Headline
Praktik ‘Politik Caparuni’ Sedang Dimainkan di Tomohon, Usia Dan Pengalaman Ternyata Bukan Jaminan Beretika


TOMOHON,mediakontras.com – Sikap kurang terpuji yang dipertontonkan oleh salah satu oknum pengurus Partai Golkar Kota Tomohon, dengan mulai merongrong para pegurus DPC Partai Gerindra ditingkatan pengurus Kelurahan dengan membawa bawa nama Ketua DPD Partai Gerindra Sulut Yulianus Selvanus Komaling (YSK) untuk memberikan dukungan kepada Pasangan Calon Walikota Miky Wenur dan Calon Wakil Walikota Cherly Mantiri, dinilai sebagai manuver politik murahan oleh Eduard Evho Paat, salah satu Pengurus DPC Gerindra Kota Tomohon.
Pasalnya, sampai saat ini DPC Partai Gerindra masih tetap solid untuk memenangkan Ketua DPC Partai Gerindra Kota Tomohon Sendy Rumajar yang maju bertarung sebagai Wakil Walikota Tomohon berpasangan dengan Caroll Senduk sebagai Calon Walikota Tomohon.
“Apalagi Sendy Rumajar sejak awal sudah mendapat restu dari Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto yang bisa dibuktikan dengan surat B1 KWK yang dimasukkan di KPU Kota Tomohon,” ujar Evho.
Dalam pesan whatsapp yang dikirimkan oleh Piet Pungus kepada Herry Rumondor salah satu kader Gerindra yang tangkapan layarnya beredar dikalangan pengurus Gerindra Tomohon menuliskan isi chattingannya; Tadi MLM diterima pak YSK , prenta wajib hukumnya jajaran pengurus Gerindra Tomohon,kecamatan,kelurahan kader kader dukung sinergitas .. Tomohon Miky & Cherly dan Prop YSK & Victor , he he , menurut Evho menunjukkan etika berpolitik yang tidak baik.
“Beliau tidak tahu kalau Partai Gerindra Tomohon jauh – jauh hari sudah membentuk tim pemenangan untuk menenangkan Ketua Gerindra Sulut YSK sebagai Gubernur Sulut,” ujarnya, lewat release yang dikirimkan ke redaksi media ini, Sabtu (26/10/2024).
Maknya Paat menyarankan kepada Piet Pungus untuk tidak mencampuri urusan dapur politik Partai Gerindra Kota Tomohon.
“Urus saja calon sendiri, karena Partai Gerindra sampai kini masi solid dan sudah bergerak untuk memenangkan Ketua Gerindra Tomohon Sendy Rumajar bersama sama dengan PDIP,” tegasnya.
Dikatakannya pula Partai Gerindra Kota Tomohon sudah sangat dewasa dan sudah tahu menempatkan diri secara Proporsional, walaupun relatif masih usia muda, Ketua DPC Partai Gerindra Kota Tomohon, Sendy Gladys Adolfina Rumajar. SE.MIKom, jauh jauh hari sudah menerbitkan keputusan politik yang tegas dan terukur.
“Semua jajaran Partai Gerindra Kota Tomohon harus memperjuangkan dan memilih YSK dan JVM sebagai calon Gubernur dan wakil Gubernur Sulut. Dan, Caroll Senduk dan Sendy Rumajar Untuk Calon Walikota dan Wakil Walikota Kota Tomohon. Dan ini sudah di pegang oleh pengurus, kader dan pendukung partai Gerindra Kota Tomohon,” tegas Eduard Paat.
Bahkan, Evho yang sempat maju di Pilcaleg 2024 ini menilai aksi dari Piet Pungus yang aktif menghubungi pengurus pengurus Gerindra di tingkat kecamatan dan kelurahan, untuk mengajak berkhianat dengan memilih calon mereka, etika politiknya sudah tidak ada.
“Seharusnya kalau sudah punya pengalaman dalam berpolitik, memberikan contoh yang baik. Namun justru saya melihat semua itu bukan jaminan kalo mereka punya etika politik yang baik,” tegas Evho.
Namun, sangat disayangkan justru cara mainnya off side. Bahkan terindikasi melakukan jebakan jebakan batman, adu domba.
“Bagi kami Partai Gerindra, Pilkada bukan segala galanya. Point utama kami adalah menjaga harkat dan martabat Ketua Umum / Ketua Dewan Pembina kami Bapak Prabowo Subianto yang sekarang Presiden Indonesia. Beliau yang tanda tangan sendiri surat B1 KWK Calon Walikota dan Wakil Walikota Kota Tomohon, Caroll Senduk dan Sendy Rumajar. Coba cek di KPU karena surat itu sudah masuk dokumen negara,” kata Evho.
Jadi, tolong jangan di rusak oleh kepentingan sesaat dengan memprovokasi kader kader dan pendukung Gerindra untuk menghianati Presiden Prabowo. Kami mendapatkan laporan dari grassroot ada upaya2 upaya yang di lakukan oleh dedengkot dedengkot politik. Pengalaman mereka tidak ada yang patut di tiru. Usia ternyata tidak menjadi jaminan, belajar lah ke yang muda muda yang tahu sopan santun dan berbudaya, sindir Evo Paat . (rek/*)
