerap berburu emas walau harganya kian melambung tinggi.

Antrean pembeli emas dari dini hingga malam hari memperlihatkan betapa masyarakat kini menyadari pentingnya berinvestasi, terutama pada emas yang merupakan instrumen investasi safe haven.

Namun sebenarnya masyarakat tidak perlu antre atau takut kehabisan stok emas fisik. PT Pegadaian sebagai lembaga jasa keuangan dan pelopor layanan Bank Emas pertama di Indonesia, sudah berpengalaman dalam bisnis emas.

Pegadaian memiliki produk Cicil Emas dan Tabungan Emas Pegadaian, yang memberikan alternatif pembelian emas kepada masyarakat tanpa perlu antre.

Menariknya, kedua opsi transaksi kepemilikan emas ini dapat diakses dalam genggaman, melalui Aplikasi Pegadaian Digital. Direktur TI & Digital Pegadaian, Teguh Wahyono, mengungkapkan bahwa Pegadaian Digital dirancang untuk mempermudah nasabah dalam bertransaksi produk Pegadaian, termasuk investasi.

“Pegadaian Digital hadir untuk memberikan pengalaman yang mudah, cepat, aman, dan tentunya nyaman bagi nasabah dalam bertransaksi produk Pegadaian, termasuk investasi baik Cicil Emas maupun Tabungan Emas. Yang menariknya lagi, dengan memiliki Tabungan Emas Pegadaian, nasabah bisa langsung mendepositokan saldo Tabungan Emas-nya minimal 5 gram di Pegadaian Digital. Jadi nasabah tidak hanya mendapatkan gain dari peningkatan harga emas, namun juga imbal hasil dari saldo emas yang didepositokan,” kata Teguh.

Investasi dalam bentuk Tabungan Emas kini menjadi salah satu pilihan yang banyak diminati masyarakat.

Sebagai lembaga finansial non-perbankan yang genap berusia 124 tahun, Pegadaian menjamin keamanan proses transaksi Tabungan Emas yang diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Seiring dengan tren berburu emas, Pegadaian mencatat kenaikan penjualan Tabungan Emas yang cukup signifikan sebesar Rp1 triliun dengan total saldo 552 kg sepanjang 15–22 April 2025. Nilai transaksi tersebut mengalami peningkatan sebesar 93,4% dibanding periode sama bulan lalu.

Pimpinan Wilayah Kantor Wilayah V Manado, Pratikno, mengatakan meningkatnya minat masyarakat terhadap Tabungan Emas ini menjadi bukti nyata bahwa literasi dan inklusi keuangan semakin berkembang.

“Kami di Pegadaian akan terus mendorong kemudahan akses layanan keuangan, khususnya investasi emas, agar semakin banyak masyarakat yang dapat memanfaatkan produk-produk kami untuk membangun masa depan finansial yang lebih baik.” kata Pratikno.

Salah satu nasabah Pegadaian, Seto (29), mengungkapkan pengalamannya dalam bertransaksi menggunakan Aplikasi Pegadaian Digital.

“Aku termasuk rajin dalam menabung emas di Pegadaian. Aku suka karena mudah dan cepat. Kalau lagi butuh dana, tinggal GTE (Gadai Tabungan Emas) sejumlah saldo yang aku butuh. Gak sampai 5 menit uangnya langsung masuk ke rekening, terus kalau udah gajian bisa langsung ditebus, dan saldonya balik lagi. Pokoknya transaksi pakai Pegadaian Digital gampang, cepat, aman, dan nyaman karena bisa di mana saja dan kapan saja,” ungkap Seto.

Emas disebut investasi safe haven karena sifatnya yang relatif stabil dalam segala kondisi meski saat kondisi pasar bergejolak.

Selain likuiditas yang tinggi, emas juga tahan terhadap inflasi untuk menjaga nilai aset, sehingga emas dipercaya menjadi instrumen investasi paling aman saat ini, apalagi harga emas diprediksi akan terus menanjak naik.

Sebagai perusahaan jasa keuangan yang dekat dengan masyarakat, Pegadaian berkomitmen untuk membantu memberikan beragam solusi finansial yang bermanfaat bagi masyarakat.

Selain itu, Pegadaian juga mendukung upaya pemerintah dalam meningkatkan literasi keuangan sejak dini, untuk menyongsong masa depan yang lebih baik dalam upaya menuju Indonesia Emas.(*)

Continue Reading

Trending

× Kontak Redaksi