Kesehatan
Deteksi Dini Penyakit Kronis Kini Lebih Mudah Lewat Aplikasi Mobile JKN
MANADO, mediakontras.com – Kepala BPJS Kesehatan Cabang Utama Manado, Betsy M. O Roeroe, mengajak seluruh peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) untuk memanfaatkan fitur skrining riwayat kesehatan yang tersedia di Aplikasi Mobile JKN. Layanan ini ditujukan bagi peserta berusia minimal 15 tahun dan cukup dilakukan satu kali dalam setahun.
“Skrining riwayat kesehatan ini bertujuan untuk mendeteksi secara dini potensi penyakit kronis yang seringkali muncul tanpa gejala. Dengan satu kali skrining, peserta sudah bisa mengetahui kondisi kesehatannya masing-masing,” terang Betsy, Selasa (29/7).
Menurut Betsy, hasil skrining memberikan peluang lebih besar bagi peserta untuk melakukan pencegahan dan penanganan lebih awal terhadap risiko penyakit seperti diabetes melitus, hipertensi, ginjal kronik, dan jantung.
“Dalam proses skrining, peserta akan mengisi beberapa daftar pertanyaan, seperti data diri, tinggi dan berat badan, pendidikan terakhir, serta pertanyaan terkait kondisi diri, pola makan, dan riwayat kesehatan keluarga. Setelah mengisi semua pertanyaan, peserta akan mendapatkan informasi mengenai risiko penyakit kronis dengan tingkatan rendah, sedang, atau tinggi,” ujarnya.
Betsy menjelaskan, bagi peserta dengan hasil risiko rendah, upaya yang dapat dilakukan adalah menjaga pola hidup sehat dan melakukan konsultasi kesehatan dengan dokter di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) melalui Aplikasi Mobile JKN atau datang langsung ke FKTP jika diperlukan. Sementara itu, bagi peserta dengan hasil risiko sedang dan tinggi, disarankan untuk melakukan konsultasi online terlebih dahulu dan pemeriksaan lanjutan di FKTP jika diperlukan.
“Dengan hasil skrining, peserta dapat mengambil langkah cepat sehingga terhindar dari risiko yang lebih besar. Cara melakukan skrining ini sangat mudah, yaitu melalui Aplikasi Mobile JKN yang dapat diunduh di Play Store dan App Store atau melalui laman resmi BPJS Kesehatan,” ungkap Betsy.
Tak hanya bermanfaat bagi peserta, data dari skrining ini juga berguna bagi FKTP untuk memahami kondisi pasien yang ditangani. Hasil skrining akan menjadi dasar untuk memperkuat peran FKTP sebagai gerbang utama akses layanan kesehatan.
“Alur layanan di FKTP saat ini sudah terintegrasi dengan sistem skrining. Ketika peserta JKN datang berobat, petugas akan menanyakan apakah skrining sudah diisi. Jika sudah, peserta bisa langsung ke loket pendaftaran. Jika belum, mereka akan diberikan edukasi dan diarahkan untuk mengisi terlebih dahulu. Dengan data yang lengkap, FKTP dapat mengoptimalkan upaya promotif dan preventif,” katanya.
Selain fitur skrining, Aplikasi Mobile JKN juga memudahkan peserta dalam urusan administrasi, salah satunya dengan fitur Kartu JKN Digital yang dapat ditunjukkan langsung dari ponsel, menggantikan kartu fisik.
“Cukup tunjukkan Kartu JKN Digital di aplikasi, maka proses pendaftaran bisa langsung berjalan. Ini sangat membantu, terutama bagi peserta yang lupa membawa kartu,” jelas Betsy.
Manfaat skrining riwayat kesehatan ini telah dirasakan oleh salah satu peserta JKN asal Manado, Megalita Toar (23). Menurutnya, fitur ini tidak hanya bermanfaat bagi dirinya sendiri, tetapi juga bagi keluarganya.
“Skrining ini merupakan sebuah usaha untuk menjaga kesehatan kita dan keluarga. Begitu tahu ada fitur ini di Aplikasi Mobile JKN, saya langsung mencobanya. Hasilnya menghilangkan kekhawatiran akan risiko terkena penyakit kronis. Syukurlah, saya dan orang tua saya hasilnya risiko rendah, sehingga kami cukup menjaga pola hidup lebih sehat,” tuturnya.
Dengan kemudahan ini, diharapkan semakin banyak peserta JKN yang memanfaatkan Aplikasi Mobile JKN untuk deteksi dini penyakit kronis dan menjaga kesehatan secara lebih optimal.(*)