Headline
Dinilai Provokatif & Lecehkan Aparat, Polisi-Bawaslu Diminta Usut Sayembara Pak WL


TOMOHON, mediakontras.com – Sayembara berhadiah uang Rp10 juta yang diduga dari salah satu calon Wali Kota Tomohon, sejak Senin (25/11/2024) ramai di postingan media sosial. Kepolisian dan Bawaslu diminta bertindak karena ajakan itu berpotensi memprovokasi warga serta mendiskreditkan aparat.
Postingan yang dibagikan di group WhatsApp tim pemenangan yang diberi nama Basis Relawan WLMM, itu bocor ke publik.
Di sayembara dengan nama Pak WL itu tertulis ” Barang siapa baik perorangan atau kelompok yang mendapat/ menemukan bukti berupa foto atau video kegiatan atau gerakan bagi bagi uang atau sembako dari paslon atau tim pemenangan atau sponsor yang memenuhi unsur atau syarat pelanggaran Pilkada akan mendapatkan hadiah Rp10 juta”.
Dalam sayembara tersebut diberikan catatan khusus foto dan video harus memenuhi syarat hukum yang berlaku.
Sayembara tersebut yang dikirim oleh salah seorang anggota group, sepertinya berasal dari Calon Wali Kota independen.
Indikasi pemilik nomor Whats app, terlihat jelas pada ujung atas sebelah kiri ada nama Pak WL yang diduga membuat sayembara tersebut.

Bocornya sayembara yang sudah dibagikan di group media sosial Facebook Tomohon Tangguh langsung mendapat cibiran netizen. Hal ini terlihat lihat dari postingan mereka.
Menanggapi hal itu, Stevy Tanor, warga Tomohon berharap masyarakat tetap menjaga kedamaian dan situasi tetap kondusif. Meski begitu Tanor meminta aparat hukum dan Bawaslu Tomohon untuk turun mengusut masalah ini.
“Jika tidak maka akan bisa menganggu situasi Kamtibmas di Kota Tomohon,” kata Tanor.
Dicontohkannya, jika melihat postingan postingan di medsos terutama video yang lagi viral soal penangkapan pelaku yang diduga money politics di Kelurahan Lehendong, ada indikasi sengaja disetting.
“Coba lihat postingan postingan di akun Tomohon Tangguh , banyak netizen menyebut video tersebut sengaja dibuat untuk mengejak duit Rp10 juta sebagai hadiah sayembara,” tegasnya.
.
Di sisi lain Stevy juga meminta Polres Tomohon dan Bawaslu segera bertindak, karena sayembara tersebut berpotensi memprovokasi massa.
“Akan timbul saling curiga di masyarakat yang bisa saja menjadi gesekan, khususnya antar pendukung calon,” ujarnya.


Selain itu, menurut dia, postingan tersebut juga telah melecehkan eksistensi aparat Kepolisian maupun Bawaslu beserta perangkat pengawasnya di lapangan.
“Masyarakat dan aparat memang harus bersinergi menjaga kondusivitas wilayahnya, tapi motivasinya bukan karena adanya iming-iming uang itu,” tukas Stevy sambil menambahkan jika postingan sayembara ini sudah memenuhi unsur pelanggaran UU ITE dan Pemilu.
Terkait situasi yang berkembang di lapangan, Ketua Bawaslu Kota Tomohon Stenly Kowaas menyarankan agar jika ada informasi tentang dugaan aksi money politics, silahkan laporkan ke Bawaslu atau Gakkumdu.
“Di setiap Kelurahan ada Pengawas Kelurahan, demikian juga di tingkat kecamatan. Silahkan hubungi dan laporkan ke mereka agar langsung ditindaklanjuti di lapangan,” sarannya.(rek)
