Connect with us

Headline

Cendekiawan dan Guru Besar Siap Wujudkan Tomohon Kota Wisata Dunia Dengan Kajian Akademisi

FGD Membangun Kota Tomohon yang Berdaya Saing, Inovatif dan Berkelanjutan

Published

on

TOMOHON, mediakontras.com – Salut dan membanggakan. Dua kata tersebut pantas disematkan kepada Wali Kota Tomohon Caroll Senduk. Cita-citanya membangun Kota Tomohon menuju Kota Wisata Dunia, seperti yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMD) tahun 2025, mendapat dukungan penuh dari para guru besar yang ada di Sulawesi Utara (Sulut).

Dalam Focus Group Discussion (FGD) yang digagas Bapelitbangda Tomohon, di Marion Farm Villa & Cafe Kelurahan Paslaten Dua, Jumat (21/6/ 2024), mengambil tema “Membangun Kota Tomohon yang Berdaya Saing, Inovatif dan Berkelanjutan” , sedikitnya menghadirkan 30 guru besar yang datang berkumpul dengan segudang ide atau gagas untuk mewujudkan Tomohon Kota Wisata Dunia sehingga di tahun ke lima atau pada 2026 Tomohon sudah Maju , Berdaya Saing dan Sejahtera.

FGD yang dipandu oleh Prof Philoteus Tuerah yang juga mantan Rektor Universitas Negeri Manado (Unima) di Tondano serta ikut pula menghadirkan birokrat ulung Sekda Minahasa Dr.Lynda D.Watania,MM,MSi yang notabene tercatat sebagai  warga Tomohon memberikan ide untuk Kota Tomohon kedepan adalah pentingnya memanfaatkan potensi dan destinasi pariwisata dengan tidak mengabaikan perkembangan atau pembangunan sektor-sektor yang lain.

“Untuk pengembangan pariwisata, pemerintah harus mampu memanfaatkan potensi potensi pariwisata yang ada. Banyak tempat yang sangat indah dan eksotis seperti Danau Linow, Gunung Lokon, Air terjun Tekaan Telu dan lainnya,” ungkapnya.

Tomohon  sebagai kota yang identik dengan bunga harus mampu menampilkan atau memanfaatkan beberapa tempat strategis, yang menampilkan taman bunga yang eksotis. Dimana hal ini nanti akan mempertajam atau memperkuat destinasi pariwisata  Kota Tomohon sebagai Kota Bunga sesungguhnya.

“Nantinya pemanfaatan pariwisata tersebut akan mengangkat dunia usaha seperti UMKM dan masyarakat lainnya, yang tentu akan mendorong peningkatan pendapatan asli daerah,” pungkasnya.

Wali Kota Caroll Senduk yang tampil memaparkan Arah RPJMD tahun 2021 -2026, menyebutkan sasarab pokok Pembangunan Jangka Menengah Daerah diupayakan secara bertahap melalui RPJMD lima tahunan yakni: periode 2022 pemulihan ekonomi melalui peningkatakan kualitas SDM, daya saing daerah,ketahanan pangan, pariwisatadan lingkungan hidup.

Tahun 2023; meningkatkan pertumbuhan infrastruktur perkotaan berwawasan lingkungan,peningkatan kualitas SDM,pariwisata dan pemantapan tata kelolah pemerintahan.

Tahun 2024; Meningkatkan kesejahteraan masyarakat,peningkatan daya saing, investasi,pariwisata,dan mendukung suksesnya Pemilu.

Tahun 2025; Memperkuat ketahanan ekonomi,peningkatan SDM berkualitas dan berdaya saing, dan terwujudnya Kota Tomohon sebagai Kota Wisata Dunia.

Periode tahun 2026: Tomohon Maju Berdaya Saing dan Sejahtera.

Selain itu, Wali Kota juga mengurai 20 program prioritas pembangunan daerah selama masa kepemimpinannya. Diantaranya; Pelayanan prima kepada masyarakat dari lahir sampai meninggal, penyediaan akses air bersih kepada masyarakat secara merata,Bantuan sosial bagi Lansia,beasiswa bagi siswa dan tenaga pendidik,pembangunan akses Perkebunan dan pariwisata dan masih banyak lagi program yang dipaparkan untuk selanjutnya dikaji secara ilmiah dan dikembangkan dalam  FGD tersebut.

“Sebagai pemerintah kami banyak menerima masukan-masukan yang diberikan dan banyak yang harus di tindaklanjuti. Pariwisata sebagai modal bagi kita di Tomohon, dimana alamnya  begitu menunjang dengan orang-orangnya yang ramah. Saya harapkan dengan FGD ini kami boleh mendapatkan ide-ide dari bapak/ibu akademisi atau cendekiawan yang bisa menghasilkan satu ide atau gagasan untuk kemajuan Kota Tomohon kedepannya,” ungkap Wali Kota Caroll Senduk.

Kedepan kegiatan seperti ini bisa berlanjut untuk memperoleh ide-ide dan gagasan dari bapak/ibu akademisi, cendekiawan untuk membangun Kota Tomohon. Meski kota ini kecil tapi  terdiri dari berbagai macam etnis tentu perlu banyak masukan dari akademisi, cendekiawan yang sudah berpengalaman di bidang masing-masing, tambah Caroll Senduk.

Dalam FGD itu nampak hadir Prof Perry Rumengan, Prof Philoteus Tuerah dan 30 Guru besar di Sulut dan para akademisi, Sekda Minahasa Lynda Watania, Asisten 1 Setdakot Tomohon ODS Mandagi, Kadis Pariwisata Kota Tomohon, Judhistira Siwu, Kadis Kominfo, Novi Politon, Kepala BPKPD Tomohon, Gerardus Mogi, Kepala Bapelitbangda Tomohon, Jaqualien Mangulu, Kadis Pertanian Karel Lala, Kadikbud Tomohon, Dolvin Karwur, Kadisperindag Tomohon Ruddy Lengkong, dan para tamu undangan lainnya.(rek)

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Headline

Balihonya Ditertibkan Bawaslu, Bukti WL-MM tak Paham Aturan

Published

on

By

TOMOHON,mediakontras.com – Turun-tangannya Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Tomohon menertibkan baliho tandem pasangan calon (paslon) independen Wenny Lumentut-Michael Mait (WL-MM), dinilai akibat kurangnya pemahaman soal aturan Pemilu oleh calon maupun pendukungnya.

Tidak dikuasainya aturan mengenai kepemiliun itu, khususnya pada momen Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2024 ini, sehingga paslon independen WL-MM ataupun tim mengambil jalan pintas berpromosi di baliho paslon usungan partai politik (parpol).

“Padahal kan sudah jelas dalam aturan (paslon) independen itu tidak terafiliasi dengan parpol atau paslon yang diusung, baik secara sendiri maupun berkoalisi,” ujar Maria Pijoh, Wakil Ketua DPC PDIP Tomohon.

Atas pelanggaran itu, PDIP sendiri melalui Badan Bantuan Hukum & Advokasi Rakyat (BBHAR) telah melayangkan protes ke Bawaslu dan kemudian direspon penyelenggara Pilkada itu dengan mencopot semua baliho WL-MM yang ditandemkan dengan paslon parpol pada Sabtu (19/10/2024) lalu.

Hanya saja, sebuah sumber mengungkapkan, “ulah” paslon WL-MM yang masih menghubung-hubungkan statusnya sebagai kader parpol, sudah dilakukan sejak masa-masa awal Pilkada.

“Sebenarnya pelanggaran oleh calon perseorangan ini sudah terjadi sejak pendaftaran. Pada waktu mendaftar (WL-MM) diantar oleh beberapa partai politik dengan memakai atribut,” papar sumber yang minta identitasnya tidak dipublikasi itu.

Menurut dia, hal inilah yang sangat disesalkan karena sudah jelas aturan menyebutkan bahwa paslon perseorangan tidak boleh membawa atau memakai atribut partai politik.

“Ini harus dipertegas lagi agar masyarakat maupum tim atau paslonnya paham, tidak boleh membawa nama partai politik manapun dalam masa kampanye,” kata sumber itu.

Perseorangan atau Independen harus melepaskan diri dari bayang-bayang partai. “Jika Wenny Lumentut masih sering mengungkapkan bahwa dia masih PDIP lewat tim suksesnya, ini sebenarnya off side, tidak boleh. Wenny harus meninggalkan jejak-jejak kepartaian,” tambahnya lagi.

Sekretaris DPD PDIP Sulut Reza Rumambi yang dikonfirmasi soal ini menjelaskan, sesuai amanat Rakernas PDI Perjuangan tahun 2024, struktur partai di semua aras harus diperpanjang hingga April 2025 saat Kongres PDI Perjuangan. Sejalan dengan itu, DPP PDIP menerbitkan SK penyempurnaan sekaligus perpanjangan masa jabatan struktural partai.

“Mengenai personil yang ada dalam struktur itu merupakan hasil Rapat DPD Partai dan disahkan oleh DPP Partai. Jadi posisi beliau (Wenny Lumentut) sudah dibebastugaskan dari jabatan partai, untuk proses dan mekanisme sesuai aturan main AD ART partai, sementara berproses. Makasih neh…🙏🏻🙏🏻🙏🏻,” jawab Reza melalui pesan whatsapp, Senin (2/9/224) pagi.

Hal senada disampaikan Bendahara DPC PDIP Kota Tomohon Johnny Runtuwene, yang menegaskan baliho tersebut masuk kategori liar. Apalagi di baliho milik kubu paslon independen ini mencantum juga logo PDIP sebagai partai pengusung.(rek/*)

Continue Reading

Headline

Dua Eks Wartawan itu Kini Jadi Menteri Prabowo

Published

on

By

MANADO,mediakontras.com – Sehari usai dilantik, Presiden Prabowo Subianto mengukuhkan 108 orang anggota Kabinet Merah Putih (KMP). Setidaknya terdapat dua menteri / wakil menteri yang pernah menggeluti dunia jurnalistik sebagai wartawan.

Keduanya adalah, Nusron Wahid, Menteri Agraria Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) dan Thomas Djiwandono, Wakil Menteri Keuangan. Mereka pernah menjadi wartawan di perusahaan pers di bawah naungan PT Jurnalindo Aksara Grafika, penerbit media Bisnis Indonesia dan Indonesian Business Weekly.

Deky Geruh, jurnalis senior Sulawesi Utara (Sulut) dan nasional, yang pernah berkarir di Harian Bisnis Indonesia di Jakarta dan kemudian kembali ke Manado sebagai kepala perwakilan itu, mengenang masa-masa bersama rekan sejawatnya tersebut.

“(Khususnya) Pak Nusron, torang banyak kali liputan bersama karena (ada) di media yang sama, meskipun beda desk,” tutur Deky yang kini diserahi tugas oleh Serikat Pers Republik Indonesia (SPRI) sebagai Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Sulut itu.

Salah satu yang mengesankan, kata dia, ketika dirinya dan Nusron Wahid mendapat tugas “berburu” Eddy Tansil, yang sudah ditetapkan pemerintah sebagai buronan akibat mengemplang dana Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) bernilai triliunan, pada 1997.

Deky yang bertugas di desk Ekonomi Makro dan Nusron yang menjadi salah satu reporter di liputan Kota ditugasi menunggu di salah satu rumah sakit, karena ada info bahwa terdapat seorang korban serempetan kereta api bernama Eddy Tansil.

“Sejak pukul 20.00, kami bersama banyak wartawan sudah di situ, hingga menjelang pagi. Tapi karena jam empat subuh itu saya harus ikut Menristek BJ Habibie ke Pulau Sabang, Aceh, akhirnya saya minta agar Nusron Wahid melanjutkannya,” kenang Deky, Senin (21/10/2024).

Ternyata, hanya namanya yang sama, tapi korban tersebut bukanlah buronan nomor wahid yang hingga kini belum berhasil ditangkap itu.

“Itulah enaknya jadi wartawan, harus berani sabar. Menunggu dari jam delapan malam hingga subuh, duduknya di emperan rumah sakit,” kenang pria yang juga menggawangi beberapa media online itu sambil tersenyum.

Deky mengaku sudah memberikan ucapan selamat kepada rekannya itu melalui pesan whatsapp. “Pak Nusron itu orangnya baik dan tegas,” pungkas Deky yang akhir-akhir ini tulisannya banyak menyorot masalah pertanahan, termasuk sebuah kasus di Tomohon.

Seperti diketahui, Nusron Wahid menggantikan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai Menteri ATR/BPN. AHY kini dipercaya menjabat Menko Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan.

Mengutip laman resmi Partai Golkar, Nusron lahir di Kudus 12 Oktober 1973. Dia mengenyam pendidikan Sekolah Dasar di Miftahul Thalibin Kudus, lalu melanjutkan pendidikan setara Sekolah Menengah Pertama dan Sekolah Menengah Atas di MTS dan MA Qudsiyah Kudus.

Kemudian, Nusron menamatkan S1 di Program Studi Ilmu Budaya Universitas Indonesia dan S2 Ekonomi Universitas Pertanian Bogor.

Nusron mengawali kariernya dari seorang peneliti di Lembaga Pranata Pembangunan VI pada 1995 hingga 1999. Pada periode yang sama, Nusron juga bekerja sebagai wartawan di media cetak Bisnis Indonesia. Selain itu, pada 1996 hingga 1997, Nusron juga tercatat sebagai pengajar di almamaternya, Universitas Indonesia.

Setelah itu, Nusron masuk ke lembaga pemerintahan, tepatnya Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sebagai staf ahli pada 2000 hingga 2001. Di saat yang sama, Nusron juga bekerja sebagai Konsultan Peneliti di PT Arzka Dian Kobar pada 2000 hingga 2002 dan Staf Ahli Sekretariat Jenderal Kementerian Keuangan pada 2000 hingga 2002.

Nusron kemudian masuk ke Kompleks Parlemen Senayan mulai 2004-2009, 2009-20014 sebagai Anggota DPR RI. Kemudian menjadi Anggota Badan Legislatif DPR RI pada 2011 hingga 2013.

Dia tercatat sebagai Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI), pada 2014 hingga 2019. Terakhir, dia duduk di kursi parlemen sebagai Anggota Komisi VI DPR RI pada 2019/-2024.

Sementara, Thomas Djiwandono memulai karier sebagai wartawan magang di majalah Tempo tahun 1993. Pada 1994, ia bergabung dengan Indonesia Business Weekly sebagai jurnalis. Sejak 1996 hingga 1999, Thomas meneruskan karier sebagai analis keuangan di NatWest Market, Jakarta. Selanjutnya, ia berkarier sebagai konsultan di Castle Asia periode 1999–2000.(rek)

Continue Reading

Headline

Kak Sendy : Sekarang Presiden Prabowo milik semua Rakyat Indonesia

Published

on

By

TOMOHON,mediakontras.com-
Hari ini tgl 20 Oktober 2024, Indonesia telah memiliki Presiden dan wakil Presiden yg baru. Setelah di kukuhkan lewat sidang MPR RI , resmi Prabowo Subianto menjadi Presiden RI ke 8.

Bagi Sendy GA.Rumajar.SE.MIKom, Ketua DPC Gerindra Kota Tomohon, yang juga Calon Wakil Walikota berpasangan dengan Caroll Senduk , mengatakan bahwa Presiden Prabowo yg juga Ketua Umum/Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, sekarang milik semua Rakyat.

” Kami iklas dan rela seluruh masyarakat memiliki pak Presiden Prabowo. Beliau milik seluruh Rakyat sekarang, baik yg memilih maupun yang tidak memilih. Ini juga sejalan dengan pidato perdana Presiden Prabowo Subianto, bahwa saat ini semua harus bersatu membangun rakyat Indonesia,” kata Kak Sendy yang akrab dengan jargon SEGAR.

Sendy yg saat ini masih berada di Jakarta mengikuti rangkaian pelantikan menyampaikan bahwa, kami bersuka cita dan bangga lewat perjuangan panjang sejak 20 tahun yang lalu, beliau berjuang , tanpa menyerah sehingga dalam Pilpres ke 4 kali berhasil menjadi Presiden RI ke 8.

“Saat ini kami mengajak semua komponen masyarakat di Kota Tomohon mari kita bergandengan tangan, menyukseskan semua program Presiden Prabowo dan Wakil Presiden Gibran, untuk mensejahterakan masyarakat Tomohon. Banyak program yang dapat kita manfaat kan, seperti makan gratis untuk siswa dan ibu hamil, revitalisasi sekolah, modernisasi pertanian, dan banyak lagi,” ujar Sendy yang berpasangan dengan Caroll Senduk sebagai Calon Walikota Tomohon periode 2023-2029.

Sendy menambahkan tujuan juga kontestasi Pilkada adalah untuk mensejahterakan masyarakat Tomohon. Untuk masa depan Kota Tomohon. Mari kita sama sama edukasi masyarakat, tidak usah saling menghujat, saling menjelekan, tapi kita bersama sama memberikan pendidikan politik kepada masyarakat dengan menciptakan politik riang gembira, dengan menekankan pendidikan politik yg benar kepada masyarakat,” Pungkas Sendy.(rek/*)

Continue Reading

Trending

× Kontak Redaksi