Connect with us

Pilkada

Dari Lubuk Hati Paling Dalam Steven Kandouw  Sampaikan Permohonan Maaf

Viral di Medsos Video Orasi Politik di Langowan

Redaksi

Diterbitkan

pada

MANADO,mediakontras.com – Orasi politik Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bapilu) DPD PDI Perjuangan Sulawesi Utara (Sulut) Drs Steven O.E Kandouw yang viral di media sosial (Medsos) yang  menyebut salah satu Calon Presiden (Capres) mengaku-ngaku memiliki darah Langowan namun belum pernah datang di Langowan.

Bukan hanya itu, dalam Video berdurasi 1.24 detik  dan di unggah ke medos dan viral,Steven menyebut patung Schwarz yang berdiri megah di samping Gereja GMIM Schwarz Sentrum Langowan dibangun oleh Olly Dondokambey Gubernur Sulawesi Utara.

Terang saja aksi ini langsung saja menuai  beragam komentar warganet. Ada yang pro tapi tidak sedikit pula yang kontra.

Terkait viralnya video tersebut Steven Kandouw langsung meminta maaf terkait orasi politik dalam kampanye di Lapangan Cita Waya Langowan, Minahasa, Sabtu 13 Januari 2024 lalu, kepada Capres Prabowo Subianto dan  Partai Gerindra  serta pihak pihak terkait.

“Jadi menyikapi dua hari berselang hiruk-pikuk di medsos tentang pelaksanaan kampanye di Langowan dimana saya berorasi, dari lubuk hari terdalam, tidak dipaksakan, tapi kesadaran pribadi saya mau sampaikan kepada sahabat-sahabat, saudara-saudara di Langowan, TKD Prabowo-Gibran, termasuk keluarga besar Maengkom-Sigar permohonan maaf sebesar-besarnya,” kata Steven Kandouw didampingi Sekretaris DPD PDIP Sulut Reza Rumambi, sata jumpa pers di Sekretariat Ex DPD PDIP Sulut, Senin (16/1/2024).

Dalam lubuk hati paling dalam, saya mau sampaikan permohonan maaf kepada sahabat-sahabat dan saudara-saudara di Langowan, lebih khusus lagi kepada TKD Prabowo-Gibran Sulut dan Keluarga Sigar – Maekom, seluruh teman-teman Partai Gerindra dan kepada Bapak Prabowo yang merupakan Calon Presiden. Saya menyampaikan permohonan maaf sebesar-besarnya apabila ada kata-kata saya menyinggung, tak buat nyaman dan menyakiti hati, ungkapnya pula.

Apabila dalam orasi tersebut ada kata-kata yang menyinggung, tidak membuat nyaman, menyakiti hati, sekali lagi saya menyampaikan permohonan maaf sebesar-besarnya. Sebagai pejabat publik sudah menjadi tekad dirinya dan semua bahwa pelaksanaan Pemilu harus menciptakan suasana yang kondusif.

“Walau berbeda afiliasi politik, beda partai, beda capres dan cawapres, kita harus berbesar hati bahwa kedamaian, harmoni harus menjadi yang prioritas,” kata Steven Kandouw yang juga saat ini menjabat sebagai Wakil Gubernur Sulut.

Terutama di Sulut,  tambah Kandouw, pesta demokrasi harus betul-betul menjadi pesta demokrasi yang riang gembira.

“Pesta demokrasi yang memberikan sosialisasi, pencerahan dan pendidikan politik bagi semua terlebih generasi-generasi di bawah kita,” katanya.

Maksudnya, kata dia, agar bersama-sama menyadari bahwa pesta demokrasi bukan hanya sebatas mencari kekuasaan, akan tetapi membentuk batu bata peradaban.

“Sekali lagi saya Steven OE Kandouw meminta maaf sebesar-besarnya,” ujarnya lagi.

Lanjut Kandouw, Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 di Sulut yang sudah tinggal beberapa hari lagi, harus berjalan dengan penuh riang dan gembira.

“Memberikan sosialisasi, pencerahan pendidikan politik bagi kita semua. Terutama generasi di bawah kita agar betul-betul pesta demokrasi ini bukan hanya mencari kekuasaan tapi bentuk batu peradaban,” tukas Steven Kandouw. (*/rek)

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *