Connect with us

Berita

Bahas Pendapatan BSG, Henry Walukow Ungkap Laporan Neraca Bukan Segalanya

Published

pada

IMG 20251120 WA0032

Manado. Mediakontras. com – Henry Walukow, Anggota Badan Anggaran (Banggar) DPRD Sulut mengemukakan, laporan neraca bank SulutGo bukan segalanya.

Menurutnya, mencermati total kredit bank SulutGo disepanjang tahun lalu kurang lebih Rp15 triliun, perkiraan 92 persen disalurkan kepada ASN lewat kredit konsumtif.

“Saya katakan neraca bukan segalanya, karena ketika mencermati total kredit bank SulutGo disepanjang tahun lalu kurang lebih Rp 15 triliun, yang 92 persen ini disalurkan kepada ASN lewat kredit konsumtif,” ujarnya saat rapat Banggar DPRD Sulut dan bank SulutGo bersama TAPD Provinsi Sulawesi Utara, Senin (17/11/2025) di ruangan paripurna.

Ia menambahkan, ketika mencermati struktur dana pihak ketiga dana simpanan nasabah. Misalnya dapat melihat sepanjang 2024, sebanyak Rp15 triliun dana masyarakat, Rp 11 triliun berasal dari dana deposito jangka pendek, trensed 3 bulan maupun 12 bulan.

“Ini sesuatu bisa saya katakan bom waktu, ketika 3 bulan dan sepanjang 12 bulan ini akan ditagih kurang lebih Rp11 triliun, yang ini menurut saya mengancam likuiditas bank BSG itu sendiri,” ujar Henry.

Terkait hal ini, Henry menanyakan kepada direksi bank SulutGo bersama komisaris, kebijakan dan arah apa saja yang akan dilakukan.

“Saya akan bertanya apa kebijakan atau arah seperti apa yang akan dilakukan, ini menurut saya sesuatu bom waktu. Saya ingin mendengarkan kebijakan dan langkah – langkah apa yang akan diambil oleh BSG sepanjang tahun 2025 dan awal tahun 2026,” tanya Henry lagi.

Menanggapi itu, Direktur Utama Bank SulutGo Revino Pepah, malah memuji pertanyaan anggota DPRD Sulut tersebut. “Ini bagus dan pertanyaan bankir,” ucap Pepah.

“Saya ingin mendengarkan kebijakan dan langkah – langkah apa yang akan diambil oleh BSG sepanjang tahun 2025 dan awal tahun 2026,” tanya Henry lagi.

Pepah pun menjelaskan, struktur dana tadi didominasi oleh dana jangka pendek yaitu deposito satu bulan dan tiga bulan. Dia mengakui tetap ada resiko namun menurut Pepah ini terjadi pada semua bank.

“Memang betul dana jangka pendek ini berasal dari dana pihak ketiga yaitu deposito, rata – rata deposito kita 1-3 bulan dan juga 6- satu tahun yang mirip institusi di jakarta sampai satu tahun. Tetapi masyarakat pada umumnya satu bulan rool over atau tiga bulan rool over. Kalau di kaji dari aspek manajemen dana maka ini ada Miss match antara pemberian kredit dan penghimpunan dana,” imbuhnya.(*)

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Pemenang CIMB Niaga
Regarsport
Regarsport
Pegadaian

Sosial Media

/** * Use the following code in your theme template files to display breadcrumbs: */