Manado
Merantau Jauh Dari Kampung Halaman Demi Satu Tekad Mengabdi untuk Terang Bumi Pertiwi

MANADO,mediakontras.com
Di balik derasnya arus listrik yang mengaliri kota Manado, terdapat kisah inspiratif dari seorang putra Papua yang memilih merantau jauh dari kampung halaman demi satu tekad: mengabdi untuk terang di bumi Pertiwi.
Dia adalah Steni Salaus Moai, pria pekerja keras asal Kabupaten Kepulauan Yapen, Papua. Kabupaten yang terletak di timur Indonesia ini dahulu dikenal sebagai Kabupaten Yapen Waropen, yang dibentuk berdasarkan UU No. 12 Tahun 1969. Kini, Steni telah menjadi bagian dari keluarga besar PLN, tepatnya di Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Manado.
“Dari Manado saya akan mengabdi diri untuk melayani untuk terang bumi Pertiwi sebagai wujud dari pengabdian diri,” tutur Steni dengan mata yang menyala penuh semangat kepada Mediakontras.com.
Merantau Demi Pembuktian Diri
Bekerja di PLN UP3 Manado bukan sekadar pekerjaan bagi Steni, melainkan bentuk nyata dari pembuktian diri—jauh dari tanah kelahiran di Serui, ibukota Kabupaten Kepulauan Yapen.
“Merantau adalah kesempatan untuk menunjukkan kemampuan saya. Ini tentang tanggung jawab, bukan hanya untuk perusahaan, tapi juga untuk masyarakat yang menanti terang.”
Steni dikenal sebagai sosok yang energik, disiplin, dan tak kenal lelah dalam menjalankan tugasnya. Ia tak pernah setengah hati dalam bekerja, karena bagi Steni, setiap keringat yang jatuh adalah bagian dari ibadah dan dedikasi untuk negeri.
Doa Ibu, Semangat yang Tak Pernah Padam
Dalam percakapannya, Steni mengungkapkan bahwa kekuatan utama yang membuatnya bertahan dalam tantangan pekerjaan adalah doa sang ibu yang setia memanjatkan harapan dari kampung halaman di Papua.
“Kekuatan doa ibu adalah semangat yang tak pernah padam. Itulah bahan bakar saya setiap hari,” ungkapnya haru.
Sebagai umat beriman, Steni pun mengutip ayat favoritnya dari Kitab Filipi 4:6:
“Janganlah hendaknya kamu khawatir tentang apa pun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur.”
Mengabdi untuk Negeri
Kini, setiap cahaya lampu yang menyala di sudut-sudut kota Manado menjadi bagian dari karya Steni dan rekan-rekannya di PLN. Meski berada jauh dari tanah kelahiran, hatinya tetap terpaut pada Indonesia—terutama pada tanah Papua yang membesarkannya.
“Saya percaya, hari ini saya akan menyelesaikan segala sesuatu yang telah Tuhan rencanakan bagi saya,” tutupnya dengan senyum penuh keyakinan.
Kisah Steni adalah secercah inspirasi dari timur Indonesia yang patut diapresiasi. Semoga semangat pengabdian seperti ini dapat menjadi penerang, tidak hanya secara harfiah, tetapi juga dalam arti yang sesungguhnya—terang bagi masa depan bangsa.(*)
