Connect with us

Headline

Audrey : Semua Luar Biasa

Nyong-Nona Manado 2024 Full Kegiatan

Published

on

Miss Indonesia 2022 Audrey Vanessa Susilo

MANADO,mediakontras.com – Pemilihan Nyong-Nona Manado (PNNM) 2024 melibatkan sejumlah juri mulai pra karantina, karantina, hingga Grand final PNNM 2024 di ballroom Grand Kawanua International Convention Center (GKICC), Kayuwatu, Mapanget, 9 Juli 2024.

Diantara para pengadil itu ada Miss Indonesia 2022 Audrey Vanessa Susilo. Audrey menguji wawasan 22 finalis PNNM 2024 di karantina dan grand final PNNM 2024. Kepada Media ini Audrey menerangkan, penilaian pertama bukan hanya saat malam final tetapi juga melihat bagaimana proses para finalis PNNM 2024 selama 3 bulan.

Dan penilainya meliputi brain, beauty, behavior. “Hari ini sudah menginterview 22 finalis, semuannya sangat luar biasa. Semua dengan kekuatan, kehebatan dengan potensi masing-masing dan sudah ditampilkan,” kata Audrey.

Diketahui, rangkaian pelaksanaan PNNM 2024 waktunya cukup panjang yaitu sejak akhir April sampai Juli 2024. Nona Manado 2022 menuturkan, dengan menjadi juri di kontes bergengsi dan terbesar di Kota Tinutuan ini, dia lebih mengenal para finalis melalui di interview.

“Bukanya hanya mengenai aspirasi dalam hidup, tapi kita juga menjadi tau apa yang menjadi konswen sosial dalam kehidupan mereka,  dan apa yang mereka perjuangkan, atau suarakan ketika mereka akhirnya terpilih menjadi Nyong dan Nona Manado,” tuturnya.

Dikatakan putri pasangan Rudy Susilo dan Grace Shella Muljanto, juga bisa melihat para finalis PNNM dari segi kehidupan mereka yang sudah mereka lalui. “Tantangan, rintangan dan bagaimana mereka bangkit. Nilai-nilai kehidupan mereka juga sudah. Semuanya ini sepertinya suatu paket keseluruhan yang harus kita ketahui dalam memilih pemenang Nyong dan Nona, dan melalui interview hari ini kita bisa melihat banyak dari segi brain, juga karena kita bisa menguji wawasan mereka. Bagaimana mereka menjawab public speaking mereka, dan bagaimana mereka bisa membawa diri,” sambungnya.

Pada malam final, kata alumnus Monash University Melbourne, Australia, penilainnya tidak hanya interview atau performance malam final saja. “Tapi, bagaimana tiga bulan itu selama mereka mengikuti pra karantina, karantina, dan kegiatan lainnya. Itu semuanya sudah mulai dinilai,” kata model kelahiran Manado, 23 Desember 1999.

Disentil soal potensi sekaligus peluang pemenang Nona Manado 2024 untuk berkompetisi di kontes skala nasional seperti Miss Indonesia, perempuan cantik berpostur 170 Cm itu mengungkapkan, sangat berpeluang.

“Kalau melihat potensi para Nona juga banyak yang berani. Banyak memiliki god public speaking atau ada memang yang butuh dikembangkan. Tetapi, itu semua bisa melalui proses atau pembelajaran pembekalan yang mereka lalui. Tetapi, rata-rata hampir semua sudah perform secara optimal sih. Karena mungkin bisa terlihat selama tiga bulan pembekalan (Mei, Juni, Juli). Pasti ada pembekalan public speaking, dan mereka juga sering latihan. Jadi, memang sangat terlihat,” terangnya.

Sementara itu penyandang gelar Nyong-Nona Manado 2024 melakoni tugas perdana di puncak perayaan HUT ke-401 Kota Manado, Senin (15/7/2024). Mereka hadir sekaligus mengikuti upacara di Lapangan Sparta, Tikala, sidang paripurna DPRD Manado, ramah-tamah, hingga pesta rakyat pada malam hari.

 Nyong dan Nona Manado 2024 yang bertugas di puncak perayaan HUT ke-401 Kota Manado, yaitu Nyong Manado 2024 Imanuel Julio Fransisco Winokan, Nona Manado 2024 Della C. Rantung, Wakil I  Nyong  Manado 2024 Jeremy Pelle Laihad S.H, Wakil I Nona Manado 2024 Ashley Diana Matutina Mamuaja, Wakil II Nyong Manado 2024 Ryan A.S Nusa, Wakil II Nona Manado 2024 Putri R.F. Afwaja S.E, Wakil III Nyong Manado 2024 William Clement, Wakil III Nona Manado 2024  Erica C. Lumenta, Harapan I Nyong Manado 2024 Gadiel F Tafuama Turang, Harapan I Nona Manado 2024 Syalomitha G.C. Gosal, Harapan II Nyong Manado 2024 Maynard C.M Corinus, Harapan III Nyong Manado 2024 Edgard Scottie Lolong S.Tr.Par, Harapan III Nona Manado 2024 Natalya V. Dapu S.Ds, Bach of Arts (Hons), Nyong Manado Inteligensia 2024 William C.J. Tumewu S.Par, Nona Manado Inteligensia 2024 Gabriela G. Dien, Nyong Manado Berbakat 2024 Julio V.S. Massa Amd.Kes, Nona Manado Berbakat 2024 Diva P. Davyna Mamahit, Nyong Manado Persahabatan 2024 Hiskia Y. Wowor, Nona Manado Persahabatan 2024 Jenifer Lengkong, Nyong Manado Favorit 2024 Imanuel J. F. Winokan, Nona Manado Favorit 2024 Syallomitha G.C. Gosal, Nyong Manado Favorit 2024 Valiant R.W. Katopo, dan Nona Manado Favorit 2024 Virginia F. Umbas.(axm/red)

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Headline

Balihonya Ditertibkan Bawaslu, Bukti WL-MM tak Paham Aturan

Published

on

By

TOMOHON,mediakontras.com – Turun-tangannya Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Tomohon menertibkan baliho tandem pasangan calon (paslon) independen Wenny Lumentut-Michael Mait (WL-MM), dinilai akibat kurangnya pemahaman soal aturan Pemilu oleh calon maupun pendukungnya.

Tidak dikuasainya aturan mengenai kepemiliun itu, khususnya pada momen Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2024 ini, sehingga paslon independen WL-MM ataupun tim mengambil jalan pintas berpromosi di baliho paslon usungan partai politik (parpol).

“Padahal kan sudah jelas dalam aturan (paslon) independen itu tidak terafiliasi dengan parpol atau paslon yang diusung, baik secara sendiri maupun berkoalisi,” ujar Maria Pijoh, Wakil Ketua DPC PDIP Tomohon.

Atas pelanggaran itu, PDIP sendiri melalui Badan Bantuan Hukum & Advokasi Rakyat (BBHAR) telah melayangkan protes ke Bawaslu dan kemudian direspon penyelenggara Pilkada itu dengan mencopot semua baliho WL-MM yang ditandemkan dengan paslon parpol pada Sabtu (19/10/2024) lalu.

Hanya saja, sebuah sumber mengungkapkan, “ulah” paslon WL-MM yang masih menghubung-hubungkan statusnya sebagai kader parpol, sudah dilakukan sejak masa-masa awal Pilkada.

“Sebenarnya pelanggaran oleh calon perseorangan ini sudah terjadi sejak pendaftaran. Pada waktu mendaftar (WL-MM) diantar oleh beberapa partai politik dengan memakai atribut,” papar sumber yang minta identitasnya tidak dipublikasi itu.

Menurut dia, hal inilah yang sangat disesalkan karena sudah jelas aturan menyebutkan bahwa paslon perseorangan tidak boleh membawa atau memakai atribut partai politik.

“Ini harus dipertegas lagi agar masyarakat maupum tim atau paslonnya paham, tidak boleh membawa nama partai politik manapun dalam masa kampanye,” kata sumber itu.

Perseorangan atau Independen harus melepaskan diri dari bayang-bayang partai. “Jika Wenny Lumentut masih sering mengungkapkan bahwa dia masih PDIP lewat tim suksesnya, ini sebenarnya off side, tidak boleh. Wenny harus meninggalkan jejak-jejak kepartaian,” tambahnya lagi.

Sekretaris DPD PDIP Sulut Reza Rumambi yang dikonfirmasi soal ini menjelaskan, sesuai amanat Rakernas PDI Perjuangan tahun 2024, struktur partai di semua aras harus diperpanjang hingga April 2025 saat Kongres PDI Perjuangan. Sejalan dengan itu, DPP PDIP menerbitkan SK penyempurnaan sekaligus perpanjangan masa jabatan struktural partai.

“Mengenai personil yang ada dalam struktur itu merupakan hasil Rapat DPD Partai dan disahkan oleh DPP Partai. Jadi posisi beliau (Wenny Lumentut) sudah dibebastugaskan dari jabatan partai, untuk proses dan mekanisme sesuai aturan main AD ART partai, sementara berproses. Makasih neh…🙏🏻🙏🏻🙏🏻,” jawab Reza melalui pesan whatsapp, Senin (2/9/224) pagi.

Hal senada disampaikan Bendahara DPC PDIP Kota Tomohon Johnny Runtuwene, yang menegaskan baliho tersebut masuk kategori liar. Apalagi di baliho milik kubu paslon independen ini mencantum juga logo PDIP sebagai partai pengusung.(rek/*)

Continue Reading

Headline

Dua Eks Wartawan itu Kini Jadi Menteri Prabowo

Published

on

By

MANADO,mediakontras.com – Sehari usai dilantik, Presiden Prabowo Subianto mengukuhkan 108 orang anggota Kabinet Merah Putih (KMP). Setidaknya terdapat dua menteri / wakil menteri yang pernah menggeluti dunia jurnalistik sebagai wartawan.

Keduanya adalah, Nusron Wahid, Menteri Agraria Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) dan Thomas Djiwandono, Wakil Menteri Keuangan. Mereka pernah menjadi wartawan di perusahaan pers di bawah naungan PT Jurnalindo Aksara Grafika, penerbit media Bisnis Indonesia dan Indonesian Business Weekly.

Deky Geruh, jurnalis senior Sulawesi Utara (Sulut) dan nasional, yang pernah berkarir di Harian Bisnis Indonesia di Jakarta dan kemudian kembali ke Manado sebagai kepala perwakilan itu, mengenang masa-masa bersama rekan sejawatnya tersebut.

“(Khususnya) Pak Nusron, torang banyak kali liputan bersama karena (ada) di media yang sama, meskipun beda desk,” tutur Deky yang kini diserahi tugas oleh Serikat Pers Republik Indonesia (SPRI) sebagai Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Sulut itu.

Salah satu yang mengesankan, kata dia, ketika dirinya dan Nusron Wahid mendapat tugas “berburu” Eddy Tansil, yang sudah ditetapkan pemerintah sebagai buronan akibat mengemplang dana Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) bernilai triliunan, pada 1997.

Deky yang bertugas di desk Ekonomi Makro dan Nusron yang menjadi salah satu reporter di liputan Kota ditugasi menunggu di salah satu rumah sakit, karena ada info bahwa terdapat seorang korban serempetan kereta api bernama Eddy Tansil.

“Sejak pukul 20.00, kami bersama banyak wartawan sudah di situ, hingga menjelang pagi. Tapi karena jam empat subuh itu saya harus ikut Menristek BJ Habibie ke Pulau Sabang, Aceh, akhirnya saya minta agar Nusron Wahid melanjutkannya,” kenang Deky, Senin (21/10/2024).

Ternyata, hanya namanya yang sama, tapi korban tersebut bukanlah buronan nomor wahid yang hingga kini belum berhasil ditangkap itu.

“Itulah enaknya jadi wartawan, harus berani sabar. Menunggu dari jam delapan malam hingga subuh, duduknya di emperan rumah sakit,” kenang pria yang juga menggawangi beberapa media online itu sambil tersenyum.

Deky mengaku sudah memberikan ucapan selamat kepada rekannya itu melalui pesan whatsapp. “Pak Nusron itu orangnya baik dan tegas,” pungkas Deky yang akhir-akhir ini tulisannya banyak menyorot masalah pertanahan, termasuk sebuah kasus di Tomohon.

Seperti diketahui, Nusron Wahid menggantikan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai Menteri ATR/BPN. AHY kini dipercaya menjabat Menko Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan.

Mengutip laman resmi Partai Golkar, Nusron lahir di Kudus 12 Oktober 1973. Dia mengenyam pendidikan Sekolah Dasar di Miftahul Thalibin Kudus, lalu melanjutkan pendidikan setara Sekolah Menengah Pertama dan Sekolah Menengah Atas di MTS dan MA Qudsiyah Kudus.

Kemudian, Nusron menamatkan S1 di Program Studi Ilmu Budaya Universitas Indonesia dan S2 Ekonomi Universitas Pertanian Bogor.

Nusron mengawali kariernya dari seorang peneliti di Lembaga Pranata Pembangunan VI pada 1995 hingga 1999. Pada periode yang sama, Nusron juga bekerja sebagai wartawan di media cetak Bisnis Indonesia. Selain itu, pada 1996 hingga 1997, Nusron juga tercatat sebagai pengajar di almamaternya, Universitas Indonesia.

Setelah itu, Nusron masuk ke lembaga pemerintahan, tepatnya Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sebagai staf ahli pada 2000 hingga 2001. Di saat yang sama, Nusron juga bekerja sebagai Konsultan Peneliti di PT Arzka Dian Kobar pada 2000 hingga 2002 dan Staf Ahli Sekretariat Jenderal Kementerian Keuangan pada 2000 hingga 2002.

Nusron kemudian masuk ke Kompleks Parlemen Senayan mulai 2004-2009, 2009-20014 sebagai Anggota DPR RI. Kemudian menjadi Anggota Badan Legislatif DPR RI pada 2011 hingga 2013.

Dia tercatat sebagai Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI), pada 2014 hingga 2019. Terakhir, dia duduk di kursi parlemen sebagai Anggota Komisi VI DPR RI pada 2019/-2024.

Sementara, Thomas Djiwandono memulai karier sebagai wartawan magang di majalah Tempo tahun 1993. Pada 1994, ia bergabung dengan Indonesia Business Weekly sebagai jurnalis. Sejak 1996 hingga 1999, Thomas meneruskan karier sebagai analis keuangan di NatWest Market, Jakarta. Selanjutnya, ia berkarier sebagai konsultan di Castle Asia periode 1999–2000.(rek)

Continue Reading

Headline

Kak Sendy : Sekarang Presiden Prabowo milik semua Rakyat Indonesia

Published

on

By

TOMOHON,mediakontras.com-
Hari ini tgl 20 Oktober 2024, Indonesia telah memiliki Presiden dan wakil Presiden yg baru. Setelah di kukuhkan lewat sidang MPR RI , resmi Prabowo Subianto menjadi Presiden RI ke 8.

Bagi Sendy GA.Rumajar.SE.MIKom, Ketua DPC Gerindra Kota Tomohon, yang juga Calon Wakil Walikota berpasangan dengan Caroll Senduk , mengatakan bahwa Presiden Prabowo yg juga Ketua Umum/Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, sekarang milik semua Rakyat.

” Kami iklas dan rela seluruh masyarakat memiliki pak Presiden Prabowo. Beliau milik seluruh Rakyat sekarang, baik yg memilih maupun yang tidak memilih. Ini juga sejalan dengan pidato perdana Presiden Prabowo Subianto, bahwa saat ini semua harus bersatu membangun rakyat Indonesia,” kata Kak Sendy yang akrab dengan jargon SEGAR.

Sendy yg saat ini masih berada di Jakarta mengikuti rangkaian pelantikan menyampaikan bahwa, kami bersuka cita dan bangga lewat perjuangan panjang sejak 20 tahun yang lalu, beliau berjuang , tanpa menyerah sehingga dalam Pilpres ke 4 kali berhasil menjadi Presiden RI ke 8.

“Saat ini kami mengajak semua komponen masyarakat di Kota Tomohon mari kita bergandengan tangan, menyukseskan semua program Presiden Prabowo dan Wakil Presiden Gibran, untuk mensejahterakan masyarakat Tomohon. Banyak program yang dapat kita manfaat kan, seperti makan gratis untuk siswa dan ibu hamil, revitalisasi sekolah, modernisasi pertanian, dan banyak lagi,” ujar Sendy yang berpasangan dengan Caroll Senduk sebagai Calon Walikota Tomohon periode 2023-2029.

Sendy menambahkan tujuan juga kontestasi Pilkada adalah untuk mensejahterakan masyarakat Tomohon. Untuk masa depan Kota Tomohon. Mari kita sama sama edukasi masyarakat, tidak usah saling menghujat, saling menjelekan, tapi kita bersama sama memberikan pendidikan politik kepada masyarakat dengan menciptakan politik riang gembira, dengan menekankan pendidikan politik yg benar kepada masyarakat,” Pungkas Sendy.(rek/*)

Continue Reading

Trending

× Kontak Redaksi