Tomohon
Tak Lagi di BSG ? PBB Kota Tomohon Diarahkan ke Bank Lain
TOMOHON,mediakontras.com – Bank SulutGo yang statusnya sebagai Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Provinsi Sulut dan Gorontalo, mulai ditinggalkan ? Kenyataan ini terlihat ketika gelaran kegiatan Gebyar Pajak yang digagas Badan Pengelolah Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) sekaligus launcing layanan masyarakat yang berlabel KRISAN (Kios Mandiri Satu Anjungan).
Meski ikut menjadi pemegang saham di bank tersebut, namun Pemerintah Kota (Pemkot) Tomohon mulai ‘mengalihkan’ pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) ke aplikasi milik bank lain.
Pengalihan ini sudah terlihat mulai dari pintu gerbang Hall Anugerah yang ada dibilangan Kelurahan Paslaten, penuh dengan alat peraga bank itu yang berdiri sendiri. Mulai dari umbul-umbul dengan dominasi warna hijau-kuning ini, terlihat di sana. Bahkan juga karyawan bank tersebut telihat mondar mandiri dari pintu masuk Hall sampai didepan tempat kegiatan sibuk mengurus sesuatu.
Padahal, acara tersebut dimaksudkan untuk memudahkan warga menunaikan kewajibannya membayar PBB, sebagai salah satu retribusi pengulangan Pendapatan Asli Daerah (PAD), melalui aplikasi perbankan.
Peluncuran, ditandai dengan Wali Kota Caroll Senduk dan Wakil Wali Kota (Wawali) Sendy Rumajar didaulat melakukan scan face ID.
Wawali Sendy bahkan berkesempatan membayar pajak via KRISAN, inovasi aplikasi yang digagas Kabid Pengelolaan Pendapatan BPKAD Tomohon, Friedel Liuw.
Langkah ini kemudian berbondong-bondong diikuti para lurah serta kepala lingkungan. Namun, tak hanya mendapatkan kemudahan membayar melalui aplikasi itu, mereka jug diberikan aneka hadiah bagi siapa yang langsung melakukan scan pembayaran PBB.
Hadiah yang diberikanpun bervariatif sesuai dengan jumlah pajak yang dibayarkan. Ada hadiah LED TV 30 inch, Magic Com atau penanak nasi, maupun juicer plus dengan sembako yang terdiri dari beras dan minyak serta gula pasir.
“Ini bonus dan gratis, karena saya membayar PBB yang jumlahnya hanya seratusan ribu. Yang dapat televisi itu bila (membayar) di atas 200 ribu,” tutur salah seorang perangkat kepala lingkungan sambil memperlihatkan bungkusan beras, migor, gula serta jam dinding.
Launching KRISAN dalam acara bertajuk Gebyar Pajak Pemerintah Kota Tomohon ini, juga diisi pemaparan materi oleh Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Tomohon, Rein Tololiu.
Wali Kota Caroll Senduk mengatakan kalau Layanan KRISAN yang di luncurkan ini adalah fasilitas pelayanan modern yang memungkinkan masyarakat mengecek tagihan, mencetak SPPT secara mandiri, mengakses informasi, hingga melakukan pembayaran pajak secara digital
“Inovasi ini menjadi bagian dari komitmen Pemerintah Kota Tomohon dalam meningkatkan kualitas layanan publik melalui digitalisasi dan reformasi birokrasi,” katanya.
Hanya saja,ada pernyataan menarik yang dilontarkan oleh Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Utara, Joko Supratikto, dengan nada sedikit berseloroh saat menyampaikan sambutan.
“Saya kira bersama Bank Mandiri seperti nama di aplikasi ini, tak taunya bukan,” ujarnya sambil mengapresiasi Pemkot Tomohon yang telah menerapkan digitalisasi transaksi daerah secara optimal.
Launching KRISAN tampak dihadiri Kepala Tim Implementasi SP PUR Bank Indonesia, Ircham Taufick, Kepala Otoritas Jasa Keuangan diwakili Pengawas Divisi Pengawasan Jasa Keuangan, Rifki Ananda Ferdian, Pemimpin BNI Wilayah 11 Suluttenggo-Malut, Didi Suprijanto, Pemimpin BNI Cabang Tomohon, Gracia Esther Karamoy, jajaran Pemkot serta sejumlah wajib pajak.
Dikutip citakawanua.com, Kabid Pengelolaan Pendapatan, Friedel Liuw menjelaskan, inovasi ini lahir dari arahan dan bimbingan pimpinan BPKPD, termasuk Kepala BPKPD, Gerardus Mogi.
KRISAN dirancang untuk memangkas alur birokrasi, sekaligus menjawab kebutuhan masyarakat akan layanan yang cepat dan mudah.
Melalui mesin KRISAN, wajib pajak hanya perlu memasukkan Nomor Objek Pajak (NOP). Sistem akan otomatis menampilkan tagihan yang harus dibayar. Jika layar tidak menampilkan angka, berarti wajib pajak telah menyelesaikan seluruh kewajibannya.
Selain PBB-P2, KRISAN turut mendukung pembayaran berbagai jenis pajak dan retribusi lain seperti Pajak Restoran, Pajak Hotel, Retribusi Parkir, hingga BPHTB, sehingga menjadi pusat layanan mandiri yang komprehensif.
Pada tahap awal, KRISAN akan ditempatkan di Mall Pelayanan Publik, sebelum diperluas ke pusat perbelanjaan dan titik strategis lainnya. Mesin ini juga disiapkan untuk berjalan berdampingan dengan aplikasi online APPLY-PD, sebagai upaya memaksimalkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Friedel menegaskan bahwa setiap rupiah pajak dan retribusi yang dibayarkan masyarakat akan kembali dalam bentuk program pemerintah untuk peningkatan kualitas layanan publik dan kesejahteraan warga.
Dirangkum dari berbagai sumber total target pokok PBB Kota Tomohon tahun 2025 sebesar Rp 7.224.112.252.
Dikutip dari Bohusami.Id, Kabid Friedel Liuw mengungkapkan alasan kenapa instansinya memilih menggunakan Wondr, karena memang fitur QRIS Bank SulutGo tersebut belum connect dengan PPB.
“Tapi, warga bisa juga via aplikasi bank Danantara lainnya,” ujarnya sambil menambahkan mesin layanan mandiri berteknologi face ID ini akan ditempatkan di titik lokasi di Tomohon untuk lenih memudahkan dan dijangkau masyarakat yang akan membayar pajak.(*)